Hai Gays please jangan Timbun Bab Ya Retensi Novel Author Anjlok karna Boom like
Ini mengisahkan Seorang Anak Yatim dan Tinggal Dengan Ibu nya. yang Bernama Velvita umur yang baru menjinakkan 17 tahun harus menerima kenyataan bila ibu nya Sudah Tak Ingin di dekati lagi
"Kenapa kau tak mati saja Seperti Ayahmu Vita kau itu Anak Pembawa Sial.... aku menyesal melahirkan Mu ke dunia ini" ucap Ibu Marni
"Sebegitu Benci nya kah ibu pada Vita bu... apa salah Vita bu" teriak Vita
Vita di usir dari Rumah karna Ayah Tirinya tak menginginkan kehadiran Dia. ayah tiri nya Bilang Vita hanya Beban yang membuat mereka makin Susah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Intanpsarmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23
"Sabar Vita sabar orang sabar pantat nya lebar..... jadi jangan marah ya" ucap Vella
"Dih ini lagi kerupuk kulit.... Kalau nonggol bikin orang Jantungan aja" ucap Vita
"Astaga Vita.... Jahat banget Vella dipanggil kerupuk kulit?" ucap Vella
"Hmm. ada tugas apa Nyai" ucap Vita
"Vita tau aja kalau hari ini Vella mau ngasih tugas, Bapak kamu dukun Ya....." Ucap Vella
"Bukan. tapi Teman aku Vella yang dukun" jawab Vita
"Udah ah.... ngga akan kelar ini Jandaan nya Vita" Vella
"Sistem ngga ada ahlak emang, C A N D A bukan J A N D A..... kerupuk kulit" ucap Vita
"Iya itu sama aja beda huruf aja Vit....." Vella
"Jangan di plesetin nanti pembaca baru pada ngereog, ngga tahu kalau kita plesetin Vella" Vita
"Oh Iya.... belum selesai baca udah kasih Rate buruk itu ya" Vella
Vita hanya menganguk, dan mereka pun melanjutkan Pembicaraannya
"Tugas kali ini Vita harus bantu, Nenek-nenek yang di belakang kebun Ibu Riri dia hidup berdua dengan cucunya yang berumur Lima tahun. saat ini mereka sedang kelaparan orang-orang sini ngga mau membantu karna dulu Putri Nenek itu. Seorang Pekerja PSK dan meninggal karna Penyakit HIV, tapi mereka sampai saat ini menjauhi Nenek itu dan cucunya" Vella. Vita melotot bukankah itu keterlaluan Putrinya yang berkerja tak benar kenapa Ibu dan anaknya yang mereka Jauhi
"Ck pikiran mereka benar-benar sempit.... kenapa Nenek itu yang mereka jauhi bukan nya Putrinya sudah Mati" ucap Kesal Vita
"Nanti aja ngedumelnya Vita, sekarang Vita ajak Ria kesana sekalian dian memeriksa Nenek itu" Vella
Vita pun berjalan kedapur melihat Ria sedang Mencuci ikan dia pun mendekati Ria dan mengajak Ria pergi ke gubuk belakang Kebun Milik Ibunya Ria juga terkejut saat Vita bilang disana ada Gubuk setaunya saat dia pergi kuliah kekota tak ada Gubuk tapi sekarang dia dengar ada gubuk
"Bagaimana Nak Vita tahu soal tentang Nek Aminah?" tanya Bu Riri
"Vita ngga sengaja saat mau nyusul Teh Ria liat anak Kecil menangis sambil berlari, ayuk atuh Teh jangan ngelamun gitu Nenek itu lagi sakit" Ucap Vita
"Astagfirullah, Jadi Nenek Aminah lagi sakit ayuk Ria kita kesana selama Ibu ke kota mungkin tak ada yang memberikan Bahan makanan. biasanya Ibu suka nganterin kesana" ucap Bu Riri
Vita juga suruh Trio pengawalnya membawa bahan makanan dan mereka pun berjalan karna tempatnya ngga bisa dilewati oleh kendaraan
"Ya Allah.... itu cucunya lagi nangis ayuk buru takut kenapa-napa dengan Nenek Aminah" ucap Cemas Bu Riri
Mereka pun segera berlari dan Cucu Nenek Aminah lagi nangis didepan pintu gubuk itu mereka pun segera mendekatinya
"Bagus kenapa kamu nangis Nak, Nenek kamu ngga Apa-Apakan" tanya Bu Riri
"Mbu.... Nenek nda bangun-bangun dali pagi Bagus udah bangunin tapi matanya meyem teyus" ucap Bagus sambil terisak
Akhirnya mereka pun masuk kedalam rumah Ria buru-buru memeriksa Nenek Aminah dia menatap nanar pada Nenek Aminah
"Innalilahi wa inna ilaihi rojiun, Nenek Aminah sudah meninggal Bu" ucap Lirih Ria
Vita juga merasakan gagal Untuk menyelamatkan orang lain dia menunduk sedih apa lagi melihat bocah laki-laki yang menangis
"Vita tidak gagal, inilah takdir hidup ada kehidupan dan ada kematian. takdir ini tak bisa kita sesali semua akan kembali pada sang Pencipta bila waktunya sudah tiba? saat ini Vita harus mengurus pemakaman Nenek Aminah dan Jadikan Anak lelaki itu menjadi Adik untuk Vita" ucap Vella yang merasakan kesedihan dalam diri Vita
"Vella benar kita tak bisa menyalahkan takdir yang Tuhan berikan" ucap Lirih Vita
JANGAN Lupa
LIKE
KOMEN
SHARE
VOTE DAN GIF
TAMBAHKAN KE Favorit Juga