Hai ketemu lagi sama karya terbaru mommy, yang suka bisa lanjut baca ya, kalau memang tidak suka dan lainnya kasih komentar ya, jangan di rate terima kasih.
Pernikahan akbar anak keluarga terkaya dan terpandang namun nyatanya tidak menjanjikan akan berjalan lancar. Tepat di hari H Galih di tinggalkan oleh calon istrinya.
"Tidak ada, kak," ucap Gina adik dan juga sahabat calon istrinya setelah mencari ke ruangan make up.
"Bagaimana ini, Lih! Acara satu jam lagi!" Bingung dan panik Mulan sebagai orang tua.
"Cepat cari sekali lagi! Jika memang tidak ada terpaksa kita batalkan!" perintah Galang sang Papa pada asisten dan anak buahnya disana.
Setelah 30 menit tidak ada hasil, Galih yang sudah sangat kacau saat ini. Melihat seorang gadis yang masuk dari pintu samping bertepatan dengan matanya mengarah padanya.
"Tidak akan ku biarkan dia menghancurkan dan mempermalukan keluargaku! Dia akan menjadi istriku!" tekad Galih yang menuju ke arah wanita itu.
"Maukah kamu menikah dengan ku?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy JF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
"Jangan melamun, Ros." ucap Mulan yang menyadarkan Rosa dari diamnya.
"Jangan bilang sudah terjadi Kak?" tebak Gina.
Hanya senyuman di bibirnya Rosa sebagai jawaban hal itu. Tidak tahu mengapa keluarga suaminya itu sangat peduli sekali dan menyayanginya begitu dalam. Walau baru di kenalnya beberapa hari.
"Kamu itu sepertinya bukan berapa hari mengenalnya, seperti sudah sangat lama Ros," ucap Mulan.
"Iya, padahal dulu dengan Kalina tidak seakrab ini loh Kak," jujur Gina. Walau memang temannya tapi tetap ada batasannya yang seperti tembok yang tinggi menjulang diantara mereka. Tapi itu tidak diketahui oleh Gina sampai sekarang.
"Jangan begitu, Gin. Aku jadi malu," tersipu Rosa.
"Mungkin inilah yang dinamakan jodoh," ucap Galang.
Tidak lama suara dering telp terdengar sampai ke bawah.
"Ma, Pa aku pamit ke atas, sepertinya telpku bunyi," pamit Rosa.
"Pasti Kak Galih," tebak Gina.
Hanya senyuman Rosa yang menjawabnya. Lalu pergi dari sana menuju kamarnya, langsung mengangkat VC suaminya itu.
"Hai Ros? Tumben lama di angkatnya," sapa Galih.
"Aku di luar kamar Bang," jawab Rosa.
"Eh itu kamu di rumah Mama ya," ucap Galih yang sudah sangat mengenal dekor kamar miliknya sendiri.
"Iya betul, Bang." jawab Rosa.
"Abang udah selesai jamuan makan malam dengan clientnya?" Tanya Rosa.
"Sudah, aku rindu padamu Ros. Ingin buru buru melihat wajahmu," jujur Galih. Dan itu membuat wajah Rosa merona.
"Bagaimana harimu tadi? Apakah ada hal indah atau apa?" Tanya Galih.
Akhirnya Rosa menceritakan dari mulai selepas kerja pergi ke mall yang sudah mengantongi izin, makan berasama Sely dan Topan, tapi disana juga bertemu dengan Dirga. Lalu terjadi adu mulut Sely dan Dirga. Entah kelanjutannya seperti apa dia tidak tahu. Karena dia sudah kabur dan pergi menghindari Dirga. Dia tahu jika nanti Dirga akan selalu mencarinya hingga ketemu, bersembunyi di tempat yang aman lalu disana dia janjian dengan Gina. Baru kerumah mertuanya.
"Sebaiknya kamu hindari dia, Ros. Bukan aku melarang, tapi aku rasa dia belum bisa mengikhlaskan kamu saat ini," jelas Galih yang sudah mendengar cerita tadi.
"Tapi," ucap Rosa terputus karena Galih sudah lebih dulu melanjutkan ucapannya.
"Apa sebaiknya kamu berhenti saja, dan membuka usaha sendiri, bagaimana? Aku pasti akan selalu mendukungmu dan melindungimu, Ros," ide Galih.
"Bang, idemu sama dengan Papa. Tadi sebelum kita telp, dibawah Papa bicara hal yang serupa, nanti coba aku pikirkan lagi," jawab Rosa.
"Tadi kamu mau bicara apa Ros?" tanya Galih.
"Bang, aku mau jujur. Tapi gimana ya, aki harap kamu bijak ya." ragu Rosa tapi lebih takut jika Galih berfikir buruk padanya.
"Katakan, Ros," pinta Galih yang sudah tiduran di kasur.
"Aku di pindah tugaskan, Bang," ucap Rosa.
"Pasti saat ini dengan Dirga bukan?" tebak Galih.
Di anggukkan kepalanya oleh Rosa.
"Aku sudah menebak hal itu, Ros. Dia punya kuasa disana. Walau aku yang memiliki saham terbesar, tapi dia juga mampu melakukan hal itu. Kenapa aku bicara hal yang tadi padamu karena sudah berfikir hal ini akan terjadi padamu," jelas Galih.
"Apa maumu, Ros?" tanya Galih.
Galih harus berusaha tenang dan bijak menghadapi hal ini. Karena memang bukan dengan otot tapi otak. Sudah tahu pasti bagaimana dan siapa yang sudah menjadi saingannya itu.
Tampak Rosa berfikir saat Galih melihat istrinya saat ini, ada sedikit keraguan yang tampak di wajah ayunya itu.
"Jangan di tahan, Ros. Aku pasti akan mendengarkannya," lanjut Galih.
"Boleh aku mencobanya dulu Bang. Jika memang sudah di luar batas pekerjaan baru aku sampaikan langkah selanjutnya?" Tanya Rosa.
"Lakukanlah, aku bersamamu. Aku ingin diantara kita selalu kejujuran, walau ini akan sulit bagi kita terima. Aku akan berusaha sabar dan berfikir logis." jelas Galih.
"Baiklah, Bang. Boleh aku bertanya satu hal?" Tanya Rosa.
"Bagaimana jika dia kembali dan meminta aku mundur jadi istrimu, Bang? Aku hanya sebagai pengganti disini," baru ingat bagaimana awal bersamanya.
"Tidak akan terjadi, Ros. Aku sudah memilihmu itu artinya selamanya kamu yang akan menjadi istriku. Kenapa kamu menanyakan hal ini? Kamu takut jika aku kembali bersamanya?" tanya Galih.
"Iya, Bang. Apakah pernah abang mencarinya? Atau tahu alasan pastinya?" tanya Rosa ingin tahu masa lalunya Galih.
"Nanti saat kita bertemu akan aku jelaskan, aku paham maksudmu. Yang jelas kamu selamanya milikku, walau aku masih belajar mencintaimu, Ros. Tapi yakinlah, getar getar di hatiku sudah mulai ada untukmu yang mengisi disini," Galih yang memegang dadanya dengan senyum khas di bibirnya.
"Apakah kamu memiliki rasa yang sama denganku Ros?" lanjut Galih.
Hanya diam disana dan menatap wajah ganteng yang maskulin suaminya itu. Ingin mengatakannya bagaimana? Dia sendiri masih bingung dengan hatinya.
"Jangan jawab jika itu akan menyakitiku, nanti saja saat di hatimu sudah mulai masuk namaku," ucap Galih yang memang sadar jika namanya belum ada disana.
"Maaf, Bang. Aku sedang belajar menerima hubungan ini, aku sedang berdamai dengan keadaan saat ini. Aku janji akan belajar mencintaimu karena kamu Bang sangat baik dan perhatian padaku. Seharusnya aku bisa mudah jatuh hati padamu, aku berharap tidak ada lagi namanya disini yang merusak hubungan kita," jelas Rosa yang nama Dirga masih terpasang di hatinya.
Walau sikapnya yang mulai melunak pada Galih, belum mampu menggeser nama si mantannya yang selalu ada untuknya. Apalagi sikap Rosa saat ini pada sang mantan walau menjaga jarak, terasa sakit menusuk bertolak belakang dengan hatinya.
"Aku akan setia menunggumu, Ros untuk jatuh cinta padaku," ucap Galih.
"Buatlah aku jatuh cinta padamu Bang, aku tidak ingin terus berada di posisi seperti ini," ucap Rosa.
"Tunggu aku selesai dari sini Ros," ucap Galih dan di angguki oleh Rosa.
"Kamu tidurlah, ini sudah jam 10 malam, besok masuk pagi bukan," ucap Galih.
"Iya, Bang. Ya sudah aku istirahat dulu " pamit Rosa.
Setelah itu keduanya mematikan VC, lantas tidur untuk kembali menyambut esok hari yang sangat padat jadwalnya itu.
*
Jam 6.30 Rosa sudah sampai di rumah sakit.
Lebih pagi dari yang di jadwalkan karena pesan atasan barunya yang tidak lain si mantan.
"Bawa ini dan ini," perintah Dirga pada Rosa yang sudah di depan mejanya.
Banyak sekali tumpukan papan yang harus ia bawa, dan menuju ruang pasien satu persatu.
Aku baru tahu, Mas. Kamu tega melakukan ini padaku, aku akan ikuti permainanmu. Jangan salahkan aku yang akan dengan mudah menyingkirkan namamu di hatiku karena sikapmu sendiri, bukan karena kebaikan suamiku. Batin Rosa.
...****************...
Terima kasih semuanya yang selalu menanti up mommy.
Like dan komentarnya ya di tunggu.
komen ya
temukan kebahagian mu...