NovelToon NovelToon
Morning Dew

Morning Dew

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Harem / Romansa / Penyeberangan Dunia Lain / Kontras Takdir
Popularitas:17.4k
Nilai: 5
Nama Author: Vidiana

Yuki berusia lima belas tahun, ketika Dia menemukan rahasia mengenai asal usul ibunya yang selama ini terpendam rapat di sebuah kamar tertutup yang ada dalam rumahnya. Namun yang tidak Dia sangka, rahasia itu merubah masa depan dan kehidupannya.

Pertemuan kembali dengan Ayahnya dan jati dirinya mulai terkuat seiring dengan rentetan bahaya dan kematian yang mengikuti langkahnya.

Saat akhirnya Yuki menemukan cinta dari seorang Bangsawan, akankah Yuki akan tetap mengikuti takdirnya ?. Bahkan ketika Dua orang Pangeran mulai membayangi hidupnya. Memaksa Yuki untuk menjadi milik Mereka. Sang Bulan di malam musim dingin, ataukah Sang Mentari pagi di musim semi ?

Ikutilah kisahnya dalam Morning Dew Series

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vidiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26

Bersabarlah, menjadi kekasih Pangeran Riana tidak seburuk yang ada dipikiranmu. Kau akan terbiasa nantinya”. Hibur Elber tulus sembari menepuk bahu Yuki dengan lembut.

Pangeran Riana memang terkenal dingin, sangat tertutup dan sering tidak mau berdekatan dengan orang lain. Dia bagaikan gunung es yang tidak sembarang orang bisa mengunjunginya. Tapi Elber tidak pernah mendengar Pangeran Riana menyiksa para wanitanya diistana harem. Bahkan sepertinya Pangeran Riana nyaris tidak pernah menemui wanita-wanita itu meskipun Dia tetap memberikan fasilitas yang baik disana. Elber tidak bisa mengatakan kepada Yuki dengan gamblang, tapi andaikan Yuki tahu banyak sekali Bangsawan gila yang senang melecehkan dan menyiksa para wanita miliknya, bahkan ada yang sampai cacat seumur hidup atau meninggal. Yuki akan jauh lebih bersyukur menjadi wanita milik Pangeran Riana.

“Kalau begitu Kau saja yang jadi kekasihnya” tunjuk Yuki dengan kesal karena Elber seperti membela Pangeran Riana.

Elber mengangkat kedua tangannya ke udara, pura-pura terkejut. “Jangan melibatkanku dengan masalah percintaanmu nona”

“Yuki, apa yang Kau lakukan sampai Kakak bisa tertarik padamu ?” Putri Norah tiba-tiba datang, masuk ke dalam kelas dan langsung menghampiri Yuki untuk membuat kegaduhan. Wajahnya terlihat kesal. Bagaimana tidak, Dia baru mendengar dari ibunya, bahwa Raja Bardhana telah menyetujui dan menetapkan Yuki sebagai kekasih Pangeran Riana atas permintaan Pangeran Riana sendiri dan menganugerahi Yuki sebagai Consort VIII di istana harem dalam semalam.

Saat ini seluruh penghuni istana wanita menjadi gempar mendengarnya. Yang paling membuat Putri Norah kesal, Pangeran Riana bersikeras menolak untuk membawa Yuki untuk tinggal diistana wanita setelah pengangkatannya. Dia bahkan berani mendebat Raja Bardhana dan Ibu Suri hingga Mereka akhirnya menyetujui keputusan Pangeran Riana. Mereka membiarkan Pangeran Riana sendiri mengatur Yuki sebagai wanitanya. Sesuatu yang belum pernah dilakukan Pangeran Riana pada wanita manapun.

“Kau pasti telah mengguna-gunai Kakak” tuduh Putri Norah lagi dengan wajah tidak puas.

Yuki menghela nafas dalam. Dia sudah cukup pusing dengan masalahnya dan tidak berminat untuk bertengkar dengan siapapun hari ini.

Jika ada yang bertanya kenapa Pangeran Riana memilihnya ?. Yuki jujur saja tidak mengetahui apa alasan Pangeran Riana memilihnya sampai saat ini. Dia tidak pernah berinteraksi dengan Pangeran Riana selain hal-hal penting dan itupun karena Mereka kebetulan ada di dalam ruang yang sama.

Diantara semua orang yang penasaran dengan masalah pengangkatan Yuki sebagai wanita Pangeran Riana, Yuki adalah orang yang paling ingin tahu jawabannya. Bukan orang lain.

“Putri Norah, dimana etikamu. Apakah pantas Kau berbicara tidak sopan begitu pada Putri Yuki” kata Elber terlihat serius.

“Kenapa tidak, memangnya siapa Dia ?!” Tantang Putri Norah dengan sikap arogan.

“Apa harus Aku ingatkan bahwa status Putri Yuki yang sekarang jauh lebih tinggi darimu. Bahkan meskipun Kau adalah anak dari Raja Bardhana, jika Putri Yuki meminta Mereka untuk mencambukmu karena berani bersikap tidak sopan pada Putri Yuki. Menurutmu bisakah para Prajurit itu menolak perintahnya ?”

Putri Norah terdiam. Wajahnya langsung memerah menahan amarah. Dengan kesal, Putri Norah berbalik pergi dan meninggalkan ruangan.

Yuki yang tergangga melihat Elber dengan mudah menyingkirkan Putri Norah menaikan satu alisnya sambil menatap Elber, menuntut penjelasan. “Ibunya adalah Consort III di istana harem. Secara status Kau jauh lebih tinggi tingkatannya ketimbang ibunya, meskipun Kau adalah wanita milik Pangeran Riana dan Ibunya adalah wanita milik Raja. Ngomong-ngomong Yuki Jika Kau ingin membuat perhitungan atas kejadian di aula makan tempo hari, Kau bisa melakukannya sekarang tanpa perlu mengotori tanganmu” jelas Elber tenang.

Yuki memutuskan untuk tidak melakukan apapun kepada Putri Norah selama Dia tidak menggangu Yuki dan teman-temannya. Yuki tidak ingin membalas dendam dengan memanfaatkan posisi yang didapatkannya sekarang.

“Terimakasih sudah membantuku menghentikan kekacauan ini” Ujar Yuki tulus.

Elber mengedipkan matanya untuk membalas ucapan Yuki. Mereka tidak berani melanjutkan obrolan ketika Nyonya Owel sudah masuk ke dalam kelas dan langsung memulai pelajarannya.

...****************...

Lonceng pertanda jam istirahat makan siang berdentang. Yuki buru-buru membereskan tasnya. Dia ingin mengejar waktu. Supaya bisa pergi ke pondok mawar milik Bangsawan Dalto sebelum Pangeran Riana menganggunya lagi. Jika Yuki tidak salah ingat, hari ini adalah jadwal pemberian pupuk untuk mawar-mawar yang ditanam disana. Yuki tahu Bangsawan Dalto pasti sudah mendengar masalahnya dengan Pangeran Riana. Yuki tidak ingin ada salah paham dengan Bangsawan Dalto. Dia harus pergi menemuinya dan menjelaskan semuanya.

Tapi ketika Yuki baru saja melewati pintu kelas, Dua orang pengawal kerajaan sudah menghadang Yuki. Membuat Yuki tidak berkutik.

“Maaf Putri, Silahkan berjalan mengikuti Kami. Pangeran memerintahkan Kami untuk menjemput Putri ke ruang peristirahatannya”

Yuki langsung meradang dibuatnya. Tidak bisakah Mereka membiarkan Yuki sendiri. Yuki tidak ingin terjadi keributan, apalagi dengan adanya lirikan dari mata yang penasaran yang terus mengikuti gerak-geriknya dari kejauhan. Jadi Yuki memutuskan untuk patuh dan mengikuti permintaan para pengawal kerajaan.

Yuki merasa sebagai pesakitan. Dia berjalan dengan diampit oleh seorang pengawal di masing-masing sisinya. Mereka menuju gedung Basmana.

Yuki sudah sampai di ruang peristirahatan Pangeran Riana. Para pengawal mengantarkan Yuki sampai ke depan ruang pribadi Pangeran Riana. Tempat Pangeran Riana dan teman-teman Bangsawannya berkumpul di sekolah. Saat Yuki masuk kedalam, para pelayan sudah menyediakan makanan di meja panjang yang ada di tengah ruangan.

Bangsawan Asry sudah lebih dulu menyantap makanannya. Sementara itu Bangsawan Voldermon yang duduk tepat disebelahnya, sedang asyik bermain catur dengan Bangsawan Xasfir. Sementara itu, Pangeran Riana memilih duduk sofa yang terletak tepat di kepala meja. Pangeran Riana diam memperhatikan jalannya permainan catur didepannya.

“Duduk” perintah Pangeran Riana kepada Yuki, sambil menarik sebuah kursi kosong didekatnya.

“Halo kucing kecil, apa kabarmu hari ini. Cukup bahagia ?” Sapa Bangsawan Voldermon, Dia mendongakkan kepala sejenak dari permainan setelah menjalankan pionnya.

Yuki memberengut kesal. Dia sengaja berjalan memutar, melewati Bangsawan Voldermon hanya untuk bisa menginjak kakinya cukup keras. Yuki menyesal kenapa Dia tidak mengenakan sepatu dengan hak runcing hari ini. Bangsawan Voldermon mengaduh, Dia menatap Yuki memprotes. Tapi Yuki berlagak tidak melihatnya.

Yuki duduk dengan canggung disamping Pangeran Riana. Sementara Pangeran Riana masih fokus menatap jalannya permainan catur didepannya. Yuki tidak mengerti kenapa Pangeran Riana menyuruhnya datang ke ruangannya. Apakah Dia meminta Yuki untuk menonton pertandingan catur.

Yuki bukan pengangguran yang bisa meluangkan waktu untuk mengikuti setiap keinginan Pangeran Riana. Dia ingin memprotes, banyak hal yang harus Dia lakukan bukan hanya sekedar duduk seperti orang bodoh disini.

Pangeran Riana mengalihkan fokusnya kepada gadis disampingnya yang terus melihatnya seperti ingin mengatakan sesuatu. Wajah Yuki muram. Jelas Dia tidak datang dengan sukarela kemari. Tapi Pangeran Riana tidak perduli. Masih banyak waktu dan cara untuk mengurus gadis itu. Dia tidak perlu terburu-buru.

Pangeran Riana menunjuk piring didepannya dengan dagu. “Makan” perintah Pangeran Riana kepada Yuki yang langsung disambut dengan dingin oleh Yuki.

“Aku tidak lapar”

Ada sebersit cahaya melintas di mata Pangeran Riana. Dia tidak perduli jika gadis itu tidak suka berada di sini. Tapi sifat membangkang yang berkali-kali diperlihatkan gadis itu sering membuat kesabarannya diuji.

Pangeran Riana menatap Yuki dengan ekpresi dingin.

“Kuperintahkan Kau untuk makan” Pangeran Riana jelas tidak ingin dibantah.

Bangsawan Asry menatap Yuki dan Pangeran Riana bergantian. Dugaannya tepat. Mereka akan sering bertengkar jika bersama. Yang satu otoriter dan tidak mau dibantah. Yang satunya lagi mempunyai sifat pembangkang dan tidak mau dikengkang. Kehidupannya akan terasa berat kedepannya karena harus menjaga Mereka berdua yang memiliki sifat menyebalkan seperti itu.

Yuki melihat Bangsawan Asry menyelesaikan makannya dengan cepat. Dia merasa bersalah karena pasti Bangsawan Asry tidak nyaman dengan pertengkaran yang terjadi didepan matanya.

Tapi ini bukan salah Yuki sepenuhnya. Pangeran Riana yang bersikap aneh dan menyusahkan Yuki.

“Kau tidak bisa memaksaku untuk makan”

Pangeran Riana menegakkan punggungnya. Dia mengulurkan tangannya mengambil satu biji anggur di atas meja dan menggigitnya. Lalu tanpa peringatan Dia menarik tengkuk Yuki dan memasukkan anggur itu kedalam mulut Yuki melalui mulutnya.

Yuki langsung terdiam membatu. Ketika kesadarannya pulih, Dengan segera Dia menjauhkan badannya, mengeluarkan anggur dari mulutnya. Jatuh ke dalam telapak tangannya. Yuki tidak percaya bahkan Pangeran Riana berani melakukannya didepan teman-temannya.

“Apa perlu Aku menyuapimu makan dengan cara seperti tadi ?” Tanya Pangeran Riana sembari menatap Yuki dalam. Tangannya masih melingkar di tengkuk Yuki. Sangat siap.

“Aku akan makan” kata Yuki menggeser duduknya menjauhi Pangeran Riana. Dia menerima piring berisi makanan yang disodorkan oleh Bangsawan Asry.

“Apa kalau Aku menghabiskan ini Aku boleh pergi dari sini ?” Tanya Yuki tanpa melihat kearah Pangeran Riana.

“Ya” jawab Pangeran Riana tenang.

“Baik, sesuai perintahmu Yang Mulia” ujar Yuki akhirnya.

1
Nay Nayla
semangatt
Anggun
hadir saling support kak.. mampir juga di ceritaku ya
CaH KangKung,
👣👣
Dewi hartika
siip thoorrt di tunggu up datenya.
Zhietha Shietha
Hay kak,aq ada grup wa nie,husus para pembaca novel,novel siapa aja.kali aja kakak minat untuk gabung bisa inbox no kkak di fb/ig aku,atau balas komen di sini,mungkin aja minat 🥰 itung2 tambah teman
Rendi Rustandi
lanjut dong
Hana
lanjut
Agis
kalo lagi mimpi jiwanya pindah
Agis
di sekitarnya
Agis
sedari tadi
Agis
kok diulang narasinya?
Agis
sudah kuduga pasti mimpi
Agis
di atas. di bawah
Agis
di sekelilingnya
Agis
disummon
Agis
manusia serigala
Agis
di mana.
Agis
di sini.
Agis
ki yuki... tangi woy wes awan...
Dewi hartika
di tunggu kelanjutannya thorr.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!