Geng motor
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayliz_Mavka97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
NEW WOMEN!
..."Wajah, mata, tubuhku, berubah. Kau masih tertarik? Aku sudah jadi wanita baru. Aku lebih fokus pada diri, kau masih tertarik? I'm a new women."...
...☆ Lisa Blackpink Feat Rosalía (New women) ☆...
...~```~```~```~```~~~...
Berbagai macam bentuk awan indah yang ada di langit menjadi pemandangan yang menyejukkan hati, dan mata bisa melihat berbagai bentuk awan cantik dijarak yang sangat dekat, saat seseorang sedang dalam pesawat.
Namun, pemandangan indah itu tidak berlaku pada para penghuni jet pribadi milik Arzhel.
BUGH!
Kenzo sangat terkejut mendapat bogeman dari Adik kesayangannya itu, semarah-marahnya Keyvara, dia tidak pernah memukul Kenzo, paling cewek cantik itu hanya akan mogok bicara saja padanya.
Hal ini, untuk pertama kalinya bagi Kenzo mendapat pukulan dari Keyvara.
Kenzo menatap saudara kembarannya.
Keyvara menatap tajam saudara kembarnya.
"Lo, manusia bodoh! Dalam hal pelajaran IQ lo tinggi. Tapi, dalam hal wanita lo nol besar," cibir Keyvara.
"Lo, bodoh! Saking bodohnya lo nggak bisa bedain, mana mutiara, mana sampah!" sambung Keyvara.
Keyvara memang sangat tidak menyukai Tiara yang selalu memafaatkan semua kebaikan Kenzo.
"Gue, jadi malu harus ngakuin lo sebagai saudara kembar," tambah Keyvara.
Hati Kenzo rasanya tercubit mendengar ucapan Key, dia bisa melihat dengan jelas kemarahan dari mata Adiknya itu.
"Asal lo tau Ken, Evelyn sangat bucin sama lo, saking bucinnya Evelyn bahkan buat tatto nama lo di bagian dadanya." lanjut Keyvara.
DEG!
"M-maksud lo, apa? Lyn, buat tatto nama gue? Kapan?" Kenzo kaget mendengar ucapan Keyvara.
"Lihat, hal sepenting ini saja lo nggak tau, brengsek!" umpat Keyvara.
BUGH!
Lagi-lagi Keyvara memukul wajah tampan saudara kembarnya.
Grep!
"Sayang tenang, pesawatnya oleng. Kalau kita jatuh, gimana? Kita nggak jadi nikah, masa aku mati dalam keadaan masih ting-ting," celetuk Farel memeluk Keyvara.
"Galen pasti bakalan ledek aku nanti, kamu nggak mau, kan? Pacar tampanmu ini jadi bahan ejekan, Galen." tambah Farel.
Puk!
Keyvara memukul dada Farel. "Bisa-bisanya kamu masih bercanda disituasi seperti ini, aku lagi marah." ucapnya.
"Jangan marah-marah, nanti cantiknya hilang, loh." sahut Farel, Keyvara mendengus kesal.
"Bro, lo laki-laki pertama yang berhasil buat Evelyn bertekuk lutut," ucap Farel menatap Kenzo.
"Lo pasti tau ketua geng Arfados, dia dari dulu suka sama Evelyn, bahkan George pernah lamar Evelyn, tapi si tomboy itu tolak lamarannya," tambah Farel.
"Gue cuma mau bilang, jaga Adik gue baik-baik, soalnya sampai sekarang George masih tetap kejar cintanya Evelyn," lanjut Farel.
"Evelyn punya sifat sama kayak Sheina, dia nggak tersentuh alias galak, kalau ada cowok yang mau dekat sama si curut, dia langsung sat set, banting," ujar Farel.
Farel menghela nafas. "Gue harap lo nggak akan dapat stempel khas dari, Sheina. Bocah itu sayang banget sama keempat curut, dia paling nggak suka kalau ada yang menyakiti saudaranya." jelasnya.
Glek!
"Gilaa! Kenzo yang dikasih peringatan, gue yang jadi merinding," cetus Daren.
"Ho oh, gue juga, anjir!" celetuk Zayden.
"Seharusnya kalian juga dapat stempel dari, Sheina." ucap Farel. "Soalnya, kalian berdua pacarnya duo curut," sambungnya menatap Reyhan dan Xavier.
Glek!
Kedua cowok tampan itu saling tatap, dan meneguk ludah kasar.
"Belum apa-apa aja, gue udah merinding kayak gini," kata Reyhan.
"Sama," tambah Xavier.
Arzhel menatap datar mereka semua, lelaki tampan itu bersandar di sofa dengan bersedekap dada.
"Gue harap setelah ini lo tetap baik-baik aja, Ken." batin Arzhel menatap iba sepupunya.
***
Berlin, Jerman
Taman belakang Pulau Shan-Shan
Pemandangan indah yang ada di Pulau itu akan membuat orang betah berlama-lama di sana.
Begitu juga, deretan para gadis cantik yang masih betah berkumpul untuk menikmati waktu luang mereka, sejak tadi di antara mereka tidak ada yang beranjak sama sekali dari tempat duduknya.
Sheina menghembuskan asap rokoknya ke atas, dia menatap ke arah Jeslyn.
"Jes, alasan lo ikut kabur? Talk!" titah Sheina.
Jeslyn paham. "Biasa mantan si Reyhan," ucapnya.
"Hadeh, mantan memang pembuat onar," cetus Laura.
"Untung, cowok gue nggak punya mantan," sahut Sheina.
"Kalau Arzhel punya mantan, gimana? Bisa saja dia selama ini backstreet, gitu?" tanya Laura.
"Nggak ada sama sekali, gue yakin seratus persen," sanggah Sheina.
"Kalau ada, gimana?" Jennifer ikut bertanya.
"Gue bakalan buat si mesum Arzhelio jadi perkedel, mantannya jadi kambing guling saat itu juga," jawab Sheina
"Lagian gue nggak bakalan pernah terima si mesum kalau misal dia punya mantan, kalian tau type ideal gue, kan?" tambah Sheina.
"Cowok yang nggak pernah pacaran sama sekali, tak tersentuh, kejam, sadis, nggak pernah pandang bulu siapa lawannya langsung sat set, die, right?" ucap Laura.
Sheina mengangguk.
"Si mesum, nggak punya mantan sama sekali dari memory yang gue baca saat itu, dia bahkan cuma dekat sama Abuela," batin Sheina.
"Awas saja kalau dia punya, gue bakalan cosplay jadi kanibal, cabik-cabik dagingnya sama cewek dajjal itu sekaligus." batin Sheina.
Bahaya! Sadis! Kejam!
"Shei, cincin lo mana?" tanya Jeslyn, saat melihat jari manis sebelah kiri gadis cantik itu kosong.
Sheina menatap jarinya. "Loh, cincin gue mana?" tanyanya menatap para sahabatnya.
"Lah, si bocah lo yang punya cincin, kenapa jadi kita yang lo tanya, aneh!" sahut Evelyn.
"Wait, waktu kalian perban tangan gue, cincin gue masih ada?" tanya Sheina.
"Mana gue tau, gue nggak perhatikan dengan baik, soalnya saat itu kami cuma fokus buat obatin luka di tangan, lo." jelas Jennifer.
Sheina menghela nafas, dia termenung memikirkan di mana cincin sebagai bukti pengikat antara dirinya dengan Arzhel.
Seperkian detik kemudian
"Anyinggg! Gue, ingat sekarang," pekik Sheina.
"Apa?" tanya Evelyn.
"Anu...." Sheina menjelaskan.
***
Flashback on
Hari di mana Sheina berencana untuk kabur.
Sheina memegang kepalanya. "Sial! Kenapa harus kambuh, lagi?" ucapnya.
Sheina menekan tombol di jam miliknya, ada sebutir pil kecil keluar dari sana.
Glek! Glek! Glek!
Setelah gadis cantik itu meminum vitamin miliknya, dia bersandar di sofa.
"No, nggak boleh, jangan kambuh please, tenang Shei, lo harus tenang," guman Sheina menarik nafas, dan menghembuskannya pelan.
Beberapa kali gadis cantik itu mengulang hal itu, dia memejamkan matanya.
"Abang, maaf," lirih Sheina, air matanya menetes.
Trauma yang dia alami empat tahun lalu, kembali terputar di kepala gadis badass itu.
Sheina melihat cincinnya. "Apa kamu masih mau, terima gadis aneh kayak aku, bae? Atau mungkin bisa dibilang, aku ini gadis gila!" gumannya.
Sheina menghela nafas, dia melihat benang yang ada di cincinnya sudah kusut tak terbentuk lagi.
"Aish, kenapa lo jelek banget, padahal gue udah ganti semalam." gerutu Sheina.
Gadis cantik itu melepas cincin yang dia pake, dia membuka benang yang melilit pada cincin tersebut untuk menggantinya dengan yang baru.
Cincin Sheina memang longgar di jarinya, dia sengaja menambahkan benang pada cincin itu agar tidak terlepas.
Saat Sheina berusaha memperbaiki benang yang ada pada cincinnya, bunyi beberapa notifikasi pesan masuk membuat fokus gadis itu teralihkan.
Gadis itu menyimpan cincin tersebut di atas meja, lalu Sheina berdiri dan berjalan ke arah nakas dan mengambil ponselnya, mengecek pesan masuk.
Sheina membalas pesan para curut, dia duduk di atas tempat tidur sambil menggerutu karena pesan para sahabatnya itu.
Beberapa menit kemudian, ada pesan masuk dari Arzhel, gadis itu senyum-senyum sendiri melihat pesan dari tunangannya.
Salting brutal!
"Astaga, cowok gue kenapa bisa sweet kayak gini, sih," lirih Sheina.
"Hadeh, dia tau aja buat jantung gue jadi salto brutal kayak gini, huaaa jadi gue baperrrr...." pekik Sheina heboh mendapat chat so sweet dari Arzhel.
Saat gadis itu guling-guling di tempat tidur karena salting brutal, tiba-tiba....
Bruk!
"Aduh, bokong seksi gue sakit banget, anyinggg!" keluh Sheina.
"Sial! Ini semua gara-gara Arzhelio, dia kenapa juga kirim pesan kayak gitu. Buat gue salting brutal aja, bokong gue yang jadi korban, awas lo nanti." gerutu Sheina.
Saat gadis itu berdiri, ia ingin berjalan ke arah meja untuk mengambil cincin miliknya, tiba-tiba kakinya tersandung, dan....
Bruk!
"Oh sh*t! Apes banget hidup gue, sial! Kepala gue udah puyeng, makin tambah pusing," oceh Sheina.
"Sssss...." Sheina meringis memegang kepalanya yang sedikit benjol akibat cipokan secara tidak langsung dengan ujung meja, bahkan ada darah sedikit dibagian benjol itu.
Sheina memegang bagian kepalanya. "Oh no, jidat paripurna gue, ARZHELIOOOOOOOO ... Ini semua gara-gara lo," teriaknya kesal.
Gadis itu terus mengoceh tidak jelas, mulutnya tidak berhenti menyebut nama Arzhel, Sheina bahkan mengeluarkan semua kata-kata mutiara andalannya.
Flashback off
****
"Ha ha ha ha ....." suara ketawa dari keempat gadis cantik itu, saat Sheina sudah selesai menceritakan kejadiaan naas yang menimpa dirinya.
Sheina mendengus kesal, dan cemberut.
"Ck, saudara dajjal!" decak Sheina kesal.
"Astaga, pantesan kemarin jidat paripurna lo memar plus benjol gitu," ucap Laura masih terkekeh.
"Shut up or you die!" ancam Sheina.
Kicep!
"Gue cantik, gue diam," sahut Evelyn.
"Gue bohay, gue diam," tambah Jeslyn.
Laura dan Jennifer ingin berbicara juga, tapi. "Kalian diam!" titah Sheina.
"Ck, nggak adil," protes Jennifer dan Laura.
Sheina mengangkat bahu acuh.
Sheina terdiam. "Kenapa Arzhel belum bisa lacak keberadaan gue sampai sekarang?" batinnya.
"Seharusnya sekarang dia udah tau di mana posisi gue, dia udah baca semua memory gue waktu itu, masa dia nggak ingat sama sekali." batin Sheina.
"I Miss You, bae. Hah, selama tiga hari ini gue nggak bisa tidur nyenyak kalau nggak minum vitamin, gue juga selalu mimpi kejadian itu." batin Sheina.
"Beda, kalau ada si mesum pasti gue bakalan tidur dengan nyenyak tanpa vitamin sama sekali, karena pelukan dia selalu buat gue nyaman." batin Sheina.
"Huaaaaa, kangeeennnn Arzheliooooo." ucap Sheina dalam hati teriak.
"Apa gue telfon Arzhel aja, ya? Astaga, ogeb! Banget lo Shei, gue lupa kalau hp gue ketinggalan di Hotel." batin Sheina.
"Lagian, gue itu lagi mode ngambek, masa iya, harus hubungi dia duluan, big no!" batin Sheina.
Hadeh, agak lain memang Nona Muda satu ini, dia kangen tapi gengsi.
Di tempat yang berbeda Arzhel sedang memantau cctv kamar Hotel yang di tempati Sheina sebelumnya.
Lelaki tampan itu baru ingat, kalau dia memasang kamera tersembunyi di kamar Sheina.
Arzhel terkekeh kecil melihat tingkah laku Sheina, saat dia guling-guling di kasur karena mendapat pesan dari dirinya.
Mata cowok tampan itu seketika langsung melotot, saat melihat gadisnya terjatuh dari tempat tidur.
"Honey, are you okay?" lirih Arzhel khawatir.
(Apakah kamu baik-baik saja?)
Dia terus memantau cctv, lagi-lagi matanya melebar, melihat kepala Sheina terbentur di ujung meja.
"Sh*t! Meja sialan! Berani sekali, buat kepala gadisku memar seperti itu," umpat Arzhel kesal.
Lelaki tampan itu menatap sendu ke arah laptopnya, dia mendengar semua ocehan Sheina.
"Maaf, gara-gara aku kamu jadi celaka seperti itu." batin Arzhel.
"Jadi, sebenarnya dia nggak ada niat sama sekali buat lepas cincin ini," batin Arzhel, ia menatap cincin milik Sheina yang dia pasang di jarinya.
"Maaf, aku penyebab trauma kamu kambuh." batin Arzhel.
"I Miss You, honey." batin Arzhel.
***
Sheina menghela nafas. "Jen, lo sama Vier, gimana?" tanyanya tiba-tiba.
"Entahlah!" jawab Jennifer.
"Jangan pernah menyia-nyiakan orang yang tulus, karena orang yang tulus susah banget untuk dicari, kalau orang bulus mah banyak di Pasar Senen, 500 rupiah 3." pesan Sheina.
"Gue lihat dia tulus sama lo, kasih dia kesempatan buat perbaiki kesalahannya, lagian kalau lo kayak gini terus, secara nggak langsung lo sendiri yang buat nyesek diri sendiri." tutur Sheina.
"Lo juga, Lyn. Kasih Kenzo kesempatan!" kata Sheina menatap Evelyn.
"Lo, nggak marah sama Kenzo? Dia udah berani buat Kakak cantik lo ini nangis, Shei. Lo, nggak ada niatan kasih dia hadiah, gitu?" tanya Evelyn.
"Apa gue sebaik itu? Apa gue pernah, melepaskan orang yang udah berani usik hidup gue? Atau orang terdekat gue? Hm?" Sheina bertanya balik.
Mereka berempat menggeleng sebagai jawaban.
"Tenang, gue sudah menyiapkan hadiah spesial, plus stempel yang sangat khusus buat pasangan kalian masing-masing," ucap Sheina tersenyum smirk.
Glek!
Keempat gadis itu saling pandang, mereka paham stempel khusus yang dimaksud oleh ketuanya itu.
Stempel khas Queen Athena, seseorang yang dapat stempel khusus dari gadis itu artinya hidup lo selalu dalam pengawasannya.
"Tapi, gue bukan ideal type Kenzo, apa gue harus ubah penampilan?" tanya Evelyn.
"Lo, nggak perlu jadi orang lain supaya Kenzo cinta sama lo, cukup jadi diri sendiri saja," jawab Sheina.
"Kalau lo bukan ideal typenya Kenzo, lo harus buat dia jadiin lo sebagai ideal typenya, seperti lagu Blackpink type girl." tambah Sheina.
"Queen," panggil Emo, Sheina menoleh.
"Pesawatnya sudah siap, Queen." ucap Emo.
"Ayo, jangan lupa nanti kita ubah warna rambut, dan penampilan." ucap Sheina.
"Buat apa?" tanya Jeslyn.
"Buat para pasangan kita masing-masing semakin klepek-klepek, sampai bucin mampus sama kita," ucap Sheina.
Semuanya mengangguk, mereka berjalan ke arah pintu keluar.
***
Moskow, Rusia
Esok harinya
Dalam sebuah kamar bernuansa dark, lelaki tampan yang dijuluki ice boy itu, baru saja keluar kamar mandi, dengan handuk yang melilit di pinggangnya, membuat roti sobek 8 kotak miliknya terpampang dengan nyata.
Andai saja, ada gadis yang melihat hal itu pasti akan menjerit melihat pemandangan yang menyejukkan mata.
Arzhel berjalan ke arah nakas untuk memeriksa hp miliknya.
Deg Deg Deg
Si cowok tampan itu memegang bagian dadanya.
"Cuma dia yang bisa buat jantungku maraton kayak gini, kenapa aku merasa dia ada di Negara ini?" lirih Arzhel.
"King," panggil Logan, muncul di layar hologram jam milik Arzhel.
"Ada apa?" tanya Arzhel.
"Queen, dia selama ini ada di Berlin." ucap Logan.
"Berlin?" tanya Arzhel.
"Iya, King. Saya sudah berhasil memperbaiki sistem pencarian kita, lalu saya lacak lokasi milik Emo, dia ada di Berlin." jelas Logan.
"Sial! Kenapa gue bisa lupa, soal Pulau pribadi milik gadisku yang ada di sana." batin Arzhel.
"Siapkan jet untuk nanti sore, jika urusanku selesai dengan para tikus itu, saya akan langsung ke Berlin." titah Arzhel.
"Baik, King." jawab Logan.
Di Bandara milik keluarga Wulgros, Sheina baru saja tiba dengan para sahabatnya.
Deg Deg Deg
Sheina menyentuh dadanya, dia memejamkan mata. "Aura ini? Detak jantungku? Hanya dia yang memiliki aura pekat seperti ini." batinnya.
"Apa dia ada di sini?" batin Sheina.
Puk!
"Ayo," ajak Evelyn.
Mereka semua berjalan ke arah mobil yang ada di sana.
***
Tap!
Tap!
Tap!
Langkah kaki Sheina menuruni tangga, membuat para sahabatnya mengalihkan pandangan mereka.
"Wow, gila! Shei, lo cantik banget anjir! Gue merasa liat barbie hidup, sumpah!" pekik Laura terpesona melihat penampilan baru Sheina.
Sheina memang terlihat berbeda dari biasanya, gadis itu mengubah warna rambutnya menjadi warna blonde, nuansa warna pink di ujung rambut, di tambah ada pony membuatnya semakin cantik, imut, wajahnya terlihat seperti boneka barbie.
Biasanya, Sheina tidak menggunakan pony, dia suka tampil dengan gaya rambut terurai tanpa pony, saat ini auranya benar-benar terlihat berbeda.
"Kalian juga sangat cantik," puji Sheina menatap para sahabatnya.
Bukan cuma Sheina, tapi keempat sahabatnya juga mengubah warna rambut mereka.
"Lihat penampilan kita sekarang, gue jadi pengen nyanyi lagunya Lisa Blackpink New Women," cetus Jeslyn.
Sheina langsung menyanyikan potongan lirik lagu milik Lisa Blackpink.
"Suara lo, memang selalu keren." puji Jennifer.
"Thanks, Ayo," ajak Sheina.
Beberapa jam kemudian
Arzhel, dan para sahabatnya berada di sebuah Restoran.
Deretan cowok tampan itu, baru saja menyelesaikan misi membasmi tikus penghianat yang ada di salah satu cabang perusahaan milik Arzhel.
"Loh, itu bukannya Evelyn," ucap Daren menunjuk ke arah Evelyn.
Kenzo berdiri dari tempat duduknya, dia berjalan cepat ke arah meja kekasihnya itu.
EKHM!
Keempat gadis yang ada di sana mendongak saat mendengar suara deheman seseorang.
"Ken? Kenapa dia ada di sini?" batin Evelyn.
"Cewek gue, mana?" tanya Arzhel.
"Shei, dia lagi ke toko cemilan," jawab Laura.
Laura menunjuk toko yang ada di hadapan Restoran itu.
Arzhel berjalan cepat ke toko yang dimaksud Laura.
"Sudah kuduga kalau gadisku memang di sini, detak jantungku memang tidak pernah salah mengenali siapa pemiliknya." batin Arzhel.
Saat cowok tampan itu sampai di dalam toko, Arzhel melihat ke sekelilingnya untuk mencari keberadaan gadis yang sudah ia rindukan.
Arzhel melihat Sheina, dia tersenyum manis saat melihat gadis yang sangat dicintainya itu.
"Ck, gue udah tinggi, tapi kenapa nggak bisa ambil yang itu juga," gerutu Sheina, dia berusaha meraih cemilan yang ada di rak paling atas.
Grep!
Sheina mematung di tempatnya, saat dia merasakan seseorang memeluk pinggangnya, dan mengambil cemilan untuknya.
"Aroma ini? Arzhel?" batin Sheina.
Sheina mendongak untuk melihat siapa orang yang sudah memeluknya, di saat bersamaan Arzhel juga menunduk.
Pandangan mata mereka berdua bertemu.
Deg Deg Deg
Detak jantung keduanya seirama.
Arzhel tersenyum tampan. "Mau yang ini?" tanyanya dengan nada lembut.
Sheina mengangguk dengan polos, Arzhel menatap penampilan baru gadisnya, dia sangat terpesona melihat penampilan berbeda dari gadis badass itu.
"Kalau kalian mau pacaran jangan di sini, saya juga mau mengambil sesuatu di rak itu." tegur salah satu pelanggan.
Arzhel, dan Sheina tersentak, mereka berdua segera bergeser.
"Ganggu orang aja dia, orang lagi asik melakukan adegan ala-ala drama juga,huh!" batin Sheina, kesal.
"Cantik! Sangat cantik!" bisik Arzhel di telinga Sheina.
Blush!
Pipi gadis cantik itu merona, Sheina menggigit bibir dalamnya menahan diri untuk tidak salto, saat dipuji oleh Arzhel.
Sheina ingin berjalan. "Mau ke mana? Hm?" tanya Arzhel lembut.
Sheina menunjuk arah salah satu rak cemilan yang ada di sana, Arzhel mengangguk.
Dia meraih tangan Sheina, lelaki itu mengenggam erat tangan kekasih hatinya, dan berjalan ke arah rak.
***
...~```~```~```~```~~~...
..."Tidak ada istilah gagal dalam hidup ini, yang ada hanya sukses dan belum berhasil. Jadi, jangan pernah menyerah!"...
#Keep the spirit and don't give up
*
*
*
TO BE CONTINUED
Semangat 💪🙂✨🙏
Semangat 💪🙂✨
Semoga Harimu Selalu Bahagia 🙂✨🙏
Selamat Hari Minggu 🙂🙏✨
Semangat 💪🙂✨
Semoga Harimu Selalu Bahagia 🙂✨🙏
Selamat Hari Sabtu 🙂🙏✨
Semangat 💪🙂✨
Semoga Harimu Selalu Bahagia 🙂✨🙏😇
Semangat 💪🙂✨
Semoga Harimu Selalu Bahagia 🙂✨🙏😇
Semangat 💪🙂✨
Semoga Harimu Selalu Bahagia 🙂✨🙏😇
Selamat Hari Selasa 🙏😇
Semangat 💪🙂✨
Semoga Harimu Selalu Bahagia 🙂✨🙏
Selamat Hari Sabtu 🙂✨🙏😇
Selamat hari jum'at ❤️❤️😊
Thanks 🙏🏻🙏🏻❤️❤️😊😊
Semangat 💪🙂✨
Semoga Harimu Selalu Bahagia 🙂✨🙏😇
Selamat Hari Juma't Thor 👍🙂🙏✨
Semangat 💪🙂✨
Semoga Harimu Selalu Bahagia 🙂✨🙏
Selamat Hari Kamis🙂🙏👍
Semangat 💪🙂✨🙏
Semangat 💪🙂✨
Semoga Harimu Selalu Bahagia 🙂✨🙏😇