NovelToon NovelToon
Salahkah Aku Mendua

Salahkah Aku Mendua

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Teman lama bertemu kembali / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:65.2k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Aku adalah Dara, aku pernah menjalin hubungan dengan Bastian semasa sekolah, tapi karena tidak direstui, akhirnya hubungan kami kandas.

Akhirnya aku menikah dengan seseorang laki-laki lain, Lima tahun kemudian aku bertemu dengan Bastian kembali, yang ternyata sudah menikah juga.

Pernikahanku yang mengalami KDRT dan tidak bahagia, membuatku dan Bastian menjalin hubungan terlarang setelah Lima Tahun.

Salahkah, aku Mendua ~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Tiga

Dara mencoba mendaftar ke kampus terdekat di daerahnya. Sudah hampir dua bulan sejak kepergian Bastian. Tak ada kabar sedikitpun dari pria itu. Pernah sekali, saat pertemuan keluarga besar, gadis itu bertanya kabar tentangnya, tapi tak ada satu orang pun dari keluarga mereka mengatakan tentang keberadaan dan keadaan Bastian. Sepertinya sengaja di sembunyikan.

Sebelum pulang ke rumah gadis itu mampir ke pasar untuk membeli bahan membuat kue. Sejak ayahnya meninggal, Dara dan ibunya membuat kue untuk dijual guna memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Saat akan pulang, Dara melihat ada kerumunan di jalan dekat pasar. Gadis itu lalu mendekati.

"Ada apa ya, Bu?" tanya Dara dengan seorang ibu-ibu.

"Ada kecelakaan, Neng," jawab ibu itu.

"Siapa korbannya, Bu? Apa pelaku bertanggung jawab?" tanya Dara lagi.

"Ibu-ibu penjual kue. Pelakunya kabur. Nggak sempat mengejar, Neng," jawab Ibu itu lagi.

Entah kenapa dia begitu tertarik dengan kecelakaan yang terjadi. Perasaannya tiba-tiba tak enak. Dia terbayang ibunya. Wanita yang telah melahirkan dirinya itu juga harus mengantar kue ke pasar-pasar. Dara lalu berjalan menuju kerumunan setelah mengucapkan terima kasih pada ibu-ibu tadi.

Ketika korban akan di bawa masuk ke ambulan, dia melihat baju yang dipakai ibu itu mirip dengan milik ibunya. Dara langsung menyingkap kerumunan dan mendekati petugas rumah sakit.

"Tunggu, Pak. Saya mau melihat korban. Sepertinya saya mengenalinya!" seru Dara.

Petugas itu berhenti dan Dara mendekatinya. Dia lalu membuka kain penutup tubuh korban. Begitu melihat wajahnya, tubuh gadis itu langsung terasa lemah dan akhirnya jatuh.

"Ibu ...," ucap Dara sebelum akhirnya jatuh pingsan.

Korban dan Dara di bawa sekalian masuk ke ambulan. Sampai di rumah sakit, tak berapa lama, Dara sadar. Gadis itu langsung bangun. Dia lalu bertanya pada perawat, dimana korban berada.

Dengan perlahan, Dara berjalan menuju kamar mayat, di mana jenazah ibunya berada. Rasanya semua bagai mimpi. Satu persatu orang yang dia cintai pergi meninggalkan dirinya.

Dara masuk ke kamar mayat, dia melihat tubuh kaku ibunya yang telah di tutupi kain. Kembali air mata jatuh membasahi pipi gadis itu.

"Ibu, kenapa kau pergi meninggalkan aku seorang diri. Siapa lagi yang akan menemaniku. Bangun, Bu. Kamu pasti bercanda'kan, Bu? Kamu tak akan meninggalkan aku!" seru Dara dengan suara serak karena menangis.

Dara mencoba berdiri dengan tegak. Dia menatap wajah ibunya yang terlihat seperti tersenyum. Gadis itu lalu memeluk jenazahnya.

"Ibu, ini pasti bohong kan. Ibu tidak mungkin meninggalkan aku. Nanti aku sama siapa, Bu. Bangunlah, Bu. Jika ibu pergi, tolong bawa aku juga. Aku tak mau sendirian. Ibu bangunlah!" ucap Dara dengan terisak.

Tak ada reaksi apa pun pada ibunya, akhirnya Dara sadar jika ibunya benar-benar telah meninggalkan dirinya. Dengan ikhlas dia melepaskan kepergian ibunya.

***

Suasana di rumah Dara sebagai rumah duka begitu mencekam. Banyak tetangga yang datang melayat karena memang ibunya yang begitu baik.

Dara mencoba tegar menghadapi semuanya. Dia juga mencoba kuat untuk dapat menyaksikan pemakaman ibunya. Namun, saat jenazah ibunya masuk ke liang lahat, pertahanan gadis itu akhirnya runtuh. Dia meronta ingin ikut masuk.

"Ibu, aku mau ikut. Aku tak mau tinggal sendiri. Bawa aku, Ibu!" teriak Dara.

Dara di pegang dan di peluk saudaranya agar tak ikut masuk. Sementara di pojok lain, Tante Erna ikut menyaksikan semuanya. Dia hanya menatap tanpa ada niat mendekati gadis itu untuk memberikan kekuatan atau sekedar menghibur hatinya yang sedang sedih.

"Ibu, kenapa ibu tak bawa aku sekalian. Aku dengan siapa di sini. Siapa lagi yang tempat aku mengadu," ucap Dara dengan suara pelan karena tubuhnya yang terasa lemah.

Dara terduduk di tanah menyaksikan jasad ibunya mulai di kubur. Perlahan tanah menutupi tubuh ibunya. Dadanya makin terasa sesak melihat semua itu.

Tak akan bisa di lihat lagi senyum ibunya. Tak akan ada lagi pelukan hangat wanita itu.

Setelah selesai prosesi pemakaman, satu persatu pelayat mulai meninggalkan area pemakaman. Dara duduk di samping makam ibunya. Menggenggam tanah kuning itu untuk menyalurkan kesedihan di hatinya.

Saat ini hanya tinggal Dara dan beberapa kerabat dekatnya saja. Gadis itu masih terus berdoa di makam ibunya.

"Ibu, aku melepasmu dengan ribuan tetesan air mataku. Aku merelakan mu dengan hati yang ikhlas. Tidak ada rasa yang lebih sakit yang aku rasakan dari kehilangan seorang ibu. Pada bunga yang ku tabur, ada rindu yang terkubur. Pada air yang ku siram, ada memori usang yang terekam. Pada ibu yang telah tiada terlebih dahulu, bisakah kau hadir menenangkan riuh rindu pada buih masa lalu? Datanglah nanti se kejab dalam tidur di mimpiku. Tiada cinta setulus cintamu, Ibu. Tiada pelukan sehangat pelukanmu, Ibu. Aku titipkan doa pada Allah, bahwa aku merindukanmu. Sekarang hanya sepucuk doa yang aku punya. Semoga kau tenang di alam sana. Sampai jumpa di surga, Ibu."

Setelah cukup lama berdoa, Dara akhirnya memutuskan pulang. Di rumah masih ada pelayat yang datang silih berganti.

Dara masuk ke kamar ibunya, terlihat semua masih sama. Hanya wanita itu tak ada lagi di sana. Gadis itu duduk di tepi ranjang. Air mata jatuh membasahi kedua pipinya.

Saat ini dia merasa sangat membutuhkan kehadiran Bastian. Namun, jangankan datang menghibur, kabarnya saja sudah tak dia dengar.

"Tian, kamu dimana? Apakah kau lupa dengan janjimu. Apakah kisah kita harus berakhir sampai di sini?"

***

Selamat Pagi. Novel mama kali ini terinspirasi dari kisah salah seorang author. Buat nara sumber, di sini mama menambah atau mengganti sedikit ceritanya. Mohon maaf jika kurang berkenan. Terima kasih atas kisahnya yang menginspirasi mama untuk di jadikan novel.

Untuk seluruh pembaca setia novel mama, tak bosan mama mengatakan, baca setiap novel yang update ya. Terima kasih. Lope-lope sekebon 😍😍😍😍

1
Fitria Syafei
mama kereen 😘😘😘
Aprisya
jangan sampai fany ngikutin bastian kerumah sakit
Fri5
Kasian Dara, banyak bahaya di sekitarnya
Dwi MaRITA
Rico stresss.... Fany egois terobsesi pula... hadewh .. 😠🤬🔥
Eka ELissa
bntran lgi kmu bkln di pcat jdi bini tian /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Joyful/
Eka ELissa
kepo....
Eka ELissa
kmu pnhianat Fany bukan krna itu dara biasa aja tapi kmu yg ktkutan kdok nya kbongkar
Eka ELissa
yg ada dara doang yg menanti klhiran bayi nya kmu apaan GK tau kn lok dara udh mlhirkn
Ida Nur Hidayati
semoga kepergian bastian lolos dari perhatian Fanny
martiana. tya
jangan ngikutin Bastian
awas aja kalo ngikutin Bastian
Kasih Bonda
next thor semangat
Apriyanti
mudah²an Fanny gak ngikutin Bastian bisa kacau semua,,bisa² Rico tau KLO dara SDH melahir kan,, lanjut thor 🙏
Patrick Khan
..fany hidup mu gk tenang ya..soale km jahat.. sm kyk rico.. kalian sm.. jodoh mungkin kalian.. sm2 jahat😡🤬
Kotin Rahman
pengen rasane nyabein mulute rico blag mnanti kelahiran buah hati tpi sama skali tk prduli.....dasar lanangan rendahan bhkan mau aja menetima sumbangan dr fani nti jga sneng" sendiri tuh duit bukan buat dara 😡😡😡😡

smga fani tk membuat drama ngikuti lungone bastian.....tpi gk tahu jga fanikan wanita sundel & kunti jdi bisa ngintili dn mecungul kpan aja dan dmna aja tuhh 😞😞😞😞😞
Nanik Arifin
terus saja sakiti dirimu dg harapan palsumu, Fan. tapi jangan salahkan siapa" ketika rasa sakit itu datang
mbok Darmi
dua manusia lucknut fany dan rico mereka cocok sebenarnya menikah, semoga bastian ttp baik sama dara meski sekarang sebatas teman, rico kl tau pasti ngereog dan kdrt sama dara
Jar Waty
lanjut kak
Citra
cerita nya bagus
Sugiharti Rusli
apa sih maunya si Rico itu, apa dia sengaja menjatuhkan mental Dara dengan bilang rumahtangganya baik" aja ke si Fanny,,,
Radya Arynda
haduh,,,,,sundel,fani,,semogah ngak ada drama mengikuti,,,,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!