Dave Grohl Mahardika pria berusia 28 tahun yang merupakan mafia yah terkenal kejam dan pembawaan yang sangat dingin.Tak ada wanita yang bisa menaklukkan kulkas dua pintu itu.
Hingga suatu hari kejadian tak terduga membuatnya harus menikahi seorang gadis.Prinsip menikah setelah adiknya menikah itu hancur sudah.
Bagaimana rumah tangganya?, apakah akan ada cinta atau justru berpisah?.Yuk simak kisahnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana Makan malam
Dave mengangguk pelan, lalu berdiri dari duduknya."Minumlah susu hamilmu",ujar Dave mengambil piring kotor lalu membawanya ke westafel.
"Aku saja nanti yang cuci Mas",jawab Juwita.
Dave menggangguk pelan."Jangan lupa minum vitaminmu juga",ujar Dave sebelum menaiki tangga kembali ke kamar lebih tepatnya ruang kerjanya di salah satu ruangan khusus di kamarnya.
Juwita menatap punggung Dave yang makin menjauh.Dave memberikan perhatiannya hanya pada anak yang ia kandung.Dave tak pernah menyakitinya baik fisik maupun hati.Pria itu sangat baik menurut Juwita.
"Maukah kamu membantu Mama untuk mencairkan dinding hati Papamu yang dingin itu sayang?",batin Juwita mengusap perut ratanya.
"Aku akan bertanya pada Aunty Fira tentang Dave,ya Aunty Fira pasti tau Dave.Atau Daveena?", Juwita menimbang rencananya.
"Baiknya Daveena.Mereka Kakak adik bukan?",gumam Daveena pasti sangat mengenali Dave.Ia ingin tau apa alasan Dave dulu yang mengatakan ia tak ingin menikah.
Juwita menenggak susu hamilnya hingga tandas.Setelahnya ia melangkah menuju westafel untuk mencuci piring bekas maka siangnya dengan Dave.
Sementara itu diruang kerjanya Dave tengah membaca profil pria yang dia minta Theo selidiki.Pria itu tersenyum miring melihat prestasi yang telah di torehkan pria itu.
"Apa gunanya semuanya jika kau malah menganggu istri orang",desis Dave.
"Ardi Sucipto, Dokter psikologis.Pernah kuliah di salah satu universitas ternama di negara ini karena sebuah beasiswa",ujar Dave membaca biodata diri Ardi.
"Aku akan menghancurkan semua yang telah kau raih jika tetap menganggu istriku",ujar Dave tersenyum iblis.
**Theo tetap awasi pria itu**!
Tring
Uncle Zav is calling...
"Ya Uncle..."
"Dave... datanglah ke rumah malam ini.Auntymu ingin mengadakan perayaan kecil-kecilan atas pernikahan kalian",ujar Zavier.
"Tidak perlu Uncle,aku--
"Uncle juga tidak tau Dave.Tapi Auntymu ingin makan malam bersama.Hanya itu",ujar Zavier.
"Huffhhh... baiklah Uncle.Nanti kami akan datang",jawab Dave.
"Kami tunggu.Jangan sampai tidak datang atau Auntymu itu akan merajuk nantinya",ujar Zavier.
"Iya Uncle...",jawab Dave.
klik
Dave tersenyum tipis melihat foto seseorang yang ada dilayari laptopnya yang ia ambil beberapa tahun yang lalu.Pria itu menyunggingkan senyumannya.
***
"Juwita....nanti malam kita diundang Aunty Fira makan malam disana",ujar Dave saat memasuki kamar setelah menyelesaikan pekerjaannya.
"Aku tidak memiliki gaun yang longgar.Gaunku semuanya pada body sementara perut saat ini sudah mulai kelihatan", jawab Juwita.
"Bersiaplah!,kita akan membeli gaun untukmu",ujar Dave.
"Ya...", angguk Juwita lalu melangkah menuju keluar kamar karena pakaiannya masih ada di kamarnya yang dulu.
"Aku sudah minta orang memindahkan pakaianmu ke walk in closet",ujar Dave saat melihat Juwita akan keluar kamar.
Juwita menghentikan langkahnya lalu balik badan dan masuk ke walk in closet.
Keduanya berangkat menuju sebuah butik untuk membeli gaun untuk Juwita pakai malam ini.
Dave membawa Juwita pada sebuah butik langganan keluarga Iskandar.Ia dulu sering datang kesini untuk memesankan pakaian untuk istri Zaki.
Setibanya disana Dave meminta petugas toko melayani istrinya dengan baik.Sementara dirinya duduk di sebuah sofa untuk menunggu sang istri selesai berbelanja.
Dave sibuk mengecek perkembangan harga saham melalui ponselnya.Banyak pasang mata yang menatap Dave penuh minat.Dan semua dari mereka adalah wanita yang sudah memiliki suami.
Tapi yang namanya Dave pria yang mendapat julukan kulkas dua pintu itu cuek dan gak peduli dengan semuanya.Dia tak akan semudah itu melirik seorang wanita.
"Mas sudah...",ujar Juwita berdiri dihadapan sang suami memegangi sebuah gaun yang sangat cantik.
"Hanya satu?",tanya Dave.
"Iya kita kan--
"Pilihlah lagi.Kamu harus menyimpan pakaian lamamu itu",ujar Dave.
"Tapi Mas, disini mahal semua", bisik Juwita.
"Berapapun itu aku akan tetap membayarnya", jawab Dave dengan wajah datarnya.
Juwita tak ingin berdebat akhirnya menurut saja.Ia memilihkan beberapa pakaian yang ia pakai ke kantor.
Dave melihatnya hanya tersenyum tipis sangat tipis.Ia tak mau Juwita memakai pakaian lamanya yang akan menonjolkan perutnya dan juga bisa menghambat perkembangan janin di perut Juwita.
"Semuanya Rp 350.000.000,-00 Tuan",jawab petugas toko saat Dave membayar semua tagihan belanja sang istri membuat Juwita melongo bukan main.
Dave memberikan sebuah kartu hitam miliknya pada petugas kasir.
"Kamu pegang kartu ini",ujar Dave memberikan kartu yang dikembalikan kasir pada Juwita.
Juwita menerima kartu itu dengan tatapan tak percaya.Seumur hidup baru kali ini ia memegang kartu sakti itu.
"Ayo...!",ujar Dave membawa semua belanjaan sang istri.
Juwita mengukuti langka Dave,pria itu menarik pergelangan tangan Juwita membuat para pengunjung menatap iri pada Juwita bisa bergandengan tangan dengan Dave.
"Mas kamu yakin aku yang pegang kartu ini?",tanya Juwita saat mereka berada didalam mobil.
"Ya... gunakan dengan bijak.Itu uang nafkah dariku untukmu",jawab Dave.
"Ya...", angguk Juwita.
Tak ada lagi pembicaraan antara keduanya hingga mereka sampai di apartemen.Dave membawa semua barang belanjaan Juwita ke ruang walk in closet.
"Minta besok pelayan untuk membereskannya",ujar Dave.
"Bisakah jika pelayan tak memasuki kamar kita.Aku akan membereskan semua yang ada di kamar ini",jawab Juwita.
"Kamu yakin?",tanya Dave.
"Kamar kita bukankah tidak boleh dimasuki siapapun jika kita sudah menikah",jawab Juwita.
"Baiklah...",ujar Dave.
***
Juwita terlihat sangat cantik dengan dress yang membalut tubuhnya.Dres model longgar dibagian dada ke bawah menyamar perut wanita itu yang sudah terlihat sedikit membuncit.
"Ayo Mas...",ujar Juwita keluar dari ruang ganti.
Dave menatap datar penampilan Juwita malam ini.Pria itu memakai kemeja yang sama dengan warna gaun yang digunakan Juwita sehingga membuat mereka begitu tampak serasi.
Dave melajukan mobilnya membela jalanan kota malam ini."Kamu masih mau makan ayam rica-rica?",tanya Dave.
"I-iya...", angguk Juwita.
Dave diam diam mengirim pesan pada Auntynya untuk dimasakan ayam rica-rica untuk sang istri.
...****************...
ada ya ibu kandung kayak gini