Pura-pura Hamil

Anggun selalu menghindari Galang bila sudah tahu jam Galang pulang kerja Anggun segera masuk kedalam kamarnya dan menguncinya,melihat wajah Galang membuat Anggun kembali kesal.

Galang tau bila Anggun menghindarinya,sungguh berat hari Galang tanpa sapaan Anggun sebab istrinya sudah tak lagi bekerja dan elusan sang istri apalagi Galang masih mengalami morning sickness.

"Sayang",panggil Galang dengan mengetuk pintu pelan,Anggun tak menyahut.Galang menghela nafas menuju kamar tamu dirumah mertuanya.

Pagi hari saat Galang sudah tak kuat karena hari ini lebih parah dari hari-hari sebelumnya,Galang tak sadarkan diri sebab kekurangan cairan.

Asisten rumah tangga panik saat akan membersihkan kamar tamu yang dihuni menantu keluarga Pras,menemukan sang menantu keluarga tersebut pingsan,buru-buru Asisten rumah tangga memanggil Anggun.

Anggun juga ikut khawatir dengan segera membawa Galang kerumah sakit dibantu para Asisten dan juga satpam rumahnya.

Dirumah sakit,Galang segera dirawat sebab banyak kekurangan cairan sebab selalu muntah dan juga tidak ada makanan yang masuk ditubuhnya.

Anggun menunggu Galang,dia juga memberitahu orang tuanya,orang tua Galang dan juga Siska tentang kondisi Galang.

Saat orang tua Galang datang Anggun meminta maaf kepada Mama Ririn juga papa Adi atas sifatnya membuat Galang masuk rumah sakit,"Tidak sayang,itu wajar,ini bukan salah mu",ucap Mama Ririn memeluk menantunya.

"Iya,tak perlu bersalah,kamu cemburu dan merasa tak diutamakan itu wajar untuk seorang istri,jangan terlalu dipikirkan,kasihan calon cucu papa",ucap Papa Adi mengusap bahu menantunya.

Papa Pras dan Mama Pras yang baru lading segera menjenguk menantunya,"Apa terlalu parah?",tanya Papa Pras sebab melihat putrinya bermata sembab

"Tidak,hanya kekurangan cairan serta asam lambung naik",ujar Papa Adi.

Mama Pras memeluk Anggun,"Tidak apa-apa,Galang pasti akan segera sembuh",ucap Mama Pras.

"Tapi ini semua karena Anggun ma,Anggun egois,karena merasa tidak diperhatikan membuat Anggun mengabaikan Kak Galang",ucap Anggun kembali terisak.

"Sudah kakak ipar,ini bukan salahmu,jangan menyalahkan diri sendiri lagi",ucap Siska merasa kasihan terhadap sahabat plus kakak iparnya itu.

Dokter yang memeriksa Galang memberitahu keluarga bila pasien sudah sadar,semua orang mengucap syukur.

"Masuklah",ucap Mama Ririn kepada Anggun.

Anggun masuk kedalam ruang rawat Galang,"Sayang",lirih Galang saat Anggun masuk ruangan.

"Maaf",lirih Anggun,Galang menajamkan matanya melihat mata sembab istrinya menjadi panik.

"Kamu mengapa menangis?,apa ada yang sakit?,apa ada yang terluka?",tanya Galang segera duduk memeriksa Anggun.

Anggun menggeleng,"Aku begitu mengkhawatirkanmu,maka dari itu aku menangis",ucap Anggun.

Galang lega dan tersenyum lebar,"Aku sudah baik-baik saja,aku ingin memelukmu,"Ucap Galang,Anggun memeluk Galang."Maaf,aku takut menjadi janda",ucap Anggun dalam pelukan Galang,Galang merasa geli.

"Bukannya takut kehilanganku?",tanya Galang menggoda sang istri.

"Itu juga",jawab Anggun.

"Jadi takut kehilangan ku atau takut jadi janda?",tanya Galang melerai pelukan.

"Dua-duanya",jawab Anggun.

Galang tertawa kemudian memegang kedua tangan Anggun,"Aku sangat mencintaimu",ucap Galang.

"Aku juga mencintaimu",ucap Anggun,Galang seperti linglung.

"Aku tidak salah dengarkan?,coba ulang?",tanya Galang seperti tak percaya.

"Kenapa harus diulang?",tanya Anggun kesal.

"Aku pingsan lagi loh ini",ucap Galang,Anggun berpikir.

"Aku mencintaimu",ucap Anggun,Galang memeluk erat Anggun,"Jangan kuat-kuat,kasian dia",ucap Anggun memperingati Galang akan perutnya yang sudah kelihatan buncit,Galang mengusap perut Anggun dengan bahagia.

Setelah kejadian itu Galang mengutamakan Anggun dari segi apapun seperti saat ini,walaupun ada meeting pagi Galang lebih memilih menemani Anggun untuk memeriksakan kehamilannya,"Semua sehat,semua bagus,berat dan panjang janin sesuai umur ya",jelas Dokter kandungan,Anggun dan Galang tersenyum bahagia setelah mendapat resep Dokter keduanya pamit.

"Terimakasih Dok",ucap Keduanya.

Galang menggandeng Anggun,"Aku pulang naik taxi saja kak",ucap Anggun.

"Aku antar sayang,lagian dikantor sudah ada Papa dan Siska",ucap Galang.

"Aku jadi tidak enak dengan Siska",ujar Anggun.

"Jangan dipikirkan",ucap Galang.

Siska dikantor benar-benar menggerutu tak habis-habis setelah selesai meeting,"Hitung-hitung belajar menjadi seorang Direktur",ujar Papa Adi kepada Siska.

"Pokoknya gaji kak Galang bulan ini untuk ku,enak saja makan gaji buta",ucap Siska kesal.

"Terus kakak ipar mu mau makan apa?kalau gaji Galang bulan ini diserahkan untuk mu",ucap Papa Adi.

Siska berdecak,"Kak Galang hanya alasan terus,menggunakan Anggun untuk alasan tidak masuk kerja",ucap Siska yang masih kesal.

"Sudah,besok kamu pasti akan mengalami apa yang dialami Galang,"ucap Papa Adi.

"Kalau begitu aku mau cuti selama sepuluh hari plus tiket honeymoon",ucap Siska kepada papa Adi.

"Menikah saja belum sudah minta tiket honeymoon",cibir Papa Adi.

"Papa",rengek Siska.

Papa Adi hanya tersenyum sambil geleng kepala saat Siska terus merengek.

Anggun dan Galang mampir ke cafe milik Reza,"Darimana kalian?",ranya Reza.

"Dari periksa kehamilan",jawab Galang.

"Cowok apa cewek?",tanya Reza.

"Kami tidak tanya soal itu",ucap Anggun.

"Waktunya tanya,jenis kelamin anaknya,putih tidak kulitnya,lengkap tidak organnya,boleh tidak bila papanya nengokin",jelas Reza seperti sudah pakar.

Galang memukul Reza dengan majalah yang digulung,"Mulut nya",ucap Galang.

"Memang seperti itu kata buku yang aku baca,tidak salah Bro",ujar Reza.

Anggun menggeleng,"Kak aku ingin milk tea",⁸ucap Anggun meminta kepada Galang,Galang mengangguk.

"Memang boleh ibu hamil minum teh?",tanya Reza.

"Semua boleh dimakan dan diminum asal tidak membuat ibu hamil nya sakit dan juga konsumsinya sewajarnya",ucap Galang.

"Aku baru tau",ucap Reza mendapat ilmu baru,biar nanti bila Siska hamil dia sudah tau mengenai kehamilan.

"Jadilah suami dulu baru jadi calon ayah,jadi tidak hanya materi tapi bisa praktek",pesan Galang.

"Sombong",cibir Reza.

Galang terkekeh,"Bagaimana persiapan pernikahan kalian?",tanya Anggun.

"Sudah tujuh puluh persen,"jawab Reza.

"Kita bantu doa saja ya",gurau Galang.

"Doa?,murah amat,padahal dulu dipernikahan kalian aku dan Siska yang mempersiapkan bahkan cosplay jadi calon pengantin untuk mencoba bajunya,setidaknya ada dukungan apa gitu,ini hanya doa",ucap Reza tak terima.

"Kami sudah menyiapkan tiket berlibur untuk kalian berdua",ucap Anggun.

"Asyik,kemana?,Swiss?,jepang?,Korea,maladewa atau Prancis?",tanya Reza semangat.

Galang menggeleng,"Labuan bajo,Bali,"tebak Reza.Namun Galang menggeleng,"Aku jadi curiga,kamu tidak memberikan kami tiket pesawat melainkan tiket wahana permainan",ucap Reza merasa dikerjai,memicingkan mata kearah Galang dan Anggun.

Anggun dan Galang tertawa,"Wah,kalian berdua parah ini,"ujar Reza merasa tebakannya benar.

"Tunggu saja,saat kamu sudah sah menjadi adik ipar ku maka tiket liburannya segera aku berikan",ucap Galang.

Reza mengangguk mengiyakan namun juga tak berharap,toh Reza sudah mempersiapkan honeymoon kemana bersama Siska.

Anggun dan Galang menuju rumah orang tua Galang,mereka bertanya kepada mama Ririn apa yang perlu dibantu untuk persiapan pernikahan Siska.

Sedangkan Siska sepulang kerja menghampiri Reza,karena hari ini mereka akan fitting baju pengantin.

Namun kelihatannya ayah dari calon suaminya darang bersama dengan gadis genit itu lagi bersama dengan dua orang juga,mungkin orang tua gadis genit itu.

Terdengar juga Reza menolak untuk memutuskan pertunangannya,"Kalau begitu kamu lebih rela bila ayah masuk penjara daripada putus dengan kekasihmu itu",hardik Bowo.

"Aku sudah katakan berulang kali,ini hidup ku aku sendiri yang memutuskan dengan siapa aku menikah",ucap Reza lantang.

"Baiklah Bowo,sekarang juga kami akan membawamu ke kantor polisi",ujar Pria paruh baya.

"Tunggu dulu",cegah Siska.

Semua orang menatap kearah Siska yang baru datang,"Berapa hutang dari ayah calon suami ku ini?",tanya Siska,Reza memegang tangan Siska,Siska mengangguk meyakinkan Reza.

"Hei,kamu mau melunasi dan berharap aku akan merestui kalian?,Mimpi,itu tidak akan terjadi",ucap Bowo sambil menunjuk wajah Siska,dia tak suka kepada Siska,Reza geram.

"Bawa saja bapak ini,beliau tidak ada sangkut pautnya denganku,masalah hutang biar beliau yang menanggungnya",ucap Reza.

"Dasar anak durhaka!!",bentak Bowo kepada Reza.