NovelToon NovelToon
Menuai Rindu

Menuai Rindu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:51.3k
Nilai: 4.8
Nama Author: Ayu

" Mas Wira, kalau sudah besar nanti, Mega mau menikah dengan mas Wira ya?! pokoknya mas Wira harus menikah dengan Mega..?!" ucap gadis kecil itu sembari menarik lengan Wira.
Mendengar rengekan Mega semua orang tertawa, menganggapnya sebuah candaan.
" Mas Wira jangan diam saja?! berjanjilah dulu?! mas Wira hanya boleh menikah dengan Mega! janji ya?!" Mega terus saja menarik lengan Wira.
Wira menatap semua orang yang berada di ruangan, bingung harus menjawab apa,
" mas Wira?!" Mega terus merengek,
" iya, janji.." jawab Wira akhirnya, sembari memegang kepala gadis kecil disampingnya.
Namun siapa sangka, setelah beranjak dewasa keduanya benar benar jatuh cinta.
Tapi di saat cinta mereka sedang mekar mekarnya, Mega di paksa mengikuti kedua orang tuanya, bahkan di jodohkan dengan orang lain.
bagaimanakah Nasib Wira, apakah janji masa kecil itu bisa terpenuhi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

terburu buru

" aku sedikit kencang, jadi peganganlah!" ujar Wira dengan suaranya yang terbawa angin.

Mendengar itu Mega tampak berpikir,

" Kau kau tidak pegangan, jangan salahkan aku kalau kau jatuh!" ujar Wira lagi, membuat Mega akhirnya melingkarkan kedua tangannya di perut Wira.

Merasakan tangan Mega yang melingkari perutnya, Wira melirik sekilas, lalu menambah kecepatan motornya.

Laki laki itu sungguh buru buru, bahkan setelah mendapatkan kado yang sudah di pilih Mega dengan banyak perhitungan itu ia langsung mengajak Mega pulang.

Wira membuktikan omongannya, ia berkendara dengan cepat, hingga membuat Mega agak ketakutan,

Mau tidak mau Mega berpegangan cukup erat, tak ada jarak diantara keduanya.

Setelah sampai di depan rumah Kakung, Mega segera turun,

Mega tau kalau Wira terburu buru.

" Hati hati dijalan mas," kata Mega pelan,

Wira mengangguk dengan ekspresinya yang datar.

Tapi raut datarnya tiba tiba berubah saat melihat seseorang berdiri di teras rumah Kakung.

" Itu Ferdi?" tanya Wira dengan nadanya yang tidak ramah, menatap Mega.

Mega yang belum melihat ke arah teras tentu saja tidak tahu,

" tidak tahu," jawab Mega sembari melihat ke arah teras,

Ia tidak begitu hafal dengan postur tubuh Ferdi, karena mereka hanya sekali bertemu setelah sekian lama, itu pun sudah beberapa hari yang lalu.

" Itu Ferdi. Kau ada janji dengannya?" Wira ketus.

" tidak, tapi aku sempat bertemu dengannya dan berbincang sejenak, saat malam aku mengantarkan pisang goreng untuk budhe," jelas Mega,

" Kau tau Ferdi itu duda?"

" iya, dia cerita kalau baru bercerai dengan istrinya,"

" kalau sudah tau berhati hatilah." Wira memperingatkan.

" Maksudnya hati hati bagaimana?" Mega mengerutkan dahi,

" kau ini kan istri orang."

" lalu apa hubungannya dengan mas Ferdi? Mungkin saja ia ada perlu dengan Kakung, bukan mencariku?"

Wira diam mendengar itu, sorot matanya kesal.

" Aku lebih mengenal Ferdi di banding dirimu.

omong kosong dia kesini tidak ingin bertemu denganmu."

Mega dia sesaat, ia sungguh bingung dengan apa yang Wira ucapkan.

" Sudahlah! Andai aku tidak buru buru, akan kutemui dia."

" mas? Itu hanyalah orang Yang sedang bertamu?" Mega mencoba untuk berpikiran baik.

" Aku memang sudah tidak ada hubungan denganmu Mega.

Kau juga sudah menjadi istri orang.

Tapi tetap saja kau harus menjaga nama baik Kakung dan uti.

Jangan sampai kedatangan Ferdi kesini membuat gosip.

aku tidak ingin Kakung dan uti sedih mendengar kabar kabar yang tidak menyenangkan.

Jadi sebelum bertindak, pikirkan segala tindakanmu itu dengan baik.

Jangan sampai kau merugikan Kakung dan uti.

Sudah lama mereka hidup dengan tenang sebelum kau datang." tegas Wira denga suara nya yang dalam.

" Mas, apa mas kira aku semudah itu?

Aku bisa menjaga diriku sendiri, tidak perlu mas memperingatkan sampai seperti itu,

Aku tidak akan mencemari nama baik kakung atau uti.

sudahlah.

Lebih baik mas lekas pergi!" sekarang nada Mega terdengar ketus, tentu saja, perempuan itu kesal,

Bukan dirinya yang menyuruh Ferdi untuk datang,

Dan ia pun tidak mungkin mengusir tamu, karena mungkin saja Ferdi hanya ingin berbincang.

Lagi pula Mega tidak sendiri dirumah, entah kenapa kata kata Wira itu sungguh membuatnya tersinggung.

" Apa kau tidak terima ku nasehati?",

Keduanya beradu pandang, bukan pandangan yang hangat, namun pandangan yang sama sama mengandung kekesalan.

" Tentu saja. Mas menganggap ku apa?" jawab Mega ketus.

" apa mas berpikir karena mas pernah masuk ke kamarku, lalu aku juga akan mengijinkan orang lain masuk ke kamarku?".

Wira tersentak dengan kata kata Mega, ia terlihat benar benar kaget dengan kata kata Mega.

Ingatannya akan apa yang sudah terjadi di masa lalu bersama Mega tiba tiba menyerbu.

" Hentikan Mega." suara Wira sedikit bergetar.

" kenapa? Bukankah pikiranmu selalu buruk padaku?

Di dalam pikiranmu aku adalah perempuan yang buruk,

perempuan yang tidak setia,

Yang bisa kapan saja berganti laki laki." mata Mega memerah, perempuan itu rupanya sungguh sungguh sakit hati pada kata kata Wira.

" aku tidak pernah bicara begitu!"

" kau tidak bicara begitu, namun semuanya tersirat jelas untukku,

bagaimana caramu menatapku,

Bagaimana caramu memperlakukanku,

Bahkan caramu bicara.

Sudahlah, mari hidup dengan tenang dengan tidak saling menganggu!" Mega menyerahkan helm di tangannya pada Wira.

Lalu berjalan dengan langkah yang cepat memasuki halaman rumah kakungnya.

1
Mika Saja
trimakasih mba ayu,,,sehat selalu,,,,,semoga akan baik2 SJ entah itu Wira maupun Yudha,,
Isda Wardati K
karya dg alur cerita yang bagus
ayuningdianti: terimakasih kak.. ☺️🙏
total 1 replies
Nene Juan
Thor aku baca nya sampai gx bisa napas saking tegang nya..
margareta nababan
harus happy ending yaaa kakkk, jangan sampai tamat dulu
Murni Zain
Serius Handoko menangis 🤔🤔
msh ada hati dn perasaan sedih lihat anknya bersimpuh.. menyelamatkan dirinya. 🙄
indy
Pak handoko ke anak sendiri saja tega apalagi ke orang lain
Mika Saja
bisa nangis kau pak Handoko, penyesalan mu SDH TDK berguna lg, tinggal menunggu semua yg kau pnya akan hilang sekejap mata,,,mba ayu minta up 1x LG ya 🤭🥰
Mika Saja: siap mba ayu👍🥰🥰
ayuningdianti: besok ya kak.. matanya udah berat..😁🙏🙏
total 2 replies
margareta nababan
AYO UP LAGI KAKKKK PLIS KAMI NUNGGUIN MEGA D BAWA WIRA
Mika Saja
dah Wira ayo bw pergi aja Mega,, pelayan nya SJ sampai blng bgtu,tentunya mrk tau apa yg terjadi dirumah itu,,,
Nene Juan
Sampai ketinggalan tiga part, kenapa gx ada notip, di hpku yah..
Lyna Elza
hadehhhh HANDOKO dipelintir tangan nya Uda kesakitan kayak gitu..... sok pahlawan
Iyee Kah
suksess slalu thorr
ayuningdianti: amin kak...
total 1 replies
Sitti Ramadan
aku nangis lo thor, sedih, terharu wira dtg untuk mega, trus yudha ikhlasin mega buat wira walaupun dia juga harus babak belur
Murni Zain
Alhamdulillah akhirnya pertolongan dtg tepat waktu.. mas Wira ❤😍🥰
mbk Ayu the best ❤❤❤
Wiwik Roviyantini
kok ada y orang tua macam Handoko 😶😶😶
margareta nababan
kakkkkk, ayo up lagiiii saya ga sabarr nii
ayuningdianti: agak malam kak..🙏
total 1 replies
evi Lusi
makash upnya mbak Ayu
evi Lusi
wuih tepat waktu maz wiraa
Murni Zain
Alhamdulillah... akhirnya Wira dtg... tujukan pesona mu Mas Wira, bikin Handoko menyesal.balas semua perbuatan Handoko untuk Mega.
Lyna Elza
yessss hancur kan HANDOKO
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!