NovelToon NovelToon
Gadis Galak Terjebak Duda Gila

Gadis Galak Terjebak Duda Gila

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Duda / Balas Dendam / Cinta Paksa / Beda Usia
Popularitas:818k
Nilai: 4.8
Nama Author: Rere ernie

Misi balas dendam seorang Duda arogan plus gila, pada seorang gadis yang ada sangkut pautnya dengan target balas dendam nya.

Duda itu mengira dia sudah paling gila, namun ternyata gadis yang dinikahinya secara paksa lebih gila darinya.

"Aku sudah tahu kau lah yang sebenarnya menjebak ku tidur dengan mu! Lihat dan rasakan nanti, akibat kau berani menjebak seorang Denada...!" ancam gadis itu dengan wajah pongah, dia tidak terima menikah paksa dengan duda beranak dua, bahkan usia mereka terpaut jauh 15 tahun.

"Hei bocah! Kau kira aku takut dengan ancaman mu?! Aku...?! Seorang pebisnis yang bahkan tak kenal ampun pada pesaing-pesaing nya! Jangan mimpi kau bisa membalas perbuatan ku! Sekarang, aku adalah suamimu! Kau harus patuh padaku! Akan ku pastikan pernikahan kita adalah neraka bagimu...!" Arjuna seorang duda berusia 34 tahun menyeringai licik.

Karakter keduanya sama-sama kuat dan keras, siapakah yang berhasil menaklukan pasangan nya lebih dulu dalam jeratan cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35. Semakin Besar Kepala Dan Jumawa.

Hari itu Renata sudah diperbolehkan pulang, setiap hari dia dijenguk Ibunya. Meski kesal, Arumi ikut menemani sang Ibu untuk mengurus Renata.

“Rum, kamu jaga kakakmu dulu di rumahnya. Kondisinya belum pulih benar, bekas operasi SC itu katanya lama keringnya.“

“Rumi sih gapapa, tapi kayaknya anak ibu yang satu itu nggak mau Rumi di rumahnya. Ibu juga nanti tinggal sendiri di rumah... Rumi nggak bisa ninggalin Ibu.“

Arumi mendelik ke arah Renata, sudah mulai memperlihatkan kebencian nya.

Renata tadinya selalu mengusir Ibu dan adik angkat nya itu, namun ternyata dia memang membutuhkan bantuan. Perutnya masih terasa sakit, bahkan hanya untuk ke kamar mandi saja dia harus bersusah payah dan mau tak mau menerima uluran pertolongan dari Arumi.

“Kamu sama Ibu boleh tinggal sama aku, tapi ingat... jangan macam-macam dan hanya bantu-bantu di rumah. Aku begini karena aku nggak percaya orang lain untuk membantu mengurus ku.“ Renata berdecak kesal.

“Aku juga sebenernya males ngurusin kamu, karena Ibu khawatir sama kamu, aku mengikuti maunya Ibu. Emangnya aku juga mau terus dihina oleh mulutmu itu!“ nada Arumi terdengar tajam.

“Sudah, sudah. Ayo bawa kakak mu pulang, Rum.“

“Apa ada kabar dari Mas Devan? Aku suruh kamu mencaritahu!“ ujar Renata pada Arumi.

“Ups! Aku lupa, maaf ya. Bang Devan udah sadar dan udah dipindahkan ke ruangan rawat oleh Dena dan Bang Juna.“

“Apa?! Dasar bodoh! Kenapa harus lupa sih?! Ambil kursi roda, aku mau menemui suamiku!“

Renata tak menyangka Devan akan selamat, lalu bagaimana dengan dokumen yang sudah ditandatangani Devan, dokumen pengalihan seluruh kekayaan padanya saat Devan meninggal... apa sekarang tidak berarti lagi?

Sialaaan! Semuanya gagal aku dapatkan! Tapi masih ada lain waktu untuk membunuhnya, yang penting dokumen itu sudah dalam genggaman ku!

Renata merutuki keberuntungan Devan yang selamat dan masih bisa hidup, dia juga mengutuk Rendi sebab gagal membunuh suaminya itu.

.

.

Dengan segala drama Renata yang melanjutkan cosplay nya menjadi istri yang berbakti dan sangat mencintai suaminya, akhirnya Renata merasa lega sebab Devan terlihat masih mencintai nya dan hanya mengingat dirinya membuat Renata semakin besar kepala dan jumawa.

Bahkan Devan tidak marah mengetahui anaknya sudah meninggal, laki-laki itu hanya memperlihatkan wajah sedihnya.

Seminggu kemudian, meski Renata masih kesakitan untuk berjalan dia menjemput Devan ke rumah sakit.

Devan tersenyum sumringah melihat Renata datang, “Sayang, kamu sudah datang. Ayo pulang, aku merindukan semua tentang kita di rumah.“

“Ayuk, tapi karena perut ku masih sakit... biar Adikku yang dorong kursi roda nya ya, Mas.“

Devan melirik ke arah Arumi, “Kamu adik istriku?“

“Ya, Bang.“ Arumi mengangguk.

“Kalau begitu, tolong bantu saya.“

“Baik, Bang.“

Arumi mendorong kursi roda kakak iparnya, sejak Renata pulang ke rumah Arumi ikut tinggal disana dan dia sengaja men-cancel kuliahnya. Dia ingin fokus mengurus Renata dan kini dia juga akan membantu mengurus Devan.

Sesampainya di rumah, Arumi membantu Devan naik ke atas ranjang karena kaki Devan masih lemah tetapi bukan lumpuh, kakinya hanya belum bisa dipakai beraktivitas berlebihan termasuk berjalan.

“Makasih, Dek. Nama mu siapa?“ tanya Devan, dia menelisik wajah Arumi.

“Arumi, Bang. Panggil saja Rumi,“ perempuan berhijab itu tersenyum manis.

“Maaf ya, padahal kamu menutup aurat mu tapi... kamu harus bersentuhan dengan ku.“

“Gapapa, Bang. Anggap aja Arumi perawat Abang mulai hari ini, jangan sungkan-sungkan minta bantuan Rumi ya...“ tak ada keraguan dalam suara nya, Rumi malah merasa bersyukur bisa mengurus Devan.

“Terima kasih.“

“Sama-sama, Bang. Ohnya, Bang Devan mau makan apa untuk siang nanti? InsyaAllah, Rumi masakin buat Abang.“

“Kamu pintar masak? Tapi, Kakak mu nggak bisa masak sejak dulu...“ gumam Devan.

“Rumi juga hanya bisa, bukan pintar Bang.“

Devan mengangguk.

“RUMI....!!! Kesini, bantu aku!“ terdengar teriakan Renata dari kamar mandi.

“Rumi bantu kak Renata dulu ya, Bang.“

Devan sekali lagi mengangguk.

Saat Arumi berjalan pergi membelakanginya, Devan menatap sendu punggung Arumi. Dia memejamkan mata, mengingat kenangan 8 tahun silam.

Aku bodoh, salah mengenali orang yang menyelamatkan ku! Tapi... tidak semuanya salahku. Saat aku menanyakan pada pihak rumah sakit siapa pendonor nya... ternyata pendonor itu tidak memberikan identitas dirinya dan hanya menuliskan hamba Allah.

Ibu Arumi pun akhirnya ikut tinggal di rumah Renata, setelah Renata mengancam untuk jangan memberitahu keadaan mereka sebenarnya pada Devan. Lagipula Renata bisa tenang karena Devan tidak akan mengingat apapun.

Devan sering mencuri-curi pandang ke arah Arumi, dia mulai mengagumi kepribadian perempuan itu. Orang yang sebenarnya mendonorkan darah untuknya dan seharusnya Arumi lah yang seharusnya dia balas budinya.

1
HNF G
hareudang..... hareudang.... makanya.... kl cinta itu jgn lelat lelet, yg ger cep, biar gak disambar orang 😄😄😄😄😄
HNF G
woooowww😍😍😍😍
HNF G
jgn patang semangat bang sat🤭
km kan bisa oplas.
HNF G
berarti renata jg sodara amel dong.
HNF G
koq gea gak curiga kl wajah mamanya mirip renata ya??? 🙄🤔
HNF G
bener2 pembalasan yg savage👍👍👍👍👍👍👍
puaaassss bangeeeet 😄😄😄😄😄
HNF G
justru aq malah pengennya yg kejam, biar tau rasa😄😄😄😄😄😄
HNF G
hahahahaha...... mantappp..... mantaappp....
HNF G
aduuuhhh.... jangan...... 😟
HNF G
nah looo..... kesalahanmu menumpuk jun😏
HNF G
hhhmmm.... so sweeeeeetttt
HNF G
mundur dikit beb..... cantiknya kelewatan 😁😁😁
HNF G
mampos lo......
HNF G
untung dena pinter ya, sdh beli apartemen. jd gak bingung lg mau tinggal dmn😄😄😄😄👍👍👍👍
HNF G
mungkin dena marah2 krn kurang. mau minta nambah lagi malu🤭🤭🤭
HNF G
hahahaha..... senjata makan tuan. selamat menikmati ya om...... 😝😝😝😝
HNF G
rasain lo bocah tua🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
HNF G
Luar biasa
HNF G
yeeyyy.... seru.... 👏👏👏👏👏
HNF G
arumi cantik bangeett..... berhijab pula😍😍😍😍😍😍👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!