NovelToon NovelToon
Stuck On You

Stuck On You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / CEO / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: _Sri.R06

Kehidupan Agnia pada awalnya dipenuhi rasa bahagia. Kasih sayang dari keluarga angkatnya begitu melimpah. Sampai akhirnya dia tahu, jika selama ini kasih sayang yang ia dapatkan hanya sebuah kepalsuan.

Kejadian tidak terduga yang menorehkan luka berhasil membuatnya bertemu dengan dua hal yang membawa perubahan dalam hidupnya.

Kehadiran Abian yang ternyata berhasil membawa arti tersendiri dalam hati Agnia, hingga sosok Kaivan yang memiliki obsesi terhadapnya.

Ini bukan hanya tentang Agnia, tapi juga dua pria yang sama-sama terlibat dalam kisah hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon _Sri.R06, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Perlu Menunggu Panggilan untuk Datang

Varo melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, angin malam nyatanya berhasil menempa bagian wajahnya yang tidak tertutup. Karena itu, Varo menurunkan kaca helmnya guna menghalangi terpaan angin yang bisa saja mengganggu penglihatan.

Sepanjang perjalan itu, pikirannya terus saja memutar banyak ingatan, entah dari masa lalu atau kejadian yang baru saja terjadi. Salah satunya, wanita asing yang baru saja menyelamatkannya itu. Varo tidak bisa acuh, apalagi saat pria itu mengingatnya, dia tersadar masih belum mengucapkan terima kasih pada Agnia yang sudah banyak membantunya hanya dalam satu malam.

Mungkin … jika ada lain kali, Varo akan menunjukkan ketulusannya nanti.

Motor akhirnya memasuki halaman luas di mana kediaman keluarganya berada. Keluarga Chasel—Varo menyandang marga itu dibelakang namanya. Dia memasuki rumah dengan gaya santai, tas hitam yang sebelumnya ia bawa, Varo biarkan saja bertengger di sebelah bahunya.

“Tuan muda, kenapa baru pulang?” Seorang wanita setengah baya menunjukkan raut wajah cemas, mengikuti langkah Varo dengan perlahan.

Sementara pelayan lain juga mulai mendekat, sebagian menyapa juga salah satunya mengambil tas Varo untuk disimpan.

Namun saat wanita yang sebelumnya menemui Varo, mulai memperhatikan wajah tuan mudanya itu. Dia tidak bisa menyembunyikan wajah paniknya saat menyadari terdapat luka di wajah remaja itu.

“Tuan muda, kamu … terluka? Perlukah Saya menelpon Dokter Bryan? Anda harus memeriksakan luka ini,” kata wanita itu yang adalah pengasuh Varo sejak kecil.

“Aku tidak apa-apa,” kata Varo. Dia berhenti, lalu menatap mata penuh kekhawatiran itu. “Seseorang sudah merawat lukaku, sebentar lagi akan segera sembuh,” sambungnya.

“Tapi jika Nyonya—”

“Karena itu jangan membicarakan apapun pada Mama,” imbuh Varo, dia tersenyum kecil. Senyum yang jarang dia tunjukan selain pada Mamanya juga wanita di depannya ini.

Wanita itu mengangguk lemah. “Kalau begitu Tuan Muda bergantilah pakaian yang bersih. Ibu akan siapkan minuman hangat,” kata wanita itu, yang saat itu Varo balas dengan Anggukan kepala.

Varo berjalan menaiki undakan tangga satu persatu, beruntung Mamanya sepertinya sudah tertidur. Jadi dia tidak perlu mencari alasan bagaimana menjawab interogasi wanita itu nanti.

Lima belas menit setelah berganti pakaian, Varo menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang king size miliknya. Dia menatap plafon kamarnya dalam diam, menghirup aroma menenangkan dari lilin aromaterapi yang tersimpan di sisi lain dari tempat tidurnya.

Dalam keheningan malam itu, Varo mulai menerka-nerka. Mencari jawaban dari segala hal yang terjadi padanya baru-baru ini. Ini … baru pertama kalinya Varo bisa sedekat itu dengan orang asing, apalagi seorang wanita. Dan anehnya, Varo tidak merasa marah atau risih saat wanita itu memegang tangannya atau berbicara padanya dengan nada dingin yang juga terdengar tajam. Justru … saat Varo kembali memikirkannya, hatinya lagi-lagi kembali menghangat, seolah sesuatu yang hilang selama ini perlahan mulai terisi kembali.

Perlahan, matanya mulai memejam. Tidak biasanya juga dia tertidur begitu awal, namun kali ini, justru Varo merasa tenang. Hingga mata itu terasa memberat. Dengan helaan napas pelan, di menit selanjutnya, remaja berusia 17 tahun itu sudah berada di alam mimpi.

***

Ini hampir dua jam, dan Agnia bahkan tidak bisa menyembunyikan senyumannya itu. Entah apa sebenarnya yang terjadi pada otaknya ini. Kenapa selalu wajah Abian yang terbayang di dalam sana. Benar-benar mengganggu! Pikirnya.

Agnia membalik tubuhnya yang saat itu sudah berada di atas ranjang. Dia menggigit jari telunjuknya tanpa sadar, saat senyuman itu dengan tidak tahu dirinya masih enggan pergi dari bibirnya.

Ini semua karena Abian! Agnia mengangguk saat pikirannya berasumsi demikian. Lagi pula salah pria itu kenapa sampai datang ke tempat tinggalnya di malam hari hanya untuk mengajaknya jalan-jalan?! KENAPA?!

Agnia kembali membalik tubuhnya jadi tengkurap, menyembunyikan seluruh wajahnya dalam bantal lembutnya. Tidak lama, hanya sampai dia berhasil menyelesaikan deru jantungnya yang bertalu-talu.

Agnia yang tidak ingin dipermainkan oleh perasaannya sendiri langsung bangkit dan duduk saat itu juga. Dia menatap tajam pada apapun yang ada di depannya. “Agnia cukup! Jangan memikirkan apapun lagi!” tegasnya, pada dirinya sendiri. Dia kemudian menarik napasnya lanjut membuangnya dengan perlahan. Hal itu terus berulang hingga dia bisa merasakan ketenangan dalam dirinya.

Agnia mulai merebahkan tubuhnya kembali, kini bertekad untuk segera tidur. Dan benar saja, tidak sampai 5 menit kemudian, akhirnya wanita itu bisa memasuki alam mimpi dengan helaan napas yang terdengar mulai teratur.

***

“Aarrgghh!! Bodoh-bodoh, kamu bodoh Agnia!” Agnia—wanita itu tampak memukul-mukul kepalanya dengan bantal, wajahnya sudah dipenuhi dengan raut penyesalan juga kebingungan begitu tidak lama setelah ia terbangun dari tidurnya.

“Bagaimana aku bisa lupa untuk menjawab ajakannya semalam?” Agnia merasa geram pada dirinya sendiri. “Apa Abian menunggu balasan dariku?” Agnia mulai bertanya-tanya, sebenarnya tidak yakin dengan tebakannya barusan. “Ya, mungkin tidak!” sambungnya, kemudian.

Agnia secepat kilat bangkit dari tempat tidurnya. Agnia pikir dia harus menyegarkan kepalanya, jadi, wanita itu memutuskan untuk mandi.

Tidak berselang lama kemudian, Agnia sudah mengenakan pakaian casual dengan warna biru langit. Agnia memperhatikan kartu nama yang terletak di atas nakas. Dia mengulum bibir bawahnya, apa dia tolak saja ajakan Abia? Tapi rasanya Agnia tidak tega melakukannya.

Agnia kemudian menghela napas, ini tidak akan berhasil. Jadi dia berniat keluar untuk menikmati suasana pagi terlebih dulu, mungkin nanti Agnia bisa menemukan jawabannya.

Setelah memastikan kamarnya dalam keadaan rapi, Agnia mulai membuka kunci pintu. Dia baru saja membuka pintu kamarnya saat sesuatu sudah mengejutkannya begitu saja.

Ayolah, ini bahkan masih sangat pagi!

“Kamu—” Agnia dibuat tidak berdaya, matanya membulat sempurna saat sosok yang sudah semalaman ini mengganggu tidurnya ternyata sudah berada di depan pintu kamarnya.

Terlebih bagaimana pria itu bisa kembali memasuki arena kost Agnia, padahal sebelumnya Agnia sudah mengunci gerbang. Terlebih satpam yang hari ini kembali bekerja setelah libur dua hari sebelumnya apakah tidak menghentikan Abian?

Ya, Abian! Pria itu benar-benar ada di depan kamar kost Agnia di pagi-pagi buta seperti ini!

“Aku tahu kamu tidak akan memberikan balasan padaku, jadi aku datang untuk menagihnya,” kata Abian, membalas santai.

“Apa?”

“Lagi pula … tidak perlu menunggu panggilan untuk datang menemuimu, kan?” tanya Abian.

“Tapi … kamu datang pagi-pagi ke sini hanya untuk menagih jawabanku atas ajakanmu kemarin malam?” Agnia menganga tidak percaya.

Melihat Abian yang hanya diam dengan alis terangkat nyatanya menjawab pertanyaan Agnia.

“Melihat kamu sudah siap, sepertinya jawabanmu adalah ‘ya’?” tanya Abian, meskipun itu terdengar seperti memaksakan perkataannya sendiri.

Agnia menatap tanpa ekspresi pada pria itu. “Aku benar-benar tidak bisa menebak jalan pikiranmu sama sekali, Abian,” ujar Agnia. Wanita itu menggeleng pelan, bersamaan dengan sudut bibir pria itu yang terangkat kecil.

1
Jam Jam
ceritanya bagus ka, dilanjut ya kak. Semangaaat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!