pertemuan awal yang sudah ditakdirkan alam dan memiliki satu sama lain, nyatanya mereka banyak perbedaan. baik itu agama maupun latar belakang keluarga.
lalu apa yang akan terjadi jika Archio memilih untuk menikah dengan wanita pilihan keluarganya tanpa sepengetahuan Alana?
penasaran???
yuk baca selengkapnya disini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanas_muda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pergi Atau Menetap
* Alana POV *
Akhirnya aku sampai di Surabaya setelah menempuh perjalanan yang cukup membosankan. Bagaimana tidak? Waktunya hampir 14 jam aku didalam kereta. Untungnya aku ditemani dengan sebuah buku novel 'Harry Potter' dan cemilan di sampingku sehingga membuat perjalananku sedikit baik.
Namun aku merasa seperti ada seseorang yang sedang menatapku namun saat aku membuang muka ke segala arah, aku tidak menemukan seseorang yang patut dicurigai.
(Mungkin perasaanku saja, batinku berujar.)
Aku sampai di Surabaya sudah tengah malam, sehingga aku segera menelepon ibu untuk menjemput ku.
Halo Ma...
^^^Halo Ana...^^^
Ini aku udah sampai di stasiun, Mama bisa jemput nggak?
^^^Baiklah, kamu tunggu disitu. Mama akan segera menjemput kamu.^^^
Baik, Ma. Hati-hati di jalan.
^^^Iya sayang.^^^
Aku langsung menutup panggilan tersebut dan menunggu Mamaku di stasiun.
Beberapa menit aku menunggu jemputan, akhirnya Mama datang namun dengan seseorang yang aku sendiri tidak tahu siapa dia.
Usianya sebaya dengan Ayahku, namun pria di depan ini kulitnya lebih terang dibandingkan dengan Ayahku.
Dia siapa Ma? Tanyaku tanpa basa-basi.
Oh, kenalin dia om Candra kenalan Mama.
Halo Ana, saya Candra. Ternyata kamu manis juga yah, seperti yang dibilang sama mama kamu. Balas pria di samping mama.
Kenalan Mama atau selingkuhnya Mama? Tuding ku tanpa menanggapi ucapan pria tua itu.
Plak....
Jaga bicara kamu Ana. Dia itu rekan bisnis mama, ujar Mamaku setelah menampar pipiku.
Aku langsung memegang pipiku yang sudah memerah. Baru kali ini Mama melakukan hal tersebut bahkan didepan banyak orang.
Aku benci sama Mama.
Setelah itu aku pergi dari sana.
*Alana POV end*
Setelah kepergian Ana, mamanya langsung tersadar dengan apa yang barusan ia lakukan. Tangannya gemetaran karena selama ini ia tidak pernah memukul anak semata wayangnya itu.
Kamu gak papa? Tanya Candra.
Iya aku gapapa mas, balas Renata.
Ya sudah mari aku antar pulang.
Setelahnya, mereka pun pergi meninggalkan stasiun tersebut. Namun ada rasa kekhawatiran dalam diri Renata dimana anaknya yang pergi entah kemana. Ia takut terjadi sesuatu kepada Ana, karena pastinya anaknya itu akan berjalan kaki.
Saat di dalam mobil ia sangat gelisah dan itu membuat Candra kesal, hanya saja ia menutupi itu semua dengan pura-pura bertanya.
Kamu kenapa? Dari tadi aku lihat seperti gelisah sekali?
Aku khawatir sama Ana mas. Apalagi ini udah malam.
Ya sudah kita cari dia saja, siapa tau dia masih berkeliaran di jalanan sekitar sini.
Renata hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
Akhirnya mereka berkeliling mencari keberadaan Alana, namun hasilnya nihil. Mereka tidak menemukan jejaknya sedikit pun.
Mungkin dia butuh waktu untuk sendiri, kata Candra.
Hm, semoga dia baik-baik saja.
Di lain tempat...........
Mama udah beda. Gak sama kayak dulu lagi. Ucap Alana disela-sela tangisannya.
Alana bingung mau kemana karena ini sudah pukul 20.00.
Apa aku harus balik ke rumah? Tapi pasti disana ada pria jelek itu, cibir Alana. Tetapi mau tidak mau Alana harus kesana agar membahas persoalan antara orang tuanya.
Akhirnya Alana memutuskan untuk pulang ke rumah dengan menggunakan ojek. Namun ia merasa kalau ada yang sedang mengikutinya. Yah hal yang sama waktu di dalam kereta pun terjadi lagi.
Ia mencoba untuk membalikkan badannya sambil melihat ke arah jalanan, namun ia tidak mendapati hal yang mencurigakan.
Ada apa neng? Tanya si tukang ojek.
Gapapa kok bang. Udah lanjut jalan aja.
Setelah itu si tukang ojek pun melanjutkan perjalanannya.
masih menyimak
salam dari nanas_muda🍍