NovelToon NovelToon
Pewaris Tahta Utara

Pewaris Tahta Utara

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Dikelilingi wanita cantik / Identitas Tersembunyi / Ilmu Kanuragan / Kultivasi Modern
Popularitas:77k
Nilai: 4.9
Nama Author: Edane Sintink

Namanya adalah Ryan Clifford. Dia adalah seorang Pangeran yang akan mewarisi tahta kerajaan Utara. Wajahnya tampan, polos dan sangat sederhana. namun, siapa sangka dibalik kepolosannya itu, tersembunyi kekuatan yang maha dahsyat. dia terlahir membawa takdirnya sendiri. ayahnya yang seorang Raja telah menorehkan sejarahnya sendiri. oleh karena itu, dia juga ingin mencatat sejarahnya sendiri.
walaupun seorang pangeran, tidak sekalipun dia memamerkan identitasnya. dan perjalanannya yang seru di mulai disini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Edane Sintink, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 09

...Bab 09...

Dalam kemarahan, Pedro hendak melancarkan tendangan. Tapi sekali lagi Ryan menghindar.

"Brother, jangan terlalu menindas orang. Aku bukan sirsak yang lembut. Musuh tidak ku cari. Tapi kalau datang, aku juga tidak akan lari,"

Merasa bahwa dirinya tidak mampu menyentuh anak baru itu. Pedro pun hanya bisa memberikan segudang ancaman disertai sumpah serapah. Dia menunjuk ke arah Ryan sebelum meninggalkan tempat itu.

Ditempatnya berdiri, Ryan hanya tersenyum sambil geleng-geleng kepala. Ada-ada saja. Baru juga hari pertama menjadi mahasiswa, sudah ada saja yang ingin mencari gara-gara.

Saat itu, ada ratusan pasang mata yang menyaksikan kejadian tersebut dari kejauhan. Mereka jelas mengagumi keberanian Ryan. Selama ini, sebagai orang yang merasa paling berkuasa, paling hebat dan paling kaya, Pedro selalu berbuat sesuka hatinya di Wilbur University ini. Tidak ada yang berani melawannya. Tapi hari ini sepertinya Pedro bertemu dengan seseorang yang tidak mampu dia hadapi. Anak baru yang entah dari mana asalnya.

"Rania. Apa kau melihat si tampan itu? Sepertinya pujaan hati ku telah datang," kata seorang gadis disamping sahabat yang bernama Rania.

Gadis bernama Rania tadi hanya menatap sahabatnya itu dengan senyum hambar.

"Hey. Ada apa dengan senyum mu itu?" Tanya nya heran.

"Alice. Kau terlalu memandang tinggi anak itu. Apa kau tau siapa Pedro dan latarbelakang nya? Aku justru kasihan dengan anak baru itu,"

Alice yang tadi tampak bersemangat seketika menutup mulutnya. Dia tau siapa Pedro. Dia adalah anak dari penguasa Shelter village. Ayahnya adalah orang kepercayaan Bang Thunder untuk mengurus kawasan berkembang seperti Shelter village.

Dua puluh tahun yang lalu Shelter village adalah area kumuh yang terbelakang. Tapi setelah Raja Utara berkuasa, perlahan tapi pasti Shelter City mulai membangun dibawah perusahaan konstruksi bernama Brownson group. Dan Pedro ini adalah putra tertua dari tangan kanan Bang Thunder bernama Efander.

"Sekarang kau sudah tau kan? Jadi, jangan terlalu memuji orang itu. Ikan kecil tidak akan sanggup memberikan gelombang besar pada air laut,"

"Tapi bagaimanapun, aku tetap memuji keberanian anak baru itu,"

"Keberanian? Anggap saja anak baru itu adalah seekor anak kambing yang tidak mengenal harimau. Makanya tidak merasa takut. Tidak tau siapa lawan yang dia provokasi," cibir Rania.

"Kau mau kemana, Rania?" Tanya Alice yang buru-buru mengikuti sahabatnya itu.

"Lihat di sana itu. Sudah aku katakan kalau Pedro itu tidak mudah di hadapi,"

Benar saja. Ketika itu, ada keramaian di sekitar taman di mana seorang mahasiswa sedang dikelilingi oleh berapa orang mahasiswa berwajah galak. Terlihat mereka ingin mengintimidasi anak baru itu dengan wajah galak mereka. Hanya saja mungkin mereka belum tau bahwa anak baru yang mereka anggap cupu itu sebenarnya adalah suhu. Kalau tidak suhu, tidak mungkin dia dijuluki dengan julukan Nenek moyang.

"Heh anak baru. Berani-beraninya kau melawan ketua kami. Kau anak baru di sini. Baru pertama kuliah, sudah bosan hidup,"

Ryan acuh tak acuh menatap orang-orang yang mengelilinginya. Bagaimana mungkin dirinya dikatakan bosan. Baru juga hari pertamanya di sini.

"Aku ingin memberitahu kepadamu. Kami ini, adalah lima besar dari peringkat berandal di kampus ini. Dimana ada seratus mahasiswa yang terdaftar sebagai berandal, dan kami adalah lima besar dari seratus mahasiswa tersebut. Jika kau berani tidak menuruti keinginan kami, maka kau akan masuk daftar seratus mahasiswa yang paling tidak beruntung di kampus ini, alias masuk daftar sial,"

Ryan tampak sangat bosan mendengar ocehan dari orang-orang yang tidak mengerti betapa tingginya gunung yang ada dihadapannya.

"Maaf, teman-teman semuanya. Ini adalah hari pertama ku masuk kampus. Oleh karena itu, aku tidak ingin membuat kesan pertama ku di kampus ini menjadi jelek," katanya kemudian beranjak untuk pergi. Akan tetapi sepertinya orang-orang tidak mengizinkannya untuk pergi dan terus menghalangi jalannya.

Ryan mengatur nafasnya. Dia sudah jengkel. Jika orang-orang ini terlalu kelewatan, maka apa boleh buat. Dia pasti akan menunjukkan seperti apa perwujudan dari nenek moyang yang sedang marah.

"Beri aku jalan," pinta Ryan dengan masih mempertahankan nada suaranya selembut mungkin. Baginya, orang-orang yang mengaku lima besar berandal ini hanyalah kentut.

"Kau mau melawan? Nak, aku peringatkan. Jangan memancing kesabaran kami. Berlutut segera dan meminta maaf. Kemudian bayar lima ratus dolar sebagai uang perlindungan. Jika tidak, hari-hari mu di Wilbur University ini akan berubah seperti neraka,"

"Kalian sudah selesai bicara?" Tanya Ryan.

"Apa maksud mu?"

"Orang yang bisa menyuruh aku untuk berlutut masih belum lahir. Dan yang terakhir meminta aku untuk berlutut, sampai sekarang masih belum keluar dari rumah sakit,"

"Wah. Kau ini, jika tidak dihajar, maka kau tidak akan jera,"

Plak...!

Belum selesai orang tadi menyelesaikan kata-katanya, sebuah telapak tangan sudah terlebih dahulu menutupi wajahnya membuat pandangannya seketika berubah menjadi gelap gulita. Dia baru sadar ketika tubuhnya sudah terjerembab ke atas tanah berjarak sepuluh meter.

Ryan masih berbelas kasih kepada mereka. Dia hanya mengeluarkan kurang dari satu persen dari tenaganya. Jika tidak, orang tadi pasti sudah berubah menjadi kabut darah.

"Wah. Kau berani memukul salah satu dari kami ya? Nak.., aku beri tahu ya. Aku ini sabuk hitam taekwondo. Sekarang, rasakan tendangan ku ini," katanya sambil mempraktekkan gerakan-gerakan taekwondo. Namun, Ryan hanya menendang sedikit saja betis orang tadi membuatnya jatuh tersungkur tanpa sempat sepenuhnya memperagakan gerakannya.

"Apa ada lagi?" Tanya Ryan sambil tersenyum. Senyumnya terlihat sangat manis. Namun, di mata kedua orang yang telah tersungkur tersebut, senyum itu seperti senyum seorang iblis yang haus darah.

Tidak seorangpun yang berani maju. Mereka mulai menyadari bahwa mahasiswa baru ini bukanlah sesuatu yang bisa ditindas sesuka hati mereka.

"Nak. Kau tunggu saja pembalasan dari kami. Tunggu lah!" Kata mereka sebelum melarikan diri.

"Apa aku mengizinkan kalian untuk pergi?" Tanya Ryan. Dia maju beberapa langkah membuat yang lainnya berjalan mundur.

"Kalian mengintimidasi ku dengan bermacam kata-kata kosong. Datang ketika kalian ingin datang, pergi ketika kalian ingin pergi. Kalian anggap aku ini apa?"

"Kau. Kau jangan berlebihan. Apa kau ingin tau identitas ku?"

"Persetan dengan identitas mu," bentak Ryan. Kemudian dia menemukan botol air mineral kosong, lalu menendangnya.

Plak..,

Botol tadi mencelat mengenai dengkul Pedro yg langsung membuatnya terjatuh.

"Kau. Kau berani?! Aku adalah putra tertua Efander. Ayah ku adalah adik lelaki Bang Thunder. Jika kau berani macam-macam, ayahku tidak akan melepaskan mu,"

Mendengar nama Thunder disebut, Ryan segera menghentikan langkahnya. Dia tau, walaupun Bang Thunder adalah raja bawah tanah di Shelter City ini, tapi ketika Utara berperang melawan Zagraria, Bang Thunder ini adalah salah satu dari mereka yang berperang di barisan terdepan. Oleh karena itu dia ingin memberi wajah kepada Thunder. Akan tetapi, maksudnya disalah artikan oleh Pedro. Dia mengira bahwa Ryan sudah ketakutan. Oleh karena itu, dia telah merencanakan bahwa nanti, dia akan membalas Ryan dengan apapun caranya.

1
Bilall
ok
Rendy
gaslah thor biar nenek moyang beraksi🤣🤣
ReogKhentir
Berarti sekarang ini berarti hanya Ryan yang memiliki tehnik tertinggi dari pemberian warisan kakek tua.....
Ade Asfa
lanjut lagi dong
Rendy
kelakuan anak sama bapak beda2 tipis😂🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Ade Asfa
oh begitu ya

memang sulit hidup ini bagi yang sulit
Eskael Evol
makin keren thor good job👍💯👏 ❤🙏
tak bosan² berharap dan menunggu kelanjutan Pangeran tanpa Mahkota
trmksh🙏🙏🙏🙏🙏
Inara Cantik
satu visi... bantai zagraria...
Dhila Zainal
lama juga ayang ian tidur..
arya wijaya
mantap
Lammbe Ndoech
luar biasa
Firda Firda
semangat ya tor bejuang terus demi karir
Tina aja
jadi manteman jangan makan makanan gosong y...nti bernasib sama ky Ryan....tidur 3 hr 3mlm ngga bngun2.....syukur2 pas bngun langsung dapat ilmu ninja warior....lah klo d bikinkan lobang untuk pindah alam...kan berabe tuh/Facepalm//Facepalm//Facepalm/

tapi kalo sate d bikin rada2 gosong....itu ksukaaanku Lo😋😋😍😍
nurjen: hoooh yah/Smile//Smile//Smile/
Vemas Ardian: ngakakkk😭😭😭
total 2 replies
Buyut Anom
hahhahhahahahh........
pawitd
luar biasa bagus alur ceritanya menarik
penajingga
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
ReogKhentir
Warisan ilmu yang sudah ada sebelumnya kini semakin banyak serta lebih lengkap dari sebelumnya
Keho
masakan tingkat bencana? onok-onok ae!!
Kholis Majid
semoga berlanjut terus Cerita yg menghibur mantapppp... semangatttt thorr
Kholis Majid
tau nya berdandan tak tau memasak😀😀
payah..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!