Kirana Putri, seorang gadis cantik dan baik hati, tanpa disadari jatuh cinta pada seorang pria misterius bernama Dirga Praditama. Namun, Kirana tidak tahu bahwa Dirga sebenarnya menyimpan dendam mendalam terhadap masa lalu keluarga Kirana yang telah merenggut kebahagiaan keluarganya. Dalam perjalanan kisah cinta mereka, Kirana dan Dirga dihadapkan pada berbagai rintangan dan konflik hingga pada suatu hari Kirana pergi meninggalkan Dirga tanpa jejak.
Akankah cinta mereka mampu menyatukan keduanya, ataukah mereka harus rela berpisah demi kebahagiaan masing-masing? Hanya waktu yang akan menjawabnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meindah88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.27
Di sebuah rumah sederhana seorang wanita tengah sibuk berkutat di dapur menyiapkan makanan siang untuk suaminya. Kini hati sedang berbunga-bunga, tak sabar menunggu kedatangan pria yang merupakan ayah dari anak yang dikandungnya.
"Besok, aku akan beritahukan mas Dirga kalau aku sedang mengandung anaknya. Suka atau tidak, aku siap menerima resiko." Lirihnya.
Kini Kinara bolak-balik ke arah jendela melihat suaminya sudah datang atau belum. Rasa khawatir timbul dalam hati kala menunggu suaminya sudah berjam-jam, tapi sampai saat ini belum muncul juga.
" Apa yang terjadi dengan mas, Dirga ?" Ucapnya sangat terlihat cemas memikirkan suaminya.
Mencoba menelpon suaminya, tidak diangkat.
Kemudian Kinan menekan tombol menelpon kepercayaan suaminya yaitu Reihan.
" Hallo Non, Kinara, ada yang bisa kubantu?" Ujarnya terdengar sopan.
" Pak Reihan, Mas Dirga di mana ?"
" Pak Dirga masih di kantor, Non. Saya sedang di luar. Ada apa ya, Non?"
" Oh, begitu ya pak, semuanya baik-baik saja kok. Terimakasih.
Sementara di sebuah ruangan, seorang pria yang nampak kacau sedang menikmati segelas wine yang disodorkan oleh seorang wanita.
Bianca merasa menang dalam permainan ini, ternyata rencana yang disusun telah berjalan sesuai keinginannya.
Sebuah foto yang diberikan Dirga oleh Bianca.
Foto-foto kebersamaan istrinya dan Fazha. Mereka terlihat dekat seperti sepasang kekasih sehingga membuat Dirga terb4kar akibat salah paham yang diciptakan sahabatnya. Bianca sangat licik berhasil mengubah foto tersebut seperti yang diinginkannya.
Kini Dirga nampak m4buk berat dan Bianca memanfaatkan keadaan itu.
" Tok Tok Tok."
Tidak ada sahutan dari dalam ruangan, sehingga dengan perasaan tidak tenang Kinara terpaksa membuka pintu.
"Nyeeess."
Kinara menutup mulut melihat apa yang terjadi di depan mata. Sebuah pemandangan yang sungguh menyakitinya.
Nampan yang ada di tangannya jatuh begitu saja. Hati terasa tersaya-sayat, air mata tak dapat ia bendung lagi. Kinan berlari dari ruangan begitu saja tak peduli dengan dirinya yang sedang meng4ndung.
" Kinan, " panggil Nisa bingung melihatnya.
" Nona," Reihan pun ikut keluar menyusul Kinara.
Reihan mendapatkan telepon dari Rahes bahwa atasannya saat ini sedang m4buk, dengan perasaan khawatir dia segera pulang melihat apa yang sedang terjadi. Namun hal yang mengejutkannya karena Kinara tiba-tiba berlari keluar dengan deraian air mata.
Reihan kembali ke ruangan Dirga, dan seperti dugaannya, Dirga sedang bersama Bianca terlihat begitu intim.
Reihan terdiam kaku di tempatnya, mengepalkan tangan lalu pergi meninggalkan mereka.
" Apa yang kamu lakukan, Dirga? Kamu tidak seperti dulu yang aku kenal. Kamu benar-benar banyak berubah." Lirihnya ikut sedih apa yang dirasakan Kinara saat ini.
" Akan kupastikan, apa yang kamu lakukan hari ini membuatmu menyesal. "Ucapnya dengan mata yang berkaca-kaca.
Reihan sama sekali tidak menyangka Dirga melakukan sebuah penghianatan.
***
Di sebuah kamar sederhana seorang wanita menumpahkan segala rasa yang dihadapi tak kunjung usai, hati begitu lelah dengan keadaan.
" Kinara menyerah," lirihnya menatap sendu sebuah di foto di tangannya.
Dear suamiku
Maaf, jika suatu saat nanti aku pergi, jangan mencari tahu tentang diriku.
Kucoba untuk bertahan, tapi suatu hal yang menyakitiku sehingga aku tak mampu bertahan. Biarkan aku pergi mencari kebahagiaanku bersama bayi yang ada dikandunganku. Jika dirimu tak ingin mengakui bayi ini, tidak apa-apa. Aku akan tetap bahagia bersamanya tanpa dirimu.
Maaf jika Kinara menyerah sampai di sini. Semoga mas Dirga bahagia dengan wanita pilihanmu.
"Kinara Putri.
Sebuah pesan yang ditulis Kinara di simpan di atas kasur milik Dirga.
Dengan hati yang hancur Kinara kembali ke kamarnya merapikan barang-barang yang akan di bawah pergi. Dia akan pergi dengan sejuta kenangan pahit, luka yang dirasakan begitu dalam.
"Beb Beb."
Suara mobil mengejutkan Kinan, dengan cepat membuka pintu dan ia semakin terpukul. Dirga dengan berani-beraninya membawa Bianca ke dalam rumahnya. Bianca memapah Dirga masuk ke dalam rumah lalu mendudukkan nya ke sofa.
" Masih pusing ya ?Sini aku pijitin. " Ujar Bianca memanjakan Dirga.
Hati Kinan semakin sesak melihat suaminya merasa nyaman dengan wanita lain.
" Lho, Kinara." tegur Bianca pura-pura kaget melihat Suci.
" Kenapa dia ada di sini, Dir ?" Bianca semakin gencar untuk akting.
" Jangan salah paham ! Dia hanya tukang masak di rumah ini . " Ujar Dirga membuat Kinara semakin hancur.
"Oh," ujar Bianca ber oh saja seolah tak tahu apa-apa.
Dalam hatinya bersorak gembira melihat Bima tak mengakui Kinara sebagai istrinya.
Inilah yang diinginkan Bianca, rencananya semakin mulus dan bahkan di luar rencana, Kinara memergokinya bersama dengan Dirga.
Langkah selanjutnya tinggal sedikit, Dirga tidak bisa lari lagi darinya. "pikirnya kemudian tersenyum sinis melirik Kinara.
" Aku ganti baju sebentar, " ujar Dirga dan bergegas masuk ke kamarnya.
Bianca menyusulnya, langkahnya terhenti mendengar suara Kinan.
" Tidak ada yang boleh masuk ke kamar pribadi kami, hanya aku dan mas Dirga sebagai pasangan suami istri yang bisa masuk." Ujarnya tegas.
Bianca mengepalkan tangan tak jadi membuka pintu.
" Tenang saja Kinara, akan kuperlihatkan dimana tempat mu sebenarnya.
" Kamu hanya asisten rumah tangga di rumah ini. Jadi apa hak mu melarangku." Ujar Bianca mulai panas mendengar ucapan Kinara melarangnya.
Kinan memejamkan mata mendengar penuturan itu, Kinara membenarkan apa yang di ucapkan Bianca, Dirga sendiri yang mengatakannya.
"Serendah itu kah aku di mata Dirga, bagaimana bisa dia berpikir seperti itu tentang aku? "lirihnya sedih.
Bianca menerobos masuk ke dalam kamar Dirga.
" Bianca, kenapa kamu masuk? "Ujar Dirga tak suka melihat kelancang Bianca.
" Ma-maaf, Dirga. Aku butuh sesuatu jadi terpaksa aku masuk. " Ujarnya memberi alasan.
" Tetap saja tidak sopan, Bianca. Dan aku ingat kan jangan di ulangi lagi. "ujarnya semakin dingin.
" Baik, aku akan keluar sekarang juga. " Ujar Bianca.
Dia keluar dengan hati yang kesal, bisa-bisanya Bima mengusirnya.
Reihan yang melihat pemandangan di rumah itu, sangat prihatin melihat Kinan yang diabaikan begitu saja oleh Dirga.
" Sejak kapan kamu datang, Rei ? Lagian aku tidak panggil kamu. "ujarnya terdengar sinis sembari melihat kedatangan Reihan tanpa perintah darinya.
" Maaf pak, saya di utus oleh pak Rahes memberi berkas ini pada anda. " alasan Reihan formal layaknya bukan seorang teman.
" Bawah masuk ke kamar, nanti aku memeriksanya kembali.
Reihan masuk tanpa basa-basi lagi, kekesalan pada atasannya membuat dirinya menjauh dari temannya itu.
Reihan menyimpannya sesuai instruksi Dirga, tanpa sengaja matanya melihat sebuah lipatan kertas.
" Apa ini ?" ujarnya.
" Reihan, kenapa lama sekali?" Panggil Bianca dari luar, belum sempat dibaca tulisan itu, dia memasukkan ke sakunya.
Reihan heran, kenapa tiba-tiba Dirga berubah seketika ? Bukankah dia tidak suka dengan sikap Bianca, lalu apa yang terjadi hari ini?" Gumannya tak habis pikir dengan keadaan hari inj.
" Aku buatin kopi ya, Dir." tawar Bianca.
" Tidak usah, biarkan pembantu itu yang buat kopi untuk kita." Ujarnya, sengaja membuat Kinara cemburu.
Aku akan membalas penghianatan kamu, Kinan.
Aku tidak terima apa yang kamu lakukan bersama pria itu. Dan aku pernah melihat kalian bersama. Jadi aku tidak usah meminta penjelasan mu lagi. Semuanya sudah jelas. "Ujarnya dalam dalam hati sembari menatap Kinan semakin dalam.