#Pembaca Pikiran #
Bugh..Bugh... Bugh...
" Pergi! Pergi! Jangan buat para pelanggan aku jijik melihat mu!
" Paman kau jahat sekali pada teman aku!"
" Apa teman kamu? Sejak kapan kau punya teman seperti gembel itu?"
Anak laki laki itu bisu. (Walaupun sebenarnya dia memiliki sebuah kemampuan khusus yang tidak seorang pun tahu.) Dia tidak tahu siapa orang tuanya. Dia di temukan di waktu hujan deras di dekat pembuangan sampah kota itu. Dan di pungut oleh seorang pemulung, yang tiga hari lalu meninggal. Karena dia tidak tahu anak itu anak siapa? pemulung itu pun dulu memberi nama anak laki laki bisu tadi dengan nama REED , yang dia doakan kelak anak malang itu akan menjadi seorang penguasa.
Bagaimana kelanjutan hidup Reed ? Apakah dia akan bertemu dengan orang tua kandungnya? Apakah kemampuan khusus yang Reed sembunyikan itu? Semoga suka dengan karya kelima aku ini. Happy reading Tetap Berikan dukungan kalian yang sangat berharga buat author ya. Thank you so much...muah muah😘🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black _Pen2024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20
Edward akhirnya menemukan identitas asli Starla.
" Tuan muda sudah saya kirim ke ponsel anda."
" Good. kau tunggu di sini saja. "
" Jadi dia adalah Windy? gadis yang di kirim oleh salah satu kerabat Andrew alias Difandra?"
" Benar tuan muda. Rencananya gadis itu di suruh untuk merayu dan mendapatkan anda kemudian di bawa ke hadapan tuan Difandra yang asli. Karena dia Tidak terima jika Andrew bisa tewas begitu saja di tangan tuan besar. sehingga mereka akan balas dendam pada tuan besar melalui gadis itu. Dan Windi sebenarnya adalah simpanan Difandra sendiri. "
" Astaga, manusia manusia licik ini memang sungguh lihai. Lihat saja . Aku akan buat keadaan yang terbalik. "
" Segera kau berikan serbuk itu di dalam makanan yang mau dihidangkan aku akan buat gadis itu terbius dan aku akan berikan surat untuk menjemput gadis tersebut pada Difandra."
" Apakah tuan tidak memberitahu tuan besar dulu?"
" Om sudah tahu. "
" Apa? Bagaimana om sudah tahu?"
" Kaki tangannya yang menginformasikan pad om dan suruh aku berhati-hati dengan Starla. "
" Kapan tuan besar beritahu anda tuan muda. "
" Tadi telpon ke saya. ( dalam telepati pastinya)" gunam Reed dalam hati.
" Astaga. Baiklah tuan."
Edward keluar dan menyuruh bibi untuk memberikan serbuk bius itu pada Starla yang lagi asyik menikmati makanan mewah yang dihidangkan oleh Reed pada dia.
Tak lama Starla sungguh sungguh pingsan dan akhirnya Edward mengikat kedua tangan dan kaki Starla.
Reed merekam itu dan mengirim video itu pada dokter Alkish dan Difandra.
" Difandra aku kira kau sungguh telah mati di tangan aku. Ternyata itu hanya akal akalan kamu. Sungguh aku kecolongan satu kali. Tapi sekarang aku akan buat dia sungguh meninggal ditangan aku karena sudah menyentuh Reed. Rupanya kau masih dendam padaku. Hingga kau mau memakai Reed untuk melawan aku!"
" Reed kau kirim saja dan tunggu dia datang ke gubuk itu. Kita akan hadapi si licik itu berdua lagi."
" Siap om."
" Tuan muda ijinkan saya ikut menemani tuan muda. "
" Hmmm baiklah. Tapi kau berjaga jauh saja ya jangan dekati kami. Difandra sungguh licik dan kejam. Kamu jaga di tempat yang jauh saja. "
" Baiklah saya akan berjaga di depan saja tuan muda "
Malam itu ketiganya berangkat dan diam di gubuk tempat mama Sherina terbunuh saat itu.
Starla masih belum sadar dari bius yang dia makan di dalam sup yang dia nikmati saat makan malam di rumah Reed.
Tak lama rombongan Difandra datang dengan senjata penuh.
Edward yang tidak ingin tuan mudanya celaka akhirnya diam diam Edward memasang bom di bawah mobil musuh tuan mudanya.
Semua pasukan khusus Difandra fokus pada Difandra yang sudah masuk ke dalam gubuk tempat Starla di sekap. Sehingga tidak ada yang menyadari jika ada seseorang yang memasang bom di mobil mobil mereka.
Edward akhirnya bersembunyi lagi tak jauh dari gubuk itu. Tepatnya ada di belakang gubuk tersebut sambil mengamati kedua tuannya yang di dalam dan di kepung oleh Difandra.
" Difandra apakah kau sungguh ingin melawan kami berdua hingga kau bawa satu pleton pasukan khusus mu kemari. Lihatlah kami cuma berdua. Bukankah ini menandakan jika kau sebenarnya pengecut!!? Dan apakah kau sungguh tidak akan menyesal jika kau kunberi tabu sebuah kebenaran yang selama ini tidak pernah kamu ketahui? Aku kuatir kau akan sangat menyesal nantinya hingga mau mati rasanya!" bentak Alkish pada Difandra.
" Tutup mulutmu dokter gila. Kau sudah membunuh mama aku dan putri aku. Sehingga kau harus mendapatkan semua pembalasanku dengan baik. Karena gara gara kamu istri ku jadi bundir karena terlampau putus asa. "
" Difandra sudah aku jelaskan pada orang suruhan kamu waktu itu. Aku Tidak pernah mengoperasi mama kamu dan anak kamu. Saat itu aku masih di luar kota. Aku ada meeting dengan semua dokter yang ada di kota sebrang. Aku punya buktinya. Dan aku sudah kirim padamu kan video itu. "
" Tapi aku Tidak percaya kau ada di kota itu. Sebab banyak orang tidak melihat mu datang di meeting penting itu."
" Lihat baik baik ada aku di sana!!!"
Saat Difandra melihat kembali rekaman itu sungguh dia melihat Alkish yang memimpin meeting penting kala itu.
Difandra akhirnya menatap dokter Alkish dengan tajam.
" Bisa kau jelaskan siapa yang ada di jadwal operasi itu sebenarnya?"
" Wanita itu. wanita yang selama ini sudah kau jadikan penghangat ranjangmu dan simpanan kamu itu. Dia sengaja dekati kamu dan fitnah aku karena dulu dia sangat mencintai aku sejak aku di Filipina kuliah untuk meraih gelar dokter spesialis aku. "
" Fitnah!!! Kau pasti memutar balikkan fakta ini bukan?"
" Baiklah kau dengar saja pengakuan dari wanita kesayangan mu itu. setelah dia sadar diri."
Tak lama berselang Difandra sudah gusar dan menyiram wajah Starla alias windi itu dengan air. Dan Windi pun terbangun dengan menggeragap.
Windi menatap nanar pada wajah Difandra yang sudah pekat dengan amarah... Windi mulai ketakutan. Tubuhnya gemetar seketika. Saat dia sadar kaki dan tangannya diikat. Dia merasakan ada yang tidak beres terjadi.
" Dasar wanita sial jalang dan licik kau ya!!!!! selama ini aku bodoh dan aku tidak tahu identitas kamu yang sebenarnya tapi kini aku sudah mendapatkan semua bukti tentang kamu Windi...!!!!" bentak Difandra dan dengan mata yang sungguh sudah memerah menahan emosi.
" Apa maksud mu? Dan siapa Windi?"
" Jangan pura pura lagi semua sudah terbongkar. sungguh kau jalang licik rupanya. Sengaja memutar balikkan semua fakta hingga aku percaya bahwa dia pembunuh mama dan putri aku!!!"
Windi langsung menatap sekitarnya dan dia temukan dua orang di hadapannya dengan terkejut.
Alkish dan Reed juga menatap tajam pada dia.
" Maaf... Maafkan aku.. Aku tidak niat membunuh saat itu, cuma aku di jebak oleh orang pilihan tuan Farza yang merasa iri dengan kesuksesan dokter Alkish saat itu. "
" Farza? tidak aku sangka itu kamu rupanya. sudah lama aku mencari kamu. dimana Farza sekarang?"
" Dia sudah meninggal tiga tahun lalu. Karena kecelakaan pesawat saat akan bertugas ke luar negeri. "
" Hmmm kecelakaan itu rupanya. Kecelakaan yang juga seharusnya membuat aku celaka dan tewas juga. Tapi untungnya saat itu aku terlambat berangkat karena aku bertemu Reed yang di serbu oleh anak buah penjual anak anak di bawah umur itu. Sungguh menolong akan membawa berkah. Aku diselamatkan Reed tanpa dia sadari." gunam Alkish dalam hatinya.
Perlahan Alkish akhirnya membuka topeng yang selama ini melindungi dirinya dari keganasan musuh musuhnya.
Tapi sekarang semua sudah clear. Dia juga sudah tidak lagi bisa menahan rindu yang dia pendam selama dua puluh tiga tahun ini pada sang putra tercintanya.
Semua orang di ruangan itu terkejut saat melihat wajah sebenarnya dokter Alkish.
" Eduardo Vargas... Kau kau kah itu???" tanya Windi sangat syok melihat orang yang selama ini selalu dia kejar dan menjadi obsesi dirinya.
Reed langsung terjatuh dan terduduk di lantai gubuk tersebut.
Difandra langsung menatap Alkish yang sekarang Tampak dengan wajah baru yang merupakan wajah aslinya, Membuat dia bertanya tanya.
" Difandra enam tahun lalu saat kau kecelakaan beruntun dan mobilmu akan meledak, kau sudah pingsan kesakitan saat itu... Hingga akhirnya kau sadar di rumah sakit dulu itu karena aku yang datang tepat waktu. Hingga nyawamu bisa di selamatkan. Jika tidak maka kau sudah tidak bisa mengetahui pelaku asli yang sudah menfitnah aku."
Difandra yang sekarang jadi syok dan sangat terkejut... Dia langsung menatap tajam ke arah dokter Alkish yang sudah membuka topengnya itu.
" Jadi anda dokter misterius yang sudah menolong dan menyelamatkan nyawa aku saat itu???"
" Benar. Jadi sebagai bayaran yang selalu ingin kau berikan pada ku sesuai dengan pengumuman mu waktu itu aku minta sekarang kau bebaskan Reed dan jauhi Reed dan aku! Aku Tidak ingin bermusuhan dengan kau Difandra. Kau adalah orang yang kuat tapi bodoh juga. Jadi sekarang kau Jangan bodoh lagi." bentak Sang dokter padanya.
" Aku aku minta maaf atas kesalahpahaman ini. Baiklah mulai saat ini aku tidak akan menggangu hidupmu lagi. Tapi tolong ijinkan aku untuk membawa wanita licik ini ke markas besar aku!" mohon Difandra pada sang dokter yang ternyata sudah menyelamatkan dirinya enam tahun lalu.
" Tidak. Aku tidak mau. Maaf maafkan aku Eduardo Vargas maafkan aku. Aku aku tidak akan ganggu kamu lagi. Tapi tolong bantu aku lepas dari Difandra."
" Terlambat Windi. Karena kamu aku harus sembunyikan identitas asli aku dan wajah asli aku supaya aku bisa bertemu dengan putra kesayangan aku. Kau membayar mahal semua ini. Dan itu bukan urusan aku. Itu pilihan mu sendiri."
" Tapi aku masih sangat mencintai kamu kak aku sungguh ingin menjadi pendamping kamu Kak Vargas. "
" Usia kita beda jauh bukan? Jadi jangan mimpi Windi. Aku bukan om om yang suka daun muda seperti kamu."
"Sejak kau mengundurkan diri dari rumah sakit aku. Aku sangat bersyukur akan hal itu. jadi sekarang pergilah dengan simpanan mu itu!"
Windi langsung lemas. Dia Tidak bisa membayangkan apa yang akan Difandra lakukan setelah semua ini terungkap.
Bagaimana sikap Reed saat tahu Alkish yang selama ini dekat dan menolong dia ternyata ayah kandungnya yang selama ini dia cari? apakah dia akan memaafkan Alkish yang membohongi dia? Atau dia meninggalkan Alkish karena kecewa???
Bersambung...