NovelToon NovelToon
Tu Es Belle

Tu Es Belle

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Bepergian untuk menjadi kaya / Romansa
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Kanian June

Harap bijak dalam membaca.
kesamaan nama keadaan atau apapun tidak berkaitan dalam kehidupan nyata hanya imajinasi penulis saja.

Seorang wanita muda kembali ke tanah kelahirannya setelah memilih pergi akibat insiden kecelakaan yang menimpanya dan merenggut nyawa sang Kakek.
Setelah tiba ia malah terlibat cinta yang rumit dengan sang Manager yang sudah seperti Pria Kutub baginya. Belum lagi sang Uncle dan mantan kekasih yang terus mengusik kehidupan asmaranya.

Lalu di mana hati Alice akan berlabuh? Dapatkah Alice menemukan pelaku pembunuh sang kakek..
Yuk ikutin kisahnya...
jangan Lupa Like Vote Komentar maupun Follow terimakasih..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kanian June, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 26

Tok Tok

Terdengar kembali suara ketukan dari balik pintu ketika bibir mereka hampir saja menempel. Membuat kedua insan yang hampir terjebak hasrat duniawi tersebut gelagapan. Dengan segera mereka saling menjauh membuang pandangan ke sembarang arah. Beberapa kali Steven berdehem untuk menetralisir rasa gugupnya, begitupun Alice yang berulang kali merapikan baju dan rambutnya.

Dengan cekatan Alice segera memasukkan kembali kotak makanan ke dalam paper bag di depannya. Sedangkan Steven lebih memilih untuk mundur duduk bersandar pada punggung sofa.

"Masuk" Jawab Steven akhirnya setelah melihat Alice telah merasa baik.

"Maaf pak mengganggu, saya di utus oleh sekertaris Pak William untuk memberikan berkas bahan meeting nanti sore. Jika tidak keberatan saya bisa menemani bapak." Tutur Celine si anak magang menyodorkan beberapa map kepada Steven. Ia pun juga menawarkan diri agar bisa membantu Steven untuk meeting nanti sore.

Bukannya menerima Steven malah menyuruh memberikan file tersebut pada Alice, Steven bermaksud menghilangkan rasa canggungnya kepada Alice.

"Terimakasih, tapi saya di perintahkan pak William untuk mengajak Alice. Oke kamu boleh pergi." Pungkas Steven yang langsung meraih map dari tangan Alice.

"Baik pak permisi." Pamit Celine pada sang manajer.

"Hm, cuek banget sih masa iya ngambil map aja pake acara di wakilkan segala, udah dandan cantik gini masa iya enggak di lirik. Bener deh kata kak Okta ternyata." Gerutu Celine dalam hati

Setelah membaca isi map tersebut ia kembali menyodorkan kepada Alice.

"Tolong teliti lagi materi ini, nanti kamu ikut saya meeting jam tiga. Ini atas perintah dari pak William, tadi dia ada acara mendadak." Perintah Steven sambil beranjak kembali ke kursi kebesarannya.

"Baik pak, saya permisi." Jawab Alice lalu berdiri meninggalkan ruangan Steven dengan tergesa. Dia memegangi dadanya mencoba menstabilkan detak jantungnya yang berlomba untuk lari dari tubuhnya.

Pipinya merona saat bayangan wajah Steven terlintas dalam benaknya.

"Ya Tuhan Alice, gila kamu ya! Hampir saja, kayaknya aku harus hati-hati banyak setan di sini." Gusar Alice sambil mengibaskan tangannya agar rasa panas yang menjalar pergi dari tubuhnya.

Tak kalah gugup, Steven pun berulangkali mengusap wajahnya dengan kasar. Saat mengingat apa yang dia lakukan tersebut dapat mencoreng nama baiknya yang di jaga dengan ketat.

Di tatapnya langit-langit ruangan tersebut kala fikirannya menerawang jauh.

"Bagaimana jika tadi tidak ada orang yang datang mungkin-. Ah! Steven sadar." Monolog Steven dengan gusar.

...***...

Di perempatan Jalan Andalas berada sudah terdapat banyak orang yang sedang berkumpul.

Suasana menjadi macet karena banyak orang yang berkerumun di sana menyaksikan sebuah kecelakaan mobil truk pengangkut sampah yang menabrak sebuah mobil pribadi.

Mobil pribadi berwarna hitam tersebut terbalik di trotoar jalan dan sebuah mobil truk pengangkut sampah terjun ke jurang.

Polisi pun tiba dengan beberapa anggota mengatur lalu lintas, dan sebagian lagi menyusuri jurang yang tidak terlalu dalam untuk melihat kondisi sang sopir. Namun ternyata sang sopir melarikan diri, saat yang sama ambulans pun datang dan membawa dua orang korban dalam mobil pribadi tersebut menuju rumah sakit.

Setelah polisi mendapat kan identitas sang korban lantas menyerahkan kepada pihak rumah sakit agar menghubungi keluarga korban.

Bagai disambar petir di siang bolong, satu berita yang mengejutkan seorang wanita paruh baya di rumah besarnya. Badannya lunglai hampir saja ambruk, ia pun menegang dadanya yang terasa sangat nyeri.

Tiba-tiba kepalanya terasa pening bersama pandangannya yang mulai redup kala mendapat kabar buruk melalui sambungan telepon rumahnya.

"Nyonya!" Seru seseorang dari lantai bawah, ia pun langsung berlari menapaki anak tangga yang panjang menghampiri majikannya yang sudah tidak sadarkan diri.

"Nyonya bangun nyonya! Mang! Mang Asep tolong mang! Nyonya pingsan." Teriak Bi Mirah terisak mendapati keadaan Nyonya besarnya yang sudah terbaring tidak sadarkan diri.

Ia lantas mengangkat kepala sang majikan ke atas pangkuannya, tidak jauh dari tempatnya bi Mirah meraih telepon yang menggantung dari atas meja.

"Halo maaf ini siapa ya." Ucapnya membuka pembicaraan.

"Iya Halo, maaf Bu membuat anda terkejut. Kami dari Rumah Sakit Melita Husada ingin menyampaikan bahwa pasien bernama Bapak William lima belas menit yang lalu mengalami kecelakaan. Saat ini beliau masih di tangani di ruang Unit Gawat Darurat, mohon kehadirannya untuk persetujuan tindakan selanjutnya ya Bu." Ucap panjang seseorang yang menelpon dari pihak rumah sakit.

"Astaghfirullah, baik sus terimakasih informasinya tolong selamatkan dulu Tuan Muda saya sus. Sebentar lagi saya akan kesana ini majikan saya pingsan sus." Jawab bi Mirah dengan berlinang air mata.

Mang Asep yang sedang membersihkan kebun menajamkan pendengarannya, seperti mendengar suara bi Mirah memanggil nya.

Saat itu juga ia langsung berlari masuk diikuti Riki dan Imah di belakangnya. Benar saja ia menemukan Mirah yang sedang terisak.

"Ya Allah, ada apa Bi? Kenapa dengan Nyonya?" Cecar mang Asep kala melihat sang majikan sudah tidak sadarkan diri di pangkuan Bi Mirah.

"Mang tolong Nyonya pingsan setelah dapat kabar kalo Tuan William kecelakaan, sekarang di Rumah Sakit Melita Husada. Bagaimana ini mang?" Rancu Bi Mirah yang semakin terisak.

"Ya sudah lebih baik kita bawa saja nyonya ke sana, kebetulan juga di sana tempat dokter keluarga praktek. Sekalian juga biar kita bisa segera melihat Tuan William." Usul Mang Asep yang langsung mendapatkan persetujuan dari semua orang yang berada rumah tersebut.

"Riki, Bi Mirah tolong bantu saya mengangkat Nyonya ke punggung saya. Terus Imah tolong siapkan mobil ya?" Perintah Mang Asep dengan sigap

Bertahanlah Nyonya, Ya Allah tolong selamatkan Tuan William saya mohon. Batin mang Asep menahan tangisannya.

Dalam perjalanan ke rumah sakit mang Asep teringat dengan Peter, lantas ia langsung menelpon untuk memberikan kabar pada asisten sang Nyonya tersebut. Mang Asep juga memberi tahu bahwa Nyonya juga pingsan dan sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Peter yang mendengar kekhawatiran pada nada bicara Mang Asep pun mengatakan bahwa ia sudah berada di rumah sakit. Dia datang setelah anak buahnya memberikan kabar tentang kecelakaan Tuan William. Peter dengan segera menuju rumah sakit untuk memberikan berkas milik Tuan Muda dan John agar bisa segera di tangani.

Setelah mendengar penjelasan Peter mang Asep merasa sedikit lega, ia lalu menjelaskan pada Bi Mirah apa yang di dengarnya dari Peter.

"Bi jangan nangis ya sudah, kita berdoa ya Bu semoga Nyonya baik-baik saja. Tuan William sudah di tangani, Karen Peter sudah di sana untuk melakukan persetujuan tindakan operasi Tuan William." Tutur mang Asep menjelaskan agar bi Mirah dapat mengurangi sedikit kecemasannya.

"Iya mang tapi ayo cepetan ke rumah sakit kasian Nyonya ini belum sadar juga di kasih minyak angin." Balas Bi Mirah yang masih gusar melihat sang majikan belum sadarkan diri.

1
Kanian June
Maafkan aku anak lagi sakit gak bisa di tinggal /Sob/
Choi Jaeyi: astaga, semoga cepat sembuh🥺🤲🏻
total 1 replies
Choi Jaeyi
lanjut thor, yg semangat yaaa. btw lama nih kamu nggk mampir di tempatku, sibuk kh beb😭
Choi Jaeyi
ngeri ancamannya😭
Fatma Kodja
wah Oma berlian ternyata jahat, jangan" kecelakaan yang terjadi pada Kakek Antoni dan Alice juga ulahnya Oma berlian
Kanian June
Thankyou kak /Whimper/
Kanian June
ok aku edit thankyou yaaaaa /Grin/
Kanian June
Astaga efek sambil gendong bocil lagi sakit ini ketik nya pada ngawur/Facepalm/
Kanian June
tunggu ya
Aurora79
William ini ternyata adiknya si Jhon kayanya...😁😁😁
Aurora79
Darren, bukan Darah...
Aurora79
Hampir, bukan Hamil.kak...😂😂😂
Choi Jaeyi
lanjut syangku, ttap semangat yaaa😍
Kanian June
ada udang di balik bakwan /Joyful/
Kanian June
semangat kembali /Grin/
Kanian June
biar sekali kali loh /Shhh/
Kanian June
Terimakasih support nya /Grin/
Choi Jaeyi
bisa aja kamu wkwkk
Aurora79
Semangat kak...😊🍻
Choi Jaeyi
kiw kiw, dilirik cewek nih wkwkk
Aurora79
Enggak membosankan koq, kak... Malah enak, jadi baca santai...😊🌹
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!