Sinopsis : Kisah seorang wanita juara taekwondo ,silat dan kungfu dalam mencari cinta sesungguh nya dari pria yg jadi idaman nya .
gagah dalam berjalan hingga di sebut wanita gagah dan berani .
ia di kelilingi oleh banyak lelaki tetapi tak satu pun ia pilih sebab menurut nya belum cocok dan pas tuk menjadikan sosok seorang suami bagi nya.
terutama teman semasa kuliah nya yg begitu mengejar ngejar selalu sampai membuat nya risih sebal dan kesal
mampukah ia menemukan sosok idaman nya??"
simak di novel satu ini .karya asli bukan plagiat karna akan berbeda dari yg lain .
jika suka beri dukungan nya dan komen .
selamat membaca , ikuti terus sampai end .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 25" Evran boleh pulang ke rumah
Ervino bangun lebih awal setelah shalat subuh ia langsung mengemasi pakaian untuk pulang ke rumah karna hari ini Evran sudah di izinkan .
Amir pun sama membantu nya menebus obat sang putra .
Evita ,Reid dan Reza menghampiri sambil membawa buah dan kue .
" paman " Reza memeluk tubuh kurus Ervino dari belakang sambil tersenyum .
" sayang hari ini ikut ke rumah paman ya " Ervino berjongkok merapihkan bedak bocah itu sambil tersenyum .
" iya paman aku mau main bersama mu karana hari ini libur jadi kau harus istirahat jangan kerja keras " Reza mengembungkan pipi nya membuat Ervino makin bahagia karna ke imutan nya itu.
" iya paman hari ini cuma mengantar kan buah aja terus kita main sepuas nya " Ervino memangku nya sambil meleparkan senyuman manis nya.
" hore aku akan main sepuas nya bersama mu dan aku ikut ke pasar nya sambil ingin membeli bakso itu sangat enak sekali " Girang Reza menngecup pipi Ervino .
" iya sayang yuk kita pulang" Ervino menggendong nya sambil membawa tas ransel berisi pakaian .
Amir mendorong kursi roda Evran dengan pelan sambil tersenyum bahagia.
Reid membuka kan pintu mobil itu dengan suka hati tersenyum lebar.
Mereka menuju rumah Ervino dengan tawa menghiasi wajah masing masing.
Di tengah jalan ada burung lovebird jatuh ke atas mobil Reid .
" itu burung nya luka kak" Evita melihat nya dengan langsung turun.
" iya kasihan , kita rawat aja " Reid turun juga melihat nya .
" iya benar , aku suka sama burung cinta ini karna membuat gairah hati melihat warna nya yg indah jadi berseri " Evita mengobati kaki burung itu dengan lembut .
" ih kok warna nya kayak baju Eza sih" Reza kesal sambil melihat burung itu.
" oh iya juga warna kuning dan hijau perpaduan yg indah seperti baju mu " Amir mencium pipi bocah imut itu.
" iya benar ini burung buat Eza atau buat bibi?" Evita mencium pipi bocah itu sambil mengelus kaki burung itu.
" buat bibi aja aku gak mau , karna gak suka burung tapi lebih suka mamam bakso dan martabak" Reza berbinar binar .
" dih makanan mulu kau " Reid tersenyum sambil mencubit pipi donat sang putra.
" biar in agar gemuk nanti makin imut" Reza tersenyum menempelkan bibir nya pada pipi Reid.
" terserah lah " Reid melanjutkan lagi perjalanan itu .
" lucu tau kalian " Ervino melemparkan senyuman hangat nya.
" iya iya iya benar benar " Evran membuka suara nya sambil tersenyum juga.
" kak kau nanti tidur lah biar sembuh dengan cepat" Ervino mengelus pipi sang kakak.
" iya iya vin vin vin" Evran menyandar ke pundak sang adik.
Tak terasa mereka pun sampai di rumah .
" hore sampe aku mau duduk dulu" Reza langsung turun dan duduk di lantai sambil meluruskan kaki.
" kenapa memang nya?" Amir mendekati sambil mendorong kursi roda Evran .
" aku hanya lelah belum pernah duduk di lantai seperti ini " Reza mengoyangkan kaki nya.
" oh ya udah , kita main di sini ya " Amir duduk di teras juga sambil memainkan kaki nya seperti Reza .
" lucu tau " Evita bahagia melihat kedekatan bocah imut itu dengan calon mertua nya.
" benar lucu tak semua bisa sebahagia ini" Reid memandangi kedua nya .
Ervino pun masuk mengambil air dengan wajah bahagia .melihat kehangatan itu .
