akibat di jodoh kan Rania memilih patuh walau dalam hatinya belum bisa menerima pernikahan ini,
siapa sangka ada insiden malam pertama yang tanpa sadar di lakukan, dan firman tak menyadari nya, membuat Rania diam dengan sejuta rasa yang tak bisa di jabarkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fajrian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
di rumah mertua
** rania turun dari boncengan motor suaminya, dia mengedarkan pandangan nya, ke sekitar rumah tersebut,
"sangat sederhana pikir nya,
"ayo ujar firman mengalih kan lamunan rania,
"assalamu alaikum ucap firman agak kencang,
"wa alaikum salam warrohmah. jawab seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah bu lastri, ibu dari firman.
"astaga,, le,, kok gak bilang bilang mau kesini sekarang! jadi ibu belum beberes, ucap nya, merasa tak enak pada menantunya karna rumah nya sedikit berantakan,
"gak papa kok bu, ini bersih kok, sambung rania.
"ya sudah! kamu duduk dulu aja di sini, "aku kemar terlebih dahulu, aku akan merapikan nya,
"baik ustadz jawab rania patuh.
Tak lama bu lastri keluar dari arah belakang dengan membawa nampan yang berisi dua gelas teh hangat,
"gak usah repot repot bu, ujar rania merasa tak enak karna duduk manis seperti tamu.
"udah di minum ning, ibu cuman punya itu,
"sudah! ini sudah cukup kok bu,
"oh, iya !f firman nya mana? kok istri nya di tinggal sendirian,
"ustadz firman di dalam kamar bu, jelas rania
"oo, yasudah ibu tinggal dulu ya ning,
bu lastri bergegas pergi ke dapur sebisa mungkin dia merapikan dapur nya, karna tengah kedatangan mantu yang akan tinggal bersamanya,
sedangkan firman dia juga tengah merapikan kamar nya yang hanya berukuran tiga kali tiga meter itu.
sebenarnya kamar itu sudah rapih, karna firman tidak merokok, jadi kamar nya tidak pengap dan bau tembakau, seperti kamar kamar bujang pada umum nya.
dia juga mengosongkan sebelah lemarinya khusus untuk baju istrinya nanti.
setelah di rasa cukup firman kembali keluar untuk menemui sang istri rania, yang masih duduk manis sambil memain kan ponsel nya
"dek" kamu mau istrirahat, kata firman ketika sudah ikut duduk di ruang tamu.
"ini ustadz ibu mu membuatkan teh,ucap rania.
firman hanya menatap istrinya, dan menerima segelas teh yang rania sodorkan,
tersa ada yang aneh ketika istrinya bilang , ibumu, tapi firman tidak menegur nya, karna mungkin rania belum bisa beradaptasi, karna baru datang ke sini.
rania segera memaling kan wajah nya ketika, di tatap oleh firman seperti itu,
kini rania dan firman tengah berda di dalam satu kamar yang sama, namun rania tetap selalu menjaga jarak dari suaminya,
"kamu mau mandi? tanya firman ketika hari sudah siang, dan menjelang waktunya sholat zhuhur.
rania celingukan dia mengedarkan pandangan nya di kamar tersebut,
"disini kamar mandinya ada di luar, ujar firman saat mengerti dengan pikiran istrinya.
"ooh maaf, ucap rania,
"gak papa! aku tau kamu butuh waktu untuk menyesuai kan diri, "maaf kan aku kalau aku malah membawamu ketempat yang tidak seharus nya.
"tidak, ustadz maksud saya bukan begitu, saya hanya belum terbiasa,
rania bergegas mengambil handuk yang memang sengaja dia bawa dari rumah nya.
"kalau begitu saya mandi dulu dulu ustadz, "dimana letak kamar mandinya,
"ayo aku antar,!
rania mengikuti firman menuju kamar mandi yang khusus bersama itu,
letak nya berada di belakang samping dapur,
"aku tinggal, apa aku tungguin di sini goda firman.
"ih,, jangan! ustadz ke sana saja saya bisa sendiri ucap rania terlihar malu. mana bisa mandi di tungguin kan bukan anak kecil.
usai mandi rania melakukan sholat zduhur, tanpa berjamaah dengan firman karna firman tengah bergiliran menunggu latifah yang juga mandi sesudah rani tadi.
"fir panggil istrimu untuk makan siang bersama, ucap bu lastri, "kamu sih gak bilang bilang, jadi ibu tidak menyisih kan sayur dan lauk yang baru, semuanya sisa jualan.
"gak papa buk, yang penting enak kok,
"ayo lagi ngobrolin apa sih ujar latifah yang jug tengah masuk ke dapur,
"oya! tifa, panggilin rania ya,
"oh iya, kak baik, aku juga belum sempat menyapa nya,
latifah bergegas menuju kamar kakak nya di mana rania kini tengah berada di dalam,
"tok,, tok,, ning, ning rania,! "ini saya latifa, panggil nya dari luar.
pintu pun di buka nampak lah rania yang tengah tersenyum,
"selamat datang di rumah kami, maaf baru sempat menyapa, soal nya tadi se habis pulang kuliah lang sung mandi dan sholat zduhur,
"iya gak papa, ucap rania,
"ayo di tunggu ibu sama kak firman untuk makan,
" o iya, ayo, rania mengikuti langkah latifah dan tak lupa menutup pintunya terlebih dulu.
sebenar nya rania dan latifah, masih se umuran dan sudah sama sama kuliah di semester dua, namun beda fakultas rania memilih kuliah di kota sedang kan latifah malah kuliah di pesan tren nya rania, yaitu di al amin.
"ayok ning duduk di sini samping suami mu, bu lastri terlihat antusias saat rania sudah di dapur, sebuah kursi panjang yang seperti kursi abang abang tukang baso pinggir jalan.
latifah pun ikut duduk, dia terus senyu senyum sendiri, karna berpikir kakak dan kakak ipar nya sangat romantis,
firman menyiapkan sebuah piring kosong untuk istrinya,
dan hendak mengambil kan nasi pula,
"eh,, tidak usah ustadz biar saya sendiri ujar rania, firman pun diam dia membiarkan rania melakukan nya,
tanpa di duga rania meraih piring firman juga dan di isinya dengan sedikit nasi,
"ustadz mau lauk yang mana,
"firman hanya tersenyum.
"lauk nya cuma satu macam dek, cuma ada ikan kembung, dan sayur bayem,
"ambilkan satu buat ku ucapnya,
Rania tersenyum malu, karna kebiasan di rumah nya selalu ada beberapa pilihan lauk pauk, jadi rania tadi tidak memperhatikan nya, sebelum menawar kan nya pada firman.
"duh, semoga kamu suka ya ning, sambung bu lastri,
"suka kok bu, ini enak, jawab rania tak kalah ramah,
"karna memang dia sudah di latih dari kecil untuk ber tutur kata yang sopan di setiap ucapan nya, namun abi dan umminya lupa untuk mengajari agar tidak jatuh cinta pada orang yang bukan suaminya,
karna hati tak bisa di tentukan kapan dia akan jatuh cinta pada sese orang.
usai makan bersama, rania masih asik ngobrol dengan latifah sedang kan firman dia pamit untuk pergi keluar menemui teman nya, karna ada hal penting yang harus di bahas
sedangkan bu lastri kembali beberes daga ngan nya yang ada di luar.
dan menutup warung nya kala sore menjelang
"fiman belum kembali, ya? tanya bu lastri pada dua gadis yang tengah asyik mengobrol itu.
"belum bu, jawab latifah,
"yo wes ibu istirahat dulu ya temani ning rania, sebelum kakak mu datang, pesan bu lastri pada latifah.
'iya bu, tenang saja, aku akan temani ning rania sampai kak firman datang.
kalimatnya kurang cocok untuk seorang anak kiyai