Azura Az-Zahra gadis cantik yang sudah dinikahi oleh seorang CEO sejak kecil. Kedua orang tuanya sudah meninggal sejak dia berusia 1 tahun karena kecelakaan. Sejak itu dia tinggal bersama paman dan bibinya yang mempunyai seorang putri berumur 2 tahun lebih tua darinya.
Bagaimana bisa Zahra sudah menikah sejak masih kecil?.
Siapa yang sudah menikahi Zahra sejak kecil?.
Dan bagaimana perlakuan paman dan bibinya selama ini?
ikuti terus ceritanya ya, dijamin konfliknya ringan dan gak buat pusing 🤗🤗🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bungabunga2929, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Bel pulang sekolah sudah berbunyi dari 10 menit yang lalu. Zahra baru keluar dari kelas karena dia baru saja melaksanakan piket kelas.
Diparkiran sekolah, sudah ada Renaldi yang sedang memperhatikan Zahra. Renaldi memberanikan diri untuk menawarkan tumpangan. Dia berfikir sebentar lagi mereka akan lulus, jadi kesempatan untuk bisa berdekatan dengan Zahra akan semakin kecil.
"Zahra" panggil Renaldi.
"Eh Re-Renaldi" jawab Zahra dengan perasaan gugup.
Siapa yang tidak mengenal Renaldi. Siswa terkenal di sekolahnya yang merupakan incaran para siswi disekolah.
"Ayo, gue anter pulang. Kebetulan gue ada urusan disekitar tempat tinggal Lo" ajak Renaldi sedikit berbohong.
"Gak usah repot-repot kak, aku bisa pulang naik bis. Makasih udah menawarkan" ucap Zahra yang merasa takut.
Selain takut dengan sosok Renaldi yang terkenal sedikit nakal, Zahra juga takut ada siswa lain yang melihat.
Dia tidak mau membuat masalah disekolah ini, selama ini hidupnya sudah cukup sulit. Jadi dia tidak mau menambah masalah lagi.
"Lo nolak gue" ucap Renaldi dengan nada sedikit tinggi.
"Bu-bukan gitu Ren, aku cuma gak mau ada murid lain yang salah paham kalau kamu nganterin aku pulang" jujur Zahra.
Mendengar ucapan gadis yang dicintainya, Renaldi merasa bersalah karena sudah meninggikan suaranya tadi.
"Eh sorry, gue tadi kebawa suasana. Gak papa, lo tenang aja. Gak akan ada yang berani buat nyakitin Lo selama ada gue disamping Lo" ucap Renaldi berusaha meyakinkan Zahra.
Xavier yang sedari tadi melihat interaksi Zahra dengan seorang pemuda langsung merasa marah dan cemburu.
Xavier memang sudah seminggu ini, selalu memperhatikan Zahra saat pulang maupun berangkat sekolah.
Dia sudah tidak sabar untuk membawa istrinya itu tinggal bersamanya.
Zahra yang bingung untuk menolak ajakan Renaldi sedang mencari keberadaan sahabatnya untuk membantunya lepas dari Renaldi.
"Aduh Dina mana ya, kok udah seminggu ini dia pulang cepat dan gak nungguin aku kaya biasanya. Padahal aku lagi butuh dia sekarang" batin Zahra.
Seminggu ini, Medina memang diperintahkan oleh Xavier untuk pulang lebih dulu karena dia yang akan mengawasi gadisnya.
Dari jauh, Xavier yang melihat wajah Zahra yang terlihat bingung langsung turun dari mobilnya untuk menghampiri Zahra.
"Ayo Zahra, kaka sudah menunggumu dari tadi. Kamu udah selesai kan urusan disini" ucap Xavier sambil menatap tajam pemuda didepannya.
Zahra yang memang ingin lepas dari Renaldi langsung melanjutkan sandiwara laki-laki didepannya.
"Oh ya kak, ayo aku udah selesai. Aku pulang dulu ya Ren, makasih tadi atas tawarannya ucap Zahra.
Zahra dan Xavier langsung pergi menjauh dari Renaldi.
"Siapa ya Kaka ini, kenapa dia tiba-tiba datang dan mau membantuku" batin Zahra bingung.
Sampai didekat mobil Xavier, Zahra langsung mengucapkan terima kasih.
"Makasih ya kak udah mau menolong aku tadi. Oh ya nama Kaka siapa?".
"Xavier Alexander, kamu bisa memanggilku kak Vier" ucapnya sambil menjabat tangan Zahra.
"Salam kenal kak, namaku Zahra. Sekali lagi terima kasih sudah membantuku tadi, kalau gitu aku pulang dulu ya" pamitnya.
Xavier yang melihat Zahra ingin pergi begitu saja langsung menahan tangannya.
"Tunggu, aku akan mengantarmu pulang. Jangan menolak tadi aku membantumu tidak gratis" ucap Xavier.
"Kalau Kaka minta bayaran, sekarang aku lagi gak pegang uang.Ini uang untuk pulang, besok aja ya, pasti akan aku bayar" ucap Zahra.
"Aku tidak butuh uangmu, sebagai bayaranya kamu harus mau aku antar pulang" tegas Xavier.
"Kok, laki-laki ini memaksa ya. Aku jadi takut, jangan-jangan dia penjahat yang mau menjual aku lagi" batin Zahra.
Melihat tidak ada jawaban yang keluar dari mulut Zahra, Xavier menganggap bahwa gadis didepannya setuju.
Langsung saja Xavier menarik tangan Zahra untuk masuk kedalam mobil.
"Loh kak, aku kan belum setuju. Kenapa Kaka main tarik aku kaya gini" protes Zahra.
"Udah, lebih baik kamu diam dan duduk manis. Aku tahu kamu takut aku orang jahat kan, tenang aja aku bukan seperti yang kamu pikirkan" jelas Xavier.
Sedangkan Renaldi yang melihat kepergian Zahra dengan laki-laki lain langsung merasa cemburu.
"Siapa laki-laki tadi, kenapa Zahra mau ikut dengannya. Setahu aku, Zahra tidak punya saudara laki-laki. Aku harus mencaritahunya" gumam Renaldi.
