NovelToon NovelToon
AKSARA HARSA

AKSARA HARSA

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Percintaan Konglomerat / Angst / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:12.8k
Nilai: 5
Nama Author: Heninganmalam

⚠️WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA⚠️


Pernikahan yang tidak didasari oleh rasa cinta memang sangat sulit untuk dijalani. Apalagi dengan seorang yang sudah dianggap sebagai musuh sendiri. Seperti itulah kisah Cassie dan Gavino. Dua orang yang harus terjebak dalam status suami-istri karena perjanjian keluarga mereka. Mampukah mereka mewujudkan pernikahan yang bahagia?

Cassie hanya ingin mengukir kebahagiaan nya.Namun apakah ia bisa di tengah kehidupan yang begitu kejam? Bisakan ia bertahan dengan Gavino Zachary Bramasta?


Start: 8 Juli 2024
End:

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Heninganmalam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25 - Time to Think

Penyesalan memang selalu datang di akhir. Hal itulah yang Cassie rasakan sekarang. Ia sangat menyesal atas semuanya. Seharusnya ia tak gegabah dan menyimpulkan semuanya secara sepihak.

Mungkin jika Cassie tak langsung menutup telepon itu dan mendengarkan penjelasan Aaron terlebih dahulu, mereka sudah hidup bersama sekarang. Mungkin jika ia tetap menunggu Aaron dan percaya pada pria itu, ia tak perlu menikahi Gavino dan memasuki neraka ini.

Mungkin, mungkin dan mungkin. Nyatanya semua kemungkinan itu tak dapat Cassie rasakan sekarang karena kebodohannya sendiri. Dan yang paling membuatnya terlihat jahat, ia malah menyalahkan Aaron atas semua yang terjadi. Benar-benar membuatnya terlihat seperti seorang pengecut.

Sejak pulang dari pesta perusahaan, Cassie sama sekali tak mengeluarkan suara. Ia hanya menangis dalam diam dan mengabaikan Gavino yang terus mendesaknya untuk menjelaskan hubungannya dengan Aaron.

Bahkan Cassie tetap bungkam setelah mendapatkan perlakuan buruk dari Gavino. Pria itu sekarang menarik rambut Cassie agar menatapnya, “Lo masih terus diem kayak gini? Lo masih nggak mau jelasin ke gue tentang siapa Aaron itu?!”

Kembali Cassie menggeleng dan membuat Gavino semakin marah. Pria itu pun melepas tarikannya dengan kasar hingga membuat Cassie tersungkur, “Lo emang perempuan murahan, Cas!”

Setelah menyelesaikan kalimatnya, Gavino keluar dan membanting pintu apartemen dengan keras. Meninggalkan Cassie yang akhirnya mengeluarkan tangisannya sekeras mungkin. Sendirian di ruangan yang sepi itu.

Beberapa saat kemudian Cassie beranjak dengan tangis yang tersisa. Ia berjalan menuju balkon dan melihat ke arah jalanan yang ada di bawahnya. Ia tak melihat satu orang pun di sana.

Perlahan Cassie memanjat pagar balkon itu. Sepertinya ia sudah mencapai batas ketahanannya. Sepertinya ia memang ditakdirkan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara yang mengenaskan.

Meong… meong…

Namun suara Siega membuat Cassie tersadar dan menatap kucing mungil itu. Siega terlihat menatapnya dengan tatapan berbinar seolah memohon kepadanya agar tak melakukan hal gila itu.

Meong… meong…

Kembali kucing itu mengeong dan menarik gaun bawah Cassie seolah menyuruhnya untuk turun dari pagar. Melihat tingkah laku Siega, membuat Cassie tersenyum lirih.

“Kamu nggak mau aku mati?”

“Meong.”

Wanita itu menarik napas panjang dan turun dari pagar balkon. Kemudian ia mengelus lembut Siega dan memberi makan kucing itu. Menemani kucing itu hingga selesai memakan makanannya.

“Ga, kamu tau nggak kalau cuma kamu yang ada buat aku sekarang. Semuanya udah pergi ninggalin aku, Ga.”

“Meong.”

Cassie tersenyum, “Makan yang banyak ya biar kamu kuat, nggak kayak aku. Lemah jadi orang.”

“Meong.”

...-+++-...

Pagi ini Cassie masih tak menemukan keberadaan suaminya. Entah dimana pria itu menghabiskan malamnya hingga tak pulang ke apartemen. Namun hal itu lebih baik daripada Cassie harus bertemu dengan suami yang telah melakukan kekerasan padanya.

Hari ini Cassie tak memiliki jadwal kuliah, karena itu ia akan menenangkan pikirannya di resort milik Jimmy. Ia pikir ia perlu waktu sendiri untuk memikirkan semuanya.

Setelah memesan taksi, Cassie pergi terlebih dahulu ke apartemen Lily untuk menitipkan Siega sebelum pergi menuju bandara.

“Gue nitip Siega ya, jangan lupa kasih dia makan kalau laper sama asupan vitaminnya juga jangan lupa.”

“Siap bos,” ucap Lily, “Tapi Cas, lo beneran cuma beberapa hari aja kan? Lo nggak bakal ninggalin kita semua lama-lama kan?”

“Nggak Lily… Ya udah ya gue berangkat dulu.”

...-+++-...

Gavino yang masih terbaring, perlahan membuka matanya. Ia menggeliat dan menatap sekilas wanita yang masih terlelap di sampingnya sebelum menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah selesai bersih-bersih, Gavino meletakkan beberapa lembar uang di atas nakas dan meninggalkan wanita yang telah ia buat tak berdaya sendirian. Ia segera keluar dari hotel itu dan berkendara menuju apartemennya.

Ketika sampai apartemen, Gavino cukup terkejut karena apartemennya sudah bersih. Ia yakin jika istrinya yang telah membereskan semua kerusakan semalam saat ia marah besar dan membanting benda yang ada ke arah Cassie.

Namun anehnya, ia juga tak dapat menemukan keberadaan wanita itu. Bahkan anak kucing yang Cassie pelihara pun tak ada.

Gavino mencoba menelpon Cassie berulang kali tetapi tak ada satupun yang diangkat oleh wanita itu. Bahkan ponsel Cassie juga tidak aktif. Menyadari kepergian Cassie membuat Gavino marah. Ia pun menggebrak tembok dengan keras,

“Lo dimana Cas… awas aja kalau sampai ketemu.”

...-+++-...

“Selamat datang nyonya Cassie, mari saya antarkan. Pak Jimmy sudah menyiapkan semuanya.”

Jimmy memang bisa diandalkan dalam hal membantu teman. Cassie sangat puas dengan kamar yang Jimmy siapkan untuknya. Ia dapat melihat laut secara langsung dari kamarnya dan membuat moodnya perlahan naik.

Cassie segera menyalakan ponselnya untuk memberi kabar pada Jimmy. Namun baru saja ponselnya menyala, puluhan notifikasi dari Gavino langsung memenuhi layar ponselnya.

Banyak sekali chat yang pria itu kirimkan. Mulai dari pertanyaan hingga ancaman, sungguh Cassie sangat jengah membacanya.

Baru saja wanita itu hendak menekan ikon telepon tetapi sebuah panggilan sudah masuk terlebih dahulu. Siapa lagi jika bukan Gavino pelakunya. Dengan malas Cassie pun menerima panggilan itu.

“Ad-”

“Lo dimana sih?! Mau kabur dari gue?”

Bukan hanya kasar, ternyata Gavino juga pria yang tak mau introspeksi diri tentang apa yang telah pria itu lakukan. Bisa-bisanya pria itu kembali memarahi Cassie padahal Cassie kabur juga karena perilaku Gavino yang membuatnya lelah.

“Udahlah, Gav. Gue nggak mau debat sama lo. Gue juga butuh ketenangan dan waktu buat mikirin semua masalah gue. Kalau lo cuma mau marah-marah atau kasarin gue lagi jangan sekarang. Gue bener-bener capek Gav,” ungkap Cassie sebelum memutus telepon itu secara sepihak. Masa bodoh jika pria di seberang sana semakin marah padanya.

Daripada meladeni Gavino yang tak jelas, lebih baik ia mengistirahatkan tubuhnya. Ingatkan Cassie bahwa ia tak sendiri sekarang. Ada satu nyawa yang membutuhkan perlakuan khusus. Ia tak boleh terlalu stres agar bayinya sehat di dalam perutnya.

Di sisi lain, Gavino yang kesal pun menggebrak meja dengan keras hingga membuat ketiga temannya terjingkat, “Udah dapet belum alamatnya?”

“Sabar kek, ini juga lagi dicari,” jawab Dery tanpa mengalihkan tatapannya pada layar laptopnya.

“Lagian lo sendiri sih pake acara ngasarin bini lo. Jadi ditinggalin kan lo.”

Gavino langsung menatap tajam Lijen yang berani menyalahkannya, “Bacot!”

Jika saja tak ada Gabriel di antara Gavino dan Lijen mungkin Gavino sudah membuat Lijen babak belur. Penilaian Cassie terhadap Gavino memang tak pernah salah. Pria itu memang tak mau disalahkan sama sekali padahal kenyataannya pria itu memang salah.

“Udah-udah,” lerai Dery. “Dah ketemu ni. Istri lo lagi ada di Bali, di Resort Jims. Cepet samperin sana.”

Setelah mendengar informasi dari Dery, Gavino langsung pergi meninggalkan ketiga temannya yang hanya bisa menatap kepergiannya.

“Minimal makasih kek,” protes Dery.

“Sabar, namanya juga lagi kalut ditinggal istri,” ucap Gabriel seraya menepuk bahu Dery.

...-+++-...

[Cepet dateng ke kafetaria ada sesuatu buat lo]

Tulisan di kertas yang diberikan pegawai resort membuat Cassie urung untuk melakukan rencananya. Sebenarnya ia juga tak tau apa maksud dari pesan Jimmy sampai harus menulisnya di kertas seperti ini. Namun karena rasa penasaran, ia pun datang ke kafetaria yang kosong.

“Jim… Jimmy…” panggil Cassie yang tak ada sahutan sama sekali.

Cassie mengedarkan pandangnya tetapi tak ada seorangpun di sana, “Jimmy, nggak lucu ya!”

“Cas…”

Wanita itu segera berbalik ketika seseorang memanggilnya. Betapa terkejutnya ia kala netranya menangkap sosok yang begitu ia rindukan. Tanpa sadar butiran air keluar dari matanya. Kakinya berjalan mendekati pria itu tanpa diperintah dan memeluknya dengan erat.

“I’m sorry.”

1
Ratna Kthv
ceritanya bagus
🥝𝙼𝙸𝚃𝚃²🦕ᵐᵃʳˢᵘᵖᶦˡᵃ🍒⃞⃟🦅
Sedikit masukan, sebaiknya lakukan interaksi dengan pembaca untuk Menarik minat pembaca lain juga mempertahankan pembaca yg sebelum nya.

Dekripsi suasana hati, tempat baik nya lebih di perjelas. Jangan hanya menekankan emosi perkarakternya saja.

Ceritanya sebetulnya Menarik, bisa dinikmati. Cuma sayang aja penggambarannya kurang jelas, Dari bab sekian yg udah kubaca, tiap muncul problem selalunya udah segitu aja, gak di perpanjang. Jadi kesannya kaya kurang pas gitu, lebih di olah lagi biar Kita yg baca beneran geregetan. /Pray//Smile/
Heningan Malam: terimakasih masukkan nya^^
total 1 replies
👁Zigur👁
ak dah mampir. nice story
👁Zigur👁
membara🔥🔥🔥
👁Zigur👁
vape user detected..👍👍👍
🥝𝙼𝙸𝚃𝚃²🦕ᵐᵃʳˢᵘᵖᶦˡᵃ🍒⃞⃟🦅
Pas buat bacaan anak muda, seriuss ini salah satu karya author baru yang rekomenn /Good/
🥝𝙼𝙸𝚃𝚃²🦕ᵐᵃʳˢᵘᵖᶦˡᵃ🍒⃞⃟🦅
Penulisan, tanda baca.
dekripsi, alur, gaya menulis, sama peran perkarakternya itu bagus lohh.

Kulihat, ini tipikal novel yg alurnya cepat yaa.

Lanjutin Terus semangat /Good//Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!