ARTI SEBUAH KEBAHAGIAAN

Akhirnya Pak Joko memutuskan untuk mencari rumah kontrakan sesuai dengan keinginan Marsah Istrinya...

Selesai makan siang yang sudah lewat dari waktunya,... Pak Joko keluar dari rumah setelah pamitan kepada Marsah dan juga Anak-anaknya. Karena hari sudah terlalu sore Pak Joko tidak bisa melapor kedatangan dirinya di kantor baru tempatnya bertugas, rencananya besok pagi Pak Joko akan ke kantornya untuk saat ini dirinya akan mencari dulu rumah kontrakan untuk tempat tinggal keluarganya.

Sekalian Pak Joko akan Mampir di toko Mertuanya untuk menanyakan perihal kematian bapak mertuanya serta mengenai usaha kerja sama mereka di mana di sini Pak Joko selaku penanam modal usaha utama karena Pak Joko telah memberikan semua Gaji dalam setiap bulannya tanpa menyisahkan sedikit pun untuk kebutuhan Anak dan Istrinya, karena untuk memenuhi kebutuhan dan keperluan keluarganya Pak Joko bekerja sampingan di sebuah warung tenda milik seorang teman baiknya,Dan Pak Joko juga harus rela membiarkan Istrinya Marsah untuk bekerja dalam membantu mencukupi biaya sekolah dan uang jajan buat Anak-anaknya. Sungguh miris memang kehidupan Pak Joko dan Marsah yang harus berjuang demi mencukupi setiap kebutuhan mereka sehari-hari.

Saat ini Pak Joko sudah berada di depan sebuah gedung berlantai tiga, karena dari informasi yang di dapat kalau gedung tersebut menyekan kamar-kamar dengan fasilitas lengkap sejenis aparteman namun hanya terdiri dari satu buah kamar dan juga dapur serta kamar mandi.

Di sewakan perbulan Satu juta lima ratus ribu, sebelum membayar uang sewa Pak Joko ingin melihat keadaan kamar tersebut sekiranya cocok untuk dirinya dan keluarganya tempati.

Rencananya Pak Joko akan menyewa untuk sementara waktu sampai dirinya bisa mendapatkan rumah asrama yang kosong atau setidaknya rumah kontrak yang dekat dengan kesatuannya yang baru.

"Pak Joko di antar langsung oleh pemilik gedung tersebut...

"Apakah biaya sewa kamar sudah termasuk Air dan Listrik??tanya Pak joko kepada pemilik gedung.

"Sudah Pak,jawab Pemilik gedung.

"Apakah untuk keamanannya juga bisa terjamin??tanya Pak Joko lagi.

"Di sini aman Pak,...

"Ada batas waktu tertentu bagi setiap pengunjung atau pun tamu yang datang,.. Terkecuali keluarga sendiri,,, adik atau kakak serta teman yang ingin menginap harus ada persetujuan atau ijin dari si pemilik kamar agar menjaga kemungkin tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan,ujar pemilik gedung.

"Kalau di sini yang kami utamakan adalah kenyamanan dan keamanan dari para penghuni yang tinggal di dalam gedung ini pak,ujar Pemilik gedung lagi menjelaskan secara detail tentang keadaan kamar yang di sewa di dalam gedung.

"Baik lah Bu,saya ambil kamar yang di lantai dua sebelah kanan saja agar bisa dapat menikmati pemandangan,.. ujar Pak Joko menentukan pilihannya.

"Baik Pak,jawab Pemilik gedung.

"Mari ikut saya,,Pak,,,ujar pemilik gedung berjalan ke arah tangga untuk turun ke lantai bawah menuju sebuah ruangan yang biasa di jadikan Pos penjagaan bagi Para satpam yang bertugas menjaga keamanan gedung sekaligus tempat pemantauan kamera CCTV serta kantor.

Sampai di dalam kantor,Pak Joko duduk di depan pemilik gedung untuk melakukan transaksi pembayaran uang sewa kamar yang akan di tempati oleh Pak Joko dan keluarganya.

Setelah melakukan pembayaran dan menerima kunci kamar, kemudian Pak Joko pamitan untuk pulang ke rumah mertuanya untuk memindahkan semua barang-barang milik mereka di kamar sewa.

Tapi, sebelum itu Pak Joko mampir ke toko ibu mertuanya.untuk menanyakan perihal kerja sama mereka.!!

Tidak berselang lama Pak Joko telah sampai di sebuah toko yang sudah lama tidak pernah dirinya datangi sejak kepindahannya bertugas di kota irian. Perlahan Pak Joko memasuki toko tersebut ada beberapa pembeli yang sedang di layani oleh Mama mertuanya dan di sana juga ada saleh yang sedang mengatur beberapa barang pada tempatnya.

"Dek...sapa Pak Joko pada Saleh...

"Ehh Mas...ujar Saleh yang terkejut melihat kakak iparnya Pak Joko telah duduk di sampingnya.

"Iya...jawab Pak Joko tersenyum.

"Bagaimana keadaan toko selama ini, apa ada perkembangannya??tanya Pak Joko.

"Ya... Alhamdullillah Mas,jawab Saleh sambil melanjutkan pekerjaannya menata dan mengatur barang di setiap rak pada estalase barang.

"Kalian membuka toko cabang di mana lagi selama ini??tanya Pak Joko.

"Kalau itu,,,sebaiknya Mas langsung bertanya saja sama Mama,...!!

karena Mama yang lebih tahu,ujar Saleh.

"Ohh gitu...emangnya kamu tidak di kasih tahu??tanya Pak Joko merasa heran.

"Bukan begitu Mas,...karena yang lebih tahu semua detailnya hanya Mama,... jawab Saleh.

"Mmm...baik lah kalau begitu,ujar Pak Joko.

Kemudian Pak Joko berjalan ke arah tempat duduk Mama mertuanya yang sedang melayani pembeli di meja kasir.

"Mama...ujar Pak Joko menyapa Mama mertuanya.

"Ehh...Mas,sejak kapan datangnya??tanya Mama nampak terkejut sama halnya seperti reaksi Saleh saat melihat Pak Joko.

"Baru saja Ma,jawab Pak Joko.

"Ohh iya...silahkan duduk dulu,ujar Mama sambil meminta Pak Joko untuk duduk di salah satu kursi yang ada di samping meja kasir.

"Iya Ma,..makasih,jawab Pak Joko.

"Ada apa Mas ke sini??tanya Mama.

"Saya mau bicara serius dengan Mama

ujar Pak Joko.

"Mengenai apa??tanya Mama. "Mengenai modal yang selama ini saya berikan,ujar Pak Joko.

"Emangnya kenapa??tanya Mama lagi "Hmm...karena sampai sekarang saya belum pernah mendapatkan persenan dari bagi hasil yang Mama janjikan kepada Saya,ujar Pak Joko.

"Ohh...Kan semuanya sudah jelas,...!!

"Masa..., Mas sudah lupa dengan perjanjian kita??ujar Mama bertanya.

"Mas sendiri kan...yang dulu bersedia untuk memberikan kami Modal usaha untuk setiap bulannya,..

"Dengan imbalan kalau Kami juga harus mau menerima Mas sebagai menantu,ujar Mama mengingatkan Pak Joko tentang perjanjian mereka di masa lalu.

"Iya tapi,...biar bagaimana pun pasti di setiap usaha pastikan ada keuntungan yang harus di bagi Ma,ujar Pak Joko.

"Iya memang betul apa yang kamu katakam,ujar Mama.

"Tetapi masalahnya di sini, kita tidak ada pembahasan lebih lanjut tentang itu,jawab Mama.

"Justru itu Ma,..saya datang ke sini untuk menanyakan hal tersebut,ujar Pak Joko.

"Kenapa...??

"Apa Marsah sudah tahu kalau Mas selalu mengirim uang kepada kami??tanya Mama mencoba menebak maksud dan tujuan Pak Joko.

"Tidak ada Ma,..kalau sampai Marsah tahu soal ini,..pasti sudah lama kami akan pindah ke sini,ujar Pak Joko.

"Loh...jadi sekarang Mas sudah pindah tugas di sini??tanya Mama merasa kaget.

"Iya Ma,jawab Pak Joko.

"Kenapa harus pindah ke sini lagi sih... "Apa Mas tidak takut kalau sampai Marsah tahu akan hal ini??tanya Mama berusaha untuk membuat Pak Joko tidak bersalah.

"Saya tahu Ma,pasti Marsah akan sangat Marah kalau sampai dia mengetahui masalah ini,ujar Pak Joko.

"Maka dari itu,..Apa Mas tega melihat Marsah bersedih atau kecewa,ujar Mama.

"Tapi,..Justru saya merasa tidak enak dengan Marsah Ma,...kalau terus menerus menyembunyikan kemana gaji saya selama ini,jawab Pak Joko.

"Saleh...!! Ujar mama,..tiba-tiba saja Mama memanggil Saleh.

"Ya,jawab saleh sambil berjalan ke arah Mama.

"Kamu Jaga dulu sebentar... Ada yang harus mama dan Mas Joko bicarakan di dalam,ujar Mama sambil beranjak berdiri dan melangkah menuju ke arah gudang.

Di susul oleh Pak Joko dari belakang.

"Baik Ma,jawab Saleh sambil menempati posisi Mama di meja kasir.

Sampai di dalam gudang Mama mulai melanjutkan perkataannya yang sempat terjeda saat masuk ke dalam gudang.

"Dengar Mas,...dari dulu sampai sekarang ini kita sudah sama-sama saling membantu,ujar Mama.

"Apa Maksud Mama??tanya Pak Joko.

"Mama kira dengan membantu Mas menikah dengan Marsah,...

"Mas juga bisa mengerti dengan keinginan kami untuk membantu kami memberikan modal usaha...!!

"Asal Mas tahu saja,..

Semua yang Mama lakukan selama ini hanya untuk demi Mas...ujar Mama.

"Demi menerima Mas,...sebagai menantu...,Mama harus rela dan mengorbankan nama baik Mama di mata keluarga Mama sendiri.

"Sampai Mama rela di benci oleh saudara dan keluarga terdekat Mama dari keluarga tunangannya Marsah sebelumnya,ujar Mama lagi.

"Haaa...!! Kenapa Mama sebelumnya tidak mengatakan yang sebenarnya kalau Marsah sudah bertunangan dengan orang lain,bahkan Marsah juga sudah memiliki kekasih saat itu,ujar Pak Joko mencoba untuk menahan amarahnya.

"Kenapa Mama tidak menerima saja kekasih Marsah atau setidaknya Marsah tetap menikah dengan tunangannya yang Mama sudah jodohkan ssbelumnya...

"Dari pada Mama harus memisahkan Marsah dari kekasihnya yang saat itu sangat mencintai Marsah atau setidaknya Mama membiarkan saja Marsah menikah bersama dengan tunangannya,dari pada Mama harus membatalkannya,ujar Pak Joko merasa sangat menyesal dengan tindakan dari Mama mertuanya saat itu.

"Apa Mama tidak merasa kasihan dengan Marsah, karena akibat dari semua itu, marsah sangat menderita, karena harus menerima saya orang yang tidak pernah di cintainya sebagai suaminya,ujar Pak Joko hampir meneteskan air matanya karena mengingat perjuangan istrinya untuk menerima dirinya sebagai suami hampir kurang lebih satu tahun pernikahan mereka.

"Karena Mas sendiri saat itu sangat ingin menikahi Marsah kan??ujar Mama.

"Iya...itu sebelum saya mengetahui yang sebenarnya...

"Tapi...setelah saya mengetahui yang sebenarnya...bukan kah saya ingin membatalkan dan bersedia mundur,... "Namun Mama sendiri yang bersikeras untuk mempertahankan saya menjadi suami dari Marsah.

"Iya karena Marsah tidak pernah mau mengikuti kemauan kami orang tuanya.

"Kemauan seperti apa Ma??tanya Pak Joko merasa heran.

"Bukan kah semua sudah di turuti oleh Marsah,bahkan di paksa menikah dengan saya pun Marsah bersedia.

"Lalu,...Hal apa yang membuat Marsah sampai menolak keinginan orang tuanya,ujar Pak Joko bertanya.

"Tanyakan langsung ke orangnya,ujar Mama beranjak dari duduknya.

Sebelum keluar dari gudang Mama sempat berkata.!!

"Pulang lah,..Mama masih sibuk,ujar Mama sambil meninggalkan Pak Joko sendirian di dalam gudang.

Dalam kebingungan Pak Joko tidak mampu menjawab ucapan dari Mama mertuanya.

Pak Joko masih duduk dan berdiam diri selama beberapa saat sebelum keluar dari gudang dan berencana pulang ke rumah...

Bahkan Pak Joko sampai lupa untuk menanyakan perihal kematian dari Bapak mertuanya saking terlalu bingung dengan semua yang di katakan oleh Mama mertuanya.!!