Avira adalah gadis anak yatim yang berjuang hidup di kota. Dengan berbagai cara ia mencari kerja paru waktu untuk menghasilkan uang. Namun nihil tak ada pekerjaan yang ia dapat. Sampai suatu hari Avira iseng pada temannya Untuk meramal nasib sang teman Dan akhirnya itu menjadi sebuah kenyataan. Sehingga Avira mencoba peruntungan baru itu untuk mencari nafkah. Sehingga mempertemukan nya pada Dion pengusaha tampan yang datang untuk minta di ramal olehnya. Membuat Avira bingung. Akan kan Avira menghindar dari Dion Atau ia nekat hingga belajar ilmu ramalan Walau ia tak mampu melihat masa depan Dion. Lalu apa yang terjadi selanjutnya Bagaimana lanjutannya ......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hidayati Yuyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 Berpikir
Kurang lebih 12 jam penerbangan. Mereka tiba di Los Angeles pagi hari. Nyonya Ana dan Vira beristirahat di salah satu hotel mewah. Yang membuat Vira kagum pada nyonya Ana. Karna walau pun nyonya Ana luar biasa sibuk. Namun ia tetap menjaga kesehatannya dengan baik.
" Apa nyonya langsung menghadiri rapat?" tanya Vira saat mereka sarapan pagi. Bersama ke empat bodyguard nyonya Ana. Yang selalu mengawal mereka pergi kemana pun mereka pergi.
" Ya aku harus datang tepat waktu. Karna waktu adalah uang. Masalah bersenang senang itu bisa diatur nanti. Namun bekerja merupakan prioritas utama,"kata nyonya Ana.
" Ya, saya kagum pada nyonya. Saya berharap kelak saya bisa punya usaha banyak seperti nyonya Ana," kata Vira.
" Ya aku yakin kau bisa va. Karna kau gadis yang hebat. Sekarang saja kau sudah bisa mulai berinvestasi. Akan aku carikan peluang bisnis untukmu.Banyak perusahaan kecil yang tumbuh , membutuhkan dana investor Dan kau bisa menanam modal mu sambil mengawasinya. Seperti aku dulu.," kata nyonya Ana. Sambil menguyah roti lapisnya.
" Ya nyonya, saya percaya 100 persen pada nyonya," kata Vira optimis. Karna ia percaya sepenuhnya pada nyonya Ana. Karena wanita itu sudah malang melintang di dunia bisnis. Itu yang membuat Vira yakin ia bisa sukses seperti nyonya Ana.
"' Ya kau harus bisa. Apa kau tahu di negara kita itu banyak sekali orang miskin. Mereka miskin bukan karena lapangan pekerjaan yang kurang. Tapi mental mereka adalah mental orang miskin. Karna hanya selalu ingin di bantu pemerintah. Bukan berusaha bangkit mengejar impian mereka. Tapi malah ingin di kasihani. Mereka lebih memilih megambil dan memanfaat kan orang lain. Tanpa melihat potensi diri mereka sendiri. Dan aku kagum pada gadis seperti mu va. Semangat mu berapi api. Jarang ada orang seperti mu. Yang punya bakat dan impian untuk berjuang hidup
Itulah kenapa hanya ada 5 persen orang kaya di negara kita. Karna hanya orang orang yang punya mental baja saja yang bisa maju. Selebihnya mental kerupuk," kata nyonya Ana tersenyum.
" Hah....kenapa bisa begitu nyonya?" kata Vira kaget
" Itu karna mereka tidak bisa menghasilkan uang jutaan dollar. Kau lihat saja Singapura tetangga kita. Negara mereka rakyatnya makmur dan pendapatannya di atas rata rata. Karna pemerintah mereka mendukung semua masa depan rakyat nya Agar bisa maju dan bisa berpenghasilan tinggi. Juga dari segi pendidikan Hingga rakyat miskin bisa di hitung dengan jari. Indonesia kapan bisa seperti itu?"kata nyonya Ana.
" Nyonya benar, mereka lebih suka jadi budak di negeri sendiri. Kalah oleh orang orang pendatang. Padahal alam kita sangat kaya,"' kata Vira berpikir.
" Ya sebab itulah, orang yang ulet, tangguh , rajin dan juga bersemangat .Dan pantang menyerah sepertimu. Sangat jarang ada di barisan anak muda. Mungkin 1 banding seribu," kata nyonya Ana
" Ya saya mengerti apa maksud nyonya. Hidup ini terus berjalan. Siapa yang kalah mereka akan ketinggalan.," kata Vira
" Ya sebab itulah saat kau bilang, ingin berinvestasi . Aku akan mendukungmu. Sepulangnya kita ke jakarta. Aku akan mengenalkan mu dengan beberapa relasi bisnisku. Dan kau bisa menanam saham pada mereka," kata nyonya Ana.
" Baik nyonya, terimakasih atas perhatian nyonya. Saya siap berguru pada nyonya," kata Vira sopan. Karna merasa senang ia bisa belajar banyak pada ahlinya langsung. Karna Vira merasa beruntung bisa dekat dengan seorang wanita pebisnis seperti nyonya Ana. Apalagi wanita itu banyak punya usaha. Yang ada di belahan dunia.
" Hahaha, kau tidak perlu berterimakasih. Aku senang bisa mengenal mu va. Ayo kita berbisnis. Seperti Indofood tbk yang punya ratusan cabang di dunia. Agar kau bisa menikmatinya jerih payah mu. Mumpung
kau masih muda," kata nyonya Ana.
" Siap nyonya," kata Vira tersenyum. Yang tahu orang sukses bukan hanya faktor dari beruntung. Tapi tekad mereka yang ingin bangkit dan mau berjuanglah. Yang akan membawa keberuntungan dan hasil memuaskan. Karena tuhan akan selalu ada bagi orang orang yang berjuang sampai titik akhir.
" Ok , hari ini aku akan pergi kekantor. Kau bisa jalan jalan di sekitar hotel sambil menunggu ku pulang. Dan jika nanti tugas ku sudah selesai. Kita akan bersenang senang," kata nyonya Ana.
" Siap nyonya," kata Vira tersenyum. Sambil menyuap omelet nya dari piring.
Setelah selesai sarapan. Nyonya Ana pun berangkat. Sedangkan Vira bersantai duduk membaca koran pagi di kamarnya.
" Kota ini tidak asing bagiku.. Bukan nya dulu papah dan mamah pernah mengajak ku kesini. Mereka juga pergi ke kota New york," batin Vira yang tahu papahnya juga seorang pengusaha. Vira pun mulai mengingat kembali masa kecilnya dulu.
Sedangkan disisi lain. Audi sedang duduk memeriksa berkas berkasnya. Besok lusa ia akan membawanya pulang. Perjanjian bersama kini sudah ia dapatkan. Tinggal izinnya saja yang belum mereka urus.
" Apa rencana tuan muda selanjutnya?" tanya Rendi saat Audi terdiam.
" Menyelesaikan semua ini dengan cepat. Setelah itu kita kembali ke jakarta. Aku ingin cepat mengurus dan mengambil hak Ava pada tuan muda Anggoro dan Bastian Aditya Agar sepenuhnya bisa jadi miliknya," kata Audi menutup berkas.
" Apa tuan muda yakin mereka Akan memberikannya," kata Rendi.
" Itu harus, karna kini aku walinya. Kami sudah banyak berhutang budi pada tuan salim Ren. Dan sekarang tidak mungkin aku diam saja. Saat putrinya sudah kembali ke jakarta," kata Audi membuang nafas kasar.
Mengingat Papah Avira lah yang dulu membantu usaha papinya untuk bangkit. Saat kejadian tragedi 98. Semua mall dan toko juga usaha mereka di jarah dan di rusak massa. Hingga mereka mengalami kerugian cukup besar. Hingga tidak bisa berbuat apa apa. Juga tidak tahu kepada siapa mereka akan meminta ganti rugi. Dan siapa yang harus bertanggung jawab. Karna saat itu semua perekonomian bangkrut Membuat mereka tidak bisa berbuat apa apa lagi. Dan hampir semua pengusaha mendadak hancur akibat reformasi politik saat itu.
" Ya tapi apa nona tahu itu?" tanya Audi menatap lekat wajah tuan mudanya itu
" Tidak, kakek dan pamannya tidak tahu masalah warisan perusahaan yang di titip pada papi dan om Bastian saudara angkatnya Mereka hanya tahu tentang warisan rumah yang masih dikontrakan. Juga uang cash di bank yang di peruntukan untuk Ava," kata Audi.
" Kasihan, pantas saja nona hidup di kontrakan sederhana," kata Rendi.
"Ya, itulah sebabnya aku harus bergerak cepat. Oh ya apa laporan kartunya sudah masuk. Apa dia belum mengunakan ATM yang aku berikan?" kata Audi.
" Belum tuan, sepertinya dia marah pada tuan. Sehingga nona belum tertarik untuk mengunakan uang itu.
" Hahaha.....pastinya dia sangat kesal dan marah padaku. Tapi biarlah untuk sementara ini. Agar dia aman dan hidup bebas di luar sana . Dia sedang menjadi wanita peramal. Aku hanya tidak ingin dia di kejar kejar keluarga Anggoro dan Bastian. Selama Avira baik baik saja . Aku akan berusaha untuk mengambil haknya kembali. Sebelum ia tahu apa yang terjadi," kata Audi.
" Tapi kenapa nona bisa marah pada tuan muda. Apa yang sebenarnya terjadi waktu itu?" kata Rendi penasaran
" Tidak ada yang terjadi, aku hanya tidur di sebelahnya malam itu. Dan dia mengira aku sudah menidurinya. Hingga saat dia terbangun dengan tubuh polosnya. Dia mengira aku memperkosanya. Padahal aku hanya menganti bajunya yang basah," jelas Audi tersenyum.
" Pantas saja nona sangat marah, tuan muda mengerjai nona rupanya," kata Rendi mengeleng kan kepala. Dengan sikap usil tuan mudanya itu.
" Hahaha...itu menyenangkan Ren, aku ingin tahu seperti apa kemarahannya padaku Dan setelah dia tahu siapa aku. Aku yakin dia pasti akan terkejut," kata Audi yakin
" Siapa yang terkejut?" kata seseorang. Yang masuk kekamar Audi
" Kau...!! Kenapa kau bisa ada di sini?" kata Audi kaget. Saat melihat sepupu angkat Avira itu sudah berdiri di depannya.
Jangan kelamaan ngasih kabar ke suamimu Vira, biar ga terlalu cemas, panik
Andai Yusuf tahu Vira istrinya Candra, gimana reaksinya?
.. kenapa sampe teriak nyuruh Dave berhenti .. kan jadi nya tabrakan berunrun deh
Moga firasat Vira ga terbukti