NovelToon NovelToon
Jangan Menangis Bunda

Jangan Menangis Bunda

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius
Popularitas:3.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: IAS

🏆🥈Juara 2 YAAW S 10
" Aku akan melakukan apapun untukmu. Meski harus kembali menemui pria itu. Hidupmu adalah hidupku. Bunda mohon bertahanlah sayang. Hanya kamu hidup bunda nak. "

Akibat kesalahan semalam yang dia perbuat Kaluna melahirkan seorang putra yang ia beri nama Taraka. Ia membesarkan Tara seorang diri, namun hancur hati Kaluna saat dokter memvonis putra nya yang berusia 5 tahun ini dengan penyakit yang mengancam nyawa.

Kesehatan Taraka semakin memburuk. Dengan berat hati ia pun Akhirnya pergi mencari pria tersebut agar putranya bisa hidup lebih lama.

Bagaimana reaksi si pria saat tahu dia ternyata memiliki putra dari wanita yang bahkan sama sekali tidak dikenalnya itu?
Akankah hidup Taraka terselamatkan?

Folow IG author @anns_indri
Kalau suka jangan lupa tinggalkan like setelah membaca. Terimakasih. Like Anda dukungan terbesar bagi penulis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

JMB 24. Ayo Menikah!

Septian dan Laila langsung keluar dengan menarik paksa tangan Ciara. Keluarga itu benar-benar tidak habis pikir dengan apa yang di lihat dan di dengarnya tadi saat berada di ruang rawat Taraka.

Panggilan Raffan pun tak digubris oleh Septian yang sudah masuk ke dalam mobil.Terlihat raut kekecewaan di wajah pria paruh baya tersebut.

" Mas, itu mas Raffan manggil."

" Diam!"

Laila langsung beringsut dan diam. Ucapan keras dari mulut Septian membuat wanita itu bungkam seribu bahasa. Ia hanya membuang nafasnya kasar melihat kelakuan sang suami.

Brummmm

Mobil yang dikendarai Septian langsung melaju cepat meninggalkan parkiran Rumah Sakit Mitra Harapan. Ciara yang melihat papa nya marah hanya diam. Keinginan memberitahu sang papa tentang berakhirnya hubungan dirinya dan Yasa yang tadi urung dilakukan rupanya malah menjadi boom yang meledak.

Meskipun Ciara juga terkejut dengan fakta yang baru saja mereka ketahui, tapi Ciara merasa apa yang dikatakan Yasa memang benar. Kesalahan yang diperbuat oleh pria itu memang harus dipertanggungjawabkan. Terlebih ini kepada kakak sepupunya. Meskipun Ciara tidak tahu kehidupan apa yang dialami oleh Kaluna selama 6 tahun ini, tapi yang bisa Ciara tangkap kakak dan keponakannya itu tidak mudah menjalani hidup.

" Apa yang dikatakan Ciara benar, seharusnya saya bertanggung jawab. Oleh sebab itu saya berada di sini sekarang. Mungkin ini memang waktu yang tepat, tapi saya ingin menyampaikan sebuah pengumuman. Taraka adalah putra kandung saya, dan semua terbukti dengan tes DNA yang baru saja saya terima dari Dokter Nataya."

Semua orang yang ada di ruang rawat Taraka terkejut melihat siapa yang masuk dan berbicara panjang. Terlebih Ciara dan kedua orang tuanya. Mereka menatap tajam calon tunangan putrinya itu. Tentu rasa tidak percaya memenuhi hati dan pikiran mereka. Hingga Yasa memberikan hasil tes DNA kepada mereka.

Sesaat Ciara melirik sang kakak sepupu. Kaluna tampak diam menunduk sembari menautkan kesepuluh jari-jari nya, selalu itu yang dilakukan oleh Kaluna saat dia merasa gelisah. Ciara tentu paham betul. Bukan marah sebenarnya yang Ciara rasakan saat melihat sang kakak, tapi lebih kepada iba. Ya, gadis itu merasa iba dengan kakak sepupu yang sudah seperti saudara kandung baginya.

Satu kalimat syukur ia ucapkan dalam hati saat pertunangannya gagal kemarin. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana jika kemarin dia sudah bertunangan atau bahkan langsung menikah. Pasti hati bocah kecil itu akan sangat terluka.

" Apa mungkin ini adalah maksud dari gagalnya pertunanganku kemarin?" gumam Ciara dalam hati.

Akan tetapi, sikap legowo yang dirasakan Ciara rupanya tidak sama dengan Septian. Wajah ayah Ciara itu merah padam menahan marah. Ia merasa seperti dipermainkan oleh keluarga Yasa.

Belum juga mendengarkan penjelasan lebih lanjut, Septian langsung saja berlari keluar dari ruang rawat tersebut sambil menarik tangan putrinya. Raffan dan Vanka yang baru saja sampai dan sempat mendengar pembicaraan Yasa pun ikut terkejut terlebih melihat wajah marah adiknya. Raffan mencoba mengejar dan memanggil Septian tapi adiknya itu acuh.

" Bagaimana mas?"

" Dia sepertinya sangat marah, panggilanku diacuhkan."

" Ya Allaah."

Vanka tertunduk lemas di samping suaminya. Sungguh dia tidak ingin ada goncangan dalam keluarga besarnya. Tapi untuk saat ini mungkin membiarkan mereka adalah cara yang paling benar. Jika terus dikejar mereka pasti akan semakin meledak-ledak.

Vanka lalu menggamit lengan sang suami dan membawanya masuk ke dalam. Beruntung Septian tadi masih menahan diri saat di dalam ruang rawat Tara sehingga bocah itu sama sekali tidak terganggu tidurnya.

Wajah gelisah masih menaungi Vanka dan Raffan. Keduanya tentu saat ini sangat bingung. Yasa sudah memproklamirkan bahwa Tara adalah putranya. Setelah ini apa yang akan terjadi selanjutnya terhadap anak dan cucu mereka, keduanya masih tidak tahu.

Suasana di dalam ruat rawat Tara pun menjadi canggung. Kaluna hanya duduk diam sembari menunduk dalam. Yasa pun juga diam namun tak berapa lama Yasa terdengar menghembuskan nafasnya.

" Jadi bagaimana Kal," ucap Yasa kemudian, setelah sedari tadi tidak ada interaksi antar keduanya.

" Apa nya yang bagaimana pak, saya tidak mengerti," sahut Kaluna.

Yasa sejenak memejamkan matanya, panggilan 'pak' yang disematkan kaluna dan 'saya' yang digunakan Kaluna sebagai kata ganti untuk menyebut dirinya sendiri membuat Yasa kembali berpikir. Sepertinya Kaluna sengaja menciptakan jarak bagi keduanya.

Yasa lalu menatap Kaluna dengan intens. Wanita yang merupakan ibu dari anaknya ini terlihat sekali lelah di wajahnya. Ada sebuah rasa sesak di dada Yasa. Sepertinya ia harus mengubah topik pembicaraan agar Kaluna dapat berbicara sedikit lebih banyak.

" Bagaimana kamu dulu mengandung Tara, bisakah kamu menceritakan kepadaku?"

Berhasil, Kaluna langsung menegakkan kepalanya yang tadinya hanya menunduk. Netra keduanya bertemu, namun tak lama kemudian Kaluna memutus kontak mata tersebut dan beralih melihat putranya.

" Tara adalah anak yang tidak merepotkan. Dia sangat penurut bahkan sejak di dalam kandungan. Saya sama sekali tidak pernah merasakan mual muntah layaknya ibu-ibu hamil. Dia juga tidak banyak maunya, saya tidak mengalami fase ngidam juga. Eeeh tunggu, pernah. Sekali. Saat itu tengah malam. Saya ingin sekali makan es dawet. Tapi tentu saja saya tidak bisa mendapatkannya, selain tidak bisa membelinya sendiri tentu malam hari juga tidak ada yang jualan. Terkadang geli sendiri saat ingat akan hal itu."

Yasa mendengarkan apa yang dikatakan oleh Kaluna dengan seksama. Mata Yasa tampak berembun, ia lagi-lagi merasa bersalah.

Selanjutnya Kaluna juga menceritakan bagaimana saat dia melahirkan. lagi-lagi wanita itu berkata bahwa Tara sungguh anak yang baik. Sekitar jam 3 Kaluna merasa mulas tapi ia mengatakan kepada sang putra untuk menunggu sampai pagi sembari mengelus perutnya yang besar saat itu. Dan sungguh luar biasa, rasa mulas sebagai tanda akan melahirkan itu mereda.

Saat itu pun Kaluna yang sudah akan melahirkan masih bisa pergi sendiri ke bidan terdekat di daerah dia mengontrak. Melahirkan sendiri tanpa didampingi suami dan keluarga. Cibiran dari beberapa orang sama sekali tidak Kaluna dengarkan. Dia sudah kebal dengan semuanya itu.

Air mata Yasa tak kuasa menetes. Sungguh perjuangan Kaluna dalam mengandung dan melahirkan putranya itu luar biasa. Dalam hati Yasa sebuah perasaan muncul. Ia bertekad akan membawa Kaluna berada disisinya. Cinta kah? Entahlah, tapi saat ini yang dirasakan oleh Yasa adalah ia ingin menebus semua yang terlewatkan itu. Baik bagi Tara ataupun bagi Kaluna.

" Kal, satu pertanyaan untukmu. Mengapa kamu tidak mencari ku dan mengapa kamu menutupinya bahakan melepaskan semua cita-cita mu."

" Saya hanya tidak mau mengganggu hidup bapak. Waktu itu terjadi karena kebodohan saya karena telah terjebak permainan Klara. Saya merasa semuanya harus saya pertanggung jawabkan."

" Tapi nggak gitu juga konsepnya Kal, bagaimanapun Tara adalah putraku. Aku juga berhak tahu mengenai putra ku itu."

Kaluna kembali diam. Apa yang dikatakan Yasa sebenarnya benar adanya. Memang waktu itu adalah kesalahannya karena sudah terjebak oleh Klara, akan tetapi Tara tidak bersalah. Dia berhak mengetahui siapa ayahnya.

" Jika Tara tidak sakit, kamu juga tidak akan mencari ku bukan?'

" Maaf."

Yasa mengambil nafasnya dalam-dalam dan membuangnya perlahan. Jika memang begitu maksud Kaluna maka kedepannya nanti bukannya semuanya akan kacau. Misal, Yasa sudah menikah selama bertahun-tahun dan tiba-tiba Tara muncul mengaku sebagai putranya, pasti kerusuhan terjadi. Bahkan Tara pasti menganggap ayahnya adalah seorang pria brengsek yang telah mempermainkan bunda nya. Yasa seketika bergidik ngeri membayangkan hal tersebut.

Pria itu kembali melihat ke arah Kaluna dengan tatapan mata yang dalam. Ada sebuah perasaan yang tidak bisa ia jabarkan saat ini hingga sebuah ide masuk ke kepalanya.

" Kal, ayo kita menikah."

TBC

1
Fani Indriyani
ternyata si abra tuh adiknya kai si mr sun toh
Fani Indriyani
pasti yasa ga percaya
Fani Indriyani
iya betul soklah di tes DNA atuh nataya...
Fani Indriyani
Topan apa kabarnya,aku blm sempet baca cerita tntang topan,apakah cintanya ke Anna msh dipendem dlm hati ya...karyamu banyak sekali thor tp banyak yg blm aku baca
Fani Indriyani
jason tuh iparnya dean bkn sih ,aku blm ketemu cerita jason tdnya habis baca dean mau lanjut ke jason tp blm nemu thor 😀
Fani Indriyani
owalah begitu toh kejadiannya,dan pasti nanti si yasa dikasih pil penghilang ingatan deh biar yasa ga inget kejadian sebenernya
Lina aja
lanjut
Fani Indriyani
duh kayanya aku harus baca cerita pa dosen dulu deh biar nyambung 🤦🤦dr td nerka nerka mulu,yg ku tahu disini ada nataya kalo ga salah anak dokter dika ma queen,eh berarti dosen radi tuh anaknya kai alias mr sun bukan sih🤔🤔🤔
Damar Pawitra IG@anns_indri: hahha siiip kalau gitu,senyamannya aja kak. lagi pula udah tamat.
jadi kakal bebas mau baca yang mana dulu and stop dimana dulu.
happy reading kak.
Fani Indriyani: owalah..iya thor ini aku stop dulu baca yasanya deh,aku lanjut ke dosen radi dulu aja 😀
total 4 replies
Fani Indriyani
maaf thor clara ma ciara orang yg berbeda ta sama,soalnya wktu kejadian kaluna kan clara sdngkan calon tunangan yasa ciara,kalo memang sama berarti dia nih biang keroknya
Damar Pawitra IG@anns_indri: ya betul kak, dua orang yang berbeda
total 1 replies
Fani Indriyani
tara mukanya mirip yasa ga sih,kalo iya pasti nataya bisa liat dong kemiripannya,mdh2an tara dipertemukan ma yasa
Fani Indriyani
oh apa yasa setelah kejadian dikasih pil penghilang ingatan ma bri ya,soalnya dikisah tara jg sama,tara sempet dikasih,pil ma musuhnya tp untung ada bri jd dkasih,penawarnya,makin penasaran ada apa ma yasa dan luna,mengapa luna bilang gr2 taruhan dia sampai melakukannya🤔🤔
Fani Indriyani
akhirnya ketemu ma taraka waktu kecil,aku udh baca taraka versi dewasa,seorang pelukis terkenal ..
Lina aja
bagus tu jawaban nya....biar ulet Keket mati kutu
Lina aja
eeh Tarjo Tarjo bukan nya introspeksi malah ngawur
Lina aja
huh dasar ulet Keket g bisa lihat orang seneng
Ira Rachmad
nice story
Lina aja
langsung j babat tu juragan nya biar kapok
Lina aja
ada yg mau memanfaatkan keadaan ni kaya nya
Lina aja
banyak sabar y mas Yasa....moga kaluna juga mau buka hati nya
Yulvita Darnel
Alhamdulillah berakhir cerita ini. bagus tidak bertele-tele... rekomen banget.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!