Aluna mencintai Erik pada pandangan pertama. Pada pria yang berprofesi sebagai asisten pribadi kakak iparnya tanpa peduli pria itu sudah memiliki seorang tunangan. Terlebih tunangan Erik adalah wanita yang telah menjadi orang ketiga dalam hubungannya dengan mantan tunangannya dulu yang bernama, Nick.
Rasa cinta dan dendam yang dirasakan Aluna, membuat wanita itu bertekad untuk merebut Erik.
Dengan kecerdikan dan sifat manipulatifnya ia berhasil merebut Erik, dan menjadikan pria itu sebagai suami sekaligus asisten pribadinya.
Bagaimana kisah rumah tangga Aluna dan Erik? Apakah akan berlangsung selamanya ataukah kandas?
Erik yang masih mencintai tunangannya, akankah bertekuk lutut pada Aluna? Atau sebaliknya, Aluna akan lelah berjuang dan melepaskan Erik?
Follow
Ig mom_tree_17
Tik Tok Mommytree17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Sementara itu Aluna yang sudah berada di dalam lift, tertawa dengan penuh kemenangan saat membayangkan wajah Erik yang marah setelah melihat foto-foto panas mereka.
"Ya ampun, aku sudah tidak sabar menikah dengannya," gumam Aluna sembari keluar dari dalam lift, bertepatan dengan Revano yang hendak masuk kedalam. "Sedang apa kau disini?" tanyanya dengan terkejut, karena tidak biasanya sang supir sampai masuk ke dalam hotel.
"Menjemput Anda. Tuan dan Nyonya besar yang menyuruhku." Revano menjawab sembari mengikuti langkah nona Aluna yang berjalan didepannya
Aluna yang tengah berjalan menghentikan langkahnya, sembari tersenyum pada setiap pegawai hotel yang memberi hormat. Bukan tanpa alasan mereka memberi hormat, karena mereka tahu siapa dirinya yang merupakan pemilik hotel tersebut. Ya, Aluna membawa Erik ke hotelnya agar pria itu semakin terjebak dan tidak bisa mencari bukti atas apa yang telah dibuatnya.
"Menjemput Ku?" tanya Aluna dengan bingung. "No, apa ada hal penting yang aku lupakan?"
Revano menganggukkan kepalanya. "Hari ini ulang tahun pernikahan Tuan dan Nyonya besar, dan hanya Anda—
"Sial! Bagaimana bisa aku melupakannya." Tanpa menunggu ucapan sang supir, Aluna bergegas keluar dari hotel menuju mobilnya untuk pergi ke kediaman Ricardo.
Aluna yakin kedua orang tuanya pasti kecewa, karena ia tidak datang untuk memberikan ucapan selamat bahkan melupakan hari bersejarah Mom dan Daddy nya. Aluna juga tahu betul, kalau hanya dirinya yang tidak datang di acara surprise yang dilakukan setahun sekali itu.
"Kenapa tidak ada yang memberi kabar padaku? Kau juga, kenapa tidak menghubungi aku!" tanya Aluna pada sang supir.
Revano yang sedang berkonsentrasi mengemudi, menatap nona Aluna dari kaca spion.
"Semua saudara Anda menghubungi, tapi sambungan ponselnya tidak terjawab."
Aluna mengecek ponselnya, dan benar saja banyak panggilan tak terjawab dari ketiga saudara kembarnya juga orang tuanya. Ia baru melihat itu karena tadi terlalu fokus mengirimkan foto-foto panasnya pada Erik.
"Sepertinya semalam Anda terlalu sibuk, apa jangan-jangan Anda...."
"Tutup mulutmu, No! Kalau tidak mau bayaranmu aku cancel." Ancam Aluna dengan sengit.
Entah mengapa lama-lama supirnya itu berani bersikap kurang ajar sampai ikut campur keranah pribadinya. Apa karena ia terlalu terbuka jika berbicara dengan Revano, sampai pria itu lupa akan batasannya. Tapi jika dipikir-pikir memang hanya Revano lah yang selalu didekatnya, bahkan supirnya itu bisa diajak bekerjasama dalam hal-hal kelicikan seperti tadi malam contohnya.
"Jangan Nona, aku akan diam."
Revano tidak ingin bayarannya dicancel, setelah ia menuruti perintah Aluna yang menurutnya tidak masuk diakal dan sangat langka. Menjebak dan memaksa seorang pria hanya untuk minta dinikahi, karena seharusnya para pria lah yang melakukan hal tersebut.
"Good Boy..." Aluna tersenyum.
*
*
Setelah menempuh perjalanan selama tiga puluh menit, akhirnya mobil yang dikendarai Revano sampai di kediaman Ricardo. Aluna segera masuk ke dalam mansion, setelah melihat mobil milik Alana, Alena, Alona terparkir di kediamannya
Di dalam ruang keluarga, dimana seluruh keluarganya berkumpul minus Abian, dan Sky. Aluna mengucapkan selamat ulang tahun pernikahan pada kedua orang tuanya, sekaligus meminta maaf karena semalam tidak bisa hadir seperti biasanya. Tidak lupa Aluna pun memberitahu Mom Daisy juga Dad Antoni tentang rencananya yang akan menikah dengan Erik.
"Apa?"
Daisy juga Ricardo terkejut mendengar berita yang disampaikan putri ketiga mereka. Bahkan Alana, Alena, juga Alona ikut terkejut. Bagaimana tidak terkejut, Aluna tiba-tiba mengatakan akan menikah dalam waktu tiga hari lagi. Itu artinya mereka semua harus menyiapkan acara pernikahan Aluna dalam waktu kurang dari tiga hari, sungguh sangat mustahil alias impossible.