Sequel of Mars Untuk Kejora
Aries melakukan one night stand dengan seorang gadis yang bernama Venus, tak lain adik ipar dari wanita yang pernah ia cintai. Mereka pun akhirnya menikah karena Venus terlanjur hamil.
Venus kira, setelah mereka menetap di luar negeri membuat hubungannya dengan Aries berjalan lancar. Ternyata salah, itu awal dari kehancurannya. Aries memiliki seorang tunangan yang ia cintai.
"Aku pikir dia masih mencintai kakak iparku, tapi ternyata aku salah karena pria itu justru sudah memiliki wanita lain dalam hidupnya." Venus Graham.
"Maafkan aku, Venus." Aries.
Akankan Venus bertahan atau memilih mengakhiri rumah tangganya dengan Aries?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
"Venus ..."
Aries langsung membuka ke-dua matanya yang baru saja terpejam, saat melihat bayang-bayang wajah cantik Venus yang sedang menangis. "Ada apa denganku?" Aries menyentuh dadanya yang terasa begitu sesak saat mengingat bagaimana wajah Venus yang menangis tersedu-sedu, dan entah mengapa perkataan Mark tadi kini berdengung di telinganya.
"Tidak .. tidak mungkin aku mencintainya? Ini mungkin hanya perasaan tidak nyaman karena untuk pertama kalinya aku melihat Venus menangis seperti itu." Aries berusaha meyakinkan dirinya sendiri.
Ia pun mencoba untuk memejamkan kembali kedua matanya, namun entah mengapa bayang-bayang wajah Venus terus berputar dibenaknya.
"****!" umpat Aries yang langsung berdiri dari duduknya, ia memutuskan untuk melihat keadaan Venus dari pada terus tersiksa memikirkan wanita tersebut.
Setelah sampai di depan pintu kamar Venus, Aries membuka pintu yang terkunci itu dengan perlahan. Ia melihat kearah tempat tidur dimana wanita itu sedang berbaring dengan mata yang terpejam, dengan perlahan Aries melangkahkan kakinya menuju tempat tidur lalu berjongkok di samping Venus.
Di tatapnya wajah cantik itu dengan intens, wajah yang terlihat sendu dengan bekas jejak air mata di kedua sudut mata yang terpejam itu.
"Aku merindukan kalian." Aries mengusap perut Venus dengan sangat hati-hati agar sang pemilik tidak terbangun dari tidurnya.
Entah mengapa setiap kali mengusap perut Venus, Aries merasakan sebuah kehangatan yang sulit untuk dijabarkan dengan sebuah kata-kata. Setelah puas mengusap perut wanitanya, Aries mengecup kening Venus lalu keluar dari dalam kamar setelah mengatakan kata maaf.
Tak lama setelah mendengar suara pintu yang tertutup Venus langsung membuka kedua matanya, karena sebenarnya sejak tadi ia sudah terbangun saat merasakan perutnya di sentuh oleh seseorang, namun saat itu Venus memilih diam dan berpura-pura tetap tertidur karena tidak ingin melihat wajah Aries.
"Seandainya kejadian tadi siang tidak pernah terjadi, mungkin aku akan salah paham dengan perlakukan hangat mu dan mengira jika kau mencintaiku." Lirih Venus.
...🍁🍁🍁...
Keesokan harinya.
Venus yang sedang berdiri di balkon kamarnya, menatap kearah gerbang mansion dengan tatapan mata yang hampa.
"Apa benar ini semua salahku?" Gumam Venus saat teringat kembali perkataan Aries. "Seandainya saat itu aku tidak bertindak layaknya wanita ******, mungkin semua ini tidak akan terjadi? Aku tidak akan mengandung dan tidak akan merusak hubungan seseorang?" lirih Venus dengan isak tangis yang ditahannya. "Tidak .. semua ini bukan salah ku, karena aku tidak pernah meminta Aries untuk bertanggung jawab! Lagi pula aku tidak boleh menyesali semua yang sudah terjadi, karena keberadaan twins bukan untuk di sesali tapi harus di syukuri." Venus mengusap pelan perutnya, merasakan kehangatan yang kini mulai menjalar dihatinya.
"Aku harus kuat untuk twins dan memikirkan jalan apa yang harus aku ambil." Venus menarik napasnya dan membuangnya secara perlahan, saat ia membalik tubuhnya Venus terkejut melihat Aries yang sudah berada di kamarnya dengan membawa segelas susu dan vitamin yang diletakkan di atas meja. "Sejak kapan dia ada di sana?" namun Venus tidak peduli akan hal itu, ia berjalan melewati Aries tanpa satu kata pun dari bibirnya.
"Apa mereka baik-baik saja?"
Venus menghentikan langkahnya saat mendengar ucapan Aries, menatap wajah pria yang saat ini sedang menatap perutnya, wajah pria yang sudah membuat hatinya merasakan apa itu cinta dan terluka secara bersamaan.
"Apa sebenarnya yang kau inginkan Tuan Aries." tanya Venus tanpa menjawab pertanyaan pria itu, ia juga menekankan kata tuan pada Aries karena Venus merasa mereka menjadi orang asing atau kata yang lebih tepat sejak awal mereka memang dua orang asing yang hanya terikat dalam sebuah pernikahan.
"Apa maksudmu?" Aries mengerutkan keningnya.
"Apa tujuanmu membawaku ke Munich?" Venus lagi-lagi tidak menjawab pertanyaan Aries, ia terus memberikan pertanyaan yang sejak kemarin menganggu pikirannya.
Deg
Aries terkejut saat mendengar pertanyaan-pertanyaan Venus, ia lupa jika wanita yang dihadapinya adalah Venus Graham wanita yang pintar dengan segala kelebihannya.
tetap greget meski udah baca berulang kali😩
beri pelajaran buat Aries, laki2 kok menye2 😤😤😤
dan skrang th 2024 menangiiiiiisssss lagiiiii
😭😭😭😭😭😭
Nyesek tau gak jadi Venus