Karena perjodohan, Rania bisa menikah dengan Adrian, pria yang menjadi cinta pertamanya. Namun sayang, pernikahan impian Rania jauh dari pernikahan yang saat ini dia jalani.
Setelah melewati dua tahun pernikahan, kekasih Adrian yang bernama Alexa kembali dari luar negeri. Itu berarti sudah tiba waktunya Rania untuk melepaskan Adrian dengan bercerai dari pria itu.
Bagaimana kehidupan Rania setelah dua tahun menikah?
Apakah dia rela melepaskan Adrian? Atau Adrian yang justru tidak rela melepaskan Rania?
Yuk ikuti ceritanya di Dua Tahun Setelah Menikah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26. Resmi Bercerai
"Angel?" beo Rania.
"Kenapa dia sekejam itu sama ayah?"
"Cinta tak berbalas." sahut Aryan.
"Maksud Kakak?"
"Kita bicarakan nanti saja. Sekarang kita harus segera ke pengadilan." Bukan Aryan yang bicara, tapi Cinta. Jika terus dilanjutkan, membutuhkan waktu yang panjang. Sementara mereka memburu waktu untuk segera berada di pengadilan agama tepat waktu.
"Apa kamu tidak ingin hadir?" ucap Cinta lagi.
Meski menyimpan berjuta tanya dan rasa penasaran, Rania mengikuti saran Cinta untuk membahas masalah Angel setelah sidang. Maka di sinilah dia berada. Di pengadilan agama untuk menghadiri sidang cerainya.
Rania tidak menyangka, hari ini banyak sekali yang ikut hadir untuk mendengarkan hasil putusan pengadilan. Salah satunya tuan Widodo. Pria itu tidak pernah menapakkan dirinya setelah malam makan bersama di kediaman Pradipta.
Rania memang akan bercerai dengan Ardian. Tapi, tuan Widodo dan keluarganya tetaplah keluarganya. Walau tidak memiliki hubungan darah. Rania tetap menaruh hormat pada mereka, mengabaikan bagaimana dulu keluarga itu memperlakukan dirinya. Sebelum mereka semua tahu bahwa dialah keturunan Pradipta sebenarnya. Bukan mereka.
"Bagaimana kabar Kakek?" ucap Rania menyapa tuan Widodo.
"Seperti yang kamu lihat. Pria tua ini tidak terlalu baik." ucap tuan Widodo yang duduk di kursi roda.
"Ma, Pa." Sapa Rania pada kedua mertuanya yang sebentar lagi akan menjadi mantan mertuanya. Rania tetap mencium punggung tangan sepasang suami istri itu.
"Berbahagialah setelah ini. Maafkan Papa, tidak bisa membimbing Adrian menjadi suami yang baik untuk kamu." ucap ayah Adrian sambil menepuk-nepuk punggung tangan Rania.
"Bukan salah Papa. Kami memang tidak ditakdirkan berjodoh." balas Rania.
Menoleh pada ibu mertuanya, tidak ada sepatah katapun keluar dari mulut ibu Adrian itu. Bukan masalah bagi Rania. Karena itu tidak terlalu penting. Rania tersenyum lalu pamit.
Tidak semua keluarga Adrian yang hadir hari ini Rania sapa. Dia memilih kembali pada keluarga dan teman yang mendampinginya. Tanpa Rania sadari, ada sepasang mata memperhatikan dirinya tanpa berpaling sedikit pun.
Putusan sudah dibacakan. Rania dan Adrian resmi bercerai. Itu berarti Adrian harus siap melepaskan kursi kebesarannya sebagai ceo mulai pekan depan. Bukan masalah bagi Adrian. Dia tetap menjadi ceo di perusahaan yang diberikan Rania.
Setelah berkali-kali menolak, akhirnya Adrian menerima pemberian dari Rania itu. Adrian merasa dirinya tidak layak, tapi Aryan dan ibunya terus memaksa agar dia menerimanya.
"Hormati keinginan Rania kali ini. Setidaknya buatlah dia bahagia dengan menerima pemberiannya." ucap Aryan menasehati adik sepupunya itu. Adrian pun luluh dan menerimanya.
Langkah besar sudah Rania ambil. Membebaskan dirinya dari belenggu perasaan yang menyakitkan. Kini waktunya menata masa depan. Rania bisa tersenyum lega, begitu hakim mengetuk palu. Mengesahkan perceraiannya dengan Adrian, yang menandakan dia resmi becerai dengan pria itu.
"Berjanjilah untuk selalu bahagia Rania." ucap Adrian saat mereka berjabat tangan perpisahan.
Rania tersenyum, "Terima kasih." balas Rania. Hanya kata itu yang bisa dia sampaikan. Meski begitu, terima kasih yang Rania ucapkan mengandung banyak hal.
Rania tidak menyesali pernikahannya dengan Adrian. Dia justru menjadikan semua ini sebagai catatan perjalanan hidupnya. Selama menikah, membuat Rania semakin dewasa, kuat dan mandiri. Perlakuan Adrian selama dua tahun ini kepadanya memang tidak ada yang menyenangkan untuk dikenang. Tapi hal tersebut justru membuat Rania banyak belajar. Terutama belajar memaknai arti cinta.
Rania menghampiri keluarga dan sahabat-sahabatnya yang ikut hadir. Satu persatu mereka memeluk Rania. Dan orang terakhir yang Rania peluk adalah mbok Asih yang datang bersama Haris dan Winda.
"Mbok." panggil Rania.
"Satu episode kehidupan sudah Non lewati. Mari kita masuk ke episode berikutnya." ucap mbok Asih.
"Terima kasih Mbok selalu ada untuk Ara." balas Rania.
"Non, berhati-hatilah. Dia ada di sini." ucap mbok Asih.
"Dia siapa Mbok?"
"Jangan menoleh ke belakang. Tuan Adnan ada di sini." ucap mbok Asih lagi sambil berbisik.
Mbok Asih tersenyum setelah Rania mengurai pelukannya, "Pura-puralah tidak tahu ada dia di sini." ucap mbok Asih lagi.
"Tapi Ara penasaran ingin melihat dia, Mbok." balas Rania.
"Akan ada waktunya yang tepat. Nanti, tidak sekarang." ucap Ansel yang menghampiri Rania dan mbok Asih. Lalu merangkul kedua wanita beda usia itu untuk segera meninggalkan pengadilan.
Di tempat lain, Alexa yang mendengar perceraian Rania dan Adrian tertawa bahagia. Setidaknya dia tidak perlu menyingkirkan saudara sepupunya itu untuk mendapatkan Adrian kembali.
"Akhirnya kamu bercerai juga." ucap Alexa.
"Apa yang membuat kamu tampak bahagia, Alexa?" tanya tuan Bryan.
"Pa, Adrian sudah bercerai dengan Rania." jawab Alexa.
Tuan Bryan menarik napas panjang. Sudah berkali-kali dia menasehati putrinya itu untuk berhenti mengharapkan Adrian. Sulit bagi seorang pria akan menerima pasangan yang sudah berkhianat. Tapi para pria sendiri suka berkhianat pada pasangan mereka.
"Lupakan Adrian, Alexa. Dia sekarang bukan siapa-siapa lagi." ucap tuan Bryan.
"Maksud Papa?"
"Bercerai dengan Rania, itu berarti dia harus melepaskan posisinya memimpin Pradipta Group." ucap tuan Bryan menjelaskan.
Alexa tidak mengerti apa yang tuan Bryan bicarakan. Dia juga tidak peduli dengan posisi Adrian mau ceo atau bukan. Yang Alexa inginkan, dia menikah dengan pria itu.
Tuan Bryan menyadari jika cinta Alexa terhadap Adrian itu sudah menjadi sebuah obsesi. Hal itu mengingatkan tuan Bryan pada Angel. Ibu yang melahirkan Alexa itu terlalu terobsesi dengan Rahadi. Hingga dia mampu melakukan apapun untuk bisa mendapatkan pria itu. Temasuk menyingkirkan saudaranya sendiri dan juga menjebak tuan Bryan untuk menyakiti Naura dengan cara menyakiti Alana.
Tuan Bryan tidak ingin Alexa mengikuti jejak ibunya. Sayangnya tua Bryan terlambat. Alexa sudah membayar orang untuk menyingkirkan Rania.
***
"Kak, ceritakan semuanya." ucap Rania menagih janji Aryan untuk memberitahunya tentang Angel.
Aryan menoleh pada adik kesayangannya itu. Merasa iba dengan kehidupan Rania yang penuh lika liku karena keegoisan segelintir orang.
"Berjanjilah untuk tidak emosi dan sedih setelah mendengar penjelasan Kakak." ucap Aryan. Rania mengagguk setuju.
"Ara janji. Ceritakan saja." balas Rania.
"Mbok!" ucap Aryan meminta wanita tua itu untuk menceritakan apa yang terjadi pada ibu Naura.
Mbok Asih memulai dengan menceritakan ibu Naura yang punya sifat periang, sama seperti Rania. Namun keceriaan putri majikannya itu hilang, begitu ibunya meninggal secara tiba-tiba.
Menurut keterangan dokter, nenek Rania itu terkena serangan jantung. Namun ibu Naura menemukan kejanggalan dengan kematian ibunya. Ibu Naura menyelidiki kematian ibunya. Dia tidak sendiri, melainkan di bantu ayah Rahadi sebagai pengacaranya. Semasa penyelidikan itulah cinta tumbuh di antara keduanya.
Ibu Naura dan ayah Rahadi berhasil menemukan bukti, ibunya bukan terkena serangan jantung. Tapi merupakan korban pembunuhan. Yang mengejutkan ibu Naura, pelakunya adalah istri kedua ayahnya, tuan Adnan.
Baik ibu Naura dan nenek Rania, tidak pernah mengetahui jika selama ini tuan Adnan mempunyai dua kehidupan. Dan dari pernikahan kedua ayahnya itu, tuan Adnan memiliki seorang putri yang bernama Angel.
Naura yang tahu nyawanya dalam bahaya memberikan sel telurnya pada Alana. Berharap keturunan dari Pradipta tidak berakhir sampai di dirinya saja.
Benar saja, apa yang Naura takutkan itu terjadi padanya. Naura disiksa dan menjadi tahanan rumah oleh ibu tirinya dan Angel setelah dia mendonorkan sel telurnya untuk Alana. Ayah Rahadi yang sudah jatuh cinta pada ibu Naura, menyelamatkannya dan berhasil membawa kabur ibu Naura dan mbok Asih.
Untuk menghilangkan jejak Naura selama pelariannya. Ibu Rania dan Ansel itu meminta tuan Widodo yang merupakan saudara angkat ibunya untuk mengambil alih memimpin Pradipta Group dari tangan tuan Adnan.
Hal tersebut membuat hubungan baik tuan Adnan dan tuan Widodo menjadi musuh bebuyutan hingga saat ini. Tuan Adnan tidak terima digulingkan oleh tuan Widodo, saat itu. Namun dia tidak bisa berbuat apa-apa saat tuan Widodo menunjukkan surat kuasa dari ibu Naura sebagai pewaris Pradipta Group, menunjuk dia sebagai pemimpin di Pradipta Group.
...☆☆☆...
sebab bab atas ada bagi salam
tidur satu bilik???
walaupun sakit itu bukan alasan tidur berduaan dgn lelaki
d tnggu crta slnjtnya.....ttp smngtttt.....
sehat selalu author
btw,rena ush mlai brubah kya'ny... jd lbih baik lnjutin aja prnikahan klian,sma2 bljr dr kslhan msa lalu....
bkannya bhgia,tp mlah mkan ati tiap hri....
adrian ko bs sih pnya istri ky gt????
Btw....slmt y rania....yg ni pst baby gir....