JAGOAN YANG TERKHIANATI

"Sudahlah, jangan hiraukan kata-kata bocah ingusan itu, serahkan saja masalah ini pada pihak kepolisian, nona Cindy dalam kondisi tidak baik-baik saja!"

"Dia bisa kehilangan nyawanya kapan saja, sebaiknya tidak ada yang boleh diizinkan memasuki ruang operasi selain keluarga yang ditentukan. Saat ini dia perlu istirahat!"

Beberapa dokter spesialis benar-benar mengkhawatirkan keselamatan Cindy. sementara yang lainnya tidak henti-hentinya mengejek Dylan.

"Daripada menunggu omong kosong kalian dan hanya pasrah dengan tuduhan palsu itu, lebih baik menunjukan saja pada kalian."

Lukas sudah menelpon polisi, jadi tidak ada waktu buat Dylan untuk menanggapi mereka.

Dylan langsung menuju ruang operasi tanpa banyak bicara.

"Tunggu ... "

Teriak Roby yang langsung menghalangi Dylan.

"Apa yang akan kamu lakukan?"

"Menyelamatkannya!"

Dylan menatap Roby yang tingginya 1,9 meter

Sedikit lebih tinggi dari Dylan seolah-olah sedang menatap dia kebawah,

"Minggir ..."

"Dylan, tidak ada satupun dokter spesialis kami yang bisa menyelamatkan Cindy, kamu hanya akan menambah beban para dokter jika kamu menerobos masuk seperti ini, jika terjadi kecelakaan siapa yang akan bertanggung jawab, kalau bukan kami semua!" tegur Petra.

Robert juga menegur Dylan, "Anak muda, berhentilah berpikir bahwa, kamu bisa membuat nona Cindy siuman dan menyembuhkan luka-lukanya, jangan terlalu yakin dan percaya diri dengan kemampuan medis dangkal mu itu."

"Ini adalah kediaman keluarga Lowell, tidak semua orang bebas melakukan sesuai keinginannya disini. Kamu tidak boleh masuk kedalam!" kata Roby dengan nada datar

"Jangan halangi jalanku ..."

Dylan tidak ingin membuang waktunya lagi, sebuah pukulan dengan kekuatan yang besar mengarah padanya, seluruh tubuh Roby terguncang,

Dia langsung terpental ke belakang dan langsung menabrak dinding. Darah segar keluar dari sudut mulutnya.

Sesaat kemudian, Roby baru tersadar kalau Dylan Sudah menerobos masuk kedalam ruangan operasi, setelah masuk dia mengunci pintu rapat-rapat.

Roby sedikit bingung, berat badannya hampir 80 kilo gram, sedangkan Dylan ...

Dia hanya seorang remaja, bagaimana dia bisa memiliki kekuatan yang begitu menakutkan. hanya dengan satu pukulan dia bisa mengguncangnya dan terbang menghantam dinding.

Sungguh kekuatan yang luar biasa. Roby sudah berusaha keras untuk menghalangi Dylan masuk.

Namun sekarang dia yang berada diluar ruangan operasi dengan wajah tampak ditampar berkali-kali.

Semua orang diluar ruangan sangat kaget dan terkejut, barusan mereka mencemooh Dylan dan menghinanya.

Namun siapa sangka Dylan ternyata jago dalam ilmu Beladiri. Ada banyak orang berbisik, seandainya dia mau, bisa saja dia melarikan diri dengan kemampuan beladirinya yang luar biasa.

Tapi dia malah memasuki ruangan operasi, apakah dia bisa melakukannya atau memang dia orang bodoh dengan tingkat kebodohan yang maksimal?

Patricia langsung berdiri dan diikuti oleh Lukas dan Vivian.

Mereka tampak khawatir, kalau terjadi sesuatu dengan Cindy dalam ruang operasi, tidak ada yang bisa mencegahnya karena pintu tertutup dan dikunci.

Apa lagi pintu ruang operasi dibuat dari bahan khusus, ruang operasi dilengkapi dengan kedap suara. Sekeras apapun mereka mengetuknya, Dylan tidak akan mendengarnya.

Patricia sedikit panik dan langsung memerintahkan dokter keluarga Lowell untuk segera mengambil kunci cadangan,

"Apa yang kamu tunggu, cepat ambil kunci cadangan dan buka kembali pintunya!"

Dokter itulah yang bertanggung jawab atas vila yang dijadikan rumah sakit mini. Setelah menerima perintah dari Patricia dia langsung bergegas ke kantornya dan mengambil kunci cadangan.

...

Didalam ruangan operasi,

Dylan merasa sedih saat menatap wanita yang sudah dia tiduri itu terbaring tidak sadarkan diri diatas meja operasi.

Pagi tadi mereka bercumbu hangat, namun sekarang wajahnya hancur berantakan, kakinya patah dan mengalami retakan parah dan berbagai alat medis serta selang oksigen terpasang diseluruh tubuhnya.

Aku tidak tahu, apakah aku harus mengatakan, kamu beruntung atau tidak. Dylan menatapnya dan berkata pada dirinya sendiri

Ini seharusnya tidak terjadi padamu, namun kamu beruntung karena bisa bertemu denganku!

Dengan keahlian medisnya saat ini, memulihkan kembali wajah dan kaki Cindy bukan hal yang sulit baginya.

Dengan bahan-bahan yang ada, hanya memakan waktu lima belas hari saja, cindy akan sembuh total.

Dylan memejamkan matanya sesaat, untuk mengingat-ingat dalam benaknya tentang kitab kuno, catatan medis orang bijak, untuk metode kultivasi primordial.

Sesaat kemudian dia langsung menemukan cara yang tepat untuk mengobati Cindy. Dia mengeluarkan jarum peraknya yang dia beli diapotek saat dia keluar makan mie pangsit pagi tadi.

Lalu dia mulai menusukan beberapa jarum perak pada titik akupuntur di kepalanya dengan cepat dan akurat.

Cindy tidak sadarkan diri karena adanya gumpalan darah Di Kepalanya saat mengalami kecelakaan itu, mungkin karena benturannya terlalu keras, makanya ada gumpalan darah.

Dylan menyalurkan sedikit energi spiritual pada jarum perak yang dia tancapkan diatas kepalanya.

Tunggu beberapa waktu saja, sebelum jarumnya akan dicabut, Cindy akan segera bangun.

Mungkin ini sangat sulit dilakukan oleh ahli medis biasa atau bahkan Spesialis. namun tidak buat Dylan.

Setelah menyalurkan energi spiritual, jarum perak itu mulai bergerak dan menstimulasi titik akupuntur untuk mempercepat proses pemulihannya.

Terlihat jelas wajah Cindy mulai mengalami perubahan, wajahnya memerah yang tadinya sangat pucat.

Dengan perubahan itu, Dylan bisa melihat dengan jelas, luka memar diatas kepalanya berkurang gumpalan dara dibagian otaknya juga perlahan-lahan menghilang, sebagian luka yang berdarah berhenti mengeluarkan darah.

Setelah sepulu menit berlalu, Dylan mulai mencabut jarum peraknya satu persatu. Dia mencabut mulai dari atas kepalanya dan hanya menyisakan satu jarum yang tertancap diatas kepalanya.

Pada saat yang sama, terdengar bunyi gemericik dari balik pintu perak yang terbuat dari bahan khusus itu. Pintu itu dipaksa buka dari luar, setelah pintu terbuka, Lukas dan Vivian bergegas masuk.

"Dasar bajingan, apa yang sudah kamu lakukan pada putriku, hah?"

Melihat jarum perak yang masih menancap diatas kepala Cindy, Lukas berteriak keras.

"Jika terjadi sesuatu dengan putriku, aku tidak akan pernah melepaskan kamu dan akan membuatmu pergi bersamanya."

"Benda apa yang telah kamu masukan diatas kepala putriku bajingan tengik?"

Mata Vivian memerah, dia hendak menerobos masuk dan menyerang Dylan, namun terdorong kepinggir olehnya.

Diluar pintu, beberapa dokter spesialis menatap jarum yang tertancap diatas kepala Cindy, raut wajah mereka berubah muram.

"Apa yang sudah kamu lakukan? Tidak tahukah kamu seberapa bahayanya kalau kamu menusukkan jarum diatas kepala pasien?" Bentak Petra.

"Apakah kamu sangat tidak sabar ingin membunuh Cindy?"

"Dylan, kamu akan menanggung konsekuensi dari perbuatanmu ini, kamu akan mati akibat ulahmu sendiri!" ujar Robert.

"Hey bocah ingusan, apa yang membuatmu begitu terdorong ingin membunuh Cindy?"

Nyonya Patricia pun mengatakan, "ini belum diputuskan, jika sudah Diputuskan maka kamu masih punya kesempatan."

Namu sekarang ...

Seorang dokter spesialis dengan wajah serius berkata, "Dia seorang pemuda yang baik, namun dia menjerumuskan dirinya sendiri karena dorongan hatinya!"

Dylan hanya ingin Cindy bangun dan membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah. Dia hanya tertawa getir melihat sikap orang-orang disekitarnya ini.

**********