NovelToon NovelToon
Tawanan Sang Mafia Kejam

Tawanan Sang Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / CEO / Lari Saat Hamil / Cinta Paksa / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:50.2k
Nilai: 5
Nama Author: Winter Zumi

"Kau meminta bantuanku, kan?" Tanya Marco dan wajah Aruna berseri-seri saat Marco mendekat.
"Senangkan aku, dan aku akan menolong mu"
_____________________

“Tapi aku tidak punya uang membalas mu” ucapnya Aruna.
“Aku tidak memintamu membayarku dengan uang” Marco bersandar di meja. Wajahnya hanya berjarak beberapa senti dari Aruna.
“Kau bisa membayarku dengan hal lain, selain uang” ucapnya Marco.
"Apa?" Tanya Aruna.
“Jadilah milikku” Aruna tersentak dan matanya membelalak kaget.
____________________

“M-Marco” ucap Aruna terbata-bata.
“Call me Master. Mulai hari ini dan seterusnya, kau akan memanggilku Master"
_____________________

Aruna Arindita seorang gadis berusia 21 tahun itu, baru saja lepas dari tangan kejamnya sang Ayah, dia diselamatkan oleh Marco Dewata Alaska. Namun siapa sangka jika sang penyelamat nya adalah seorang iblis.

Bahkan satu hal yang baru Marco ketahui, bahwa Aruna adalah teman masa kecilnya, gadis kecil yang paling Marco sayang.

IG: @winterzumi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Winter Zumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26: Pertengkaran

Marry berlari ke kamar Bastian dengan tergesa-gesa. Bahkan Marry membuka pintu dengan keras dan itu membuat Bastian menatapnya, tertegun. Bastian mengerutkan kening sambil mendengarkan orang di telepon itu.

“Apa-apaan ini, Marry!” Bastian berteriak, tapi Marry dengan tiba-tiba mengambil handphone dari tangan Bastian, sampai Marry pun terjatuh ke tempat tidur. Tapi Marry bahkan tidak repot-repot melihat ke layar dan mengakhiri panggilan tanpa ragu-ragu.

Marry terengah-engah untuk menghirup udara yang hilang karena berlari di lorong untuk mencapai kamarnya Bastian. Ketika Marry menyadari apa yang telah ia lakukan dan betapa canggungnya ia berjongkok di atas tempat tidurnya Bastian, dengan cepat Marry berdiri dan memperbaiki seragamnya.

“Apa kau punya ingin mati hah? Kenapa kau mengambil ponselku seperti itu? Apa kau gila?” Bastian sangat marah atas perbuatan Marry padanya. Tapi Marry mengabaikannya.

“Apakah kau sudah memberi tahu Tuan tentang apa yang terjadi antara Anna dan Aruna?” Marry bertanya. “

“Apa?!” ejek Bastian dan menatapnya tak percaya. Bastian memelototi Marry, yang matanya membelalak setelah menyadari apa yang terjadi. Kemudian Marry mengembalikan ponselnya dengan tergesa-gesa seolah-olah jari-jarinya itu terbakar karena api khayalan yang keluar darinya.

“Maaf Bos Bastian, saya tidak bermaksud begitu, saya... Saya panik setelah melihatmu berbicara dengan seseorang di telepon. Mohon maafkan aku” ucapnya dengan puppy eyes dan bibir cemberutnya, meminta maaf.

Bastian menggelengkan kepalanya, geli dengan apa yang dilakukannya.

‘Kenapa dia tiba-tiba terlihat manis?’ Bastian berpikir saat amarahnya mereda.

“Dan kenapa kau melakukannya seperti itu?” Bastian bertanya ketika alisnya berkerut. Marry mencibir dan menutup mulutnya dengan canggung.

“Karena mungkin kau akan melaporkan kejadiannya kan? Aruna tidak ingin tuan mengetahuinya, karena dia tidak ingin Anna dihukum” jelasnya.

‘Aruna terluka, namun dia masih sempat memikirkan orang lain?’ pikir Bastian. ‘Gadis yang aneh’

“Jangan khawatir, aku tidak akan mengatakan apa pun” Wajah Marry berseri-seri, dan dalam kegembiraannya, ia duduk di tempat tidur dan memeluk Bastian, dan tanpa sengaja juga Marry mendorong Bastian hingga terbaring, hingga Marry ada di atasnya, matanya Bastian membelalak kaget.

Bastian tidak tahu apa yang terjadi, tapi ia melingkarkan tangannya di pinggang Marry, dan ia berpikir

‘Segala sesuatu tentang dia terasa begitu lembut’ Bastian menunduk dan bisa melihat benda yang bulat terjepit di antara keduanya. Alisnya Bastian terangkat seolah bertanya saat mereka saling menatap, dan seringai jahat muncul di wajah Bastian.

‘Apakah wanita ini mencoba merayuku?’ pikir Bastian.

Menjadi seorang Kasanova, dan magnet bagi para wanita membuat Bastian menyimpulkan bahwa Marry adalah salah satu wanita yang melakukan hal ini dengan sengaja, untuk memikatnya.

Dan tiba-tiba, tangannya Bastian merangkak ke arah pan*atnya Marry dan meremasnya dengan lembut, mendorongnya lebih dekat ke arahnya, seperti dengan sengaja ia mengundangnya untuk bermain api bersamanya.

Marry merasa merinding saat Bastian meremas pan*atnya, dan dengan kesadaran penuh Marry mendorong dadanya Bastian dan segara bangkit.

“Kau mesum!” Bahkan pipinya Marry memerah karena malu.

‘Sialan! Bagaimana dia bisa melakukan ini padaku?’

Sementara Bastian hanya diam saja, dan Marry melupakan rasa malunya dengan mulai mengusap punggungnya Bastian dan membuka bajunya, Marry ingin memeriksa apakah lukanya Bastian di bagian punggung terbuka atau tidak. Tapi kemudian Bastian menyeringai.

“Pertama, kau yang berinisiatif memeluk ku tadi, dan sekarang kau mencoba menanggalkan pakaianku. Apa yang kau inginkan?” Marry mengerutkan keningnya karena bingung.

“Apa?!”

“Kau menerobos masuk ke sini sambil mencari alasan agar bisa lebih dekat denganku” ejek Bastian.

‘Apa yang dia katakan?’ Marry memandang dengan ekspresi bingung di wajahnya.

“Wanita sepertimu yang berpura-pura polos, adalah wanita yang paling bebas pilih-pilih kan?” Marry terkejut dengan kata-kata kejamnya Bastian.

Bahkan Marry merasakan jantungnya berhenti saat Bastian menghinanya. Mata Marry mulai berair, Tapi ia memicingkan matanya untuk mencegah air matanya itu tumpah.

“Beraninya kau! Aku tidak sedang menggodamu! Apalagi dengan orang sepertimu!” Marry menyeka air mata yang keluar dari matanya.

“Aku tidak berniat memelukmu. Aku hanya senang mengetahui kau tidak akan melaporkan temanku pada Tuan! Dan bukan seperti apa yang kau pikirkan”

“Aku bukan siapa-siapa. Orang sepertiku tidak suka menggoda pria sepertimu. Lagi pula, aku tidak tertarik padamu, kau bukan tipeku.” Marry berbalik, bersiap untuk pergi ke keluar.

“Jika kau butuh sesuatu. Aku akan berada di bawah. Aku akan kembali ketika makananmu sudah siap” katanya sebelum menutup pintu di belakangnya.

Bastian tercengang. ‘Apakah wanita itu baru saja memarahiku? Beraninya dia? Aku belum pernah merasa begitu tersinggung seumur hidupku’.

Rahangnya terkepal, tapi kemudian teleponnya berdering, dan berdasarkan naluri, ia menjawab tanpa melihat layar.

“Apa?!”

“Apakah kau baru saja membentakku?” Marco bertanya.

Ia tidak percaya kalau Bastian baru saja meninggikan suara padanya. Bastian tidak perlu melihat ke layar untuk mengetahui siapa yang sedang berbicara dengannya. Mereka tumbuh bersama, dan ia akan mengenali suaranya di mana saja. Sambil menghela nafas, Bastian menjawab.

“Maaf soal itu.. aku hanya sedang kesal pada seseorang”

“Dan siapa itu?”

“Kau juga tahu” membuatnya malu untuk mengaku bahwa ia telah mempermalukan dirinya sendiri dengan langsung mengambil kesimpulan yang salah tentang Marry.

“Apakah itu orang yang mengakhiri panggilan tadi?” Bastian tidak menjawab.

“Ya, itu Marry” katanya.

“Kau ingin aku mengirimnya ke penjara bawah tanah?” tanya Marco.

“Tidak usah... aku bisa memarahinya saja” ucapnya dengan ekspresi merajuk.

“Baiklah... Kalau kau bilang begitu... Ngomong-ngomong, seperti yang aku katakan tadi, aku tidak memberi tahu paman David tentang kecelakaanmu. Menurutku dia tidak perlu tahu kalau kau tertembak”

“Apakah dia bertanya di mana aku berada?” Marco bersenandung.

“Ya, aku bilang kau berada di tempat persembunyian. Tapi aku bilang padanya kau akan berkunjung setelah perjalanan bisnisku. Dan aku memberitahunya bahwa kita menambahkan lebih banyak keamanan demi keselamatannya. Jadi dia tidak akan terkejut”

“Baiklah. Apakah kau juga memberitahunya bahwa kita menemukan putri Bili?” tanya Bastian.

“Belum, aku baru saja memberitahunya bahwa kita tahu cara menemukan Bili Martinus.. ngomong-ngomong, bagaimana keadaan mu?” Tanya Marco.

“Sekarang sudah sembuh. Beberapa hari lagi.. aku bisa kembali berlatih”

“Baiklah, tapi jangan memaksakan diri. Bagaimana semuanya disana? Apakah dia membantu Marry dan Anna?” Tanya Marco mengacu pada Aruna.

“Ya... Dan dia senang bisa berkeliaran di sekitar Mansion tanpa kau memenjarakannya” Bastian berbohong. Bahkan ia setengah menggoda Marco hanya untuk membuatnya kesal. Tapi faktanya Marco memperhatikan Aruna yang sedang melakukan semua pekerjaan di dalam Mansion itu.

“Aku harus pergi. Sampai jumpa,” kata Marco, dan Bastian terkekeh.

*****

BEBERAPA HARI KEMUDIAN...

Bastian merasa cemas, jadi ia terus mondar-mandir di pintu kamarnya, menunggu pintu terbuka. Ini hampir tengah hari, dan Marry belum datang untuk membawakannya makanan atau mengganti perban lukanya.

Bastian tidak bisa melakukannya sendiri karena itu berada punggungnya, dan sulit untuk mengoleskan salep dan mengganti perban jika kita tidak dapat melihatnya.

“Sialan wanita itu, apa dia akan membuatku kelaparan? Bahkan ku harus mengganti perban bodoh ini, ini gatal.. Sial!” Bastian bergumam kesal sambil mencoba menggaruk punggungnya.

Tubuhnya tegak kembali setelah mendengar bunyi klik kenop pintu. Namun bahunya terjatuh karena kecewa saat yang masuk adalah Aruna. Arun menatap Bastian dan bertanya-tanya kenapa pria itu memasang wajah cemberut.

“Maaf kalau aku tidak mengetuk. Aku membawakanmu makan siangmu” Aruna tersenyum canggung.

Bastian memandangnya dengan alis berkerut. Aruna tidak terlihat baik. Bibirnya pecah dan bengkak, ada plester di sisi pipinya, dan mata kanannya setengah tertutup dengan memar di sekelilingnya. Selain itu, lengan lembut Aruna yang selembut susu penuh dengan goresan, ada yang kecil, tapi ada juga yang cukup dalam hingga perlu ditutup dengan kain kasa.

Entah kenapa, Bastian merasa kasihan padanya. Tapi ia juga kesal di saat yang bersamaan.

‘Kenapa dia yang melakukan ini, bukannya ini tugas nya Marry? Aruna terluka namun masih bekerja. Gadis ini benar-benar bodoh’

“Di mana Marry?” Bastian bertanya dengan suara kesal.

Aruna gemetar saat merasakan perubahan suara Bastian. Dengan tangan gemetar, ia meletakkan nampan berisi makanan di atas meja.

“Dia keluar membeli beberapa bahan makanan dan aku yang menggantikannya membawakanmu makanan, aku juga ingin mengucapkan terima kasih atas pertolongan mu dan meminta maaf atas kejadian kemarin” Aruna tersenyum lemah.

Dan wajahnya melembut. ‘Sial... Kenapa ini terjadi padaku? Seharusnya aku marah, lagi pula dia adalah putri Bili si brengsek itu, tapi setiap kali aku melihatnya dalam keadaan seperti ini hatiku berdebar kencang. Mau tak mau aku merasa kasihan padanya’ kemudian Bastian membuang muka.

“Tidak apa-apa.. Jangan sungkan” ucap Bastian sambil berusaha menggaruk punggungnya.

“Kapan Marry akan kembali?” Bastian bertanya.

‘Sial, benda sialan ini gatal!’

“Biarkan aku membantumu. Sepertinya aku tahu apa yang harus kulakukan” Aruna menawarkan sambil berjalan perlahan ke arahnya. Mata Bastian melebar.

‘Sial, Marco akan membunuhku jika sampai ia tahu. Aku harus menghentikannya untuk menyentuhku’

“Tidak..” katanya, namun sudah terlambat karena Aruna sudah berada di belakangnya sambil menggaruk punggungnya.

“Ahhh... Enak sekali... Ooh.. itu.. Ohhh...” Aruna mengernyit mendengar erangannya.

‘Apakah dia perlu mengerang seperti itu?’ pikir Aruna.

“Lukamu mungkin sudah sembuh, makanya gatal” kata Aruna.

“Mau aku lepas perbannya?” tanyanya Aruna.

“Kalau kau tidak keberatan” ucap Bastian sambil melepas bajunya perlahan, namun tiba-tiba pintu terbuka lebar hingga terbanting ke dinding. Mata mereka membulat kaget saat menatap orang yang membuka pintu itu.

Komen dan like yang banyak guys... Nanti aku double update, OK 😉

1
Rasmi
lamaaa
Lina Syah
nah Marco ada saingan nich 😁😁😁😁
Lina Syah
sebel dech liat si Anna nih ya 😡😡😡😡
Lina Syah
pasti Anna
Lina Syah
jawab aja aruna anna yang melakukan nya jangan takut Aruna
Lina Syah
wow si Marco datang 😡😡😡😡 marah tu sama Bastian cemburu 😬😬
Lina Syah
berarti si aruna itu Emilia dong 🤔🤔🤔
Lina Syah
sabar aruna 💪💪
Lina Syah
ntar nyesel deh Marco sudah menyiksa aruna seperti itu 😓😓😓
Lina Syah
sedih 😭😭😭😭😭😭😭
Lina Syah
sudah disiksa sama ayahnya selama bertahun² sekarang hidupnya tidak ada artinya lagi... kasian Aruna 😭😭😭
Lina Syah
😭😭😭😭
Lina Syah
Luar biasa
Lina Syah
miris sekali nasib Aruna 😞😞😞
Lina Syah
licik sekali Anna nih 🤔🤔
Lina Syah
kasian Aruna 😞😞
Mauraa Olshoop
kog belum up date
sedayu
lnjoot
sedayu
kok GK ada gambarnya Thor
sedayu
utk author tersayang plis beri picture utk tiap tokohnya agar kita makan semangat mbacanya.your stori is amazing
Sunrise🌞: Hallo kak baca juga yuk ceritaku, yang suka genre playboy tobat :

STUCK WITH MR BRYAN
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!