NovelToon NovelToon
Duchess Who Lost Her Memory

Duchess Who Lost Her Memory

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Selingkuh / Aliansi Pernikahan / Mengubah Takdir / Gadis Amnesia
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: ldya ambar

seorang Duchess yang dikenal kejam tiba tiba hilang ingatan. melupakan suaminya sang Grand Duke rian Vosger serta anak nya Felix Vosger. dikenal sebagai seorang yang kejam seketika berubah menjadi baik akan kah Duchess mengingat kenangan nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ldya ambar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

eps 26:ingatan telah pulih.

Wajah clara berubah menjadi pucat pasih dan tubuhnya gemetar ketakutan.

"Duches! Apa anda baik baik saja?" Tanya duke menghampiri clara dan memeluknya.

"Duke, ini semua salah saya," lirih clara menangis dipelukan duke.

"Tidak duches, ini bukan salah anda."

Rasa nya sangat sesak hingga tak bisa bernapas, dan mata nya terasa berat.

Bruk!

Duches pingsan dipelukan duke. Mungkin karena ia sangat terkejut hingga tak sadar kan diri.

"Duches!" Teriak duke namun tak ada respon dari clara.

"Johan! Bersihkan kekacauan ini."

"Baik tuan."

Duke menggendong duches dan menaruhnya diatas kuda. Dengan rasa panik duke menarik tali kekang kudanya menuju kastil nya.

Setelah kejadian itu clara terus menutup diri nya dikamar dan tidak makan dengan benar dua hari ini. Ia terus bermimpi aneh, karena ia merasa bahwa kematian count adalah kesalahan nya. Ia bermimpi bahwa count meminta pertanggungjawaban atas kematian nya itu.

"Duches makan lah dulu," pinta duke sambil menyodorkan sendok berisi bubur yang telah dibuat oleh leah.

"Aku tidak selera makan duke, pergilah."

"Jika kau terus begini kau akan sakit."

Rasa khawatir yang telah dirasakan oleh duke tidak bisa ia sembunyikan. Apalagi mendapati bahwa istrinya merasa bersalah pada kematian count Alex lorenzo.

Clara tak merespon ucapan duke, ia hanya termenung menatap jendela kamar nya yang memantul kan cahaya matahari.

"Duke saya mohon pergilah, saya tidak ingin bertemu dengan siapa pun sekarang."

"Duches jika kau terus begini felix akan khawatir pada anda."

"Duke, pergilah," ucap clara dengan kata menekan sambil menatap tajam pada duke.

"Baiklah kalau begitu." Duke menaruh mangkuk berisi  bubur diatas meja samping ranjang dan berharap jika duches akan memakan nya walaupun sedikit.

Didepan pintu kamar duches, felix sudah menunggu ayahnya. Ia tidak bisa masuk kedalam karena clara menolak siapa pun yang datang.

"Ayah, apa berhasil?" Tanya felix khawatir ketika duke keluar dari kamar duches.

"Tidak, ibu bilang dia tidak ingin diganggu dan ingin beristirahat jadi mari kita pergi." Duke berpura-pura tersenyum menatap felix.

"Apa ibu benar benar tidak ingin bertemu dengan felix lagi ya," ujar felix murung.

"Tidak felix, ibu hanya sedang sakit saja dan setelah sembuh kita bisa bermain lagi bersama ibu," balas duke mencoba menenangkan felix sambil menggandeng tangan kecil putranya.

"Baiklah, mari kita pergi agar ibu tidak terganggu," sambung duke.

*******

Ketika malam tiba duke sibuk dengan pekerjaan nya yang sebelumnya tertunda karena masalah yang dihadapi nya beberapa hari yang lalu. Tiba-tiba ia memikirkan duches yang tak kunjung membaik, ia sangat khawatir melihat kondisi clara yang sudah sangat kurus setelah kejadian itu.

Ia beranjak dari duduk nya menuju jendela yang tak jauh dari meja kerja nya dan menyingkapi tirai jendela itu. Ia terkejut melihat duches keluar sendirian dimalam hari ditaman kastil.

"Kemana dia akan pergi?"

Duke melangkah pergi menghampiri duches yang berada didepan taman kastil.

"Duches!" Panggil duke dengan napas tersengal sengal lalu menutupi tubuh clara dengan selendang milik nya yang terjatuh ditanah.

Clara melirik duke dengan tatapan kosong, wajah nya pucat dan bibir nya kering.

"Duke, kenapa anda kemari?"

"Karena aku melihat mu disini, kenapa kau keluar dijam segini?" Tanya duke khawatir.

Ia melirik kaki clara yang tidak menggunakan alas apapun hanya kaki telanjang saja.

"Dan kenapa kau tidak memakai sandal mu?"

"Ayo kita masuk disini dingin, kau bisa masuk angin nanti." Duke menggendong clara.

"Duke sa-" Ucapan clara terhenti ketika melihat mata duke berkaca kaca.

"Duke kenapa anda menangis?" Tanya clara bingung.

Tanpa sadar clara mengusap air mata duke yang hampir terjatuh dan membelai wajah duke dengan lembut.

Duke memejamkan matanya ketika merasa belaian lembut dari clara dan dia sangat menikmati nya.

"Saya tidak tahu kenapa, tapi saya sakit melihat anda terus seperti ini duches," ujar duke dengan jujur.

"Duke, apa anda mencintai saya?" Tanya clara penasaran pada perasaan duke. Duke menegang tak memberi respon pada pertanyaan clara.

"Disini dingin ayo kita pergi." Duke melangkah pergi dari tempat itu. Clara terus menatap wajah duke yang terlihat sangat khawatir pada nya. Wajah tampan nya mengerut dibawah sinar rembulan malam.

"Duke, ingatan saya sudah pulih," Kata clara dengan datar.

Duke menghentikan langkahnya nya dan tubuhnya menegang hingga gemetar. Ia tahu jika suatu saat nanti ingatan clara akan pulih tapi ia tidak terpikir bahwa akan secepat itu.

"Syukurlah kalau begitu," balas duke tersenyum dingin. Clara menatap mata duke yang penuh dengan perasaan sedih yang mendalam.

"Duke, kau tersenyum tapi matamu tidak. Ada apa?" Tanya clara mengusap mata duke dengan lembut. Mata yang membuat nya nyaman, mata yang membuat nya tenang kini berubah menjadi sangat menyedihkan.

"Duches, kumohon cintai aku sekali saja. Jangan membenci ku, aku mohon," pinta duke menangis.

Clara terkejut lalu segera mengusap air mata duke yang terjatuh dipipinya.

"Duke jangan menangis seperti ini."

"Duches, cintai saya sekali saja. Kumohon."

Clara tidak bisa menolak mata itu, wajah itu. Wajah yang membuat nya tenang, tapi ia merasa bersalah pada duke setelah mendapat ingatan nya kembali.

"Baiklah duke." Clara mencium bibir duke dengan lembut. Walaupun duke terkejut ia sungguh menikmati sensasi panas di bibirnya. Duke melumat bibir mungil sang duches dengan lembut dan gairah yang ia rasakan semakin panas.

"Duke mari kita masuk kedalam dulu," ajak clara setelah melepaskan ciuman itu.

"Baiklah."

Setelah duke sampai dikamar duches ia segera menutup pintu kamar dengan rapat. Ia tak henti henti mengecup leher clara hingga terdengar bunyi beberapa kiss mark. Duke menggendong clara menuju ranjang dan merebahkan tubuh wanita itu adalah hati hati.

Ia melepaskan pakaian nya dan melemparkan nya kesembarang arah. Clara melihat lekuk tubuh duke yang sangat kokoh. Duke seperti sedang mabuk dan suasana nya semakin panas, ia melihat lekuk tubuh clara yang ramping dari balik pakaian tipis yang dikenakan nya.

Clara mengulurkan kedua tangan nya melingkari leher duke, ia merasa sangat panas malam ini. Pria itu mencium leher clara yang menurutnya sangat wangi, mungkin itu dari sabun mandi yang dipakai clara. Clara merasa kan gairah duke, hingga mengeratkan tangan nya dileher duke.

"Duke," lirih clara dengan nada lembut.

"Rian, panggil aku rian." Duke mencium kening clara dengan penuh kehangatan.

Malam itu adalah malam yang panas bagi mereka, mereka terus menghabiskan malam bergairah itu seperti malam pertama. Mereka seperti pasangan yang sedang dimabuk cinta.

"Duke, saya tidak akan meninggalkan anda."

"Terima kasih duches," ujar duke tersenyum lebar menatap clara.

1
Nia Kurnia
masih menyimak
Evian Ningsih
Kecewa
Evian Ningsih
Buruk
eritaaee aa
daebak thorr👏👏
Withealth Manttrim
keren banget
Agus Tina
Semakin penasaran ..

.
Lestari Ratnawati
lanjut author 🫰
Annida Annida
ceritanya bagus dan bikin penasaran, lnjut tor
Kuri
Ngakak guling-guling 😂
Dallana u-u
Jangan lupa update yaa, ini fan berat nih
Gladys
Jalan ceritanya keren, endingnya bikin nagih!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!