Di jadikan istri kedua karena dendam, lalu apakah akan ada cinta yang menolongnya? Namun, sepertinya dendam Raka tidak berlaku bagi Krystal yang super tangguh dan genius.
Krystal di nikahi oleh suami Viona yaitu sahabat terbaiknya, tak mau terus menjadi istri ke dua, ia membuat kesepakatan bersama Raka suami tiraninya untuk di lepaskan setelah melahirkan.
Tak bisa di ganggu gugat, dan begitulah pilihan yang Krystal mantapkan untuk lari dari pernikahan yang perlahan menyesakkan dadanya.
Putri yang baru saja di lahirkan dia tinggal dengan nanar. Tiga bulan menyusui putrinya secara diam-diam sebelum akhirnya Krystal benar-benar pergi meninggalkan tanah air.
Bulan ke empat ia memiliki ASI, justru di berikan pada putra malang milik CEO tampan barunya, tempat di mana dia bekerja.
Enam tahun lamanya ia bisa bernapas lega bersama Hyun Ki di Korea sana, merawat Joon anak angkatnya.
Lalu bagaimana dengan nasib putri yang dia tinggalkan bersama suami dan istri pertama suami nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siuman...
Kemarin sore, Anjas harus berpamitan untuk kembali ke Malaysia, Anjas memiliki usaha rintisan di sana sehingga tidak mudah dia biarkan begitu saja.
Sebelum pergi Anjas menitipkan putrinya pada anggota keluarga yang berada di dalam rumah besar menantu kaya raya nya.
Anjas sadar akan kekurangan putrinya yang tak bisa memiliki keturunan, maka itu dia menerima segala keputusan yang Raka buat, termasuk saat ingin menikah lagi.
Anjas bersyukur, Krystal lah yang menjadi istri ke dua Raka, setidaknya bukan wanita jahat seperti di film-film Indosiram nya ikan terbang.
Anjas sempat menjadi saksi penandatanganan buku nikah Krystal dan Raka. Sekarang legal sudah pernikahan Krystal Raka di mata dunia.
Hari-hari Krystal lalui bersama suami yang tak di rindukan, tinggal satu atap dengan istri pertama suaminya, mertuanya, juga Andre orang yang acap kali mendekati padahal sudah tahu dirinya adalah milik sang Tuan.
Setiap pagi mertua Krystal mengajaknya berjoging ria, tujuannya agar supaya lebih sehat dan subur.
Yah, namanya juga orang tua, usaha apa pun akan mereka tempuh asal mendapatkan hasil memuaskan bagi putra-putrinya.
Setelah ikut berjoging ria bersama para mertuanya, Krystal memasuki kamar milik Raka dan Viona.
Krystal masih mengenakan pakaian sport ketat, pilihan dari sang suami tirani tentunya. Keringat mulai kering membuatnya lengket.
Tiba di dalam Krystal mendatangi ranjang Viona, berniat membangunkan wanita itu "Vio sayang, ada aku di sini, bangun yuk." Ajaknya.
Viona sudah lebih baik, kemarin tangannya mulai bisa dia gerakan walaupun tak banyak tapi Krystal sangat bahagia melihat progres yang cukup baik.
"Vio. Sayang." Panggil Krystal lagi mengusap lembut pipi istri pertama suaminya.
"Hmm." Sebuah pelukan mesra membelenggu Krystal dari belakang, Krystal menoleh pada lelaki yang saat ini tersenyum padanya "Sayang mu di sini." Bisiknya.
"Lepas!" Krystal melotot sambil berbisik, sekarang Viona sudah bisa membuka matanya, mungkin saja sudah bisa mengenalinya.
"Kamu seksi dengan pakaian joging mu." Bisik Raka memuji "Biarkan Viona tidur, lebih baik kau bangunkan yang lainnya." Usul nya.
"Sudah ku bilang jangan menyentuh ku lagi, Raka." Krystal membalikkan badan, menghempas tangan suaminya namun kecupan singkat berhasil mendarat di bibirnya.
Dug!
Satu tendangan Krystal arahkan pada kaki Raka yang masih di balut dengan perban.
Luka tembak dari Laura yang sedikit lagi sembuh harus nyeri nyut kembali akibat sepatu sneaker istri ke dua nya.
"Kau menyakiti ku Krys, sayang." Berang Raka meringis dengan suara tertahan.
"Rasakan lah!" Sahut Krystal.
"Raka." Krystal membulatkan mata, mendengar suara Viona yang lirih tak berdaya, dia menoleh menatap wajah nanar sahabatnya "Vio, kamu bisa memanggil ku? Aku Krystal Vio." Dia duduk pada kursi yang terletak di depan Viona.
Viona membuka mata, lemah sekali dia tersenyum pada Krystal "Krys, tal." Ucapnya lirih.
Krystal mengangguk secara cepat "Iya, aku Krystal. Kau mengenal ku Vio?" Sahut nya bersemangat. Mungkin hanya dia wanita yang menginginkan istri pertama suaminya hidup bahagia.
"Vio sayang, kamu sudah mengingat ku hmm?" Raka menimpali dengan raut tak kalah girangnya. Bisa melihat Viona siuman dan menyebut sepatah kata adalah harapan semua orang.
Viona beringsut menatap suaminya "Iya, Raka, kamu suami ku dan Krystal sahabat ku." Ujarnya tersenyum lemah.
"Iya, Raka suami mu, dan aku sahabat mu." Ulang Krystal antusias.
Raka sempat melirik ke arah Krystal, kenapa sepertinya bangga sekali mengatakan bahwa Raka adalah suami Viona.
Kenapa tidak ada rasa cemburu atau pun sekedar sakit melihat kenyataan ini? Kapan dia mengakui Raka adalah suamiku juga? Begitu pikiran tirani lelaki itu.
"Jadi kamu sudah bisa mengingat Vio? Syukurlah, aku sangat merindukan mu." Tambah Krystal antusias.
Viona mengedip mata pelan "Kamu yang menyelamatkan aku dari Laura, aku ingat kejadian itu, saat kau datang setelah Laura pergi meninggalkan aku, dia memukul kepala ku dengan tongkat bisbol nya, Darius menusuk ku dengan pisau yang kau belikan untuk ku waktu itu." Jelasnya.
"Apa?" Krystal terpukau dengan Viona yang mulai memulihkan ingatannya "Jadi kamu mengingat kejadian itu?" Tanyanya dan Viona mengangguk.
"Kalau begitu, kesaksian mu akan menjadi bukti baru untuk menyudahi persidangan kasus ini. Raka tinggal menyelesaikan transaksi denda kasus pembulian nya, selesai sudah urusan Laura dan Darius. Sekarang beranjak lah sembuh Vio, kami semua merindukan mu." Sambung Krystal.
Raka justru membulatkan mata mendengar kenyataan ini "Kalau Viona bisa mengingat sedetil itu, apa dia juga menyimak semua percakapan ku dengan Krystal barusan?" Batinnya curiga.
"Ah, tapi mungkin, Viona memang tidak mendengar nya, dia pasti marah padaku, jika sampai dia mengetahui pernikahan ke dua ku. Dia bukan wanita yang pandai menyimpan kemarahannya." Tepis Raka masih dalam batin.
Krystal menghubungi Andre dan yang lainnya, kepolisian juga harus tahu kesaksian korban secara langsung. Sekarang Viona sudah bisa memberikan kesaksian setelah tudingannya di sangkal terus menerus oleh Darius.
...• • • • • • • • • • •...
Hari-Hari pun berlalu kembali, dan hari ini hari Minggu, Krystal libur begitu pula dengan Raka.
Krystal keluar dari kamar lengkap dengan pakaian kasual kesukaan Raka, sekarang di rumah ini Krystal hanya boleh mengenakan pakaian kesukaan suaminya saja.
Ia melangkah gontai menuju dapur bersih di lantai dua. Seperti biasa, Elevy memasak banyak makanan pagi-pagi sekali, orang tua itu memang tak pernah mau diam, selalu saja ada yang dia masak.
Krystal dan pelayannya tak pernah memiliki kesempatan untuk membantu membuat makanan.
"Krystal, sini Nak, cicipi masakan Mammi." Panggil Elevy sembari menoleh sekilas pada Krystal yang berjalan ke arahnya.
"Wah wah, Mammi selalu bangun lebih awal dari Krystal." Sambung Krystal.
Elevy tersenyum "Yang pasti kamu selalu bangun lebih awal dari suamimu." Jawabnya.
Krystal meraih satu mangkuk kecil, meraih sayur dari lemari es, membantu seadanya, karena masakan sudah matang maka dia hanya memotong sayuran untuk salad sebab Raka dan Viona menyukai makanan itu.
Sekarang Viona sudah bisa makan makanan kesukaannya, sebagai proses pemulihan tahap ke dua.
Viona sendiri belum mengetahui hubungan Krystal dan Raka, dokter bilang jangan dulu memberikan guncangan dengan berita-berita yang berpotensi memperburuk kondisi mentalnya. Tak apa, lagi pun Krystal tak berniat mengakui hubungan tersebut.
Elevy melirik perut menantu ke dua nya yang akhir-akhir ini terlihat berbeda "Oya. Gimana kabar perut mu Krys? Kenapa sudah lebih dari satu bulan, kamu belum juga mual muntah? Apa kamu benar-benar belum telat?" Tanyanya.
Sebisa mungkin Elevy berbicara lembut agar tidak menyakiti atau menyinggung perasaan menantunya. Sebab, dahulu Viona sering tersinggung saat berbicara perihal ini.
Krystal menoleh sekilas menghiraukan wanita itu "Sebenarnya Krystal sudah telat dua Minggu Mamm." Jawabnya.
"Dua Minggu?" Kejut Elevy memastikan dan Krystal mengangguk mengiyakan.
"Iya, tapi Krystal tidak merasakan apa-apa, Krystal yakin Krystal tidak mengalami yang namanya ngidam." Timpal Krystal.
"Coba kamu tes Krys, siapa tahu kamu positif kan?" Sembari menyiapkan satu mangkuk makanan Elevy mendesak menantunya.
"Iya Mamm." Angguk Krystal.
...• • • • • • • • • • •...
Bersambung....
#
#
K E R E N...