NovelToon NovelToon
Luka Cinta Tak Berobat

Luka Cinta Tak Berobat

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Romansa / Menikah Karena Anak
Popularitas:99.5k
Nilai: 5
Nama Author: Meindahfizz88

Luka Cinta Tak Berobat

Aisyah Humaira adalah seorang gadis desa yang tinggal di rumah majikan sang mama, selama tinggal di rumah sang majikan Aisyah bersahabat baik dengan putra rumah megah itu. Ia juga dianggap seperti anak seperti anak sendiri oleh sang majikan. Namun setelah kejadian naas itu telah mengubah segalanya. Aisyah gadis yang ceriah berubah menjadi gadis pemurung dan pendiam. Aryan yang selalu curhat dengan Aisyah tiba-tiba berubah menjauh, bahkan dia menawarkan diri pada orang tuanya untuk melanjutkan studinya di luar negeri saat tahu kehamilan Aisyah. Aryan tak ingin dimintai pertanggungjawaban karena tak memiliki rasa pada sahabatnya. Akhirnya Aisyah memutuskan membesarkan anaknya seorang diri. Aisyah lebih memilih menyembunyikan Ayah dari anak yang dikandungnya hingga pergi dari rumah megah itu. Ia akan membawa lukanya sendiri, tak perlu ada orang lain ikut merasakannya karena kesalahannya di malam itu. Cintanya hanyalah sebuah batas impian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meindahfizz88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.30

Disepanjang koridor rumah sakit, Aryan berjalan sambil menahan sesak dalam dada. Ucapan perempuan yang dianggapnya sahabat selama ini membuatnya sakit hati. Ucapannya terlalu pedas dan tidak bisa menerima itu. Dulu Aisyah selalu menjaga hatinya, wanita itu selalu menomor satukan-nya. Tapi hari ini, apa yang didengar dari mulut Aisyah tidak membuatnya tenang. Jadi selama ini Aisyah menganggap dirinya orang asing. Ke mana rasa persahabatan itu yang selama ini mereka jaga.

Ah.. Aryan lupa jika setelah malam kejadian itu, persahabatan mereka sirna senyap begitu saja.

Telepon berdering sejak tadi tapi Aryan abaikan. Rasa sakitnya membuatnya tak peduli dengan sekitarnya.

" Di mana Aryan?" kesal Bram.

Semua orang dalam ruangan tersebut menoleh padanya. Tidak ada yang menyadari jika putranya keluar disaat pertemuan haru mereka.

" Aisyah cari mobil yang saja, Paman." sahut Aisyah.

Bukan dia tidak menyadari ketika Aryan keluar, dia menghindarinya agar tidak terluka kembali. Terlalu sulit untuk melupakan semuanya hingga terpuruk sedalam-dalamnya. Kiyai Dahlan dan Ummi Aidah setiap saat menasehatinya hingga ia bisa menerima kenyataan. Aisyah harus bangkit demi putranya. Sebuah nasehat tak henti-hentinya dari kedua pasutri itu hingga dirinya mampu seperti saat ini.

" Jangan, Nak! Paman yang membawa ibumu ke sini jadi paman yang bertanggung jawab atas segalanya.

" Ta-tapi paman," ucapannya tidak dihiraukan Bram, pria paruh itu melangkah keluar mencari putranya.

Hampir seluruh tempat itu dia telusuri tapi Aryan tidak nampak. Berjalan sambil memperhatikan sekitarnya, terlihat seorang pria tertunduk dengan tubuh bergetar.

" Aryan, apa yang kamu lakukan di tempat ini? Sejak tadi ayah cari kamu," geram Bram.

Tangan kekar pemuda itu menyeka wajah sembunyi-sembunyi tidak ingin membuat ayahnya curiga.

" Kita pulang saja dari desa ini, Ayah. Mama sudah menunggu.

" Baru satu hari di desa ini, kamu sudah ingin pulang. Lalu proyek itu bagaimana? Jangan ngawur kamu?" gerutunya.

Berbagai alasan Aryan untuk meyakinkan sang ayah, Bram menolak lantaran proyek mereka belum tuntas.

Aryan mendesah pelan, dia tidak sanggup bertemu Aisyah.

" Antar Bi Marni pulang," sahutnya kemudian.

Aryan bergeming di tempatnya, Aisyah tidak ingin melihatnya lantas untuk apa dia ke sana?"

Bram menatapnya dengan tajam ketika putranya tidak bergerak sedikit pun.

***

Dalam ruangan terlihat Zidan sangat rewel, seperti dia tengah mencari sesuatu. Aisyah sempat kehabisan kata-kata untuk membujuk sang putra. Ummi Aidah dan Bi Marni Ikut membujuk, Zidan enggan mendekat pada mereka. Bibir mungilnya cemberut disertai pipi gembilnya mengembang menatap tak suka pada Bu Marni. Mungkin karena bocah itu belum pernah melihat sebelumnya.

Langkah kaki mengalihkan perhatian bocah tersebut. Bibi mungilnya kembali tertarik menatap pemuda itu masuk ke dalam ruangan.

Aryan memperhatikan bocah tersebut jika sangat menginginkan dirinya, tapi ia ragu pada Aisyah. Ia tidak ingin jika Aryan mendekati putranya.

" Mari sama kakek, Nak." sahut Bram kemudian mengambil Zidan untuk digendonya.

Bram melihat putranya dan Aisyah seperti orang asing seakan tidak saling mengenal, canggung dan tidak bertegur sapa. " Ada apa dengan mereka?" batinnya.

Zidan merengek meminta Aryan menggendongnya, Bram berbalik menatap putranya, karena ia sama sekali tidak merespon Zidan.

" Zidan mau sama kamu, Aryan. " ucapnya.

Bram langsung membawa Zidan ke gendongan Aryan. Pemuda itu membeku sambil menatap pipi gembilnl bocah tersebut.

" Pa..pa," sahut Zidan kegirangan.

Aryan memberikan senyum termanisnya pada bocah tersebut, sambil menciumi pipinya dengan gemas.

Pria itu melirik Aisyah yang tak ingin menatapnya, dia terlihat tidak suka jika menggendong Zidan.

" Ayah perhatiin makin ke sini, kok wajah Zidan mirip Aryan, yah? Atau mungkin hanya penglihatanku saja yang sudah rabun.

Ucapan itu membuat jantung keduanya berdebar-debar. Sedangkan Bi Marni semakin yakin jika ayah Zidan adalah Aryan.

" Di mana ayah Zidan, Aisyah?" tanya Bram.

Dia sangat penasaran dengan ayah Zidan, mungkin saja ayah bocah itu mirip dengan putranya." pikirnya.

" Sudah meninggal, Paman!" ucap Aisyah lantang.

Baik Bram, Bu Marni dan Ummi Aidah tertegun mendengar ucapannya. Ummi mengerutkan kening menatap Aisyah yang tertunduk seperti menyembunyikan sesuatu.

" Kenapa tidak pernah bilang sama ummi, Nak?" sahut Ummi menatap wajah Aisyah sedih.

Aisyah semakin tertunduk kemudian berucap.

" Maafin Aisyah ummi, saat itu Aisyah terlalu sakit hati jika mengingat ayah Zidan. Aisyah tidak bisa membahas orang yang sudah mati." terangnya.

"Siapa sebenarnya ayah, Zidan? Apakah bocah ini putraku? Apakah ayah Zidan yang dianggapnya mati adalah..?

" Aryan," Bram menyentuh pundak putranya yang terlihat melamun.

" Ayo kita bergegas membawa pulang bi Marni." ucapnya.

Bram mengambil alih Zidan lalu memberikannya pada Aisyah.

Aisyah ragu untuk ikut pulang bersama mereka, ummi Aidah memberinya pengertian dan akhirnya setuju.

" Kalau begitu, ummi pulang ya.

" Kami akan mengantar ummi sampai ke pondok," sahut Bram cepat.

Ummi menolak secara halus, dengan alasan hari ini ia ingin ke suatu tempat.

***

Dalam perjalanan suasana nampak hening, semua terlihat enggan mengeluarkan suara, terkecuali Zidan yang tak henti-hentinya berceloteh tak jelas. Sesekali tangan menarik baju Aryan yang sedang mengemudi di depannya.

Aryan melirik Aisyah di depan cermin, mata mereka tertumbuk dan segera Aisyah memalingkan wajah.

Sedangkan Bram kini terlihat bingung memikirkan kisah Aisyah.

Awalnya ia sangat shock lantaran putri yang dimaksud pemilik pondok yang pernah didatangi ternyata Aisyah. Bram tidak banyak bertanya mengingat kondisi Bi Marni kurang sehat.

Tidak memakan waktu lama mereka mobil mereka telah sampai di depan rumah Bi Marni.

Aisyah menatap di sekeliling, sudah lama tidak menginjakkan kaki di desanya. Meninggalkan nenek dengan berbagai alasan. Apakah mbok Ninik akan marah padanya?" Entahlah.

Bram turun dan memapah Bu Marni, sedangkan Aryan yang mulai ikut menolong, ditepis tangannya dengan kasar. Untung saja Bram tidak melihat adegan itu.

Aryan mundur dan ingin kembali ke dalam mobil. Melihat Aisyah sedang berjalan sambil menggendong Zidan yang tengah tertidur, memaksakan diri untuk menghampirinya.

Aisyah terlihat berjalan tergesa-gesa untuk menghindari pria itu.

" Aku ingin bicara." ucap Aryan tiba-tiba ada di belakang Aisyah.

Aisyah terus berjalan tanpa peduli dengan suara pria yang sedang mengajaknya bicara.

Aryan menarik napas dalam-dalam lalu mengikuti langkah Aisyah.

" Aisyah, tunggu!" suara itu terdengar perintah.

Aisyah seolah bertelinga tuli hingga Aryan kesal dan menarik lengan Aisyah.

" Lepas!" pinta Aisyah terdengar bergetar.

Aryan tersenyum pahit mendengar penolakan Aisyah terhadapnya.

" Siapa ayah, Zidan ?" Aisyah mematung mendengar pertanyaan Aryan.

" Apa urusannya dengan Zidan? Untuk apa dia ingin tahu?" gumamnya dan melangkah menuju rumah.

"Aku ingin tahu siapa ayah, Zidan?" tanyanya datar.

" Untuk apa? Kamu tidak memiliki hubungan dengan Zidan, untuk apa kamu peduli padanya?"

"Nyess," itu yang dirasakan pria itu.

1
Yoeni Menil
aryan gk bisa nikah sama aisyah karna nanti pasti tidur sama pacarnya karena mabuk 😁
Daulat Pasaribu
aku sih GK setuju sama Adriyan karna ibunya nenek lampir,kasihan Aisyah punya mertua nenek lampir
Najwa Najwa
lanjut
Atun Ismiyatun
puas kamu mbok marni anakmu dipermalukan didepan orang banyak..mbok kok nek enek wong sugih oengen nglamar anak seneng eram...lihat kedudukan aisyah wes duwe anak rung nikah pendidikanane yoa ra duwur...kudune aisyah lungo ko ngomah ngajak anake yo karepe...saiki seneng kowe mbok..anakmu diisenke..karo mbokne adriyan...po meneh iki malah dilamar om bram ameh didadejne bojone aryan sek pengin mbok hindari...po meneh mungkin aryan wes turu bareng karo zahra..saranku lungo wae aisyah go nenangne ati lan pikiran bumi ALLOH ki luas..semangat aisyah..
Wiwin Winarti
typo :masakin semplak???
Dar Pin
setuju Thor restu orang tua penting pasti ibunya akan memisahkan Adryan dengan Aisyah dengan latar belakang Aisyah kasian Aisyah akan menambah luka baru lagi
Daulat Pasaribu
mending GK isahlah Thor sama adrian.kalau mertuaacam nenek lampir
Dar Pin
aku rasa orang tua Adrian tidak setuju pasti nanti ada luka baru LG setelah menikah dengan Adrian bagaimanapun ceritanya berharap Aisyah tetep dengan Aryan thor persatukan mereka Thor pasti temennya disuruh nenek lampir untuk njebak Aryan
Daulat Pasaribu
jgn lah thor.mending Aisyah nikah sama Adrian memang tulus
MeiSusi Lowati
apakah ada jebak menjebak thoor?
Daulat Pasaribu
ini kamra lu aryan Karna jadi cowok pecundang
Khusnul Khotimah
ni suci pa aisyah tor?. trus yg ngomng adriyan tp tulisannya ariyan?
Dar Pin
pemeran utamanya Aisyah dan Aryan fillnya nggak dapat KL mereka dipisahkan maaf Thor buat Aisyah jd pemenangnya dihati Aryan
Dar Pin
aku masih berharap Aisyah bersatu dengan Aryan luka yg diberikan Aryan sangat dalam tp harus Aryan yg berjuang untuk menjadi obat bagi luka aisyah apalagi udah ada Zidan buat perjuangan Aryan untuk Aisyah berbuah manis untuk mereka Thor
Atun Ismiyatun
bagis pak bram...kamu begitu tegas pd aryan wlau diputramu...jangan biarkan aryan merusak hub aisyah dan adriyan biarkan mereka bahagia...soal zidan..aryan boleh kasih nafkah tiap bulanya tp tidak hrs menikahi ibunya..karena walaupun aryan dan aisyah menikah tetap saja zidan anak diluar nikah yg nasabnya jatuh pada ibunya...
Daulat Pasaribu
menyesal kau kan....mampooos
Daulat Pasaribu
wajar Aisyah begitu,
Aivy_Cheryl
ceritanya bagus, hanya saja masih banyak typo bertebaran, sebaiknya di cek ulang Thor sebelum di up, usul aku aja nih Thor, semangat 👍👍
Daulat Pasaribu
lanjut thor.kalau bisa ortu Aryan tau kelakuan anaknya
Lee Mba Young
mending aisyah pergi saja hidupnya gk akn tenang ada mantan, ada kekasih mantan. ntar ada ortu mantan, kl jd aisyah mending pergi yg jauh kuat kn hidup, sukses dulu jd kl nnti ketemu kluarga mntan dah punya kekuatan.
ini lagian si mantan pun otaknya masih plin plan kok.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!