NovelToon NovelToon
Between Blood, Sin, And Sacrifice

Between Blood, Sin, And Sacrifice

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Balas Dendam / Time Travel / Dunia Lain
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Carolline Fenita

Mengira bahwa Evan–suaminya hendak membunuhnya, Rose memilih menyerang pria tersebut. Tanpa tahu bahwa Evan berupaya melindungi Rose biarpun tahu bahwa dirinya akan meninggal di tangan istrinya sendiri.

Penyesalan selalu datang belakangan, namun hadir kesempatan untuk memperbaiki garis nasib yang mengikatnya dalam bayangan cinta dan dendam. Rose kembali mengulangi kehidupannya, satu demi satu disadarkan dengan bunga tidur misterius.

Mempraktekkan intrik dan ancaman, menemukan pesona sihir untuk memutus tali asmara yang kusut antara Rose dan Evan yang menjadi suaminya di kehidupan lama dan sekarang. Apakah ia akan berhasil membalik takbir yang telah ditentukan oleh Dewa, atau malah gagal melakukannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Carolline Fenita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 25 - Bezile Kingdom

Musim panas turun lebih awal dari perkiraan. Rasanya periode bersemainya bunga dan tanaman hijau berlangsung begitu singkat. Suhu naik drastis, hanya menyisakan rasa panas yang membakar. Rencana ekspedisi menuju wilayah Bezile telah diakuisisi oleh pihak kekaisaran. Hanya menunggu waktu sebelum perjalanan dilaksanakan.

Sesuai dengan rapat yang diselenggarakan beberapa bulan lalu, bangsawan Andromeda Zen, Anne Hathaway, Brooklyn Schariac, Christoff Gideon Bussel, Evelyna Vollerei, dan Marquess Drevan de Moonstone diwajibkan untuk mengikuti ekspedisi yang dipimpin oleh putra mahkota.

"Dengan ini, aku merahmatkan putra pertamaku untuk pergi ke Bezile. Ia akan mengawasi dan menentukan pilihan yang akan dilakukan selama di luar perbatasan."

"Sebuah kehormatan saya untuk menerima rahmatmu, semoga kekaisaran Vollerei selalu diberkati dan berdiri ratusan lamanya."

Aethel Raven Vollerei secara pribadi diutus ke perbatasan dengan lima ratus prajurit tangguh dan enam bangsawan yang menjadi saksi keberlangsungan diplomasi di awal musim panas. Jika ia dapat membuat kesepakatan dengan tetua dari Bezile, sudah pasti kekaisaran Vollerei akan mendapatkan keuntungan yang cukup besar.

Angin tidak menampakkan dirinya sama sekali, menyisakan tanah kering dan tandus. Rakyat untungnya sudah menuruti perintah kaisar kala itu untuk berwaspada akan kekeringan yang sewaktu waktu datang tanpa diundang. Pangeran mahkota berada di sebuah kedai suram dan bobrok, berbincang dengan pelayan berambut kusut di belakang konter.

Tidak lama kemudian, pria yang telah menyamar sejak menyelinap keluar dari istana ini berbelok ke lorong tertentu. Asap rokok dan racauan orang tidak mengganggunya sama sekali, seolah ia sudah sering mendatangi tempat yang mudah hancur dan tergerus oleh cuaca buruk ini.

"Apakah memang tidak ada informasi selain hal yang diucapkan pelayan pria tadi?" Perkataannya lembut namun menyimpan nada dingin. Sedangkan pria di depannya menghembuskan asap tembakau dan tersenyum congkak.

"Ya. jika kau ingin tahu, aku hanya menemukan perselingkuhan dari sejumlah Viscount dan Duchess di sekitarmu."

Pangeran Mahkota menyandarkan punggungnya ke sofa kulit yang memiliki beberapa lubang di beberapa bagian. Wajahnya tidak bereaksi dan berubah sedikitpun. Tangannya melempar sekantung emas begitu saja, diterima oleh pria congkak itu.

"Saya menemukan pangeran keempat dan kedua sempat bertemu dalam salah satu penginapan, namun hanya sekali saja. Tebaklah apa yang terjadi?" pancing pria tersebut dengan mata berbinar, lagi-lagi sekantung penuh jatuh ke tangannya dan ia terkekeh. "Voila! mata mataku mendapati bahwa pangeran kedua berniat menaruh jebakan di diplomasi yang akan kau tangani tiga hari lagi."

Memendam pemikiran terburuk, Aethel memutuskan untuk mengunjungi putri perdana menteri yang telah menjalin hubungan serius dengannya. Ia adalah satu-satunya teman belajar dari gadis lainnya yang dapat diajak berbincang untuk hal apapun itu.

"Putra Mahkota telah tiba," seru seorang pengawal, membuat jemari lentik yang tengah memetik alat musiknya terjeda.

Aethel Raven Vollerei tersenyum saat memanggil pujaan hatinya dengan suara lembut, "Aphrodite."

Jika dikatakan kecantikan mana yang menjadi nomor satu dari kekaisaran Vollerei, maka Aphrodite-lah yang tepat menyandang gelar itu. Wajahnya yang oval dipadukan dengan alis tebal dan bulu mata yang panjang. Hidungnya mancung dan rahangnya tegas, memancarkan keanggunan dan kewibawaan besar. Tatapannya setajam elang dan pikirannya seluas samudera.

Putri itu menghentikan permainan musik dan berlari ke arah Putra Mahkota, tunangannya. Menjatuhkan diri dalam pelukannya. Wajahnya menyembul dari balik dada bidang namun empuk itu.

"Ada masalah? Tidak biasanya kau datang tanpa pemberitahuan," curiganya dengan mata menyelidik.

Aethel menyingkirkan helaian rambut yang terdampar di wajah oval Aphrodite, "Tidak apa apa, hanya rindu dengan Putri Kecilku ini. Tunggu aku. Kita akan melanjutkan hubungan kita menuju pernikahan ketika urusan kali ini telah kuselesaikan."

Sinar matahari menghujani keduanya, membuat mereka berdua terlihat seperti pasangan sempurna. Aphrodite melepas pelukan pujangganya dan mengaitkan tangan satu sama lain.

"Tergantung dengan kondisi, Putri Kecilmu tidak bisa lagi menunggu lebih lama," godanya seraya menyipitkan sepasang mata, sontak Aethel menarik sudut bibir kirinya ke atas, "Cobalah jika kau bisa."

Aphrodite menggelengkan kepalanya kecil, menanggapinya sebagai angin lalu. Keduanya sudah duduk di kursi yang dihinggapi tadi. Perempuan beralis tebal itu menyingkirkan jalinan benang dan menggantinya dengan papan catur. "Mari," mulainya sambil memajukan pion pertama.

Mereka bermain sembari berbicara mengenai penangguhan wilayah di seberang perbatasan kekaisaran Vollerei. Perlahan lahan, topik yang dimulai dengan ringan sudah berubah menjadi berat dalam sekejap.

"Eth, berhati hatilah. Kita tidak tahu apakah orang lain bergerak di bawah tanah untuk merusak rencana diplomasi Bezile," peringat Aphrodite setelah mengalihkan matanya ke sekitar, berjaga jaga agar tidak ada yang mendengarkan perkataannya.

Aethel menggosok pelipisnya dan berkata, "Sejauh ini aku mendapatkan informasi bahwa bala bala dan pejabat yang memihak pada pangeran empat tidak bergerak sedikitpun."

Ternyata bukan hanya dirinya sendiri yang mengendus keanehan ini. Namun ia tidak ingin membuat Aphrodite merasakan gelisah yang berkepanjangan. "Baiklah, ini adalah ekspedisi yang kupimpin untuk ke lima belas kalinya. Percaya padaku."

Telapak tangan kiri pangeran mahkota Aethel memindahkan bidak hitamnya menuju salah satu posisi, memakan tiga biji putih bidak milik Aphrodite. Awalnya pion putih itu terlihat semakin sedikit, namun bertahap ia bergerak dalam diam. Ketika Aethel mengambil langkah ke depan, putri Aphrodite langsung merenggut belasan biji hitam.

"Aku menang."

Aethel menggerakkan jari telunjuknya ke atas, "Tidak semudah itu."

Ketiga pion hitam terakhir Aethel ternyata sudah meringsek ke posisi strategis dan memakan habis biji putih yang tersisa di papan. Ketika mereka berdua sudah puas berdiskusi, salah satunya berdiri lebih awal dan mengulurkan lengannya.

Aphrodite memilih berdiri sendiri dengan anggun, menolak uluran tangan tunangannya bahkan menepisnya dengan cepat. Keduanya tertawa bersamaan. "Selama darah ini mengalir dengan deras, kaulah satu satunya permaisuri hatiku," imbuh Aethel membuat putri anggun itu tersipu.

"Dengan senang hati aku menerimanya, pangeranku," bisik Aphrodite malu malu.

Keduanya sekarang berdekatan secara fisik, namun lain dengan hati dan pikiran. Aethel menarik nafasnya sebanyak mungkin, menyingkirkan hal negatif yang melingkupi otak cemerlangnya. Sedangkan Aphrodite hanya dapat menunggu pion bergerak ke depan tanpa membuat keluarganya dikorbankan dalam permainan catur itu.

*****

Eve mengetuk pintu dan masuk ke dalam ruangan kerja. Bunga layu akibat kekeringan. Segenggam surat dan formulir dipegang terlalu kuat hingga permukaannya tidak lagi rata. Pelayan itu meletakkan secangkir teh dengan ringan. Ia menyadari kegundahan lelaki berjubah biru itu, terlihat dari urat yang muncul di lehernya.

"Teh pesanan anda."

Si lelaki bermata emas berbalik, ia tidak menyadari bahwa Evelyn sudah masuk ke kamarnya. Pria itu menjauhi sudut jendela dan mengulurkan lengannya pada secangkir teh tersebut.

Andromeda meminum tehnya dengan tenang sebelum membuka mulutnya, "Kepergianku tiga hari lagi, tolong cari dan panggil Rose untuk menemuiku."

"Baik," jawab Evelyn sambil menatap lurus lawan bicaranya. Sebelum itu, ia menyelipkan empat butir giok berwarna merah keabuan pada jubah Duke Cornwall.

"Keluarkan dalam kondisi mendesak, dan lempar ke musuhmu dengan cepat. Benda ini dapat meledakkan dirinya dalam radius 100 kilometer."

1
Tini Timmy
strategi yang bagus
Tini Timmy
seru" nih scene ini
Tini Timmy
racun apa tuh/Frown/
Bening Hijau
3 iklan untuk mu
Cherlys_lyn: terima kasihh
total 1 replies
Tini Timmy
lanjut kaka
Tini Timmy
lanjut kakak
iklan untuk mu
Cherlys_lyn: terimakasih untuk dukungannya 😁
total 1 replies
Tini Timmy
lanjut kakak
Lei.
iklan untukmu ka
Cherlys_lyn: terima kasih untuk dukungannyaa
total 1 replies
Tini Timmy
semangat nulisnya kk
Cherlys_lyn: siappp 😁
total 1 replies
Lei.
semangat ka, ada iklan untukmu
Cherlys_lyn: terima kasihh 🥰
total 1 replies
Bening Hijau
ngeri2 sedap chapter ini
Tini Timmy
semangat nulisnya /Smile/
Cherlys_lyn: terima kasih yaa 🥰
total 1 replies
Lei.
2 iklan untukmu ka
Cherlys_lyn: terima kasih atas dukungannyaa 🥰
total 1 replies
ona
terkejut terjungkal terpungkur
ona
bener itu bener
ona
WOYYY PANGERAN KEDUA KEJAM BANGET BJIR NGAPAIN DAH ITU GUE KESEL
Cherlys_lyn: ini baru permulaan, nanti akan disuguhkan adegan yang lebih menjadi-jadi dibanding hari ini 💀💀
total 1 replies
ona
bjir eve ngapain dah
Bening Hijau
ini cerita kehidupan rose sebelum mengulang waktu, kah
Cherlys_lyn: Benar sekali, jadi di bab 18 Rose baru mulai diingatkan secara perlahan oleh anak pemberi permen ☺️
total 1 replies
Lei.
semangat ka, ini ada 3 iklan untukmu
Cherlys_lyn: terima kasihhh
total 1 replies
Tini Timmy
menarik /Smile/
lanjut kk
Cherlys_lyn: okeee, terima kasih ya 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!