NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Si Perawan Tua

Terjebak Cinta Si Perawan Tua

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / berondong / Pernikahan Kilat
Popularitas:54.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: Bhebz

Terjebak menikah dengan seseorang yang tidak pernah diinginkan adalah sebuah musibah besar, terlebih jika keduanya mempunyai latar belakang sosial yang berbeda. Tak ada cinta tapi harus hidup seatap adalah hal yang harus dilakoni Marvin Andrian dan Malena Rachman.

"Terang saja Miss mau menikah denganku karena aku ini siswa terpopuler di sekolah!" Marvin Andrian.

"Meskipun aku dapat predikat perawan tua, aku juga tidak ingin sembarang menikah, apalagi dengan anak ingusan seperti kamu!" Malena Rachman.

Mampukah mereka hidup bersama meskipun tanpa ada cinta diantara mereka berdua

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bhebz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 Perlu Diculik

Suasana sekolah berstandar internasional pagi itu cukup ramai tapi khidmat. Seluruh peserta ujian akhir sekolah beserta para guru sedang duduk di tengah lapangan untuk melakukan doa dan dzikir, sebagai persiapan menyambut tahapan akhir dalam proses pembelajaran mereka di sekolah menengah atas.

Masa putih abu-abu akan segera berlalu dengan waktu yang terasa sangat singkat. Tiga tahun berada di sekolah itu dengan begitu banyak kenangan indah terukir jelas di sanubari mereka.

Mereka tak tahan untuk tertawa dan juga menangis saat melihat kolase kegiatan dan aktivitas mereka selama lebih dari seribu hari di tempat yang sangat istimewa itu di putar di sebuah layar yang cukup besar di tengah lapangan.

Benar kata orang, masa putih abu-abu adalah masa-masa yang sangat indah sampai mereka sangat berat untuk meninggalkannya. Akan tetapi sesuai aturan dalam pendidikan, masa itu pun harus mereka lewati untuk sampai ke tahap pendidikan lanjutan yaitu universitas.

Saat ini mereka sangat tegang karena dalam hitungan jam, mereka akan berjuang di garis finish.

Sebuah fase penentu atas usaha semua pihak dalam melaksanakan sebuah proses pembelajaran yang bermakna. Walaupun sebenarnya, sebuah penilaian akhir tidak serta merta sebagai hal yang harus ditakuti. Karena yang sebenarnya, pembelajaran yang bermakna itu ada pada prosesnya bukan semata-mata pada nilai akhirnya.

Dipimpin oleh seorang guru spiritual, mereka mengaminkan setiap untaian doa yang begitu sangat menyentuh kalbu setiap orang yang mendengarnya.

Hati mereka jadi tenang, dan tidak terlalu terbebani secara mental. Mereka diajak untuk berpasrah pada Tuhan sang penguasa jagad atas segala urusan mereka.

"Allahumma laa sahla illa maa ja'altahu sahlan wa anta taj'alul hazna idzaa syi'ta sahlan," ucap sang kiyai dengan sangat khusu'.

"Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah, sedang yang susah bisa Engkau jadikan mudah, apabila Engkau menghendakinya."

Robbisyroh lii shodrii, wa yassir lii amrii, wahlul 'uqdatam mil lisaanii, yafqohu qoulii

"Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, agar mereka mengerti perkataanku," (QS Thaha: 25-28).

"Rabbanaa aatinaa mil ladunka rahmatan wa hayyi' lanaa min amrinaa rasyadaa."

"Ya Allah, Tuhan kami berilah kami di sisi-Mu suatu rahmat, dan persiapkan kami mengenai urusan kami dengan petunjuk-Mu. Aamiin Allohumma Aamiin..."

Doa yang sangat indah itu pun ditutup dengan membaca surah Al-fatihah untuk dikirimkan kepada baginda nabi dan kepada para pahlawan dalam bidang pendidikan.

Setelah acara selesai, semua siswa diminta berbaris rapih di tengah lapangan untuk meminta maaf dan juga meminta keridhaan para guru agar apa yang akan mereka hadapi kedepannya sukses dengan keberkahan.

Hanya Marvin yang tidak ikut dalam antrian. Sejak tadi, ia nampak sangat gelisah. Seseorang yang sangat dekat dengan hatinya tak ia temukan diantara para guru yang berdiri di depan bersama dengan papa dan mamanya.

Di depan sana, ia tak melihat Miss Malena, guru sekaligus isterinya. Rasa khawatir kini menggerogoti hatinya karena wanita itu tak pernah lagi ke sekolah sejak beberapa hari yang lalu.

Tak pernah ada kabar yang ia dapatkan dari Malena, bahkan komunikasi pun sengaja diputus sepihak oleh wanita kesayangannya itu.

Ke rumah sakit pun, hanya Kartina yang bisa ia temui, sedangkan Malena, katanya sedang sibuk mengurus sesuatu yang entah apa. Sungguh Ia cukup stress tapi berusaha untuk tenang mengingat waktu ujian semakin dekat.

Tak ingin ia terganggu dengan keadaan yang sangat pelik ini, ia pun kabur dari sekolah padahal acara doa dan dzikir itu belum sepenuhnya selesai.

Pria itu mendatangi rumah sakit lagi tapi informasi yang ia dapatkan dari Martin, sang abang adalah, pasien yang notabene adalah ayah dari gurunya itu telah keluar dari rumah sakit dua hari yang lalu dan akan datang untuk kontrol lagi pekan depan.

"Kamu kok mencurigakan sekali Vin, mana ada siswa yang begitu perhatian pada gurunya seperti kamu ini?!" tatap Martin dengan segala persangkaannya.

Marvin tidak ingin menjawab dan lebih memilih meninggalkan rumah sakit itu untuk mendatangi rumah kost Malena.

"Bu guru yang pake kacamata itu baru saja pergi dengan menggunakan taksi," jawab seseorang yang ia tanyai tentang keberadaan Malena.

"Oh, terimakasih banyak tante," jawab Marvin kemudian segera pergi dari tempat itu. Pria itu pun menyusuri jalan raya dengan mobilnya sendiri berharap bisa bertemu dengan Malena.

Nihil.

Sampai sore, ia tak menemukan istrinya itu dimanapun. Akhirnya ia pun pulang ke rumahnya dengan perasaan yang sangat sakit. Tak ada lagi semangat untuk menempuh ujian akhir sekolah besok paginya.

"Aaargh sial!" teriaknya seraya memukul dinding kamarnya hingga buku-buku jarinya berdarah.

"Kenapa kamu pergi dan tak mau mendengarkan penjelasanku!" Marvin kembali memukul dinding dengan perasaan yang sangat sakit.

"Elsa sialan! Kalau Malena benar-benar meninggalkan aku, akan kubuat kamu menderita brengsek!"

Marvin tak sadar menitikkan airmatanya. Sungguh, ia sangat rindu dengan sosok istrinya yang selalu memberikannya motivasi untuk maju dan juga sukses. Tapi justru di saat ia sudah hampir berada di garis finish. Wanita itu justru meninggalkannya.

"Aaargh!" Marvin kembali berteriak keras untuk memberikan rasa lapang pada dadanya yang terasa sangat sesak.

Tak lama kemudian, ia pun membuka pakaiannya dan memilih untuk berenang sepanjang malam itu karena ingin menghibur dirinya.

Andrian dan Indira yang melihat sang putra seperti itu jadi khawatir. Marvin tak pernah seperti ini sebelumnya. Anak itu paling berenang hanya hitungan puluhan menit tapi sekarang, waktu sudah larut tapi Marvin masih betah di dalam kolam.

"Marvin! Ini sudah larut nak, nanti kamu sakit padahal besok kamu harus ikut ujian lho," tegur Indira.

Marvin tak menjawab tetapi akhirnya keluar juga dari kolam dan meraih handuk untuk menutupi tubuhnya.

"Ada apa Vin? Apa kamu ada masalah nak?" tanya Indira lagi dengan tatapan khawatir. Marvin hanya diam.

"Marvin, mama ada disini sebagai sahabat kamu. Kalau kamu ada hal yang ingin kamu ceritakan, cerita saja."

Marvin lagi-lagi terdiam.

"Urusan dengan Elsa sudah beres bukan? Anak itu memang pembohong sejati. Gak usah kamu pikirkan. Kamu fokus aja untuk ujian kamu."

"Iya ma, makasih. Sekarang aku mau tidur, selamat malam ma," balas Marvin dan segera berlalu dari hadapan mamanya. Indira hanya menghela nafasnya kemudian berdoa semoga putranya itu baik-baik saja.

🌻

Pagi-pagi sekali, Marvin sudah bangun dan melaksanakan sholat subuh. Setelah itu ia langsung berpakaian yang rapih dengan semangat 45 untuk mengikuti ujian meskipun suhu tubuhnya sepertinya sedang tidak normal.

Semalaman ia banyak merenung. Cintanya pada sang guru akan ia buktikan dengan kesuksesan agar ia pantas mendapatkan hati wanita itu seutuhnya. Bukan hanya itu, impian dan doa kedua orangtuanya adalah penyemangat terbesar dalam hidupnya.

Melajukan mobilnya ke arah sekolah, ia masih saja berharap bisa bertemu Malena sebagai vitamin penyemangat. Dan begitu bahagianya ia karena yang menjadi pengawas ujian di kelasnya adalah Malena, yang sangat ia rindukan.

"Maaf Miss, link untuk soal Bahasa Indonesia kok gak bisa terbuka ya?" tanya Marvin untuk meminta perhatian Malena yang sejak tadi sangat dingin padanya.

"Pak Yusran, yang akan membantu kamu, silahkan pak," jawab Malena seraya mempersilahkan rekannya sesama guru untuk membantu Marvin.

Marvin mengeratkan rahangnya kesal. Padahal ia hanya berpura-pura ada masalah, supaya guru kesayangannya itu datang menghampirinya.

"Udah bisa kok pak, makasih," ucap Marvin cepat. Pak Yusran tersenyum dan langsung duduk kembali di samping Malena.

"Awas kamu Miss, sepertinya kamu perlu diculik setelah ujian selesai!" gumam Marvin seraya membaca teks bahasa yang begitu panjang di hadapannya.

🌻

*Like dan ketik komentar agar author semangat updatenya oke?*

1
Rostina Sahar
Melanie kamu menyiksa dirimu sendiri...
nuraeinieni
ampun deh yg sdh anu,,,pelan2 martin,ntar lecet tombol merah mudax,,,,😃😃😃😃😃
melanie ketemu jodohx,😃
Isss
/Facepalm//Joyful/ nunggu anu deh
sunshine wings
lanjut author..
Semangat.. 💪💪💪💪💪
💖💖💖💖💖
Normah Basir
melani2 klau kesel jng lampiaskan ke kerikil yg tak punya salah/Facepalm//Facepalm/
Raffi975
kayaknya jodoh mbak dokter ini , lanjut Thor 🤭
🍁Fiqrie N𝐀⃝🥀fazCinta☠ᵏᵋᶜᶟ🦂
Akhirnya batu itu memakan korban...
aduhhhhh batu yang malang apa pria yang malang??????.....
ggggg
🍁Fiqrie N𝐀⃝🥀fazCinta☠ᵏᵋᶜᶟ🦂
WA mu buka
dan WA ku masukin
🤣🤣🤣🤣
Hadiyah 0575
jadi malu nih bacax...🙈🙊
Hadiyah 0575
Warning...ada adegan anu...😎
Hadiyah 0575
Yono mabuk2an mungkin krn bapakx sdh pensiun ..dan gadis incaranx pun digaet orang🤣🤣
Hadiyah 0575
Marvin dan martin sama2 sdh gak tahan pengen anu..🤭
Hadiyah 0575
Sadar diri dong kamu mel dokter martin ga anu sama kamu..😊
Hadiyah 0575
waduh...hati2 elsa jaga bang martin ada tanda2 pelakor nih..
Normah Basir
menginspirasi, ternyata betul cinta tak mengenal usia,
Rahmah Salam
anux kena sensor..../Grin/
Rahmah Salam
kaki jd kepala...kepala jd kaki bgtu barangkali...😂
nuraeinieni
bapak rahcman pengertian sekali,,,;kebelet pingin pnx cucu,,,,.
turut mengaminkan do'ax ibu,,,semoga malena cepat hamil dan langsung kembar tiga.
Rahmah Salam
/Casual//Casual/
nuraeinieni
aduh bu,,,anakmu malena bukan kepikiran yono,,,,tp anak dan mantumu lagi anu,,,,😃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!