NovelToon NovelToon
DUNIA KEGELAPAN

DUNIA KEGELAPAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / rumahhantu / Mata Batin / Kutukan / Kumpulan Cerita Horror / Roh Supernatural
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ning Angelin

"Dunia Kegelapan" menyajikan berbagai kisah seram dan misteri Dunia Lain yang akan membuatmu penasaran hingga terbawa suasana. Perasaan merinding, bulu kuduk berdiri, dan ketakutan hanyalah bagian-bagian kecil yang menemanimu saat membaca kisah-kisah Dunia Lain.

Sesuatu yang lebih dari itu akan membuatmu masuk kedalam kisahnya dan merasakannya secara langsung, setelah itu serangkaian peristiwa mengerikan yang dipenuhi ketegangan dan hal-hal mistis akan menemani hari-harimu.

Nah, demi memuaskan hasratmu akan cerita-cerita seram,

Check this out and Read!👉
Selamat Membaca...🤗

Godbless...!!!😇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ning Angelin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gangguan Mental

Di tengah-tengah kekacauan yang sedang terjadi, MiLLie di kamar kostnya sedang menulis novel. Tiba-tiba teringat saat ia ditawari daging oleh Dimas yang seperti daging manusia itu. Dia lalu melihat handphone nya.

"Ya ampun, sudah larut, aku harus tidur." Gumam MiLLie.

Sementara MiLLie tertidur, Dimas memperhatikan MiLLie dari lobang kecil yang ia buat agar bisa mengawasi MiLLie.

Namun MiLLie terbangun karena bermimpi lagi.

"Aku hampir saja pergi ke tempat mengerikan itu lagi." gumam MiLLie.

kemudian MiLLie keluar dari kamarnya. Ia melihat sekelilingnya sedang kosong, namun ia terkejut saat berbalik, Cecep sudah berdiri di depan kamar kostnya sambil menatap aneh MiLLie dengan sebilah pisau ditangannya.

"Dia tidak akan pindah kan?" Kata Cecep.

"Astaga!" MiLLie terkejut.

"Ku bunuh kau!" Kata Cecep.

"Apa katamu?" Tanya MiLLie.

Cecep masuk kembali kedalam kamarnya dan menutup pintu kamarnya dengan kasar hingga membuat MiLLie sekali lagi melompat karena kaget.

"Sudahlah! Lupakan saja, jika aku anggap serius aku akan sama saja dengannya." Kata MiLLie dalam hati sambil berjalan keluar dari asrama melatih itu.

MiLLie bekerja seharian di kantor, dan setelah istirahat makan siang, ia keluar sebentar dari kantor untuk jalan-jalan. Namun ia sangat terkejut melihat Dimas dari seberang jalan memperhatikannya dan menatap dirinya dengan serius dan penuh misteri.

Kemudian tiba-tiba sebuah mobil lewat dan saat mobil itu pergi, Dimas telah menghilang dari tempat itu.

"Apa aku kelelahan karena kurang tidur? Sampai aku harus berhalusinasi segala." Pikir MiLLie.

kemudian ia kembali kedalam kantornya untuk melanjutkan bekerja.

Sedangkan Bibi Dina, sedang keluar dari asrama dan menemui seorang wanita sebayanya. Ia kemudian mengajak wanita sebaya dengannya itu untuk minum teh bersama di asrama miliknya.

"Silakan! Hanya ini yang bisa aku sediakan untuk tamu istimewaku." Kata bibi Dina.

"Tidak apa-apa, terima kasih." Jawab wanita itu.

Kemudian Jono masuk dan bertanya.

"Ibu kost, siapa wanita itu?" Tanya Jono.

"Kami bertemu di jalan, dia sangat pintar, aku mengundangnya untuk menanyakan beberapa hal. Mau ikut mengobrol? Duduklah!" kata bibi Dina.

Jono mengambil kursi dan bergabung dengan mereka.

Setelah beberapa saat, wanita itu mulai ketakutan akibat tingkah laku Jono yang kurang wajar. Ia kemudian berdiri dan memohon untuk pamit pergi. Namun saat berdiri, wanita itu pusing dan tidak bisa berjalan.

Bibi Dina tersenyum aneh dan berdiri untuk memapah wanita itu agar duduk kembali.

"Dasar wanita aneh. Bu, kau tahu kenapa banyak orang yang sakit di sekitarku?" Tanya bibi Dina.

"Apa?" Tanya wanita itu kebingungan sekaligus ketakutan.

"Hal itu karena aku yang telah membuat mereka sakit." Jawab bibi Dina.

Kemudian ia menjambak rambut wanita itu.

"Tolong jangan sakiti aku." Teriak wanita itu,

"Dasar bedebah!" Bibi Dina membenturkan kepala wanita itu di meja hingga membuatnya pingsan.

Kemudian, bibi Dina dan penghuni kost lainnya menyeret wanita itu ke kamar 666 di area terlarang. Disana wanita itu diikat di sebuah kursi. Wanita itu terbangun dan terkejut sekaligus ia ketakutan. Karena saking ketakutannya, wanita itu sampai pipis di celananya.

"Astaga! Lihat keringatnya, apa sebegitu menakutkan sampai kau harus mengompol di celana?" kata bibi Dina.

Cecep sedang mengasah Kampak nya di depan wanita itu.

"Dewa yang kau imani itu, akan datang menolong dan menyelamatkanmu, kan?" Kata bibi Dina lagi.

"Benar bukan?" Tanya bibi Dina lagi dengan tatapan aneh dan senyum misterius.

Ia lalu mengambil Kampak yang sedang diasah oleh Cecep.

"Kehidupan itu, menarik bukan?" sambil melayangkan Kampak pada wanita itu.

Jojo mulai dengan cekikikan nya dan membuat suasana menjadi semakin mencekam dan menakutkan. Sedangkan wanita itu histeris ketakutan.

"Anak-anak, aku mau urus sesuatu dulu. kalian bersenang-senanglah dengan wanita ini dulu." Kata bibi Dina.

Hari sudah malam, MiLLie selesai bekerja dan berjalan kembali ke asrama tempat iya tinggal. Saat ia masuk, bibi Dina segera menyapanya.

"Akhirnya kau pulang juga." Kata bibi Dina.

"Ada apa bibi?" Tanya MiLLie.

"Masuklah sebentar." Kata bibi Dina.

"Kenapa?" Tanya MiLLie.

"Masuk saja, hanya sebentar." Kata bibi Dina.

"Astaga, kamu berkeringat! Minum ini." kata bibi Dina sambil memberi segelas susu.

"Kenapa bibi memanggilku." Tanya MiLLie.

"Bibi hanya mau bertanya saja." Kata bibi Dina.

"Pagi ini, aku melihatmu berbicara dengan polisi wanita, apa ada masalah?" Tanya bibi Dina.

"Pagi tadi?" Kata MiLLie.

"Iya, apa kau ada masalah? kalian membicarakan hal yang serius?" Tanya bibi Dina.

"Hal serius?" kata MiLLie bingung.

"Sudahlah. Itu tidak penting. Tapi seperti yang kau tahu, beberapa penghuni sudah pindah, aku harus mencari nafkah. Jika rumor aneh menyebar, bisnisku akan terkena dampaknya. Kamu paham bukan?" Kata bibi Dina.

"Tentu saja. Aku mau masuk kamar dulu." kata MiLLie.

"Baiklah. Sini gelasnya." jawab bibi Dina.

Setelah itu, bibi Dina ke dapur untuk memasak. Lalu datanglah Dimas.

"Bagaimana kabar anak itu?" Kata Dimas.

"Ayolah, itu bukan pengalaman pertamaku. Obatnya mulai berpengaruh, tidak perlu cemas! Malam ini kau akan membereskan anak itu?" Tanya bibi Dina.

"Ibu bukan urusanmu. Ngomong-ngomong kenapa kau melakukannya?" Tanya Dimas.

"Melakukan apa?" ucap bibi Dina.

"Wanita itu, yang sekarang ada di kamar 666 lantai atas." Kata Dimas.

"Kenapa? Kau juga akan membunuh aku karena gegabah?" Tanya bibi Dina.

"Tentu saja tidak! Karena bibi istimewa." ucap Dimas.

"Bayangan saja terkurung di sini cukup lama. Kita mudah frustasi. Hahahahaha...." Ucap bibi Dina sambil tertawa aneh.

"Benar! Aku akan mempercayaimu. Sampai jumpa, aku pamit." ucap Dimas sambil mengelus pundak bibi Dina.

Di Kamarnya, MiLLie tampak gelisah dan tidak bisa tidur.

"Aneh! kenapa kepalaku sakit tiap aku kembali ke sini? Aku merasa mual." ucap MiLLie.

MiLLie kemudian keluar dari kamarnya dan berjalan menyusuri lorong-lorong kost.

Ia mulai kehilangan akal sehatnya dan berjalan bagaikan orang tak tentu arah. Pikirannya kacau balau, dipenuhi oleh setiap masalah yang terjadi di kantornya dan bagaiman orang-orang kantornya memperlakukannya. Dan di tambah lagi semua bayangan misterius tenang kamar kostnya dan semua penghuni kamar yang tampak aneh dan misterius itu.

"Bunuh dia..." Kalimat itu terus terngiang-ngiang di dalam fikiran MiLLie. Membuatnya terus berjalan mondar-mandir di lorong-lorong asrama. tatapan matanya hampa dan kosong.

Kemudian ia kembali kekamarnya, lalu ketiga penghuni kost itu berdiri di setiap pintu kamar mereka dengan benda tajam masing-masing di tangan mereka. Sedangkan Dimas, masih mengawasi MiLLie dari lobang kecil yang ia ciptakan di kamarnya.

MiLLie tampak pucat dan berdiri di kamarnya menatap ke dinding dengan tatapan hampa dan tiada arti.

"Apa pencernaan ku terganggu? Rasanya aku letih sekali." ucap MiLLie dalam hatinya.

Sementara Jojo, mulai cekikikan di depan pintu kamar MiLLie.

Cecep dengan kampaknya mulai tersenyum aneh. sedangkan Jono penuh dengan tatapan tajam dan penuh misteri.

"Ada orang yang menganggu suasana hatiku tadi, apa aku minum obat? Kenapa tubuhku, kenapa aku? Kenapa tiba-tiba aku..." Ucap MiLLie.

Tidak sempat mengucapkan kalimati, MiLLie terjatuh di lantai dan pingsan.

Seseorang berjalan kearah kamarnya dengan membawa sebuah palu di tangannya.

...Bersambung...👉...

1
Anita Jenius
Wah ceritanya seru.
beberapa like buatmu. semangat ya
Ningsi Srin Sunarti: terimakasih banyak 😇🙏 semoga suka dan dukung terus ya?
total 1 replies
bb_yang_yang
Terbaik! Worth to read!
Anime lovers
Saya merasa terinspirasi oleh perjuangan tokoh-tokoh dalam cerita.
Ningsi Srin Sunarti: Halo, terima kasih 🙏 dukung terus ya, God bless 😇
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!