Merindukan Cinta Suami

“Raka??” jelas terdengar di telingaku Renata menyebut nama mas Raka. pandangan mata mereka saling bertemu, sepertinya mereka berdua saling kenal satu sama lain titik Tapi sejak kapan? atau jangan-jangan Renata ini mantan istri mas Raka ? karena dari dulu memang aku tidak pernah tahu siapa perempuan yang sangat masyarakat cintai itu hingga membuat dirinya melawan papa, sama sepertiku.

Ya... aku juga turut merasa bersalah karena sebagai anak tidak pernah mendengarkan ucapan orang tua. Padahal tanpa kita sadari feeling seorang Ayah atau Ibu itu begitu kuat pada kebahagiaan anaknya. Hal yang tidak pernah aku lihat dari sudut mataku untuk laki-laki yang pernah ku cintai yang pernah membersamaiku selama 15 tahun, dapat dilihat oleh Papa meski mereka hanya bertemu sekali saja.

“Alin, Ayo kita pergi dari sini!” ajak Mas Raka padaku, dia langsung menarik tanganku untuk menjauh dari mas Dery dan juga Renata. Sedangkan Putra, lagi-lagi itu hanya mengikuti kami saja tanpa berkata sepatah kata pun.

saat kami sudah sampai di dalam mobil kulihat Mas Raka menyugar rambutnya dengan kasar. Ada rasa marah di sana, aku bisa melihatnya dengan jelas.

“Mas gak apa-apa?” tanya ku hati-hati, aku takut pertanyaan ku mengusik nya. Karena mungkin saat ini ia sedang berperang dengan dirinya sendiri untuk menahan gejolak amarah yang membuncah.

Putra memegang pundak ku, dia memberi isyarat untuk diam sebentar. Aku menuruti nya dengan anggukan kecil.

“Dia istri kedua Dery?” mas Raka membuka suara nya.

“Iya mas! dia Renata.. istri kedua mas Dery, yang juga merangkap sebagai sekretaris nya.” jawab ku jujur.

Mas Raka langsung memukul stir kemudinya dengan sangat kuat. aku dan juga Putra sempat sedikit kaget.

“Brengsek! jadi perempuan ular itu ada di sini dia sudah merusak hidupku Dan kini dia juga merusak rumah tangga adikku?? aku akan memberi perhitungan pada Renata!”

Tunggu.. Ternyata dugaan ku benar. Renata mantan istri mas Raka? tapi bukannya dia juga mantan terindah mas Dery juga?

Wah.. hebat sekali kau Ren.. kau bisa membuat kedua laki-laki ini bertekuk lutut dihadapan mu. Tapi beruntung nya mas ku ini sudah sadar kalau perempuan itu gak baik. Sedangkan Mas Dery, dia justru...

Sudahlah.. biar itu menjadi urusan nya.

“Sabar Ka, lebih baik sekarang kita makan dulu.. biar aku yang nyetir, kamu sama Alin duduk dibelakang aja!” Papar Putra, mungkin ia paham situasi mas Raka saat ini, kalau sampai mas Raka yang nyetir dikhawatirkan kalau akan terjadi yang tidak diinginkan dijalan.

Mas Raka mengirup nafas dalam-dalam, lalu membuang nya dengan kasar. Setelah nya dia turun lagi dari mobil dan masuk ke kursi belakang, aku juga langsung pindah kebelakang untuk menenangkan mas ku itu, dan Putra langsung mengambil alih untuk menyetir.

Saat mobil sudah kembali jalan, aku langsung mengusap pundak mas Raka dengan lembut.

“Mas, apa Renata itu..”

“Ya.. dia perempuan itu, Lin! perempuan yang membuat mas jadi anak durhaka melawan papa, padahal papa sudah mengingatkan kalau dia bukan wanita baik-baik. Papa sering bilang kalau dia kerap bertemu papa di hotel dengan kolega-kolega papa sewaktu papa meeting. Pasangan nya gak satu tapi banyak!” aku menutup mulut ku tak percaya, Renata seperti itu? Lalu Nimas.. apa Nimas itu keponakan ku?

“Astagfirullah.. tapi mas.. Renata punya anak? apa anak itu, anak nya mas?”

“Bukan! waktu mas pertama kali menyentuh dia, dia sudah hamil lebih dulu.. entah itu anak siapa mas gak mau tahu! malam itu juga mas menceraikan dia!” mas Raka memijit kepala nya yang mungkin terasa sakit. Ternyata bukan cuma aku yang tersakiti disini, kakak ku satu-satunya juga turut jadi korban dari kelicikan dan kebusukan dari wanita yang sangat mas Dery cintai itu.

“Sudahlah mas, lupakan saja rasa sakit yang pernah dia buat untuk ma, Aku yakin mas akan bertemu dengan perempuan yang baik dan mencintai mas,”

“Apa kau tidak sakit hati dengan kelakuan nya ? Dia sudah mengahancurkan rumah tangga mu Lin! mas ingin sekali mencekik nya sekarang!”

“Untuk apa mas?? kalau ditanya apa aku sakit hati atau tidak, jelas rasanya sakit sekali.. tapi tamu tidak akan bisa masuk kalau si empunya rumah tidak mempersilahkan nya kan? jadi dalam hal ini bukan salah Renata saja, tapi mas Dery juga. Sekali nya dia mengizinkan wanita lain masuk kedalam hati nya itu berarti rumah tangga kami selesai! tadinya Alin masih berpikir untuk mempertahankan rumah tangga ini demi anak-anak. Tapi Alin gak mampu mas, bayangan pengkhianatan nya selalu berputar dikepala!” tanpa terasa aku kembali mengeluarkan air mata ku. Tapi ini terakhir kali nya .. tidak lagi untuk kedepannya..

Putra menarik tissue dan menyerahkan nya padaku. Aku baru sadar kalau ada orang lain di mobil ini selain kami berdua. Aku jadi berasa tidak enak pada Putra karena sudah membuka aib rumah tangga ku sendiri didepan laki-laki lain.

“Maaf, jangan merasa tidak enak ya Bu Alin, anggap saja aku tidak ada.. anda bisa meluapkan segala emosi anda pada kakak anda!” papar Putra buru-buru, mungkin ia merasa kalau aku merasa canggung pada nya.

“Adik mas memang kuat, mas bangga pada mu Lin.. tenang saja, setelah ini pasti banyak laki-laki yang akan mengantri untuk jadi suami mu!”

“Apaan sih mas, aku udah 37 tahun, rasanya udah gak layak buat cari pasangan begitu.. aku mau fokus sama anak-anak aja!”

“Kamu masih muda.. masih sangat cantik, masih banyak yang mau sama kamu, Lin!”

“Gak tahu sih nanti gimana, yang pasti sekarang ini aku mau fokus sama yang lebih penting aja mas, mas juga lupain Renata.. cari wanita lain, gak sadar udah 41, temen-temen kamu anak-anak nya pasti udah pada bujang mas, lah kamu masih sendiri aja.”

“Mas ada temennya loh, tuh Putra.. sama Zayn tadi, mas masih punya temen ya..” aku mencebik mendengar jawabannya.

“Sekalian aja kalian bikin trio perjaka tua!” aku tergelak sendiri begitu kata-kata keluar dari mulut ku. mas Raka langsung menutup mulut ku dan membawa nya kedalam ketiak nya.

Hal yang sudah lama begitu aku rindukan. Terlihat sepele namun begitulah kami.. Semua berubah saat aku beranjak dewasa dan bertemu mas Dery, mereka berdua menentang dan tidak pernah lagi berkata manis padaku.

Tapi kali ini, aku bertekad akan memperbaiki semua nya.. Ku harap mas Raka juga secepat nya bertemu dengan perempuan lain, perempuan yang mampu menggetarkan hati nya, setelah parah yang teramat mengiris.

Sedangkan untukku.. Entahlah.. akan seperti apa jadi nya jalan didepan nanti.