Pernikahan Paksa

Seperti janji hendrik semalam,ia livia dan putrinya kini sudah berada di kebun binatang,terlihat ruby yang sangat begitu antusias melihat banyak hewan-hewan lucu di matanya.

"Sayang,kalian tunggu sini yah,mas mau beli minuman dulu":Ucap hendrik.

"Iya mas,jangan lama":Balas Livia sembari menggendong Ruby,hendrik menganggukan kepala dan berlalu dari sana.

Sembari menunggu hendrik,Livia menemani sang putri tercinta untuk melihat binatang lainnya.

Sedangkan hendrik yang baru selesai membeli minum tak sengaja menabrak seorang anak kecil berumur lima tahun,lalu di susul bocah yang sama dengan anak yang dia tabrak.

"Kamu gapapa nak?":Tanya hendrik sembari membantu bocah laki-laki itu berdiri.

"Gapapa om,maaf kalau Raska menabrak om":Ucap anak kecil itu,tapi ada yang aneh dengan perasaanya,ia merasa begitu akrab dengan anak ini,bahkan mata itu mata yang mengingatkan dirinya ke ruby.

"Raska,kamu selalu saja ceroboh,aku sudah menasehatimu untuk tak berlari":Ucap bocah yang sama dengan raska yang baru saja tiba.

"Maaf abang,aska gak sengaja nabrak om ini":Hendrik mentap bocah yang baru tadi mengomeli bocah bernama raska.

Baru saja bocah itu ingin membuka suara,tapi tak jadi karena mendengar teriakan milik mamanya,hendrik merasa familiar dengan suara itu.

Dan alangkah terkejutnya saat melihat wanita yang selama ini di kabarkan meninggal akibat kebakaran beberapa tahun yang lalu,sekarang hendrik dapat melihat wanita itu berdiri dihadapanya dan tengah mengomeli bocah bernama raska.

"Ruby":Panggilnya,yah wanita yang datang tadi tidak lain adalah ruby,ruby yang mendengar namanya di panggil menoleh,dan ia juga sama terkejutnya seperti hendrik.

Tanpa basa basi hendrik langsung memeluk ruby dengan begitu erat,bahakan ruby yang memberontak tak bisa melepaskan diri.

"Lepas,lepaskan saya":Ucap ruby berusaha memberontak.

"Tidak akan,saya merindukan kamu ruby,saya menyesal sudah membuat hidup kamu menderita,saya mohon kembali lah,Livia juga ingin meminta maaf ke kamu":Pintah Hendrik yang sudah melepaskan pelukanya sembari memegang bahu ruby.

"Gak,saya gak akan kembali kerumah itu lagi,saya sudah hidup bahagia bersama kedua anak saya,saya tak akan pernah kembali":Ucap ruby dingin,mata hendrik tertuju ke arah Raska dan satu bocah bernama Rafka.

"Mereka anak saya kan,benarkan?":Tanya hendrik ke ruby.

"Hahahah,anda jangan melucu tuan,bahakn anda tak pernah menggarap mereka darah daging anda,mereka anak-anak saya bukan anak tuan,dan saya tak akan pernah membiarkan anak saya memanggil anda ayah":Setelah mengatakan itu ruby memegang kedua tangan anaknya,lalu berjalan meninggalkan hendrik yang kini menatap dirinya.

Ia harus memberitahukan ini ke Livia,dan akan mencari tahu dimana ruby tinggal,dan bagaimana bisa hidup padahal ia yang melihat tubuh ruby di makamkan,walau tak begitu jelas terlihat karena akibat luka bakar yang parah.

Setelah itu hendrik pun bergegas mencari lIvia dan putrinya,ia harus menjelaskan hal ini dirumah,ia tak mau hal ini menjadi sia-sia untuknya,ia harus meminta maaf ke ruby,walau tak akan pernah di maafkan,mengingat perlakuan kejam yang lakukan dulu,memang bukan hal yang baik bahkan tak bisa dimaafkan,hendrik sangat menyesal dengan perbuatannya itu.