Queen Of Mafia

Velina baru saja tiba di mansion caca, dia langsung menghampiri caca di ruang baca.

" Duduk lah ". Ucap caca menyadari kedatangan velina bahkan velina belum sempat menyapa caca.

" Baik queen ".

" Apa yang ingin kau sampaikan pada ku ? ". Tanya caca tanpa menatap velina.

" Ini tentang nona chloe ". Jawab velina sembari duduki di sofa depan caca.

" Bukan kah kau baru saja bertemu dengannya ? ". Tanya caca.

" Ya queen, aku juga sempat ngobrol sebentar dengannya ". Jawab velina.

" Dia wanita yang cukup agresif, tapi ada yang aneh jika queen menuduhnya yang meneror queen pagi ini ". Sambung velina terdengar serius sehingga caca sempat menoleh sejenak ke arahnya kemudian kembali membaca bukunya.

" Apa maksud mu ? ". Tanya caca.

" Sepertinya teror itu bukan ulah dia, aku bisa membuktikannya karena aku baru saja mengecek dimana dia kemarin sampai tadi pertemuan antara kami terjadi ". Jelas velina semakin serius.

" Lalu dimana dia pagi ini ? Kau yakin tidak terkecoh dengan apa yang kau lihat ? ".

" Mungkin kita tetap harus mencurigainya, tapi pagi ini dia berada di apartemennya, dia keluar dari apartemennya siang tadi saat dia ingin ke mall dan akhirnya dia di kejar oleh mobil mafioso kita ". Jelas velina.

" Selamat sore kak ".

Tiba-tiba milia muncul, dia baru saja pulang sekolah dan erika berdiri di belakang milia.

" Bersihkan dirimu lalu makan ". Ucap caca terlihat datar tapi sikap perhatiannya sangat kentara.

" Baik kak, tapi aku boleh bilang sesuatu nggak ? ". Ucap milia.

" Ada apa ? ". Tanya caca.

" Tadi subuh sekitar jam 5 ada seorang pria dewasa di depan pintu utama, saat itu aku tidak sengaja melihat pria itu karna aku ingin ke dapur mau minum, aku pikir di depan pintu itu anak buah kakak tapi setelah aku mendekat dan melihat wajahnya lebih jelas ternyata bukan ".

DEG.

Velina dan erika terkejut dan langsung menatap caca, sedangkan caca langsung diam dengan tatapan dingin.

" Apa kamu keluar pintu utama untuk memastikannya saat itu ? ". Tanya velina langsung menghampiri milia saking khawatirnya dia.

" Tidak kak, aku hanya berdiri di balik jendela saja ". Jawab milia dengan polosnya.

" Apa dia melihat wajahmu ? ". Tanya caca.

Milia menggelengkan kepalanya, wajar saja milia tidak bisa di lihat pria misterius itu karena kaca jendela mansion ini bisa melihat orang yang berada di luar tapi orang di luar tidak bisa melihat ke dalam mansion.

" Pergi bersihkan dirimu, tidak perlu memikirkan masalah ini ". Ucap caca.

Erika langsung mengajak milia pergi setelah melihat isyarat dari caca.

" Suruh renata meretas cctv jalan menuju mansion ini, sepertinya orang yang mengirimkan teror itu sengaja meretas cctv di mansion ini sebelum dia melakukan aksinya ".

" Baik queen ".

Velina pun pergi dari mansion caca, kejadian pagi ini cukup mengusik caca karena ini pertama kalinya musuh mengetahui tempat tinggalnya dan situasi di mansion caca sudah mulai tidak aman, apalagi ada milia yang bisa saja menjadi incaran musuh untuk mengalahkannya.

" Cih ! ". Caca pun berdecih kesal karena masalah selalu saja menghampirinya padahal dia tidak melakukan apapun.

****

Malam harinya caca dan aslan bertemu di salah satu restoran milik aslan untuk makan malam berdua.

Aslan sengaja menempati ruangan VVIP karena dia tidak mau wajah caca tertangkap media dan malah menimbulkan masalah kedepannya, sekarang mereka sedang menikmati hidangan makan malam walaupun suasananya sama sekali tidak romantis.

" Bagaimana hari ini ? Apakah menyenangkan ? ". Tanya aslan berusaha merubah sikapnya lebih perhatian pada caca.

" Hmm, cukup menyenangkan ". Jawab caca sembari menyuapkan makanan di mulutnya.

" Kenapa cukup menyenangkan ? Apa ada yang mengusikmu ? ". Tanya aslan mulai menunjukkan aura dinginnya, dia sungguh tidak suka ada yang mengusik caca.

" Lupakan saja, itu tidak penting ". Ujar caca tidak ingin membahas masalah lain saat ini.

" Baiklah ".

Sejenak mereka kembali diam dan melajutkan makan mereka masing-masing, mereka begitu canggung karna mungkin status hubungan mereka telah berubah menjadi sepasang kekasih.

" Besok aku akan ke jepang ". Ucap aslan ingin caca mengetahui semua aktivitasnya.

" Ngapain ? ".

" Aku harus bertemu klien penting disana ".

" Apa kamu ingin aku belikan sesuatu saat aku balik dari sana ? ". Sambung aslan bertanya.

" Tidak perlu, cukup kembali dengan selamat saja itu sudah cukup bagiku ". Jawab caca dengan wajah datar.

Aslan tersenyum mendengarkan hal itu, wajah caca memang datar saat mengatakan hal tersebut tapi sangat jelas dia menunjukkan perhatiannya pada aslan dan aslan sangat menyukai hal itu.

Beberapa saat kemudian caca tiba-tiba berhenti makan membuat aslan juga ikut berhenti makan dan menatap caca dengan tatapan bingung.

" Ada apa ? ". Tanya aslan penasaran.

" Hah ". Caca menghembuskan napasnya dengan berat.

" Kemarilah, aku ingin memeluk mu sebentar ".

DEG.

Sedari kemarin caca selalu meminta aslan untuk memeluknya, entah kenapa caca bersikap seperti ini tapi aslan juga tidak bisa berbohong dia ingin melakukan hal yang sama sehingga dia akhirnya mendekati caca dan langsung membawa caca dalam pelukannya.

" Biarkan seperti ini sebentar saja ". Ucap caca selalu merasa nyaman ketika berada di dekat aslan.

" Hmm, tidak masalah ". Balas aslan malah senang caca bisa bermanja-manja padanya.

Benar-benar dunia serasa milik mereka berdua saja.

Waktu terus belanjut, setelah puas berpelukan mereka kembali melajutkan makan siang, sekitar 30 menit akhirnya mereka selesai makan siang dan sekarang mereka telah keluar dari restoran.

Saat mereka hendak masuk ke dalam mobil aslan karna mereka berdua datang naik mobil aslan, tiba-tiba seorang wanita menabrak aslan tepat di depan caca.

Caca langsung menatap wanita itu dengan tatapan dingin sedangkan aslan langsung menggenggam tangan caca takut caca cemburu.

" Maaf tuan, saya tidak sengaja ". Ucap wanita itu meminta maaf.

" Pergilah ". Ucap aslan tidak ingin membesar-besarkan masalah kecil seperti ini.

Tapi tiba-tiba caca menyadari hal yang sangat mencurigakan, dia menyadari seseorang sedang merekam mereka saat ini.

" Cih ". Caca pun berdecih dan di dengar jelas oleh aslan.

Wanita tersebut langsung pergi, aslan dan caca pun masuk ke dalam mobil.

" Kenapa tadi ? ". Tanya aslan penasaran kenapa caca tiba-tiba berdecih.

" Bukan apa-apa, aku hanya tidak suka ada wanita lain menyentuhmu ". Jawab caca tidak sepenuhnya berbohong.

Aslan mengembangkan senyumannya, dia sangat suka caca cemburu karna baginya rasa cemburu itu muncul karna takut kehilangan.

Dengan lembut aslan mengusap kepala caca, mendapatkan perlakuan lembut seperti ini membuat caca tersenyum tipis, aslan yang melihat senyuman caca walaupun setipis itu sangat membuatnya bahagia.

" Kenapa semua orang selalu mengusik ku ? Sepertinya aku harus memberikan sedikit pelajaran agar mereka tau bahwa mereka salah mencari lawan ". Batin caca.

Akhirnya mereka berdua meninggalkan restoran itu, tapi mereka bukan pulang ke rumah masing-masing melainkan mereka melajukan mobil ke tempat selanjutnya yang ingin mereka kunjungi.

Caca ingin menghabiskan waktu seharian dengan aslan, apalagi aslan besok akan ke jepang dan di mungkin aslan akan menginap selama 3 hari.