NovelToon NovelToon
Sang Penerus (Pendekar Naga Petir)

Sang Penerus (Pendekar Naga Petir)

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Balas Dendam
Popularitas:221.8k
Nilai: 5
Nama Author: kelana syair( BE)

Perjuangan seorang pemuda yang bernama Barata untuk balas dendam karena di hina oleh tunangannya.Dia dianggap tidak cocok oleh tunangannya yang merupakan murida dari salah satu perguruan terkenal.Karena bercita-cita ingin menjadi kuat dan tidak mau di remehkan ia pun mencoba mendaftarkan diri ke suatu perguruan.Namun di tengah jalan tanpa dia sadari tiba-tiba ada sebuah cahaya yang menabrak dirinya hingga membuatnya pingsan.Hal itulah yang membuat dirinya terlambat untuk mendaftar sebagai murid baru.

Secara pelan tapi pasti Barata terus berlatih dan melangkah dari titik lemah sampai menuju ke titik yang paling kuat.Dia pun akhirnya menemukan sebuah perguruan yang mau menerima dirinya dan menjadi murid utama di sana.

Setelah berlatih beberapa bulan akhirnya ia pun oleh gurunya diikutsertakan dalam sebuah pertandingan yang mana di sana ia bertemu dengan tunangannya yang juga ikut dalam pertandingan itu.Bagaimana cerita selanjutnya ikuti saja dalam sang penerus.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kelana syair( BE), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sungsang vs Endang

Ki Kala Pasung seakan ingin meledak kemarahannya melihat Cakra Sula tidak berdaya melawan Barata yang hanya seorang pendekar kelas menengah itu.Pandangan orang tua itu langsung tertuju pada Kumara dan Jaladarta yang berada di sisi sebelah timur panggung.Ingin rasanya ia menghajar kedua muridnya yang dinilai tidak becus itu

Mendapatkan tatapan tajam seperti itu dari Ki kala pasung,Kumara dan Jaladarta segera menundukkan wajahnya karena mereka tahu guru besar mereka sedang marah.

"Huuh... ternyata bukan aku yang harus pulang lebih dulu ."Ucap Warisapana tiba-tiba sambil melirik ke arah Ki kala pasung.

"Sialan, ini benar-benar memalukan."Ucap Kala Pasung dengan menahan rasa malunya.

Setelah di nyatakan sebagai pemenang Barata segera membebaskan Cakra Sula dan arena pertandingan dari es yang memenuhi tempat itu.Setelah itu ia segera melangkah meninggalkan arena.

Nilam Cahaya memperhatikan Barata yang sedang baru keluar dari arena pertandingan itu secara diam-diam perasaannya mengatakan kalau dia mengenalnya tapi ia masih merasa ragu sebelum melihat wajahnya.

"Cepat atau lambat pasti aku akan segera tahu siapa dia "Ucap Nilam Cahaya dalam hati.

Setelah pertarungan antara Barata dan Cakra Sula yang berakhir dengan kemenangan Barata, pertarungan selanjutnya akan mempertemukan Endang dan Sungsang.

"Saya panggil untuk peserta selanjutnya adalah Sungsang dari perguruan naga hitam akan berhadapan dengan Endang dari perguruan tapak Menjangan.Kepada dua peserta saya harapkan untuk naik ke atas panggung!"Seru Jila.

Sungsang dan Endang langsung berkelebat menuju ke panggung pertarungan dengan ilmu ringan tubuhnya yang sudah mencapai taraf sempurna ,sehingga tidak meninggalkan bunyi saat kakinya menginjak panggung.

Sorak-sorai dari penonton terdengar begitu riuh setelah kedua peserta itu berada di atas panggung.

Jenderal Bagaswara dan Wisangkara mengangguk angguk melihat Sungsang akan segera bertanding.Bagaswara sudah tidak sabar lagi ingin tahu sampai di mana kemajuan anaknya dalam ilmu olah kanuragan itu.

"Karena semuanya sudah siap, sekarang mulai !!"Seru Jila.

Sungsang dan Endang yang sama sama pendekar kelas atas itu langsung maju saling menyerang dengan mengadu pukulannya deeees.... !!! Keduanya langsung terpental menandakan kalau kekuatan mereka berdua berimbang.

Melihat kemampuan lawannya tidak rendah Sungsang langsung mengeluarkan jurus yang selama ini dipelajarinya yaitu jurus pukulan seribu kehancuran.

Hiaaattt... wuuuus... !!!! selarik sinar hitam menerjang Endang yang berada di depannya.Tapi Endang juga tidak kalah siap, begitu melihat Sungsang mengirimkan serangannya.Ia langsung melepaskan pukulan tapak iblis penghancur gunungnya wuuuus.....duuuaaar...!!! ledakan dahsyat terjadi saat dua jurus andalan dari dua perguruan ujuk kebolehan.

Sungsang dan Endang saling pandang mereka berdua sedang mencari cara untuk saling mengalahkan.

Sungsang yang bertarung di hadapan ayahnya secara langsung itu, tidak ingin kalah dari Endang, bagaimana pun caranya ia harus memenangkan Pertarungan itu.Ia ingin menunjukkan pada ayahnya bahwa kemampuan saat ini sudah meningkat.

Jenderal Bagaswara terlihat mengusap dagunya dengan tatapan mata tertuju pada Sungsang anaknya.Entah apa yang ada di dalam pikirannya melihat Sungsang terlihat kesusahan untuk mengalahkan Wanita sebayanya itu.

Ki Bayarana dan Mayang merasa lega melihat Endang mampu menahan serangan dari Sungsang itu.

"Pukulan seribu kehancuran ternyata tidak sedahsyat yang di gembar gemborkan."Ucap Ki Bayarana dalam hati.

Sungsang kembali menerjang Endang yang berdiri di depannya, Endang yang harus menang dalam pertandingan itu segera berkelebat untuk menyambut Kedatangan Sungsang.

Pertarungan jarak dekat pun terjadi, kedua orang itu saling menyerang dengan jurus jurus andalannya.Pertarungan pun berjalan sangat rapat dan ketat karena sama sama ngotot ingin menang.

Tanpa terasa pertarungan pun sudah melewatkan tiga puluh jurus tapi belum ada tanda-tanda siapa yang akan menjadi pemenang dalam pertarungan itu melihat pertahanan mereka masih kokoh.

Baik Sungsang dan Endang harus memeras keringat untuk dapat keluar sebagai pemenang.

Saling tukar jurus andalan masing-masing pun terus berlangsung sehingga panggung terasa bergetar akibat pukulan mereka beradu.Mereka berdua tidak boleh kehabisan tenaga jika ingin menang melihat kemampuan mereka tampak seimbang.

Namun setelah menginjak jurus yang ketiga puluh satu pertahanan Endang mulai terlihat kendur , Karena tenaganya mulai terkuras habis.Sungsang langsung mengambil kesempatan itu untuk menyerangnya dengan gencar.Serangan Sungsang yang seperti samudra bergulung gulung tidak pernah putus, saling susul membuat Endang tampak kewalahan.Hingga akhirnya sebuah tendangan cukup keras dari Sungsang berhasil mendarat di tubuhnya deeees....!! Endang yang sudah kehabisan tenaga itu pun terjatuh dengan keras gedebuuuk...!!!!

"Endaaaang.... !!!"Teriak Mayang.Dengan perasaan cemas.

Ki Bayarana terlihat mengepalkan tangannya melihat Endang dapat di pukul jatuh oleh Sungsang.

Endang berusaha bangun tapi tidak mampu karena merasakan sakit pada bagian dadanya.

"Aku menyatakan kalah."Ucap Endang.

"Karena Endang menyatakan kalah maka dalam pertandingan ini Sungsang lah pemenangnya!!"Seru Jila.

Bagaswara dan Wisangkara manggut-manggut sambil tersenyum setelah Sungsang dapat keluar sebagai pemenang. Wikramadana sebagai guru pembimbing merasa senang dengan keberhasilan muridnya itu.

Mayang segera berlari ke arena untuk membawa Endang yang tergeletak itu kemudian memeriksanya.Tidak ada luka yang serius pada gadis itu dia hanya kehabisan tenaga saja.

"Setelah selesainya pertarungan antara sungsang dan Endang kami memutuskan untuk menjeda dulu pertandingan ini, untuk memberikan waktu istirahat kepada Barata yang sebentar lagi akan berhadapan dengan Niwang Sari."Ucap Jila.

Niwang Sari terkejut mendengar perkataan dari Jila itu, karena dirinya akan berhadapan dengan Barata, padahal orang yang ingin dia hadapi adalah Wulandari.

"Kenapa bisa seperti itu guru, bukan kah lawan ku seharusnya adalah Wulandari."Tanya Niwang Sari.

"Peraturannya memang begitu Niwang, perguruan yang tahun lalu menjadi juara akan bertarung di babak final saja, bukankah sudah saya jelaskan beberapa hari lalu."Ucap Nilam Cahaya.Sambil menggelengkan kepalanya.

Niwang terlihat kesal mendengar penjelasan dari gurunya itu.Melawan Barata yang merupakan pendekar kelas menengah baginya kurang menarik karena menang pun tidak akan mengangkat namanya.Niwang masih saja tetap meremehkan Barata walaupun dia sudah melihat kemampuannya saat melawan Cakra Sula.

"Untunglah kami berdua tidak terlambat."Ucap Bajra, yang tiba-tiba datang bersama dengan Pasopati.

"Dari mana saja kalian kenapa datang terlambat."Tanya Nilam Cahaya.

"Kami tadi ada urusan sebentar nona,tapi kami belum terlambatkan untuk melihat Niwang Sari bertanding."Tanya Pasopati.

"Benar, Niwang Sari akan bertanding setelah waktu istirahat ini selesai."Ucap Nilam Cahaya.

Barata yang tidak jauh dari mereka merasa kesal ketika melihat kedatangan Bajra dan Pasopati,ia masih ingat dengan kejadian beberapa waktu lalu ketika berada di pasar Sandara.Rasa kesal di hatinya merasa tidak akan hilang sebelum memberikan pelajaran pada kedua orang itu.

Barata yang merasa muak melihat adanya Bajra dan Pasopati segera berlalu meninggalkan tempat itu.Pemuda bertopeng menuju ke bawah pohon yang yang terletak di belakang tempat pertandingan itu.Ia memilih untuk menyendiri di sana sambil mempersiapkan pertarungan yang sebentar lagi akan di jalaninya.

Bagi Barata ini adalah saat yang di tunggu tunggu untuk memberikan pelajaran pada Niwang Sari yang dulu merendahkannya.Ia ingin membuat malu di hadapan orang banyak agar mulut tajamnya tidak berani koar koar lagi.

Di saat Barata sedang sendiri di bawah pohon itu Dewi Angan Angan muncul di hadapannya secara tiba-tiba, tentu saja hal itu membuatnya sangat terkejut.

Ia merasakan kekuatan yang sangat besar pada diri wanita itu yang merupakan seorang pendekar tingkat raja tahap akhir.

Tiba-tiba saja gambar naga di dada Barata bereaksi akibat kedatangan wanita itu.Menandakan ada benda pusaka di tubuhnya yang berhubungan dengan Naga Welang.

"Barata ada yang ingin aku bicarakan pada mu."Ucap Dewi Angan Angan.

"Siapakah nona ini,ada keperluan apa dengan ku."Tanya Barata.

"Nama ku Dewi Angan Angan, tadi aku melihatmu menggunakan ajian guntur es.Aku ingin kau membantuku untuk memadamkan racun api di tubuh ku dengan ajian guntur es yang kau miliki."Ucap Dewi Angan Angan.

"Racun Api ...?"Tanya Barata dengan tidak mengerti.

"Ya racun api ini hanya bisa di hilangkan ajian guntur es yang kau miliki Barata,tenang saja aku tidak akan meminta bantuan mu secara cuma-cuma.Katakan kau minta apa dari ku "Ucap Dewi Angan Angan.

Barata terdiam sesaat mendengar ucapan Dewi Angan Angan itu,ia tidak habis pikir bagaimana seorang pendekar tingkat raja tahap akhir tidak bisa menangani racun api di tubuhnya.

"Barata kau mintalah padanya kalung yang ada di lehernya, karena itu adalah salah satu pusaka yang aku butuhkan."Ucap Naga Welang.

"Oh pantas saja kau bereaksi naga Welang."Ucap Barata,akhirnya mengerti.

"Baiklah jika aku berhasil menolong mu menghilangkan racun api di tubuh mu aku ingin kau memberikan kalung mutiara yang ada di leher mu itu pada ku bagaimana."Tanya Barata.

Dewi Angan Angan tersentak mendengar permintaan Barata tersebut karena kalung itu sangat berharga baginya.

"Apa tidak bisa di ganti dengan permintaan yang lain selain kalung ini Barata."Tanya Dewi Angan Angan.

"Maaf Dewi tidak bisa,jika kau setuju aku bersedia untuk membantu mu."Ucap Barata.

Dewi Angan Angan merasa geram dengan Barata yang di nilai terlalu berlebihan itu.Namun ia tidak punya pilihan lain selain memenuhi permintaannya itu.

"Baik aku setuju dengan permintaan mu."Ucap Dewi Angan Angan dengan perasaan sedikit kesal.

"Kalau begitu setelah turnamen ini selesai ,aku akan memadamkan racun api di tubuh mu, sekarang aku harus kembali ke dalam karena pertarungan sebentar lagi akan di mulai."Ucap Barata.

"Baiklah tapi ingat kau jangan sampai terluka."Ucap Dewi Angan Angan.Ia khawatir jika Barata terluka maka akan tertunda lagi menghilangkan racun api di tubuhnya.

Barata segera masuk ke dalam meninggalkan Dewi Angan Angan.Setelah Barata pergi dari hadapannya , Dewi Angan Angan pun segera menyusulnya masuk kedalam ,bagaimana pun ia harus memastikan kalau pemuda itu harus baik baik saja.

1
Bariton Triono
gi mna thor bintangnya
Bariton Triono
Luar biasa
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Muantebz
Bariton Triono
Luar biasa
Novie Wati
mantap dan Oke
zainaltalun
lanjutkan
Kelana Syair (BE)
sibuk kerja bang,tapi saya usahakan deh up terus
Anti author hiatus
Bikin amat aja thor kalau udah ga sanggup terus bikin novel lain sektar 15 bab dstnya biar di anggap hebat krn banyak menghasilkan karya walau ga pernah tamat
Roni Sakroni
dendam yg tiada akhir
Eddy Airborne
up
Amir Hamzah
sudah dua hari cuma satu chapter update nya 🤦
Roni Sakroni
Luar biasa
Anonymous
Yaaaah lanjut donk
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yeaaah
Eddy Airborne
mantap
Rita Tanti
Luar biasa
azizan zizan
mcnya masih lemah padahal musuh2nya semua hebat2... hmmmm habis sudahhh....
Amir Hamzah: ya klau MC mati langsung tamat cerita nya
total 1 replies
Anas Basir
Luar biasa
Kelana Syair (BE)
lanjutkan
Eddy Airborne
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!