"Puja!! Sampai kapanpun aku akan tetap mencintaimu dan tidak ada orang yang bisa bersama denganmu kecuali aku!!"
Puja nama wanita yang sangat cantik, sopan dan lemah lembut
Setelah kejadian mengerikan yang menimpa dirinya, Puja mengidap penyakit Amnesia retrograde yang membuat ingatannya kembali waktu ia sekolah dulu
Saudara sepupu tiri Puja yang bernama Angga Pratama yang mengetahui hal itu langsung menculik dan menahan Puja sampai beberapa tahun
Angga sangat mencintai Puja dan dia tidak memperdulikan kalau Puja adalah saudara sepupu tirinya
Angga juga merupakan seorang bandar dan ia juga sangat kejam terhadap Puja
Puja sangat yakin jika ada seseorang yang akan menolongnya, tetapi Puja sendiri masih belum tahu siapa yang akan menolongnya dari Angga
Apakah Puja berhasil lari dari cengkraman Angga atau ia akan tetap menjadi budak Angga selama-lamanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon puja indraswari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Beberapa bulan kemudian
Puja berada di rumah sakit untuk menemani Om Sasongko yang masih belum sadarkan diri
Om Sasongko menderita penyakit jantung yang sudah parah
Disaat sedang duduk di samping Om Sasongko tiba-tiba ponsel Puja berdering
"Sayang sudah makan?" Tanya Yudha yang masih ada di Yogyakarta
"Belum, habis ini aku makan" Jawab Puja dengan suara lirih
"Nanti Mas berangkat ke sana, Mas sudah mengajukan cuti" ucap Yudha
Walaupun Yudha pemilik rumah sakit Husada, ia harus tetap melakukan sesuai prosedur kalau ingin mengajukan cuti
Mendengar perkataan suaminya yang akan kemari, wajah Puja langsung berubah menjadi bahagia
Setelah mengobrol panjang, Yudha mematikan ponselnya dan segera menyiapkan pakaiannya
Puja melihat kondisi Om Sasongko yang mulai melemah dimana banyak alat medis yang tertempel
Puja masih ingat betul saat Om Sasongko dulu sering mengajaknya jalan-jalan untuk membelikannya es krim atau boneka
"Aku yakin kalau Om Sasongko bisa sembuh" gumam Puja sambil menggenggam tangan Om Sasongko
Kemudian Puja keluar dari kamar untuk menuju ke kantin rumah sakit
Sesampainya di kantin, Puja membeli teh hangat dan roti
Baru saja akan duduk, tiba-tiba Puja melihat dokter yang berlari menuju koridor dimana ruangan Om Sasongko di rawat
Puja langsung berlari menuju ruangan Om Sasongko dan ia melihat dokter sedang melakukan kejut jantung pada Om Sasongko
"Om...."
Dokter menggelengkan kepalanya dan memberitahukan kalau Om Sasongko telah meninggal dunia
"Om Sasongko! Jangan tinggalkan aku sendirian Om" Tangisan Puja langsung pecah dan tidak sadarkan diri
Para perawat langsung membopong tubuh Puja yang pingsan
Bi Ani yang baru saja datang juga langsung terkejut mendengar Om Sasongko sudah meninggal dunia
Bi Ani menghampirinya Puja yang masih belum sadarkan diri
"Non, Nona Puja....."
Puja membuka matanya dan melihat Bi Ani yang sudah ada di hadapannya
"Om Sasongko....."
Bi Ani langsung memeluk erat tubuh Puja yang sedang menangis
Puja langsung mengambil ponselnya dan menghubungi suaminya
"Innalilahi wa innailaihi Roji'un, Mas berangkat sekarang sayang"
Yudha langsung menutup ponselnya dan ia bersiap untuk berangkat ke Surabaya
Bi Ani dan Puja pulang ke rumah dimana jenasah Om Sasongko sudah siap untuk di bawa pulang
Sesampainya di rumah, Bi Ani meminta Puja untuk duduk saja
"Puja..." Panggil Andre yang saat ini telah sampai di rumah Puja
"Mas Andre, Om Sasongko..."
Andre menepuk-nepuk pundak Puja agar menerima dengan ikhlas
Andre tidak melihat keberadaan Yudha di rumah ini kemudian ia bertanya kepada Puja
"Mas Yudha masih perjalanan kesini" jawab Puja
Jam menunjukkan pukul sebelas siang dimana Yudha masih belum saja datang dan akhirnya Andre memutuskan untuk segera memakamkan jenazah Om Sasongko
Setelah selesai memakamkan jenazah Om Sasongko, Andre kembali ke rumah Puja
"Apakah Yudha bisa kamu hubungi?" Tanya Andre
Puja menggelengkan kepalanya dan ia mencoba terus untuk menghubungi suaminya
Andre meminta Pak Ali untuk menanyakan maskapai penerbangan apakah pesawat Yudha belum mendarat
Dengan segera Pak Ali menghubungi pihak maskapai dan betapa terkejutnya ketika mendengar bahwa pesawat itu meledak jatuh
"Innalilahi wa innailaihi Roji'un..." ucap Pak Ali
Pak Ali memanggil Andre dan mengatakan kalau pesawat Yudha jatuh dan meledak
"APA?!"
"Ada apa Mas? Apa yang meledak?" Tanya Puja yang menghampirinya Andre dan Pak Ali
Andre memegang kedua pundak Puja dan memberitahukan kalau pesawat yang ditumpangi oleh suaminya mengalami kecelakaan
"Mas Andre bohong kan? Mas Andre bercanda kan?" Puja menggelengkan kepalanya dan setelah itu ia merasakan kalau pandangan matanya langsung gelap
"Puja! Bangun Puja!"
"Nona Puja..."
Puja mendengar suara mereka yang lama-lama hilang
Andre langsung membopong tubuh Puja dan ia meminta Pak Ali untuk segera menghubungi dokter pribadinya
Beberapa menit kemudian dokter pribadi Andre tiba dan segera memeriksa kondisi Puja
Andre memperhatikan dokter yang memeriksa Puja dengan sesekali menggelengkan kepalanya
"Ada apa Dok? Bagaimana keadaan dia?" Tanya Andre dengan wajah khawatir
"Dia sedang hamil dan kondisi yang seperti ini saya minta untuk anda menjaganya " Jawab Dokter
Dokter memberikan obat dan vitamin untuk Puja dan dokter langsung berpamitan
Andre menggenggam tangan Puja yang masih belum sadarkan diri