NovelToon NovelToon
Kembali, Untuk Mencintai-Mu

Kembali, Untuk Mencintai-Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Pernikahan Kilat / Dijodohkan Orang Tua / trauma masa lalu
Popularitas:72.3k
Nilai: 4.8
Nama Author: Sucii Amidasari

Mark Enderson adalah Pria Tampan yang sangat sukses tiba-tiba Ibu Kandungnya menikahkannya dengan Gadis dari Desa bernama Erika Rasinta.

Mark memiliki Kekasih mengabaikan Istrinya selama beberapa bulan dan secara terang-terangan tidak menganggapnya tanpa disadari Erika Rasinta menemukan tambatan hati lain yang selalu setia menemaninya di Kala hatinya sedih ulah Mark.

Ketika Cinta Mark tumbuh tanpa disadari, saat itulah penyesalan terbesarnya ternyata Erika telah mencintai Pria lain, Mark berusaha mendapatkan Cinta Istrinya lagi bahkan sanggup menjadi tokoh Antagonis diantara keduanya.

Penyesalan selalu di Akhir, Mark yang begitu terpuruk dan terserang penyakit sampai akhir hidupnya hanya ingin Erika kembali mencintainya seperti dulu.

bagaimana ceritanya jika Mark kembali ke Masa Lalu sebelum penyesalan terbesarnya di mulai? Mark yang begitu mencintai Erika di pertemukan kembali di masa itu dan bertekat merubah segalanya.

ikuti kisahnya..!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sucii Amidasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kemarahan

Erika setia menunggu Murni yang belum juga sadar, "Ma?? bangun dong.!! sampai kapan mama tidur terus?" ucap Erika lembut dengan mata berkaca-kaca merapikan rambut Murni.

Erika begitu sedih melihat kondisi Murni bahkan Ia tak sempat menghubungi Keluarganya saking paniknya Ia akan keadaan Murni seolah-olah Ia tak punya Keluarga lain saja, kasih sayang keduanya begitu erat.

"Beb? kamu makan ya Beb?" bujuk Martin mengusap kepala Erika yang menggeleng kepalanya.

"aku akan makan kalau Mama udah bangun." jawabnya berkaca-kaca.

Martin menghela nafas, Ia merasa Erika begitu baik hati sampai Mama Mertua nya diperlakukan seperti ini pasti kedua Orangtua Martin akan sangat bahagia ketika tahu Gadis yang pada suatu saat nanti akan Ia nikahi ini.

Martin terus membujuk hingga Zaki tiba dan memohon Erika untuk makan terlebih dahulu sebab Zaki harus pulang karna anaknya tiba-tiba sakit dan tak ada yang menjaga Murni, walau sedih tapi Zaki harus membawa anaknya terlebih dahulu ke Rumah Sakit karna desakan serta tangisan Istrinya juga tak bisa Zaki abaikan. sebelum pergi Ia harus memastikan Erika makan terlebih dahulu.

Zaki akan kembali lagi setelah mengantarkan anaknya ke berobat.

"pergilah Pak..! saya akan menjaga Erika dengan baik. bawalah anak bapak ke Rumah Sakit." kata Martin.

Zaki ragu dengan perkataan Martin lalu melihat Erika mengangguk pun meminta Zaki pergi saja, bagaimana pun setiap Orang punya Keluarganya masing-masing, Erika tak suka Orang yang mementingkan Orang asing daripada darah kandung sendiri seperti Mark yang asik berbulan madu setelah perbuatan kejinya itu yang tak manusiawi, Erika benar-benar benci pada Mark.

Zaki pun segera pergi karna perkataan Erika benar adanya, Ia tak boleh menyesal seperti yang terjadi pada Mark nantinya.

"Martin?" panggil Erika lirih.

"Iya?" sahut Martin mendekat ke sisi Erika dan membawa tubuh Erika ke pelukannya.

"apa aku salah? aku salah sejak awal kan? seharusnya aku nggak memasuki Keluarga Mama, kalau begitu Mama nggak akan begini." isak tangis Erika penuh sesal.

Martin menggeleng kepalanya pelan, "enggak Ika..! kamu nggak bersalah, sejak awal Mark-lah yang bersalah..! seharusnya bukan dia anak Nyonya Murni, seandainya saja aku anaknya." kata Martin.

Erika memukul perut Martin yang mengaduh pelan, "kamu masih bisa bercanda?" kesal Erika yang membuat Martin nyengir.

"Mertuamu akan baik-baik aja, bentar lagi Bibimu tadi datang untuk gantian berjaga. kamu harus makan !" Ucap Martin serius.

Erika menoleh ke Murni dengan tatapan sedih dan Martin terus membujuk Erika supaya tak sakit karna Erika butuh tenaga ekstra untuk memukuli Mark sampai masuk ICU, Erika tak bisa menahan tawa nya dengan mata berkaca-kaca.

"seandainya aja kamu anaknya Mama, pasti hidup Mama nggak akan begini." ucapnya tersenyum miris.

"Heii? lalu Mama ku di kemana-in? aku juga nggak rela kalau Mamaku punya anak seperti Si Bodoh itu." protes Martin membuat Erika kembali memukul Martin yang tergelak pelan tanpa suara.

Erika terpaksa mendorong Martin keluar Ruangan Perawatan Murni, Pria Konyol ini akan terus membuatnya tertawa walau matanya sembab tak akan mempan menahan tawa jika Martin sudah berulah.

.

Pagi-pagi,

Erika tertidur dengan posisi tertunduk dan tiba-tiba terkejut mendengar suara bunyi alat yang menempel di jantung Murni menandakan tanda bahaya lalu sontak saja Erika melihat ke arah Murni yang terlihat kesakitan.

"Ma?? Mama??" panggil Erika.

Erika buru-buru menekan tombol darurat dan Suster serta Dokter Dexter buru-buru datang, Suster membawa Erika menjauh sedangkan Dokter dan yang lainnya berusaha menyelamatkan Murni.

"Maaa?? jangan tinggalkan Ika Ma??" teriak Erika memohon dengan tangis pilu nya seketika begitu takut Murni akan meninggalkannya.

Martin yang tidur di sofa terbangun langsung menghampiri Erika dan memegang bahu Erika yang hampir saja terjatuh ke lantai, Erika tak peduli keadaannya malah terus menangis membekap mulutnya melihat keadaan Murni yang begitu menyedihkan.

Mark akhirnya Tiba dengan nafas tersenggal-senggal tak jauh dari Erika berdiri.

alat detak jantung Murni berbunyi panjang menandakan detak jantung Murni sudah tak ada dan Dokter serta Suster memperlihatkan raut wajah penuh penyesalan, sebagai Dokter yang disebut tangan Tuhan tetap tak punya kuasa menyelamatkan nyawa Murni.

Erika langsung jatuh pingsan ketika Dokter Dexter menyatakan Murni sudah meninggal di jam dan waktu kini, Martin memeluk Erika yang tak sadarkan diri.

Mark terjatuh di lantai dengan Ekspresi syoknya yang tak terbendung, Ia tak menyangka Ibunya akan meninggalkannya dalam keadaan seperti ini.

"Ika?? Ika?? bangun Ika?? Ika?" panggil Martin khawatir menepuk-nepuk pipi Erika.

Mark meneteskan air matanya melihat alat-alat yang terpasang di tubuh Murni dilepaskan satu persatu, ketika kain hendak menutup wajah Murni.

"Tu--Tunggu?" lirih Mark segera berdiri sekuat tenaga dengan berjalan gontai dan begitu lemah melangkah kearah Murni.

"Tuan Mark? kenapa anda begitu terlambat? benarkah anda adalah anaknya? apa yang membuat Nyonya sampai begitu drop dan menyerah dengan hidupnya?" cecar Dokter Dexter yang ternyata mengenal Mark.

Mark tak mendengar ucapan Dexter hanya terus melangkah memegang pipi Murni yang wajahnya sangat pucat.

"Maa??" lirih Mark tak bisa membendung air matanya.

belakangan ini mereka memang selalu terlibat pertengkaran tapi Mark selalu pergi karna tak mau akan begini pada akhirnya, tak disangka Murni meninggalkannya begitu cepat padahal Mark belum meminta maaf pada Murni.

Para Suster dan Dokter Dexter pergi sedangkan Martin menggendong Erika keluar dari Ruangan itu dan membangunkan Erika dengan minyak kayu putih yang Ia minta dari beberapa perawat Rumah Sakit.

"ungghh!!" Erika tersadar dari pingsannya.

"Ika?" sapa Martin dengan khawatir.

Erika duduk dan air matanya tumpah, "a--aku bermimpi Mama meninggal, dimana Mama? mama dimana?" tanya Erika dengan panik.

Martin memasang ekspresi merasa bersalah, "kamu nggak mimpi Ika, Nyonya Murni memang...?"

"Cukup..!!" Erika memotong pembicaraan Martin sembari menutupi kedua telinganya seakan tak ingin mendengar kata-kata itu.

Martin memeluk Erika dengan erat, "kamu harus tabah Ika." lirih Martin mengelus punggung Erika yang lagi-lagi menangis kesakitan.

"Mama meninggalkanku? mama meninggalkanku? apa salahku? kenapa mama meninggal? nggak Bisa..! aku harus lihat Mama Martin." Erika bangkit dari baringannya dan berlari ke Ruangan ICU tadi.

Erika melihat Mark yang menangis memeluk Murni, mata nya memerah melihat Murni yang terbujur kaku. Ia tak peduli dengan kesedihan Mark yang jelas hatinya hancur akan kepergian Murni.

"Ma??" lirih Erika.

Mark mengangkat pandangannya dan matanya menyala seketika, "kau??" Mark berjalan mengitari tempat Murni terbaring.

"kau pembunuh..! pembunuh..! kau apakan Mamaku hah?" teriak Mark dengan berang.

Erika yang terpukul seketika beralih menatap tajam Mark langsung menampar keras pipi Mark hingga menoleh ke sisi kiri, tamparan Erika benar-benar kuat sampai terlihat tanda cap tangan nya disana walau tangannya bergetar akibat terlalu kuat memukul Mark.

"siapa yang kau sebut pembunuh hah?!!" maki Erika dengan tatapan marah dan penuh kebencian.

1
Lilis mulyati
kta2 Mark yg Blang utk mnjga Erika sprti akan trjdi apa2 SMA Mark semoga aja enggak.dan masalah martin cepat selesai.
Anastasia Peni
ara mending sm will aja
Sani Srimulyani
sukses terus untuk usahanya mark, aku yakin papa mu pasti bangga padamu.
Sani Srimulyani
kenapa ga ara aja yang deketin martin, pelan2 kasih pengertian sama dia kalo kematian adiknya bukan ulah mark.
Sama Lia
semangat author
ENDAH_SULIS
kak nae SDH bikin novel dg berbagai genre yg sangat epik...semoga next kak nae bikin yg ber-genre sistem Dewi atau sistem kaya raya wkwk
ENDAH_SULIS: sistem renkarnasi jg bagus kak...
Sucii Amidasarii: wkwk..! pengen sih tapi kayaknya bikin iri banget kalau Sistem Dewi mah.. wkwk..!!
total 2 replies
Lilis mulyati
kyanya martin dah bertindak nih dengan membuat kekacauan di perusahaan Mark biar Mark sibuk dan kmu bsa mndekati Erika wow sungguh rencana yg epik TPI kau tdak tau sja bgmna Mark bsa lngsung mengatasi msalahnya scpat mngkin.
Sani Srimulyani
aku makin curiga kalo permasalahan ini ada hubungannya sama martin, karna dia emang punya akses keluar masuk ruangan. palagi dia kan punya dendam sama mark.
Sani Srimulyani
wah ada yang mau mencoba mangadu domba mark sama will nih. sory ya kamu bener2 pengecut, dan kali ini rencanamu gagal total.
RJ 💜🐑
semangat buat karyanya 🤗🤗🤗🤗👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Sama Lia
semangat author....
Lilis mulyati
sudah pasti dalangnya martin semoga aja buktinya sgra ditmukan dan tersangka utama menerima hkuman dari martin
Sani Srimulyani
pasti ulah martin yang ingin mengadu domba mark dan will.
Sama Lia
semangat author.....
maaf beberapa hari ini saya sibuk. maklum musim tanam padi..
Sani Srimulyani
jujur memang lebih baik mark jadi ika ga kan salah faham sama kamu.
Sama Lia
Mark jujur sama Erika soal Martin...
semangat author....
Sani Srimulyani
beneran kata ayu, kamu kasih anak aja sama mark yang pasti nya iti bisa jadi hadian paling berharga untuk mark.
RJ 💜🐑
segera selesaikan masalah mu sama Martin mark supaya gak di ganggu lagi 👍🏻👍🏻👍🏻🤗🤗❤
RJ 💜🐑
seru banget ceritanya, aku suka 🤗🤗❤❤❤👍🏻👍🏻👍🏻
Sama Lia
semangat author....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!