MILKY WAY

Di malam yang sunyi dhikaa masih setia berbaring diatas tempat tidur miliknya. Pikirannya berfokus pada pencarian ayah sabila namun menurut pihak kepolisian delio ayah reyvan dan sabila sangat pandai dalam bersembunyi hingga tidak ada sedikit pun informasi yang di temukan.

"Sebaiknya aku membantu melakukan pencarian" batin dhikaa.

"Tapi dimana?" Pikir dhikaa.

Ia berusaha berpikir dimana sebenarnya ayah sabila berada sekarang. Bahkan pihak kepolisian pun belum mendapatkan satu pun informasi.

"Sebaiknya aku juga membantu meskipun hanya sedikit informasi yang didapat" gumam dhikaa.

Dimalam yang semakin larut ia mencoba berpikir, hingga tanpa sadar dhikaa mulai memejamkan mata menuju alam mimpi.

•••

Hari masih pagi, dhikaa mengendarai motor miliknya menuju markas milky way. Pagi-pagi sekali zakky dan juga vano mengirimkan pesan untuk berkumpul di markas. Ya meskipun milky way telah dibubarkan namun semua mantan anggota masih menjalin hubungan baik begitupun dengan astro power.

Tak membutuhkan waktu lama dhikaa pun tiba didepan markas milky way yang beberapa waktu tidak ia datangi itu. Sepertinya semua anggota telah datang karena terlihat dari banyaknya motor yang terparkir didepan markas.

Dhikaa pun berjalan masuk kedalam markas, dan benar saja semuanya telah datang menunggu kedatangan dhikaa.

Melihat kedatangan dhikaa, mereka semua langsung mendekati dhikaa sekedar menanyakan kabar karena mereka tidak bertemu lagi setelah pencarian sabila waktu itu.

"Bagaimana kabarmu dhikaa" ucap vano sembari menepuk pundak dhikaa.

"Ya aku baik-baik saja, lama tidak bertemu" ucap dhikaa.

"Haha ya kamu benar" ucap vano.

"Akhirnya kamu sampai dhikaa" ucap zakky yang berjalan menghampiri dhikaa.

"Sebenarnya ada apa kalian berdua menyuruhku untuk datang kemari, juga dengan anggota yang lain?" Tanya dhikaa.

"Mereka semua ingin membantumu" ucap vano.

"Membantu?" Gumam dhikaa namun masih bisa terdengar.

"Mereka sudah tahu tentang pencarian ayah sabila, dan mereka bersedia membantu" jelas vano.

Dhikaa langsung memandang kearah zakky.

"Mereka ingin membantumu, semakin banyak yang membantu semakin baik" ucap zakky.

"Ya kami ingin membantu, terlebih sabila adalah adik dari abang reyvan seorang ketua astro power. Kami sebagai mantan anggota astro power merasa kehilangan atas apa yang terjadi. Abang reyvan telah mengorbankan dirinya, maka dari itu kami juga ingin membantu demi sabila" ucap salah satu orang yang berada didekat zakky.

Dhikaa memandangi pemuda tersebut. Ia adalah rezy, salah atu teman dekat zakky.

"Ya kami semua akan membantu semaksimal mungkin" ucap semua anggota.

"Terimakasih semuanya, mohon bantuannya" ucap dhikaa tersenyum tipis.

Mereka semuapun berdiskusi tentang beberapa tempat yang kemungkinan menjadi tempat persembunyian delio ayah reyvan dan sabila.

"Kemungkinan besar ia tidak akan bisa keluar dari wilayah ini, karena setiap buronan yang kabur akan langsung tertangkap jika ia kabur dengan menggunakan transportasi umum" jelas vano.

"Jadi maksudmu ia tidak mungkin keluar dari wilayah ini" ucap zakky.

"Benar" vano mengangguk.

"Bagaimana menurutmu dhikaa?" Tanya zakky.

"Ya masuk akal, pihak kepolisian juga sudah memperluas tempat pencarian sampai keluar kota, namun masih belum ditemukan sama sekali" ucap dhikaa.

"kita akan mencarinya di daerah yang memungkinkan, mulai dari daerah terdekat lalu kita perluas wilayah pencarian" ucap zakky.

"Baik" ucap semua anggota.

Pencarian pun dimulai, mereka semua berpencar di beberapa titik agar lebih mudah menemukan ayah sabila. Mereka memulainya dari daerah terdekat.

"Bagaimana apakah ada informasi yang kalian dapatkan?" Tanya dhikaa.

"Untuk saat ini belum ada" ucap vano.

"Itu benar, sebaiknya kita memperluas daerah pencarian" saran zakky.

"Baiklah hubungi yang lain untuk memperluas wilayah pencarian" ucap dhikaa.

Dhikaa, zakky, vano beserta anggota yang lainnya terus melakukan pencarian, namun mereka tak kunjung menemukan informasi apapun tentang keberadaan delio.

Para pihak kepolisian pun pernah mendapatkan beberapa informasi tentang keberadaan delio, akan tetapi sepertinya delio selalu berpindah-pindah tempat untuk bersembunyi dan mencari tempat yang aman.

Dhikaa dan yang lainnya terus berusaha mencari, hingga tiga bulan telah berlalu namun keberadaan delio belum di temukan.

Saat ini dhikaa tengah berada di koridor sekolah memandang lurus ke depan.

"Kaa" panggil sabila.

Dhikaa pun menoleh kearah sabila sembari tersenyum.

"Gimana nilai kaa, aman?" Tanya sabila, karena hari ini adalah hari pembagian raport kenaikan kelas.

"Ya lumayan, kaa naik kekelas 12," ucap dhikaa. "Bila gimana?" Tanyanya.

"Sama, bila juga naik kelas. Semoga aja nanti bila bisa sekelas sama kaa" ucap sabila.

"Haha semoga" ucap dhika.

"Ekhm bucin terus" ucap naila sembari menghampiri sabila dan dhikaa.

Dhikaa dan sabila menoleh kearah naila.

"Gimana hasilnya?" Tanya naila.

"Baik kak, bila sama kaa naik kekelas 12" ucap sabila.

"Bagus lah kalau begitu" ucap naila menghembuskan nafas lega.

"Kakak setelah ini kakak mau kemana?" Tanya dhikaa, pasalnya Naila saat ini baru saja lulus.

"Sepertinya kakak bakalan lanjut kuliah hehe" ucap naila terkekeh.

"Pilihan yang bagus" ucap dhikaa.

"Kakak masih ada urusan, kakak pergi dulu ya" ucap naila.

"Iya kak" ucap sabila dan dhikaa serentak.

Naila pun berlalu pergi meninggalkan Sabila dan dhikaa berdua.

"Kaa" panggil sabila.

"Ya kenapa" sahut dhikaa.

Sabila terdiam sejenak, "kaa beberapa lama ini seperti sedang mikirin sesuatu, apa ada masalah?" Tanya sabila.

"Hmm....kaa cuma kepikiran sama ujian aja, ga ada masalah kok" ucap dhikaa meyakinkan sabila.

"Begitu ya" ucap sabila. "Kaa mau mampir ke rumah dulu?" Tanyanya kemudian.

"Kaa ga bisa mampir dulu soalnya ada urusan, tapi kaa bisa antar bila pulang" ucap dhikaa.

"Gitu ya, liburan nanti sesekali jalan-jalan ya" ucap sabila sembari tersenyum.

"Iya, kita tentukan waktu yang tepat nantinya" ucap dhikaa.

"Yeyy" sabila melompat girang.

•••

Setelah mengantar sabila pulang, dhikaa pun juga pulang menuju rumahnya hanya sekedar untuk mengganti baju. Kemudian ia langsung pergi keluar melanjutkan pencarian delio.

Hari ini dhikaa melakukan pencarian seorang diri, karena zakky, vano dan anggota yang lainnya sedang ada kesibukan.

Dhikaa pun terus mencari ke beberapa daerah yang belum ia datangi. Namun, hasilnya tetap sama tidak ada informasi apapun.

Hari telah sore, dhikaa duduk diatas motornya yang berhenti disebuah taman.

"Kemana lagi aku harus mencari" ucap dhikaa.

Ia menghirup udara segar sembari memandangi sekitar taman dan pandangan dhikaa tiba-tiba terfokus pada salah satu bunga yang ada di taman tersebut. Kemudian ia teringat sesuatu.

"Desa anggrek" gumamnya

Bersambung...