NovelToon NovelToon
Motives

Motives

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / CEO / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Transmigrasi ke Dalam Novel / Romansa
Popularitas:63k
Nilai: 4.7
Nama Author: Hilnaarifa

Elisabeth Veronica Louie adalah seorang gadis yang tingkat pemalasnya sudah mencapai tingkat akhir.

Elisa hidup dengan kekayaan dan kasih
sayang yang lebih dari cukup, karena kedua itu membuatnya menjadi gadis pemalas.

Walau Elisa pemalas dia juga mahir dalam segala hal misalnya dalam bidang olahraga dan akademik.

Otaknya cerdas tapi sayang sifatnya sangat pemalas itu julukan Elisabeth si gadis pemalas.

Karena sifatnya sangat pemalas yang sudah mencapai tingkat akut, Elisa hidupnya harus berakhir dengan mengenaskan ditabrak sebuah bus di depan campusnya.

Bukannya masuk ke surga ataupun neraka,
Elisa harus menepati sebuah tokoh antagonis di dalam sebuah novel yang direkomendasikan oleh kakaknya.

Elizabeth Annabele Britannia.

Hidup antagonis yang penuh dengan masalah baik dalam maupun diluar.

"Dasar novel sialan! Harusnya tadi aku bisa masuk surga dan malas malasan disana, bukannya masuk kedalam novel apalagi aku harus menjadi si tokoh antagonis yang penuh dengan masalah."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hilnaarifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

"Ada apa?"

"Alaska ini saatnya kita berdansa terlebih dahulu"ucap Mikayla kesal dengan tunangannya yang sudah berubah.

Alaska mengangguk memulai berdansa bersama Mikayla.

"Huft lelahnya..."

Aku duduk setelah bisa menjauh dari kumpulan pengusaha itu.

"Lo sama kak Xavier gak mau dansa?"tanya Karen sambil memasukkan macaroon ke mulutnya.

"Kamu juga kenapa gak dansa?"

"Gak ada pasangan"jawab Karen.

"Carilah pasangan."

"Buat apa? Lebih baik tetap single dari pada menjadi single lagi"ucap Karen cuek yang tidak perduli dengan para pria.

"Dia belum move on dari mantan pacarnya"ucap jessica.

"Kasihan."

"Pulang yuk aku mau istirahat besok aku ada urusan penting"ajakku.

"Oke, gue juga malas disini mulu"setuju Jessica dan Karen.

"Jess..."

"Kak?"

"Kemana?"tanya Xavier dengan datar.

"Pulang."

Xavier mengangguk, menarik tangan Eliza pelan keluar dari ruangan pesta.

Aku yang ditarik bingung dengan pria itu ingin menarik tanganku yang ditariknya tetapi sedikit takut dengan sniper diujung sana.

Memang yah mafia itu harus dijaga bahkan dua sniper aja disana sudah berjaga jaga jika ada musuh yang menyerang tuannya.

"Tuan, kenapa menarik tanganku?"

"Masuk."

"Oh aku pulang naik taksi aja"tolakku dengan halus.

"Masuk atau sniper disana siap menembak?"

Ancam Xavier menyuruh gadis itu masuk

kedalam mobil yang dia kendarai sendiri.

Aku menurut dari pada aku mati ditempat gara gara gak mau menuruti pria itu yang

akan mengantarnya pulang.

"Dimana?"

"Hah? Oh apartemen LX."

'Cih kenapa sih nih cowok ngomong singkat mulu? Dipikir aku cenayang apa!' batinku kesal dengan pria yang sedang mengemudi.

"Tuan, aku sudah menyelesaikan desainnya nanti aku suruh Liam untuk

membawakannya dan menjelaskannya soalnya aku ada urusan"jelasku.

"Besok pagi, Cafe Rainbow."

"Hah? Oh maksudnya desainnya."

"Maaf tuan, aku gak bisa kesana karena besok aku harus ke luar negeri ada urusan

penting"ucapku menjelaskan dengan nada lembut untuk minta pengertian pria tampan disana.

DORR

"Shitt..."

Xavier terkena tembakan karena mobil ini

bukan mobil yang dipasang anti peluru.

"Tuan berikan kemudi nya kepadaku."

Aku mengambil alih kemudi, Xavier yang tidak bisa bergerak karena pengaruh racun yang ada di peluru maka aku terpaksa mengambil alih kemudi dengan duduk dipahanya.

"Maaf aku tidak Sopan duduk dipaha anda, tuan."

Aku mengemudi dengan kecepatan diatas rata rata karena dibelakang ada yang mengikuti kami.

Rasanya juga tidak enak duduk dipaha pria

ini tetapi dari pada mereka berdua mati jadi aku harus mengambil alih kemudinya.

"Tuan, tolong tahan aku akan cari rumah sakit atau klinik terdekat."

Aku mencoba menghubungi Liam tetapi

sinyalnya hilang begitu juga dengan handphone milik Xavier.

Aku melihat dari kaca spion sudah tidak mobil yang mengejar kami, terlihat didepan ada sebuah desa kecil.

Desa Leftis

Namanya aneh tetapi aku mau gak mau harus masuk ke desa itu karena keadaan Xavier sudah mulai memburuk gara gara racun itu.

Aku mengetuk pintu salah satu warga desa Leftis.

"Maaf mengganggu nona istirahat!"

"Ya gak apa apa, ada apa yah?"tanya perempuan itu.

"Saya ingin bertanya apakah disini ada klinik rumah sakit atau tempat berobat?"

"Disini gak ada klinik atau rumah sakit tetapi kebetulan ada seorang dokter dari kota datang"jawab perempuan itu.

"Yah bolehkah bawa saya kesana?"

"Tentu, tetapi siapa yang sakit?"tanyanya melihat aku yang baik baik aja.

"Teman saya terkena racun"jawabku membuat perempuan itu terkejut.

"Racun? Kalau gitu saya akan panggil orang untuk bawa teman kamu ke dokter itu"ucap perempuan itu menawarkan bantuan.

"Terimakasih nona."

"Panggil aja Farah."

"Terimakasih kak Farah."

*****

Dokter itu bernama Alvera Merrya panggilnya Vera atau dokter Vera.

Dokter itu mengenali wajah pria yang dibawa olehku dan wajahnya terlihat panik melihat pria itu terkena racun bahkan dia

menyalahkanku.

Dokter apaan itu? Bisa bisanya menyalahkan aku karena pria yang dia kenal terkena racun. Sepertinya dokter itu mengenali Xavier dan menaruh perasaan kepada pria itu.

"Maaf yah itu murni bukan salah saya! Tolong tugas anda sebagai dokter adalah

mengobati pasien bukan menyalahkan orang yang tidak bersalah disini!"jelasku kesal melihat dia menyalahkanku sedari tadi.

"Itu memang dari tadi saya lakukan tapi itu racun bukan sakit biasa jadi saya tidak punya perlengkapannya untuk menghilangkan racun yang ada didalam tubuh Xavier apalagi saya belum pernah mengobati orang yang terkena racun dan itu semua gara gara kamu yang buat kayak gini"ucap dokter Vera.

"Yaudah kalau gak bisa menghilangkan racunnya mending bilang dari tadi bukannya menyalahkan orang aja."

"Dasar dokter gak berguna"gumamku.

"Pak tolong bawa lagi teman saya ke mobil"pintaku dengan baik baik.

"Apa kamu bilang? Kamu mau bawa kemana Xavier?"

Dokter Vera tidak terima Xavier dibawa pergi.

"Saya akan cari rumah sakit terdekat dari pada anda menjadi dokter tetapi mengobati racun sedikit aja gak bisa."

"Terimakasih bapak bapak."

Aku memberikan uang kepada mereka sebagai upah telah membantuku.

Dokter Vera kesal dengan gadis itu yang berani membawa prianya yang sudah lama tidak bertemu.

Dokter Vera mencintai Xavier dan hanya

mengagumi dari jauh selama masa kuliah menjadi junior - senior.

Dokter Vera bukanlah dokter yang memiliki

kemampuan untuk membedah atau memeriksa karena dokter Vera tidak bisa melihat darah orang lain kecuali dirinya.

Dokter Vera menjadi dokter karena pekerjaan itu bisa membuat keluarga pria yang dia cintai bisa bangga kalau punya

calon menantu sepertinya.

Lupakan tentang dokter takut darah itu.

*****

Aku menunggu diluar pintu operasi sudah lebih dari tiga jam aku menunggu tetapi

lampu operasi masih belum berubah warna.

Gara gara dokter sialan itu! dokter yang

berada didalam ruang operasi menjadi lama keluarnya.

Lampu berubah dokter keluar dari ruang operasi.

"Dok bagaimana dengan keadaan teman saya?"

"Pasien terkena racun dalam jangka waktu yang lama tadi racun menyebar hampir

terkena jantungnya tapi untunglah nona datang tepat waktu jadi pasien bisa selamat dari maut"jelas dokter itu.

"Jadi bagaimana keadaan teman saya sekarang?"tanyaku lagi.

"Untuk sekarang pasien belum bisa bergerak jika pasien bangun karena racun itu hanya untuk sementara saja dan untuk

waktu pasien bangun itu kami belum memastikannya karena antara pengaruh obat biusnya atau racunnya"jelas

dokternya.

"Terimakasih dok."

Xavier dipindahkan keruang ICU setelah menjalani operasi.

Aku menatap pria yang sedang menutup mata kayaknya untuk sekarang aku tidak bisa ke luar negeri dulu.

Tak lama kemudian, Roy datang bersama keluarga Xavier.

Terlihat mata Jessica memerah karena menangis begitu juga ibunya matanya memerah karena menangis.

Arion Leonhard - daddy Xavier dan Jessica menanyakan kabar Xavier, aku menjawabnya sesuai yang dikatakan dokter dan menjelaskan bagaimana Xavier bisa seperti itu.

"Maaf om, tante, Jess."

"Gak apa apa lagian ini bukan salah kamu"ucap Arion.

"Tidak, ini salah saya gara gara saya putra om menjadi seperti ini dan saya harus

bertanggung jawab"ucapku.

"Gak apa apa kok Eliza"ujar Jessica.

"Tidak! kamu harus bertanggung jawab, nak Eliza"bantah Aliya Tiffany - mommy

Xavier dan Jessica.

"Tapi mom ini bukan salahnya Eliza"ucap Arion.

"Diam aja kamu!"

"Tante benar saya harus bertanggung jawab"ujarku dengan senyum tipis.

"Kalau begitu jadilah menantu Tante"ucap Aliya dengan senyum mengembang.

"hah?"Beoku tidak mengerti maksudnya.

"Menikahlah dengan putra saya."

*****

APARTEMEN

Sudah beberapa hari aku sakit kepala gara gara permintaan tanggung jawab yaitu menikah dengan pria itu.

Yang benar aja aku harus menikah dan tinggal serumah dengan malaikat mautnya.

Itu bukanlah keinginannya bahkan saat masuk ketubuh ini aku bertekad untuk menjauhinya, tetapi sekarang masa aku

menikah dengan pria itu? Kan bisa tanggung jawab dengan biaya pengobatan sampai pria itu sembuh dan bisa berjalan lagi bukannya menikah.

Sial!

harusnya dari kemarin aku gak usah pergi ke pertunangan mereka itu yang buat aku sial.

Gara gara pesta, gara gara racun membuatku stress mikirin jawaban yang akan aku jawab dua hari lagi.

Kalau aku menolak bisa jadi mereka akan membunuhku karenakan mereka mafia yang terkenal tetapi kemarin Xavier tidak menggunakan pengawal dan hanya menggunakan sniper saat kami berdua pergi dari pesta itu.

Pilihannya hanya iya dan iya.

Apa aku ke luar negeri aja yah? Itu solusi yang bodoh pastinya mereka akan bisa

menemukanku dengan menggunakan koneksi mereka sudah bisa menemukanku

dalam waktu singkat atau lama karena aku alih dibidang IT.

TING!

Rafael Nellie

Hai Eliza cantik! Apakah besok Eliza cantik ada waktu untuk dinner?♡

Pria ini lagi pria ini sudah beberapa kali mengajakku makan dan aku menolaknya

terus, Rafael bisa tau nomor karena Rafael adalah pamannya Risya.

Rafael Nellie

Eliza cantik, pria tampan ini sudah mengirim sesuatu apa Eliza cantik menyukainya?

Eliza

Alergi serbuk bunga, jadi aku buang deh!

Rafael Nellie

Maaf yah Eliza cantik, si tampan ini tidak tau kalau Eliza cantik alergi serbuk bunga.

Rafael Nellie

Kalau boleh tau Eliza cantik alergi apa aja?

Eliza

Oh aku alergi serbuk bunga dan kerang sama terhadap pria yang tidak cukup satu wanita.

Aku berbohong kalau aku alergi serbuk bunga karena Rafael selalu mengirim semua jenis bunga di apartemen kecuali bunga rafflesia Arnoldi atau bunga bangkai yang untunglah dia tidak kirim.

***

1
Armyati
happy ending 😍🙏 mkcieh byk kak author,, klw bs tambah extra part kak soalnya penyelesaianx kykx buru"🙏 alurnya tambahin pernikahan mereka yg bahagia n punya anak kak br selesai😁❤️ semangat terus kak 💪💪
Armyati
ini temennya Xavier kykx Rey dech kakaknya Elisa 🤔
Armyati
jangan dihindari, nanti tau" malah jadi Deket n aq yakin Xavier itu jodoh mu Eliza😍
Satri Ani
Biasa
Satri Ani
Buruk
Elsa Fadilah
seruc ceritanya dan aku pengen entra s2 elize anak nya 3 kalo ngga 2
aku pengen elize punya anak pertma cowo satu nya lagi cewe
Simehate Peanut
yah, harus nunggu berapa abad ya thour?? nggak sabar nih untuk season kedua
Satri Ani
wow mencari kesempatan dalam kesempitan/Facepalm//Facepalm/
Regina Naurah
Beo = bego
Regina Naurah
CK manusia aneh🙄🙄
Ida Rohani
kami tunggu season keduanya thor/Kiss//Kiss//Kiss/
Korean: terimakasih atas dukungannya
total 1 replies
Padriyah Balqis
bagus ceritanya tapi terakhir nya terburu2....
ceritanya tidak tegang dan melow...
awalnya tegang jadi ...
tapi semangat untuk Thor....
Korean: Mohon tunggu season keduanya ya
Korean: oke, terimakasih ya atas dukungan nya, insya allah untuk season kedua nya akan lebih tegang dan lebih seru
total 2 replies
Ida Rohani
well jngn bah. tu xavier tu mati hik/Sob//Sob//Sob/aku g setuju banget... mw x xavier am elisabet.. baekan 😢😭
Simehate Peanut
lanjut thour, semangat terus
TaliaSari
thor MC nya jgn sampai ketemu lgi sama si bajiangn ,kesel jadinya aku sama si bajiangn itu pengn tak tabok kepalanya
Korean: eum saran yang bagus, aku akan mempertimbangi lagi! Terimakasih untuk saran dan supprot nya
total 1 replies
Simehate Peanut
lanjut thour, semakin dibuatnya lah athour nih penasaran
Padriyah Balqis
jujur Thor q bacanya geram....
mantap...
makin seru...
lanjutkan lagi...
grazy up
Dewi Rima
Luar biasa
TaliaSari
ih jdi ga suka sama si Xavier sama keluarga nya egois bangt
Fitria Uncoe
Keluarga GILA...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!