NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Sang Istri

Terjerat Cinta Sang Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Cerai / Penyesalan Suami
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: Maia_Icha

Raihanum Anggraini, gadis yatim yang miskin. Dia sangat mengharapkan bisa mendapatkan Kebahagiaan dari Pernikahan nya. Tapi pada kenyataan, semua keinginan itu harus tandas dan terkubur dalam dalam, saat mengetahui fakta pahit tentang suami yang baru di Nikahi nya. Haruskah dia tetap bertahan, atau mungkin pergi meninggalkan nya.?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maia_Icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perubahan Aksa

Di tengah lamunan yang menghantui pikirannya, Hanum tersentak kaget mendengar suara ketukan yang menggema dari arah pintu. Tok.. Tok.. Tak berapa lama, pintu terbuka dan tampaklah wajah Mirna yang datang bersama seorang pria muda dengan jas putih nya.

"Hanum, di mana Aksa?" tanya Mirna cemas, saat matanya menelusuri sekeliling ruangan yang tampak sepi tanpa keberadaan siapapun. Tapi sebelum Hanum berhasil menjawab pertanyaan, ternyata sosok yang mereka cari telah keluar dari kamar mandi dengan langkah tergopoh-gopoh. Lalu membaringkan diri di atas kasur empuknya, terlihat sekali raut wajah yang menampakkan kelemahan dan menderita nya.

"Ada apa Bu, mencari ku?" ucap Aksa dengan suara serak dan lelah nya.

"Ibu sudah memanggilkan dokter untukmu, jadi jangan menolaknya Aksa," kali ini, Mirna tidak bisa tinggal diam. Hatinya pilu melihat putranya terus menderita akibat sakit yang tak kunjung ada perubahan.

"Aku tidak apa-apa, Bu." Aksa berkilah, mencoba meyakinkan ibunya bahwa dia baik-baik saja.

"Sudah, kamu diam saja! Biarkan dokter ini menjalankan tugasnya," Mirna mengecup kening Aksa, lalu mempersilakan dokter menghampiri putranya yang terbaring.

Dokter itu pun sigap memulai serangkaian pemeriksaan untuk membantu menyembuhkan sakit nya.

Tapi setelah semua nya usai, dokter itu malah terlihat bingung. Sambil menatap wajah Aksa dengan seksama.

"Dari hasil pemeriksaan, keadaan putra Ibu tampak normal dan tak ada yang perlu di khawatirkan." tutur dokter.

"Normal bagaimana si Dok? anak saya ini, hampir setiap hari mual, muntah, dan tak mau makan. Bahkan takut sekali menyentuh nasi, apa itu normal nama nya.!" ketus Mirna, yang menampik jawaban Dokter yang menurut nya tak masuk akal.

Mendengar gejala yang di sebutkan, sang dokter malah tampak tersenyum kecil sambil melirik ke arah Hanum berada. Karena dia sudah bisa menebak yang terjadi pada pasien nya.

"Apa istri Pak Aksa sedang hamil?" tanya dokter, dan perlahan Aksa pun mengangguk setuju.

"Seperti nya, Pak Aksa ini terkena kehamilan simpatik atau sindrom couvade (mengeram). Yaitu Gejala sindrom suami ngidam, yang meliputi gejala fisik dan psikologi. Jadi karena itulah, suami juga bisa ikut merasakan yang di rasakan istri nya saat hamil." penjelasan panjang lebar dari dokter, tentu membuat kaget semua orang yang ada di sana.

Terutama Mirna, yang baru saja menerima kabar bahwa menantunya tengah mengandung anak pertama nya.

Dengan penuh semangat, Mirna segera berlari menghampiri Hanum. Lalu berjongkok dan menelusuri perutnya dengan lembut, tanda kebahagiaan yang tak terhingga.

"Jadi, kamu hamil, sayang? Ya Allah, terima kasih. Akhirnya aku akan mempunyai seorang cucu." perasaan Mirna saat ini, sulit diungkapkan dengan kata-kata. Karena impian yang selama ini dia inginkan, kini jadi kenyataan dan membawa harapan baru dalam keluarga mereka.

Saking terlena nya, Mirna sampai melupakan putranya yang sedang terbaring lemas di kasur. Dan lebih memilih untuk fokus memanjakan dan melayani menantunya.

"Ayok Hanum, ikut Ibu pergi ya. Kamu mau apa, sayang? Ibu akan belikan apa pun yang kamu inginkan." Mirna berkata dengan wajah berseri, menawarkan segala dukungan dan perhatian nya pada Hanum. Demi menyambut kehadiran buah hati yang dinanti-nantikan.

**

Tanpa terasa, hari sudah menjadi gelap kembali. Dan setelah menjalani hari nya dengan bersusah payah, akhir nya tubuh Aksa merasa lebih membaik setelah meminum obat pemberian dari dokter.

Dia pun ingin beranjak dari kasur untuk sekedar membersihkan diri. Tapi gerakan tubuh nya terhenti, saat melihat Hanum yang tertidur pulas di samping.

Wajahnya terlihat kelelahan, setelah seharian ikut berpergian bersama Mirna. Terlebih lagi kehamilan mulai mempengaruhi kondisi nya.

"Nyenyak sekali, Bumil satu ini," bisik Aksa dengan hati-hati, menelusuri rambut hitam Hanum yang tergerai indah. Hatinya berbunga-bunga, sambil meresapi kebahagiaan mendalam yang menerpa hati.

"Aku sangat rela, kalau harus merasakan rasa sakit ini setiap saat. Asal kamu dan anak kita baik-baik saja." gumamnya seraya mencium pipi mulus Hanum. Dan kini perasaan cinta, takut kehilangan, dan kebahagiaan bersemu menjadi satu.

Hanum yang merasakan ada kehangatan di wajah dan tubuh nya bersamaan, membuatnya tersadar dari tidur. Matanya membelalak, terkejut menyaksikan Aksa yang sedang mendekap dan menciumnya.

"Argh, jangan dekat-dekat.Aksa, Menjauhlah! Jangan lakukan itu lagi padaku." serunya dengan panik, bahkan berlari turun dari ranjang dengan gerakan sigap.

"Tenang Hanum, tenanglah, aku tidak akan menyakiti mu." jelas Aksa dengan selembut mungkin, dia sangat sadar kalau perbuatan nya dulu. Telah membuat trauma mendalam pada diri Hanum.

"Bohong!" sela nya, dengan suara meninggi.

"Aku berani bersumpah Hanum, tidak akan pernah memaksa mu untuk melakukan hal itu lagi. Sampai kamu sendirilah yang meminta nya padaku." walau rasa rindu nya begitu menggebu pada kenikmatan tubuh Hanum, tapi dia masih bisa menahan. Dan menunggu sang istri bisa menerima diri nya sepenuh hati

"Kalau begitu, kamu tidurlah di luar! Aku ingin di kamar ini sendiri," pinta nya

"Tidak bisa Hanum, apa kamu lupa dengan kesepakatan kita. Hmm? Jadi kewajibanmu itu melayani aku, walau ada pengecualian untuk urusan di atas ranjang."

"Ck! Dasar curang," gumamnya dengan suara yang hampir putus asa.

"Sudahlah Hanum, jangan berdebat lagi. Lebih baik kamu tidurlah, kasihan bayi kita kalau kamu selalu tertekan dan ketakutan seperti itu." ucap Aksa lembut namun tegas.

Tak ingin memperpanjang masalah, Aksa segera beranjak dari kasur dan melangkah menuju kamar mandi yang tadi sempat tertunda.

"Hufftt.." Hanum mengeluarkan nafas berat, menandakan betapa letih jiwa dan raganya saat ini.

Bagaimana tidak! Setelah kemarin dia berhasil terlepas dari sangkar emas yang mengurungnya, kini dia terjebak kembali dalam perangkap yang sama. Dan saat ini, dia hanya bisa pasrah menjalani takdir yang telah digariskan, sambil berharap ada secercah kebahagiaan yang menantinya di kemudian hari.

"Ibu.. Reyhan.. maafkan aku, yang harus meninggalkan kalian." kini beban di dadanya terasa makin berat, dan dia tak tahu berapa lama lagi. Bisa bertahan dalam situasi yang menguras hati dan pikiran nya.

Di dalam kamar mandi nya, Aksa begitu sibuk membersihkan tubuh dengan banyak busa yang menempel. Tapi otak nya, tetap saja tak pernah bersih dari wanita bernama Hanum.

Walau sekarang, bukan suara rintihan lagi yang terdengar dalam pikiran. Melainkan berganti pesona kecantikan nya yang terus menghantui.

"Hanum, Hanum, kamu sungguh pintar sekali membuat diri ku jadi tidak waras seperti ini!" antara kesal dan bahagia Aksa mengatakan nya, karena mengira masalah akan selesai saat istri nya kembali.

Namun nyata nya, ia malah makin terjerat ke dalam arus cinta sang istri.

1
Nur Adam
lnju
Nur Adam
lnjut
Shinn Asuka
Mau baca terus, thor, jangan lama-lama hiatus ya!
Maia_Icha: Ashiap! kk/Smile/
total 1 replies
Maki Umezaki
Baper deh!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!