NovelToon NovelToon
Melawan Kematian

Melawan Kematian

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Spiritual / Iblis / Identitas Tersembunyi
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Fukano Jr

Seorang pemuda bernama Riu Zin, yang dipenuhi ambisi dan keinginan yang membara untuk mencapai kekuatan yang luar biasa, sehingga ia bersedia untuk melawan bahkan kematiannya sendiri.

Meskipun menghadapi tantangan yang tampak tidak mungkin, seperti melawan Surga yang bagi manusia adalah suatu kemustahilan, namun demi kekuatan yang diimpikannya, ia rela menghadapi segala risiko, bahkan kematian pun sudah menjadi bagian dari kesiapan dan tekadnya. Dengan tekad yang teguh dan semangat yang membara, pemuda ini siap menghadapi segala rintangan dan tantangan, mengejar impian dan ambisinya dengan penuh determinasi dan keberanian yang luar biasa.

Ini bukan tentang mencari kesempurnaan,cerita ini tentang mencari Mati! Ambisi dari seorang Pemuda yang merasa tertantang dan mengikuti seseorang yang menurutnya bisa di andalkan.


Mari baca cerita Pertama ku ya

[ Karya asli]

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fukano Jr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 Pertarungan Hidup dan Mati !! Dominasi Petir Hitam

Xing Haji berdiri tegak, matanya menatap tajam ke arah Riu Zin yang nampak tidak siap untuk bertarung. Wajahnya serius, mencerminkan kekakuan dan kehati-hatian dalam setiap geraknya.

Dengan jarak sepuluh centi yang memisahkan mereka,dengan jarak yang begitu dekat, tinggal beradu kecepatan serangan menjadi kunci penentu dalam pertarungan ini jika itu benar terjadi.

Riu Zin, dengan sikap yang tidak siap dan terlihat terdiam, masih tenggelam dalam lamunannya. Matanya terpaku pada abu yang tertiup angin malam dari Junior-nya, tanpa menunjukkan tanda-tanda kesiapan untuk menghadapi Xing Haji. Kehadirannya yang hampa ekspresi dan tanpa gerakan menunjukkan bahwa ia belum sepenuhnya siap untuk terlibat dalam pertarungan yang akan segera dimulai.

" Kau akan...."

Slash 

Saat Xing Haji hendak membuka mulut untuk berbicara, tiba-tiba terdengar suara 'slash' yang tajam. Pedang Riu Zin bergerak dengan cepat, dipenuhi aura api tipis yang memancarkan kekuatan dan keberanian. Dalam sekejap, tebasan pedang itu memotong setiap kata yang akan diucapkan Xing Haji, memutuskan segala upaya untuk memulai percakapan.

Xing Haji, menghilang seiring dengan gerakan pedang Riu Zin. Ia lenyap seketika,dalam jarak yang begitu dekat dia bisa menghindar dari tebasan yang begitu cepat dan tiba - tiba dari Riu Zin seolah menyatu dengan bayangan malam. 

Roar 

Sambaran petir terdengar dari arah yang tak terduga. Xing Haji muncul kembali di belakang Riu Zin, mencoba menusuk dengan pedangnya yang berkilauan. Namun, Riu Zin tidak tinggal diam. Dengan refleks yang cepat, ia menggerakkan tubuhnya, menahan serangan Xing Haji dengan sigap.

Percikan api dan kilatan listrik berkelebat di udara, menciptakan panorama cahaya yang memukau. Saat Pedang listrik Xing Haji berbenturan dengan Pedang Api Riu Zin.Energinya bertabrakan dengan hebat, menghasilkan gemuruh yang menggetarkan di sekitarnya.

Xing Haji tersenyum miring, "Boleh juga. Kau sebagai pengguna Api bisa menandingi kecepatan petir yang paling cepat di antara elemen lainnya."

"Benarkah begitu? Aku tidak berpikir Elemen Petir yang tercepat,"  Riu Zin membalas singkat dengan senyum miring, lalu kembali menggerakkan pedangnya dengan penuh keyakinan,meski dia menyadari bahwa Xing Haji memang agak unggul dari segi kecepatan.

Kedua sosok itu saling berhadapan, saling menatap dengan intensitas yang tak terbantahkan, sebelum melanjutkan pertarungan mereka dengan penuh semangat.

Dalam sekejap, benturan pedang menghasilkan suara "Ting Ting" yang nyaris tak terlihat. Dalam lima detik yang singkat, ratusan lebih serangan saling bertabrakan dengan aura Api dan listrik yang saling memantul kuat dari atas ke bawah, menciptakan kilatan cahaya yang memukau.

"Di sana, ada pertarungan hebat," terdengar suara teriakan yang membuat Riu Zin sedikit kehilangan fokus. "Anak-anak Rantai Api, apa yang mereka lakukan? Cepatlah, pergilah dari sini," ucapnya dalam hati, berharap agar mereka tidak mendekat. Riu Zin tidak bisa memberi tahu karena sedang terlibat dalam pertarungan yang sulit dihindari, memperlihatkan kepeduliannya terhadap keselamatan mereka.

 "skreech" 

Suara derit tali yang ditarik memecah keheningan. "Argh" Anggota-anggota sekte Rantai Api tiba-tiba terkejut, terdengar histeris, menciptakan kekacauan di sekitar mereka. Riu Zin,kehilangan fokus kembali dengan cepat menoleh untuk melihat apa yang terjadi. Namun, yang dilihat oleh matanya adalah pemandangan mengerikan: anggota-anggota sekte terdiam, tubuh mereka tegak namun wajah pucat lesu, sepenuhnya terpaku pada tali putih yang menusuk setiap dada mereka tepat di jantung.

Tali itu terlihat begitu halus, namun kuat, seperti benang kehidupan yang menghubungkan mereka satu sama lain. Setiap seratnya terlihat menonjol dengan jelas, memancarkan aura misterius yang mengikat mereka dalam takdir yang tak terhindarkan.

"Tali itu, siapa yang menggunakannya? Kemampuan anak-anak itu tidak jauh berbeda dari Junior Kuing Ju. Ini berarti pasti ada orang lain selain si bre**s*k ini," tebak Riu Zin sambil tetap fokus pada pertarungannya yang belum memberikan kesempatan bagi keduanya mendapat peluang.

"Slash!"

Tebasan petir berhasil mengenai lengan kiri Riu Zin, Xing Haji berhasil mendapatkan kesempatan, sementara lengan kanan Riu Zin yang memegang pedang dengan cepat mengayunkan untuk membalas. Namun, Xing Haji bergerak secepat kilat, menghindar dengan gesit, dan dengan siku yang tangguh, membenturkan keras di leher Riu Zin, membuatnya terjatuh ke tanah.

Boom!

Sedikit getaran terasa saat tanah ambruk ke bawah. "Sial," desis Riu Zin yang kehilangan fokus akibat imbas dari serangan tadi. "Siapa yang lebih cepat sekarang?" ujar Xing Haji dengan senyum licik, menunjukkan keunggulan dalam pertarungan mereka.

Seorang wanita muncul dari bayangan hitam pepohonan dengan senyum licik yang menghiasi wajahnya. Lue Mindi, dengan matanya yang sipit namun memancarkan kegodaan yang tak terbantahkan, menatap tajam ke arah Riu Zin.

Langkahnya perlahan, mengelilingi setiap mayat anggota yang bergelantungan, sementara ia memegang gulungan tali putih yang identik dengan tali yang membelit para anggota sekte-nya.

Dalam sorotan cahaya temaram, tangannya yang dilumuri darah menambah kesan misterius pada sosoknya. Darah yang mengalir di antara jari-jarinya menjadi pemandangan yang menyeramkan namun memikat. Dengan gerakan lambat, Lue Mindi menjilat darah itu dengan lidahnya, memberikan sentuhan keanggunan yang aneh namun memikat.

Riu Zin tidak tergoyahkan sedikit pun saat melirik pelan ke arah Lue Mindi yang masih menatapnya. Namun, dalam keheningan yang membelenggu, petir hitam siap menusuk dari jarak dua senti kepalanya, "boom!" ledakan kuat kecepatan Xing Haji tiba-tiba terjadi. Meskipun baru terlihat tenang, Xing Haji menyerang dengan cepat dari atas.

Xing Haji terkejut namun segera kembali tenang saat Riu Zin berhasil menghindar dari serangan tersebut. "Orang terbaik di Kota Bara Raya memang bukan sekedar omongan belaka,"

Suara godaan tajam dari Lue Mindi menusuk telinga Xing Haji, "Aduh! Senior Xing Haji, kau terlihat lucu sekali dengan wajah bingung seperti itu. Menghabisi seorang sampah saja kau terlihat kesusahan," godaan itu terdengar menyindir.

Xing Haji melirik tajam ke arah Lue Mindi yang masih memancarkan senyum sinis padanya. "Dia ini bukan orang..."

Dengan suara "Slash" yang tajam, gelegar "Boom" menyusul, serangan balik secara tiba-tiba dari Riu Zin. Pukulan yang lumayan kuat mementalkan Xing Haji sejauh seratus meter ke arah Lue Mindi yang berdiri tegak. Xing Haji terdorong mundur, terpental dengan kekuatan yang tak terduga.

Satu luka serius terlihat di bahu nya, namun dengan cepat luka itu mulai tertutup saat Xing Haji menekannya dengan energi listrik hitamnya.

Lue Mindi tertawa kecil, "xixixix," candaannya disambut dengan tatapan dingin dari Xing Haji yang sontak membuat nya langsung memajang wajah kikuk "Diam kau, sebagai junior sebaiknya jangan banyak tingkah," tegur Xing Haji dengan penuh ketegasan, menunjukkan sikapnya yang tenang namun penuh kekuatan dalam menghadapi situasi yang menegangkan.

Xing Haji menjelaskan dengan yakin, "Itulah dia, Riu Zin. Aku pernah bertemu dengannya dan melihat langsung bagaimana dia bertarung saat Turnamen di tingkat Kekaisaran." Dengan kata-katanya, Xing Haji meyakinkan bahwa Riu Zin bukanlah lawan yang bisa dianggap remeh. 

Lue Mindi, yang sebelumnya menganggap Riu Zin yang dipikirnya cuman seorang pemuda sampah, kini mengerti betapa luar biasa situasi ini. Lue Mindi sudah dua tahun bersama Senior nya, dan dalam setiap misi mereka, tidak pernah terjebak seperti ini kecuali saat bertemu dengan lawan-lawan hebat yang umurnya sudah mencapai ratusan tahun.

"Seorang Tuan Muda yang menarik," ucap Lue Mindi sambil tersenyum licik, namun ekspresinya berubah serius saat melihat ke depan, mencari keberadaan Riu Zin yang tiba-tiba menghilang dari pandangan. " Ups,dimana dia?"

"Kau tidak boleh meremehkan dirinya. Harus selalu waspada, dia bisa muncul dari mana saja," kata Xing Haji dengan penuh kehati-hatian. Mereka berdua kini berada dalam kewaspadaan penuh, tidak merasakan tanda kehadiran Riu Zin yang tiba-tiba menghilang dari pandangan.

Lue Mindi melirik ke kiri dan ke kanan dengan sikap siaga, sementara di depannya Xing Haji sudah terlihat siap untuk mengayunkan pedangnya.

1
Aether Kong
MC-nya makin OP 😲
Aether Kong
MC-nya keren 😎
Aether Kong
yah kabur /Doge/
Aether Kong
lagi seru diganggu 🗿
Aether Kong
sikat bang...😎
Luka Ingin Mencintai
Semangat nulis, sampai tamat ceritanya 😘🥰
Gilang Alfritz
Sepertinya ada politik dalam para keluarga ini
Fuka ingin dicintai: Mungkin saja🤔
total 1 replies
Gilang Alfritz
Keadaan genting ini
Gilang Alfritz
jangan maksa lah bg
Gilang Alfritz
Betul juga🤔🤣🤣
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
hahaha gadis kucing?
Fuka ingin dicintai: siluman itu kak😊
total 1 replies
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
Rongsokan?
Aether Kong
mantap 👍
Aether Kong
latihan mlawan Kematian ya thor
Aether Kong
wah keren 😎
Aether Kong
wkwkwk siluman kucing rupanya
Aether Kong
awas jatuh bang
Aether Kong
namnya bikin laper Thor 🤤
Aether Kong
knp gak mau bunuh, iblisny galau ya
Aether Kong
Ibisny ngulue waktu, knp gak lngsung ambil aja jantung si Rui Zhin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!