Pria Lugu Berkekuatan Super Power

Saat ini anggota kelompo Langit ireng tinggal 22 orang saja, 20 orang yang masih mengacak acak kerajaan Wesi Lunak dan Kerajaan Tirta Reja, satu orang yang selamat dari serangan Ki Ageng Aksatriya Dan satunya lagi adalah Reja Jugrang yang menjadi pemimpin kelompok itu.

“Kawan, tiga puluh orang teman kita telah tewas, sepertinya kita harus bersatu bersama-sama menghabisi sekawanan pemuda itu, saatnya kita berasatu melawan sekelompok cacing kecil bersama”. Kata salah seorang anggota Langit Ireng

“Baiklah, mari kita datangi kerajaan Wesi lunak dan kita berkumpul dengan teman-teman kita disana”. Jawab yang lain sembari terbang menuju Kerajaan Wesi Lunak.

Terlihat kini sudah lengkap dua puluh orang sedang berkumpuk dan siap untuk membuat onar di kerajaan Wesi Lunak bersama, kini mereka mulai berpencar menjadi 10 pasang yang masing-masing membawa teman disampingnya dan mulai membuat onar dan mengacak-acak keadaan yang sedang damai di kerajaan Wesi Lunak itu dengan sangat Ganas.

“Istriku sepetinya jatah kita juga bukan disini, yuk pergi ke kerajaan Wesi lunak saja untuk menumpas semua anggota kelompok Langit ireng bedua saja”. Kata Rama mesra

“Ah, bilang saja kamu mau menemui intan genit itu”. Kata Pelangi yang cemburu sebelum berangkat

“Tenang saja istriku, bukankah kalian sudah pernah bertarung dan kamulah pemenangnya?”. Jawab Rama

“Iya aku memang menang, tapi awas saja kalau nanti kamu membuatku marah disana, akan aku luluh lantahkan sekalian semua isi kerajaan itu”. Jawab Pelangi mengancam

“Baiklah, baiklah sayangku, cintakuh, hatiku, hidupku, matiku, mwah, mwah mwah”.

Berangkatlah rama dan Pelangi menuju kerajaan Wesi Lunak, sesampainya disana keadaan sungguh benar-benar sudah sangat mengenaskan sekali, bahkan terlihat sang raja juga sudah terkapar tak berdaya disana.

Dan Wuzh, Wuzh, Wuzh, kilatang badai angin yang begitu kencang langsung menghempaskan dua orang yang sedang tertawa diangkasa sambil mengibas-ngibaskan tangannya yang mengeluarkan api yang berjatuhan kemana-mana.

Kini dua orang itu sudah tak bernyawa lagi, Rama dan pelangi kembali mencari keberadaan anggota yang lainnya yang sudah terpencar ke sepuluh lokasi yang berbeda.

Tiba-tiba angin begitu kencang dan sangat besar seperti angin super topan yang mengarah ke tubuh rama, ternyata rama sedang mengeluarkan Super Vacum Cleaner yang menyedot delapan belas orang yang tersisa menghadapnya yang masih saja bermesraan dengan istrinya itu.

“Kalian sungguh menyebalkan sekali, membuatku harus menarik kalian kesini semua, dan keluarlah aura dewa yang besarnya satu kerajaan Wesi Lunak dan langsung meremas ke delapan belas orang yang tersisa hingga tak terlihat bayangannya sama sekali.

Kini Anggota Langit ireng tinggal dua orang yaitu Reja Jugrang dan Satu orang yang kabur melaporkan kegagalan mereka yang ternyata orang itu langsung dibuat menemui sang maha esa oleh Reja Jugrang yang memang tidak pernah mau mendengar laporan kegagalan.

Kini tinggal dia satu-satunya anggota Langit Ireng Yang Tersisa, malah berani-beraninya mendatangi rama yang sedang asik ceplak ceplok berciuman diangkasa dengan istrinya.

“Hey bocah, apakah kamu yang sudah menghabisi anak buahku?”. Teriak Reja Jugrang.

“Aku hanya menghabisi dua puluh orang anggotamu saja, sisanya aku tak tahu”. Jawab rama yang kembali menciumi wajah Pelangi yang malah semakin pasrah.

“Bocah tak tahu malu!”. Bentak Reja Jugrang yang mendadak menjadi sosok raksasa yang kepalanya sundul langit dan kakinya besarnya memenuhi kerajaan Wesi Lunak, terlihat kaki Reja Jugrang akan menginjak seluruh kerajaan Wesi lunak tapi tiba-tiba Rama dengan santainya langsung mengeluarkan kekuatan dewanya untuk menghadang kaki Reja Jugrang yang sedikit lagi akan menyentuh dan menghancurka satu kerajaan.

“Duh, kakek tua, apakah matamau memang sudah tak bisa melihat? Dibawahmu banyak orang yang tak bersalah, kenapa kau mau menghabisi mereka juga?”. Tanya Rama

“Kak Ramaaaa”. Terdengar teriakan dari Intang yang membuat mimik wajah Pelangi yang sedang menikmati serbuan ciuman dari Rama mendadak terlihat muram.

“Ingat suamiku!”. Ancam Pelangi

“Iya, iyaaaa”. Jawab rama yang semakin erat memeluk istrinya diangkasa itu.

Telapak tangan rama kini sudah berada didepan dadanya dengan tangan lurus menghadap ke sosok raksasa dan seketika itu membuat sebuah aura tangan dewa yang besarnya dua kali lipat dari besarnya tubuh Reja Jugrang saat ini, dan terlihat jelas tangan itu langsung meremas-remas tubuh reja jugrang hingga menjadi pecak tempe yang siap dilahap.

Kini bentuk Reja jugrang sudah kembali mengecil

“Ampun tuan, jangan bunuh saya!, saya akan melakukan apapun untuk tuan asalkan nyawa saya tetap diampuni!?”. Reja jugrang memohon untuk diampuni nyawanya sambil bersimpuh ditanah.

“Kekuatan pemuda ini sungguh sudah diatas para dewa, siapa sebenarnya pemuda ini?”. Gumam reja jugrang didalam hatinya sambil ketakutan.

“Bagaimana istriku? Apakah aku perlu mengampuni orang ini?”. Tanya rama dengan mesranya kepada istrinya yang luar biasa cantiknya yang masih dipelukannya

“Kenapa harus menanyakannya padaku suamiku?, bukankah tiada ampun bagi penjahat yang sudah mengobrak-abrik isi kerajaan?”. Jawab Pelangi manja

“Baiklah istriku”. Jawab rama sambil kembali membuat aura tangan dewa yang lebih kecil dari sebelumnya dan langsung kembali meremas-remas tubuh Reja Jugrang sampai benar-benar rodal radil tak karuan bentuknya yang langsung membuatnya kini menjemput teman-temannya yang sedang reuninan bersama malaikat Izroil.

“Sudah selesai istriku, mari kita pulang ke kerajaan Singo Ngaung, kabarnya Sukmawati sedang hamil?”. Kata Rama yang membuat pelangi makin bergairah ingin secepatnya mengandung seorang keturunan.

“Kak rama sepertinya tak mendengar suaraku”. Gumam Intan yang masih berada dibawah

“Apa aku susul saja mereka diatas sana ya?”. Gumamnya kembali sambil terbang menuju Rama dan Pelangi yang mulai tak terlihat karena ternyata Rama dan Pelangi sudang berteleportasi dengan sangat cepat menuju kerajaan Singo Ngaung.

“Kakak, benarkah Kak Sukma sedang mengandung?”. Tanya Pelangi yang kini sudah berada di kerajaan Singo Ngaung dan bertanya kepada kakaknya.

“Benar adikku, Sukma saat ini sedang mengandung anak kami”.

“Kalian kapan?”. Tanya Wicaksana

“Helloooooooo, kamu nenye? Kamu nenye? Sejak aku menikah sampai saat ini aku hanya punya kesempatan sekali untuk membuat keturunan ya saat aku terbang bersama Pelangiku yang cantik ini saat melawan kakek tua yang saat ini berada dimana aku tak tau itu, kamu masih nenye?”. Jawab Rama geregetan.

“Hahahaha, memangnya kalian dikamar ngapain saja, sampai tidak sempat bertempur dikamar?”.

“Hellooooo, bukankah lagi dan lagi selalu ada gangguan datang yang membuat kami selalu tak jadi bertempur?”. Kata rama yang lebih mengeraskan suaranya.

“Begitukah?, kasihan sekali adikku ini”. Jawab Wicaksana mengejek yang membuat rama ingin menggaplok kepalanya lagi tapi Wicaksana langsung kabur dan terjadi permainan kejar-kejaran antara kakak beradik yang umurnya sudah sama tuanya.

Raja Arjo yang melihat kelakuan anaknya dan menantunya itu makin pusying kepalanya melihat tingkah dua orang yang seperti anak yang baru bisa berlari dan maunya main lari-larian seharian.