NovelToon NovelToon
The Marriage Of Moon And Dew

The Marriage Of Moon And Dew

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Nikahmuda / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: dzataasabrn

Terlahir dari orang tua yang membenci dirinya sejak kecil, Embun Sanubari tumbuh menjadi laki-laki yang pendiam. Di balik sifat lembut dan wajah tampannya, tersimpan begitu banyak rasa sakit di hatinya.

Ia tak pernah bisa mengambil pilihannya sendiri sepanjang hidup lantaran belenggu sang ayah. Hingga saat ia memasuki usia dewasa, sang ayah menjodohkannya dengan gadis yang tak pernah ia temui sebelumnya.

Ia tak akan pernah menyangka bahwa Rembulan Saraswati Sanasesa, istrinya yang angkuh dan misterius itu akan memberikan begitu banyak kejutan di sepanjang hidupnya. Embun Sanubari yang sebelumnya menjalani hidup layaknya boneka, mulai merasakan gelenyar perasaan aneh yang dinamakan cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dzataasabrn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

A Fight

"Kudengar kalian sudah putus?" Dania meraih tangan Saras, menyambutnya untuk duduk bersama mereka.

Saras mengangkat sebelah alisnya seraya mencoba mencari posisi ternyaman di antara teman-temannya. Napasnya berhembus tertahan, "Benar, kami sudah putus."

Saras meraih sebuah anggur di nampan yang tersaji di tengah mereka dan memasukkannya perlahan ke dalam mulut. Teman-temannya mendadak hening usai ia duduk, hal itu jelas membuat ia bingung. Saras menatap teman-temannya bergantian seraya mengangkat bahu, mengisyaratkan bahwa ia tidak mengerti kenapa teman-temannya memandangnya dengan aneh begitu.

"Kau baru saja berciuman dengan ex-mu girl, reaksi apa yang kau harapkan dari kami?" Stefi berceletuk, ikut mengambil sebutir anggur dan melahapnya. Air anggur itu terciprat ke pipi Queency saat Stefi menggigitnya, membuat Queency terperanjat.

"Makanlah yang benar, ludahmu terciprat padaku bodoh," Queency menyambar tisu dengan asal, mengelap pipinya dengan terburu-buru.

Stefi tertawa melihat ekspresi Queency, "Sorry girl."

Dania memandang Saras dengan alis bertaut. Di antara semua teman-teman mereka, Saras selalu paling dekat dengan Dania. Mereka sudah saling mengenal sejak kecil dan itu membuat mereka selalu bersama sejak mereka masih balita. Dania, Dany, dan Saras adalah tiga sahabat yang tidak pernah bisa terpisahkan sejak bayi. Setidaknya sampai Saras dan Dany mulai berpacaran.

Sejak remaja, Saras selalu ketakutan dengan pria. Ia membenci pria dan selalu gemetar hebat saat harus berhadapan dengan mereka. Dania mulai menyadari bahwa benar-benar ada sesuatu yang salah dengan Saras saat mereka mengikuti pesta dansa di kelas tiga SMP. Saat itu Saras ketakutan parah ketika berdansa dengan wali kelas mereka hingga gadis itu buang air kecil di celana dan mengalami kejang hebat.

Sejak saat itu, Saras selalu menutup diri dan menjadi sangat pemurung. Saras yang pemberani, tegas, dan blak-balakan itu perlahan tak pernah ia lihat lagi. Saras tidak pernah menceritakan apapun pada Dania. Sampai saat ini ia tak pernah tahu apa yang membuat Saras mengalami trauma seperti itu.

Sampai suatu ketika, Dania memikirkan sebuah ide yang sangat bodoh. Karena Saras tidak pernah menunjukkan reaksi ketakutan terhadap Dany, Dania menyarankan agar mereka berdua berpacaran dengan harapan hal itu dapat membuat Saras terbebas dari traumanya dan membiasakan diri melakukan kontak fisik dengan laki-laki. Dania tidak pernah berpikir bahwa hubungan mereka berdua akan bertahan sangat lama dan Saras bisa mempercayai Dany sepenuhnya. Sampai saat ini, satu-satunya laki-laki yang bisa menyentuh Saras tanpa membuatnya mengalami kejang hanyalah Dany.

Tapi sayangnya semakin lama Dany seolah semakin memanfaatkan keadaan. Ia tahu bahwa Saras hanya bisa bergantung padanya sebagai laki-laki, hal itu membuat Dany berani melakukan hal yang macam-macam pada Saras. Walaupun itu memang hal yang normal bagi orang-orang seusia mereka, tetapi Dania tetap tidak menyukainya karena Dany harusnya tahu bahwa Saras berbeda dengan gadis lainnya. Memang brengsek Dany itu, batin Dania. Rasanya sangat kesal saat melihat Dany menciumi Saras dengan wajah tengilnya itu!

"Kenapa kalian putus?" Dania berujar pelan, suaranya kalah dari dentuman musik yang kian kencang.

Saras mendekatkan kepalanya ke arah Dania, "Kau bilang apa?" ujarnya. Ia menunggu Dania kembali berkata saat Queency tiba-tiba mendorong kepala Saras kembali ke tempatnya sembari bertepuk tangan kegirangan.

"Itu mereka!" Qeency menunjuk ke arah salah satu meja berisikan empat orang lelaki yang terletak beberapa puluh meter dari mereka.

Meja mereka dipisahkan oleh panggung DJ yang terletak di tengah-tengah rumah sekaligus menjadi pusat dari pesta malam hari ini. Selain Saras dan teman-temannya, gadis-gadis lain yang ada di pesta itu juga nampaknya memusatkan perhatian mereka pada meja berisikan empat orang itu.

"Siapa?" Saras kembali menggamit sepotong apel di nampan seraya mencoba melongok ke arah meja tersebut, tetapi ia kesulitan melihatnya lantaran tertutup oleh badan DJ yang sedang memainkan musik di tengah panggung.

"Tentu saja Embun Sanubari dan teman-temannya!" jerit Stefi, tak mengalihkan pandangan sedikitpun dari arah meja itu.

Saras terperanjat, ia menelan ludah dengan susah payah. Apakah ia tidak salah dengar?

Saras menoleh ke arah Dania yang juga sibuk memandangi meja tersebut, "Sejak kapan mereka datang?"

Dania menoleh ke arah Saras kemudian mendekatkan bibirnya ke telinga sahabatnya itu, "Sanu dan Radit baru saja tiba tiga menit sebelum kau tiba!" ujarnya setengah berteriak agar suaranya terdengar oleh Saras lantaran musik yang terus berdentum.

Saras mengangguk paham. Jantungnya kembali berdegub kencang. Ia tidak percaya bahwa ia akan bertemu dengan Sanu di tempat seperti ini. Lagipula, ia tidak mengira bahwa Sanu akan menyukai pesta seperti ini. Saras menolak berpikir bahwa suaminya itu gemar datang ke pesta untuk bertemu dengan gadis-gadis seksi dan menghabiskan malam bersama mereka. Tetapi pikiran itu tetap terlintas di benaknya. Walaupun ia tahu bahwa Sanu selalu pulang sebelum jam sepuluh malam setiap harinya, tetap saja akhir-akhir ini Sanu sedang sering keluar meski bukan di jam kuliah.

Dania menyenggolkan tangannya ke arah Saras, "Ada apa? Tumben kau tertarik dengan mereka?"

Saras menggeleng pelan, kembali menggamit sepotong buah saat terdengar jeritan dari arah salah satu meja yang ada di sudut rumah. Mendengar hal tersebut, orang-orang mulai berkumpul di sekitar suara. Musik tetap berputar, tetapi suara kegaduhan itu kini lebih kencang dari musik itu sendiri.

Queency dan Stefi berlari untuk melihat kegaduhan tersebut, Dania menyusul seraya menarik tangan Saras untuk ikut melihat. Dengan enggan, Saras melangkah setengah berlari mengikuti langkah kaki Dania.

Di tengah-tengah kerumunan tersebut, terlihat seorang pria berkepala plontos sedang menghajar laki-laki berjaket kulit di bawahnya.

Saras membelalak saat menyadari bahwa pria yang sedang dihajar itu adalah mantan pacarnya, Dany. Tangan Saras gemetaran melihat Radit menghujani Dany dengan pukulan. Melihat ekspresi kesakitan Dany membuat Saras mengingat dirinya sendiri saat sedang dihajar oleh ayahnya. Tubuh Saras gemetar menahan amarah, perasaan mual segera mendorongnya untuk membelah kerumunan dan menarik tubuh pria plontos itu dari belakang.

"Hentikan, bodoh!" teriak Saras seraya menarik lengan pria itu agar ia berhenti memukuli Dany.

Pria plontos tersebut berbalik, ternyata yang sejak tadi memukuli Dany adalah Radit. Radit mengusap kepalanya dan menarik dirinya dari Dany. Saras mendorong Radit ke samping, lantas berlutut di sebelah Dany untuk membantunya berdiri.

Semua orang di kerumunan itu mulai berbisik-bisik. Saras memandang orang-orang di sekitarnya dengan kesal, tega-teganya mereka hanya diam dan menonton seseorang sedang dipukuli di hadapan mereka, "Apa yang kalian lakukan, hah? Tidak adakah yang mau menolong Dany? Apa kalian benar-benar hanya akan diam saja seperti ini melihat psikopat ini nyaris membunuh orang?" Saras berteriak kasar ke arah Radit. Membuat pria plontos itu menggertakkan giginya karena kesal.

"Dia sudah merendahkan aku dan teman-temanku! Tolong katakan pada si miskin yang tidak seberapa kaya itu agar menjaga mulutnya!" teriak Radit ke arah Saras, hal itu mengundang gumaman dari orang-orang yang mengerumuni mereka.

Dany bersandar lemah di bahu Saras. Wajahnya sudah babak belur dan berdarah-darah saat Radit melanjutkan, "Lagipula, kenapa kau masih bermesraan dengannya wanita jalang? Ingatlah bahwa kau sudah menikahi sahabatku!" Radit menyalak kasar. Gumaman kembali terdengar di antara oranh-orang yang ada di sana.

Seorang Rembulan Saraswati? Menikah? Semua orang saling berbisik-bisik. Teman-teman Saras pun sama. Mereka memandang Saras dengan tatapan tak percaya.

Saras memandang teman-temannya dan memasang wajah memelas, ia seperti tengah berjanji bahwa ia akan menjelaskan semuanya nanti.

Dari belakang Radit, muncul seorang lelaki yang sangat dikenali Saras. Lelaki itu memandangnya dengan tatapan yang tidak bisa dijelaskan. Wajahnya terlihat... Terluka? Entahlah, Saras tidak mengerti.

"Hentikanlah," ujar Sanu perlahan seraya menarik lengan Radit agar ia kembali tenang.

Belum sempat Sanu menarik Radit, salah seorang dari arah kerumunan bersuara dengan sangat amat lantang, "Siapa temanmu yang sudah menikahi Saras?" ujar gadis itu dengan lantang.

Siapapun dari geng empat orang pria tampan itu yang menikahi Saras, semua gadis pasti akan terluka. Embun Sanubari Adyatama, Raditya Bratayudha, Ramon Adonio, dan Sebastian Kawilarang adalah empat sahabat yang sudah dekat sejak mereka masih SD. Namun, mereka semia terpisah saat SMA dan kembali bertemu saat kuliah. Hal itu membuat keempatnya kembali akrab dan menggemparkan seisi kampus dengan ketampanan, pengaruh, serta kekayaan mereka.

Radit memandang gadis yang mengajukan pertanyaan itu dengan wajah kesalnya, lantas menunjuk ke arah Sanu yang berdiri persis di sebelahnya, "Embun Sanubari."

1
thieewiee
menyala author Q/Drool/
sisdelb: aaa maacii kaak🥰
total 1 replies
Aisyah Siti
nextt kak
thieewiee
lope lope sebakul buat autor udah crazy up
sisdelb: 😭😭 jadii semangat nulisnya karena pada antusias minta updatee. makasii banyak yaa buat supportnyaaa, lopee sekebon💞
total 1 replies
Culprit Heart
yaampun saras kamu janga Nethink duluuu
Culprit Heart
ya Tuhan😭😭😭 Author beneran isunya tendang pelecehan mulu yaaa
sisdelb: sorryy kaak😭. sejujurnya aku mau bikin reader kita aware aja sama isu sexual abuse karena aku pun pernah ngalamin hal serupa. entah itu orang asing atau orang terdekat, kita pokonya harus selalu aware dan waspada
total 1 replies
Culprit Heart
ati ati kemakan omongan sendiri neng
Culprit Heart
kocak banget😭
Culprit Heart
hahahaha sanuu gemes banget dah
Culprit Heart
wkwk avvvv
Culprit Heart
beneran cowok langka
Culprit Heart
astogenggg naksir ini mah
Culprit Heart
wkwkw jokes bapak bapak bgt jir
..
lanjuut
..
udah lama gk bca cerita author ini. menarik dan bikin penasaran
Culprit Heart
gaya penceritaannya bagus
Culprit Heart
lanjuttt thoorr
Culprit Heart
hahahah ketawanya ang ang ang dong😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!