Perhatian!!!
Jika nggak suka novel ini nggak usah kasih bintang 1,2,3, retting novel jadi turun. Mending nggak usah baca novel ini, gara-gara bintang 1,2,3 patahin semangat penulis yang sudah begadang untuk menulis novel ini. Baca di NT kan gratis, maka hargailah penulis.
Deskripsi
Andin, istri yang gendut setelah melahirkan. Ia di hina oleh ibu mertua dan kakak iparnya karena kegendutannya itu. Bahkan Rafif sang suami malu dengan penampilan istrinya yang sekarang. Sebelum menikah seksi tapi setelah melahirkan tubuhnya sangat melar. Rafif menceraikan Andin karena Andin mempunyai tubuh yang sangat gendut.
Bagaimana nasib Andin setelah bercerai dari Rafif
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kak Farida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Angel sadar
Andin menunggu kabar dari Monica sudah 1 minggu Angel masih dalam keadaan koma. Operasi sukses tapi entah kapan Angel akan sadar. Untuk menghilangkan kepenatannya Andin memutuskan untuk berolah raga di gelora Bung Karno karena besok adalah week end.
Andin berolah raga sendirian, ia ingin mengajak Alice tapi Alice sudah bercerita duluan bahwa besok ia akan jalan bersama dengan tunangannya. Andin belum bertemu dengan tunangan Alice karena Andin tidak tahu bagaimana caranya.
"Ah lari sendiri, nggak enak banget sih. Jadi keingatan Luna," gumam Andin.
Ada seseorang yang mengikuti Andin berlari, Andin pun merasakan itu. Ia makin berlari dengan kencang.
"Hai Andin apa kabar kamu?" tanya Rafif.
Entah kenapa tiba-tiba ada Rafif, laki-laki yang Andin sangat benci. Di buang setelah melahirkan anak mereka.
"Ngapain kamu? Ikutin aku yah? Sana kamu, aku nggak sudi dekat sama kamu lagi," ucap Andin sinis.
"Ayo lah Andin, kamu masih mencintaiku kan." Rafif memegang tangan Andin tapi Andin langsung menghentakkan tangan Rafif sehingga terlepas.
"Najis di sentuh sama kamu, kamu pergi atau aku akan berteriak. Kamu cabul kepadaku," ucap Andin.
"Wow...galak banget Andin kamu sekarang, lebih semangat aku untuk mendapatkan hatimu lagi." Rafif dengan gerakan cepat mencium pipi Andin.
"Tolong...ada laki-laki cabul," teriak Andin. Rafif yang mendengar teriakan Andin langsung lari berlawanan arah.
"Siapa Mbak orangnya?" tanya laki-laki yang larinya tidak jauh dari Andin.
"Itu Pak yang pakai jaket kuning," jawab Andin. Laki-laki itu mengejar Rafif tapi Rafif sudah berlari dengan cepat.
"Aduh Mbak maaf, laki-laki cabulnya larinya cepat banget. Aku nggak bisa ngejarnya Mbak," ucap laki-laki sambil nafas tersenggal-senggal.
"Terima kasih Pak atas bantuannya," ucap Andin.
"Duh jangan panggil aku Pak, aku masih muda. Masa wajah setampan ini di panggil Bapak," protes laki-laki itu.
"Haha maaf...habis panggil apa dong?" tanya Andin.
"Perkenalkan namaku Joni." Laki-laki itu mengulurkan tangannya, Andin juga mengeluarkan tangannya mereka saling berkenalan. "Andin," ucap Andin memperkenalkan dirinya.
"Sepertinya aku pernah lihat wajah kamu deh," ucap Joni.
"Masa sih? Di mana lihatnya?" tanya Andin. Joni tampak memikir-mikir di mana melihat Andin.
"Aduh, aku nggak ingat," ucap Joni.
"Hahaha kamu mah basi kenalan seperti itu," ucap Andin.
"Kamu kerja atau masih kuliah?" tanya Joni.
"Lah memang wajahku seperti masih kuliah?" tanya Andin.
"Iya terlihat masih muda," ucap Joni.
"Sayangnya aku janda hahaha...aku lanjut lari lagi yah, terima kasih tadi sudah ngejar laki-laki cabul," ucap Andin sambil berlari melambaikan tangannya.
"Wanita menarik," gumam Joni. Ia melambaikan tangan juga.
"Kenapa dari kemarin bertemu dengan laki-laki yang aneh-aneh semua. Rafif berani-beraninya dia cium pipi aku di muka umum. Lebih baik aku pulang aja takut nanti tiba-tiba ada Rafif muncul lagi," gumam Andin. Andin langsung masuk ke dalam mobil ketika ia ingin menjalankan mobilnya dering Handphonenya berbunyi.
"Monica..." ucap monolog Andin. Andin bergegas untuk mengangkat teleponnya.
"Assalamu'alaikum Kak Andin," ucap Monica di ujung telepon.
"Wa'alaikumsalam Monic ada apa dengan Angel?" tanya Andin.
"Kak Angel sudah sadar Kak," jawab Monica.
"Alhamdulillah, aku akan ke Bogor secepatnya," ucap Andin.
"Terima kasih banyak Kak, aku tutup teleponnya yah Kak. Assalamu'alaikum," ucap Monica dan telepon di tutup.
"Waalaikumsalam."
Andin langsung menyalahkan mesin mobilnya, ia akan pulang terlebih dahulu dan membawa Natasha ke Bogor, Hari masih pagi jadi jika jalan secepatnya jalanan tidak akan macet. Andin sampai di kediaman kedua orang tuanya.
Ia langsung masuk ke dalam rumah dengan langkah yang terburu-buru.
"Mah, Natasha mana?" tanya Andin tiba-tiba.
"Astagfirullah Andin, masuk rumah itu beri salam dulu. Ini kamu datang-datang langsung tanya anakmu. Lagi pula tubuh kamu kotor, mau langsung gendong Natasha?" protes mamah Andin. Andin tersenyum kepada mamahnya.
"Maaf Mah ulang lagi deh," ucap Andin.
Andin balik lagi ke pintu masuk dan mengucapkan salam.
"Wa'alaikumsalam, Natasha sama baby sitter. Kamu lihat aja di taman," ucap mamah Andin.
"Oh sudah ada baby sitter, Alhamdulilah. Aku akan bawa Natasha ke Bogor. Angel sudah sadar Bu," ucap Andin.
"Jangan ajak Natasha ke rumah sakit. Di sana banyak kuman, biar cucu Mamah di sini aja," ucap mamah.
"Baik Mah, Mah tadi pas aku lari tiba-tiba ada Rafif dia langsung nyosor mencium pipiku." Andin bercerita tentang ke jadian itu.
"Apa? Laki-laki nggak tahu diri, kamu sudah langsung dan terlihat cantik lagi dia malah mau sama kamu lagi. Makanya kamu segera cari pengganti. Masa iddah kamu juga sudah lewat jauh agar kamu ada yang jaga, cari laki-laki yang waras, nggak gila harta atau mau Mamah jodohkan," ucap mamah.
"Memangnya cari calon suami asal nyomot aja, aku nggak mau dijodohkan. Walaupun aku janda, aku tidak mau untuk di jodohkan. Yah sudah aku mandi dulu Mah." Andin berlari menuju kamarnya, karena sering bolak balik ke rumah ibu dan dirinya. Andin meletakkan bajunya di kamar lamanya.
Andin langsung membersihkan dirinya, tubuhnya terasa segar. Setelah itu Andin memakai pakaian dan bergegas untuk pergi ke Bogor.
"Mah aku langsung berangkat yah," pamit Andin. Andin langsung mencium punggung tangan mamahnya.
"Loh kamu nggak makan dulu?" tanya mamah.
"Nanti di Bogor aja Mah aku makannya, lagi pula aku bawa makanan khusus aku. Aku ketemu Natasha dulu deh," ucap Andin. Dia berlari kecil menuju taman menemui anaknya.
"Sayang, maafin Bunda yah. Bunda mau pergi lagi, nenek nggak bolehin kamu ikut." Andin langsung menggendong dan menciumi pipi Natasha. Natasha tertawa-tawa ketika di ciumi Andin.
"Duh anak Bunda sudah besar, sus saya titip Natasha yah," ucap Andin.
"Iya Bu Andin Insha Allah. Saya dulu pernah jadi baby sitter di Arab. Saya juga merawat ke 3 anak-anak saya, sekarang mereka sudah besar," ucap Bu Tuti baby sitter Andin.
"Alhamdulillah, saya percaya sama Bu Tuti. Saya titip yah Bu. Sayang Bunda berangkat dulu yah, assalamu'alaikum," ucap Andin.
"Waalaikumsalam," ucap Tuti.
Andin bergegas untuk pergi ke Bogor, ia berpamitan dengan Mamahnya dan langsung menjalankan mobilnya menuju Bogor. Sesampainya di RS Z Andin memarkirkan mobilnya dan bergegas untuk melihat keadaan Angel.
Andin berjalan melewati lorong rumah sakit dan ia langsung menuju ruang rawat inap yang sudah diberitahukan sebelumnya oleh Monica.
"Assalamu'alaikum Angel," ucap Andin. Angel tampak menatap Andin, Andin mulai menghampirinya.
"Waalaikumsalam, kamu..." ucapan Angel terputus seperti mengingat. Andin langsung duduk di tepi ranjang Angel. Kebiasaan dulu nya Andin mencubit hidung Angel.
"Andin, kok kamu berubah dulu langsing. Tumbuh ke atas Din, bukan ke samping," ucap Angel.
Angel sifatnya berubah seperti waktu SMA yang berbicara ceplas ceplos.
"Ini sudah kurus loh berat aku dulu 100an plus plus, berkat kamu kasih tips diet, aku jadi sudah turun beratnya, sekarang 70 kg," ucap Andin.
"Aku Andin? Yang kasih tips?" Angel tampak bingung, ia barusaha mengingat tapi kepala terasa sakit.
"Nggak usah diingat kamu baru sadar," ucap Andin sambil memeluk tubuh Angel.
'Angel lupa dengan ingatan terakhir,' ucap batin Andin.
Bersambung
✍✍ Mari beri komen kalian yang positif di novel ini. 1 komentar kebaikan Insha Allah membawa kebaikan saya khususnya dan di diri yang membaca. Aamiin 💞
Jadilah dermawan dengan cara like, subscribe dan follow aku. Vote nya juga yah🙏🙏🙏🙏
Baca juga yuk cerita serunya
5 tahun menikah tanpa cinta (Tamat)
Salah lamar
Retak Akad Cinta (bab 1 s.d 18 nyata, fiksi dari bab 19 dst)
Dicampakkan suami setelah melahirkan
Love dari author sekebon karet ❤💞