Orang Jelek Tidak Pantas Jatuh Cinta

" Pagi Bu" Safa Dodit kepada ibu ina

" Loe pagi pagi sekali kamu kesini"

" Hehehe anu...Bu aku mau ketemu dengan gadis penjual kue yang sering nitipin kuenya disini"

" Maksud kamu indah,hihihi kamu suka ya sama indah"

Wajah Dodit seketika memerah seperti bidang rebus.

" Kamu sama indah cocokloh"cetus ibu ina.

Dua jam lamanya Dodit menunggu sigadis penjual kue pujaan hatinya sampai dua gelas kopi hitam sudah diminumnya.

Akhirnya indah pun tiba dengan dua rantang kue yang dibawahnya.

Melihat indah Dodit pun langsung menghampirinya.

"Hay indah maaf ya masalah kemarin aku terlalu kasar menarik tangan kamu"

" Hmm mda apa apa kok"

Indah pun segera meletakan rantang kuenya diatas etalase.

"Indah dari tadi dia udah nunguin kamu loe,Dodit ini anaknya jurangan pasir dikampung ini, dia ini anak baik baik kok" cetus Bu Ina kepda indah.

"Hehehe tapi maaf aku buru buru mau kekampus" indah bergegas meningalkan Dodi dan ibu Ina.

Dodit yang tak mau menyerah diam diam mengikuti indah dari belakang, indah pun sampai di kampus dharma bakti.

"Oh jadi ini kampusnya apa aku kuliah disini aja ya biar bisa dekat dengan gadis penjual kue itu"

Dodit pun pulang kerumahnya dan menceritakan keinginan nya kepada ibunya untuk melanjutkan pendidikannya dibangku kuliah.

Haaaaaaahhhhhhhhhh

"Serius kamu dot kamu mau kuliah, kamu yakin bisa nyelesein kuliah kamu, waktu SMP aja baru kelas 2 kamu udah nyerah ngak mau kesekolah lagi, gara gara teman teman kamu sering nganta ngatain kamu gendut kalau nanti dikampus ada yang ngata ngatain kayak gitu lagi gimana coba? Mau berhenti lagi? biaya kuliah itu mahal loe kalau kamu putus ditengah kan sayang uangnya"

"Dodit janji kok ma ngak akan baper lagi kalau ada yang ngata ngatain Dodit,Dodit yakin kali ini pasti bisa menyelesaikan kuliah aku, ayolah ma izinin aku, mama banyak uang kan masa buat kuliahhin anak aja hitung hitungngan,plis ma" ucap Dodit yang terus merengek kepada mamanya.

Indah memasuki kampus dengan tertunduk seperti biasa, ia sama sekali tak berani berjalan dengan tatapan lurus karna keseringan dibully membuat kepercayaan dirinya benar benar hilang.

Tiba tiba saja Tiara menarik tanganya begitu saja menuju kearah kantin.

" Tiara kamu kok ajak aku kekantin sih,aku ngak punya uang"

" Kali ini aku yang akan traktir kamu"

"Tapi"

"" Ngak ada tapi tapian kali ini kamu harus mau aku traktir" ucap Tiara sambil terus menarik tangan indah.

Dengan sangat terpaksa indah menuruti kemauan Tiara.

Dipojok kantin terlihat Dito sedang menyeruput secangkir kopi miliknya sambil sesekali jari jarinya mengentik disebuah laptop diatas meja.

"Na itu Dito kita gabung dimeja Dito aja" ucap Tiara

"Aku ng ngak"

Belum sempat indah melanjutkan ucapannya tapi sudah dipotong oleh Tiara.

"Udah deh indah kamu itu nolak melulu" ucap Tiara dengan sarkras.

Indah tidak bisa berkutik lagi,kali ini dia tak bisa menghindar dari Dito.

Dito menautkan alisnya manakala melihat dua perempuan itu tiba tiba saja duduk didepannya,ia kemudian menutup laptopnya menyudahi aktivitasnya.

" Kalian ngapain disini,? gangu aja"!

" Oh jadi aku gangu kamu" ucap Tiara melotot

Dito terkekeh melihat Tiara yang kelihatan nyolot bukanya ilfil dia malah gemas sendiri.

Sedangkan indah mengelintir ujung bajunya dengan jari jemarinya dia tak mau berada disituasi seperti ini,tapi mau bagaimana lagi dia tidak bisa menghindar.

" Indah kamu mau makan apa"?

" Hmmm terserah kamu aja"!

" Ya udah aku pesankan bakso saja ya"

" Ya" ucap indah singkat tidak ber berbasah basih.

Setelah Dito melihat Tiara sedikit menjauh dari mereka Dito memajukan wajahnya dengan jarak yang lumayan dekat kearah indah.

" Sudah kubilang jauhin Tiara, dia itu ngak level berteman dengan orang cupu dan berhati busuk kayak kamu"

" Aku sudah berusaha menghindari Tiara,tapi dianya aja yang terus mendekatiku seolah ingin menjadikan aku sahabatnya"

" Hmm jangan bercanda kamu, mana mungkin seorang Tiara mau berteman dengan kamu,awas aja kalau sampai Tiara tau hubungan kita"!

" Kamu bisa stop ngak sih menghina aku, lama lama aku nda kuat kalau kamu terus mengitidasi aku dan menhmghina fisik aku,kalau kamu nyakitin aku terus aku bakalan bongkar kalau aku tuh istri kamu biar semua orang dikampus ini tau kalau kamu punya istri jelek biarin aja kita sama sama hancur" ucap indah meskipun masih dengan suara berbisik namun penuh penekanan.

Dito menahan amarahnya yang seakan ingin meledak sekarang juga tapi berusaha ditahannya karna kedatangan Tiara yang membawa pesanannya.

" Maaf ya kalian lama menunggunya"

"Ngak apa apa kok" ucap Dito sambil melempar senyuman termanisnya.

" kamu coba nih bakso aku,ternyata bakso disini itu enak juga ya mda kalah enak sama baksonya kang Dadang" ujar Tiara sambil menyuapi Dito.

" Kamu coba juga nih nasi goreng aku"

Lalu Dito menyuapi balik Tiara seakan ingin menunjukan kepada indah bertapa tidak berartinya indah baginya.

Dito terus menatap indah dia tak mempedulikan indah yang saat ini berada diantara mereka.

" Ihh kamu kok lihatin aku kayak gitu sih,malu tau" ujar Tiara dengan wajah merah merona karna menahan malu.

" Kamu cantik banget hari ini"

"Ihhh malu disini ada indah"

Indah mengigit bibir bawahnya menahan sesak,rasanya ia ingin berlari menjauh dari situasi seperti ini, tapi seakan kakinya terikat rantai.

" Biarin aja,anggap kita cuma berdua doang disini" ucap Dito dengan cuekkk

" etssss kamu ngak boleh gitu" ucap Tiara memotong omongan Dito, takut kekasihnya itu bakal ngomong sesuatu yang bakal menyakiti indah,tanpa ia sadari indah sudah makan hati sedari tadi.

indah dengan buru buru memakan baksonya,agar dia punya alasan kembali kekelas kalau baksonya sudah habis.

" buset deh ini orang lapar apa doyan itu baksonya kayak ditelan bulat bulat nda digigit dulu"

selain karna memang ingin menghabiskan baksonya dengan cepat,indah memakan baksonya dengan rakus adalah bentuk pelampiasan kemarahannya kepada Dito.

uhuk uhuk uhuk

" indah kamu kenapa" tanya Tiara yang panik saat melihat indah tersendak dan kelihatan sulit bernafas.

" ya ampun Dito tolongin dia keselek, kelihatan nya dia tak bisa nafas"

Dito memutar bola matanya malas dengan sangat jengah dia memukul punggung indah sampai sebuah bakso berukuran seperti bola tenis meja keluar dari mulutnya.

"ihhh makanya kalau makan bakso itu digigit jangan ditelan bulet bulet hampir matikan Lo gara gara bakso" ucap Dito dengan perasaan jijik melihat bakso itu keluar dari mulut indah.

" indah merasa lega hanya memengangi dadanya

"kamu ngak apa apakan,ini minum dulu"

lalu Tiara memberikan secangkir air untuk Indah.

.