NovelToon NovelToon
RAFDELIA

RAFDELIA

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:405.8k
Nilai: 4.6
Nama Author: Febri inike putri

Karna menolong seseorang membuat Rafdelia menjalani kehidupan yang tidak di inginkan nya tetapi seiring berjalannya waktu Rafdelia menjadi menerima takdir kehidupannya.

ketahui kelanjutan kisah hidup Rafdelia dengan membaca cerita ini dari awal ya teman.
SELAMAT MEMBACA..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febri inike putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26

Sayup-sayup sahutan adzan berkumandang, pertanda waktu dhuhur telah masuk... Rafdelia yang masih berbaring di ranjang empuknya, tersadar bahwa ia telah tertidur terlalu lama. Ia menggeliatkan badannya, mengucek matanya agar lebih terbuka.

"Udah siang ternyata.." lirihnya.

Ia duduk sembari merenggangkan badannya terlebih dahulu.

"Alhamdulillah.. Enak banget aku tidur barusan, kama juga..."

Rafdelia beranjak dari tempat tidurnya, ia merapikan sebentar ranjangnya dan segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Selesai mandi, Rafdelia melaksanakan kewajibannya terlebih dahulu yaitu sholat zhuhur, barulah ia keluar kamar menuju dapur untuk memasak makan siang karena perutnya sudah keroncongan minta segera di isi.

"Eh, apa ini?" Rafdelia melirik di atas meja makan ada sebuah plastik putih berisi beberapa kotak makanan yang aromanya tercium sangat lezat membuat perut Rafdelia semakin tidak dapat diajak kompromi lagi. Didekatnya ada secarik kertas dan dia buah kartu yang tadi pagi sempat diberikan Zein. Rafdelia segera membaca kertas tersebut.

"Makanannya dihabiskan ya, dan kartunya jangan lupa diambil!" begitulah isi pesan dalam kertas tersebut, ternyata Zein yang telah menulisnya.

"Asik... Tau aja aku lapar, ternyata mas Zein udah pesenin makan siang. Alhamdulillah.." Rafdelia mengeluarkan isi dari plastik tersebut, membukanya satu-persatu dan segera memakannya.

"Baru tau dia baik juga.. Perhatian lagi. Duh, tapi jangan terlalu baik juga... Nanti pertahanan ku bisa runtuh, hiks.." Rafdelia berbicara dengan hatinya sambil terus mengunyah makanannya.

"Gak boleh Rafdelia! Sebaik apapun Zein sama kamu, tetap harus jaga hati. Jangan sampai jatuh cinta. sepaya nanti kalau kamu pergi dari sini, gak ada beban di hati kamu!" Rafdelia menegaskan pada dirinya sendiri.

*********

Sore ini disirami oleh hujan gerimis yang sepertinya akan awet sampai malam nanti. Rumah sudah terlihat rapi dan bersih karena sebelum mandi tadi Rafdelia telah membereskan terlebih dahulu.

Rafdelia berdiri di jendela apartemen itu, menatap keluar menikmati rintik hujan yang membasahi bumi. Ia mengusap jendela yang berupa dengan jemari nya yang lentik dan menuliskan namanya disana. Hampa... Itulah yang Rafdelia rasakan. Sejujurnya hari gadis itu terasa sedikit sesak. Merenungi nasib hidupnya yang sungguh tak terduga. Terjebak dalam sebuah perjodohan karena hutang nyawa. Namun, bukan sebuah pernikahan impian yang didapatnya melainkan sebuah ikatan yang hanya akan berumur 6 bulan saja. Berbagai perjanjian konyol yang harus ia terima, membuat dirinya merasa semakin hina di hadapan Tuhannya. Bagaimana caranya mempertanyakan ini nanti? Mempermainkan sebuah pernikahan? dengan menuruti keinginan suami sementara itu, apakah ia sedang ikut bermain disini? Tapi, ia tak berdaya. Semua telah terjadi tanpa ia duga.

sebelumnya rasanya ingin ia menyerah saat ini juga sebelum terlalu jauh melangkah dalam permainan ini.

"Maafkan Adel mi... Gak semua hal bisa dipaksakan. Apalagi hati. Zein gak mungkin bisa mencintai Adel, karena ia masih berharap pada Gina. Setelah mami sembuh nanti, Adel gak bisa meneruskan pernikahan ini. Mami gak bisa terus memaksa Zein menjalani hidup bersama Adel... Mami harus menguatkan hati jika kami harus berpisah nantinya. Makanya mami harus sembuh biar Adel biar bisa pergi tanpa beban..." Rafdelia membatin, tanpa air matanya jatuh di pipi halus itu seakan ikut mengiringi jatuhnya air hujan ke bumi.

Rafdelia menghapus air matanya, ia tersenyum dan berbisik pelan "Kamu kuat Adel!" ia segera beranjak dari tempatnya menuju dapur untuk memasak makan malam. Tiba-tiba tanpa sengaja matanya menangkap sesuatu. Salah satu kaitan atasan gorden jendela terlepas. Ia harus memasangkannya kembali namun letaknya sangat tinggi untuk dijangkau. Rafdelia mengambil sebuah kursi untuk menjadi pijakannya agar menjadi lebih tinggi sehingga tangannya bisa memasangkan kembali kaitan tersebut.

"Yap.. Sedikit lagi..." Rafdelia berjinjit sehingga tangannya bisa mencapai.

"Ok.. Akhirnya terpasang juga..." Rafdelia tersenyum puas, namun kursi pijakan Rafdelia bergoyang, tubuh Rafdelia menjadi tidak seimbang. Apa yang terjadi??? Yah seketika itu juga tubuh Rafdelia terhuyung kebelakang dan....

"Aaaaaaa.... Tidak...." Rafdelia berteriak kencang dengan memejamkan mata saking takutnya. Tapi ternyata ada tangan yang telah menyambutnya dari belakang, sehingga tubuh Rafdelia tidak sampai terjatuh.

"Kamu gak apa-apa?" ternyata Zein lah yang telah menolong Rafdelia dari belakang.

Rafdelia membuka perlahan kedua matanya. Alangkah terkejutnya ia mendapati kedua tangan Zein berada di bagian tubuhnya yang seharusnya tidak boleh terjamah oleh siapapun. Begitupun sebaliknya Zein, ia merasakan kedua tangannya sedang memegang erat dua buah benda kenyal berukuran lumayan besar. Mereka berdua tersadar, bahwa saat ini kedua tangan Zein sedang berada di p......a milik Rafdelia.

"Aaa... Lepaskan!!!!" Rafdelia spontan memukul tangan Zein namun Zein dengan sigap menghindari pukulan Rafdelia. Akhirnya tubuh Rafdelia terlepas dan benar-benar terjatuh karena tidak ada yang menopangnya lagi.

"Aawwwww..... Sakit...." Rafdelia mengusap punggung dan bokongnya yang terasa sakit karena terhempas di lantai.

"Adel.... Maaf, aku gak sengaja melepas kamu tadi. Habisnya kamu main pukul aja." Zein dengan wajah khawatir membantu Rafdelia untuk berdiri.

"Gak mau!" Rafdelia menolak bantuan dari Zein karena merasa sangat kesal dan malu dengan perbuatan pria itu tadi, ia pun berdiri sendiri.

"Mana yang sakit?" Zein memindai tubuh Rafdelia satu-persatu.

"Punggungnya sakit ya? Zein hendak mengusap punggung Rafdelia namun tangannya langsung di tepis.

"Aku cuma mau mastiin kamu baik-baik aja Adel... Mana lagi yang sakit? Ini ya?" lagi-lagi Zein hendak mengusap namun bagian bokong.

1
Adiba Shakila Atmarini
ada lgi msalah baru..
Adiba Shakila Atmarini
smngkin menegang kn..lnjut up thor..💪💪💪💪💪💪
Hanima
semangat Kak
Nani Aryani
bagus sekali akhirnya semua tahu juga bahwa mereka sudah menjadi suani istri
Adiba Shakila Atmarini
masya allah..upx lngsung bnyk..🫶🫶💪💪💪💪lnjut up
Maria Ulfa
akhirnya habis juga bukan nya surat nya dibawa gina ya
Hanima
lanjut kan Kk 😊🙏
Hanima
lanjut kan Kak ...
Adiba Shakila Atmarini
💪💪💪💪💖💖
Maria Ulfa
delia hamil anak dalam kandungan aja udah mewarisi sifat ayah nya malah lebih kejam
Maria Ulfa
rehan apa yang pernah nyelamatkan rafdelia dari kecelakaan
Adiba Shakila Atmarini
menegangkn..💪💪💪lnjut up..
Sri Lestari
🔥🔥🔥
Adiba Shakila Atmarini
wah smngkin seru.lnjut up thor.smngttttt
Adiba Shakila Atmarini
bgus delia..jngn lemah sma orang sperti jamal..lnjut up
January Andiny Panawar
up dong thor lebih cepat🤭
Adibah Adung
hamil pasti hamil horeeee🤗
Adiba Shakila Atmarini
💪💪💪lnjut up..
SariRenmaur SariRenmaur
semoga cepat terungkap kejahatan Jamal itu thoor
Adibah Adung
kereeen banget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!