Hidup dalam sebuah keluarga yang penuh dengan sandiwara,membuat seorang gadis polos itu harus menerima takdir hidupnya yang tidak pernah merasakan kehidupan bahagia bersama keluarga kehadiran sang nenek di rumah itu membuat gadis cantik bermata sipit itu merasakan kasih sayang jika dari orang tua dan juga kedua sang kakak nya yang sama sekali tidak menyukai dirinya,sehingga ia di pertemukan oleh sang nenek dengan seorang laki-laki tampan dan juga kaya raya,namun hal itu tidak membuat gadis itu bahagia karena,,,? Lanjut baca cerita nya ya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zatil fadhila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
lepaskan seluruh pakaian mu
Peter melangkah kaki nya menuju pintu ruangan alea,ia dapat bernafas lega karena ia tidak lagi mendengar suara tangisan dari dalam yang seperti nya alea sudah mulai tenang
Tok tok tok
Kedua nya langsung menoleh ka arah pintu
"Tuan peter?"
"Maaf nyo,,,nona,tuan menunggu anda di ruangan nya"
Peter hampir saja menyebut panggilan biasa nya ia panggil ,namun dengan cepat ia menyadari nya dan langsung mengubah nya
"Key,aku akan keruangan tuan gavin dulu ya,kau kembali lah bekerja"
"Al"tiba-tiba keyla menarik lengan alea sehingga membuat alea menghentikan langkah nya
"Apa kamu membuat masalah dengan nya?,kenapa dia memperlakukan kamu sangat berbeda bahkan dia tidak membiarkan mu istirahat sebentar saja?"
"Tidak,mungkin tuan melakukan itu karena sudah menjadi tugas ku,lagian kamu tenang saja aku di berikan bonus"
"Benarkah?"tanya keyla merubah raut wajah nya bersemangat,alea mengangguk cepat
"Aku pergi dulu ya"
"Ya sudah hati-hati ya,aku tunggu traktiran bonus nya"
Alea melangkah dengan menghela nafas berat nya,terpaksa ia berbohong agar keyla tidak menaruh curiga kepada diri nya yang selama ini di perlakukan tidak baik oleh sang bos
"Nona,boleh saya bicara sebentar?"tanya peter tiba-tiba saja menarik lengan keyla yang hendak berlalu pergi,keyla menoleh dengan mengerutkan kening nya
"Maaf tuan,saya sedang bekerja"ucap kayla singkat,karena memang ia harus menyelesaikan pekerjaan nya yang sudah lama ia tinggalkan karena asik mendengarkan curhatan alea
"Baiklah,maafkan saya"
Balas peter yang langsung melepaskan tangan nya dari lengan keyla,keyla mengangguk singkat dan langsung melangkah pergi
"Huh,dasar laki-laki kulkas dua pintu,setidak nya memohon atau merayu ku agar mau berbicara dengan nya,tapi dia malah tidak peka padahal aku sedang jual mahal"gerutu keyla dengan wajah kesal nya yang langsung berlalu pergi.
Dilain sisi
Begitu tiba di depan ruangan gavin alea menelan saliva nya dengan paksa,karena ia harus kembali berhadapan dengan laki-laki berwajah datar itu
Tok tok tok
Alea langsung mendorong pintu dengan pelan karena tidak terdengar sahutan dari dalam
Glekkk
Tiba-tiba saja lengan alea di tarik dan di hempaskan ke dinding
"Apa kamu sengaja menghindari saya?,kamu fikir saya akan membiarkan kamu tenang seharu saja?"bisik gavin tepad di telinga alea yang tubuh nya di tempelkan ke dinding dalam kungkungan gavin
"Ma,,,maaf tuan,saya tidak tau tuan menunggu saya"jawab alea gugup
Plakkkkk
"Kau memang seharus nya enyah dari hadapan saya,pergi dari sini mulai hari ini kamu saya pecat"geram gavin yang melayangkan sebuah tamparan ke wajah alea dan melepaskan tubuh nya
Bughhhh
Alea menjatuhkan tubuh nya di hadapan gavin dengan mata berkaca-kaca nya
"Jangan tuan,saya mohon jangan pecat saya"mohon alea menundukkan kepala nya tanpa berani menatap wajah gavin yang menatap nya dengan tajam itu
"Kamu fikir saya akan berbelas kasihan?,jangan memasang wajah itu di depan saya karena kamu sendiri yang masuk kedalam kehidupan saya,jadi terimalah takdir mu yang akan berakhir di tangan saya,gara-gara kehadiran kamu di keluarga saya,hidup saya hancur"
"Saya mohon tuan,jangan pecat saya,saya janji akan melakukan apapun yang tuan perintahkan,saya janji tuan"
Gavin tersenyum menyeringai,ia duduk berjongkok di hadapan alea dan mencengkram erat dagu nya
"Baiklah,jika kamu mau melakukan apapun yang saya ingin kan,saya mau kamu membuat papa saya hidup kembali,dan mama sembuh,apa kamu bisa melakukan itu?"
Alea terdiam seribu bahasa,bagaimana bisa ia melakukan itu yang jelas-jelas ia hanya seorang manusia biasa
"Kamu tidak bisa melakukannya kan?,jadi jangan sok jadi penurut"kecam gavin yang langsung menghempaskan wajah alea dan beranjak bangkit dari duduk nya
Arghhhhhh
Gavin berteriak keras,gavin terlihat sangat murka bila memikirkan keadaan keluarga nya,saat inilah sisi rapuh nya dan ia harus menggunakan alea sebagai pelampiasan nya dan untung nya ruangan itu kedap suara sehingga suara nya tidak terdengar dari luar
"Kau menghancurkan keluarga ku"teriak gavin murka dengan tetesan air mata nya
"Jika kamu tidak hadir dalam keluarga ku,mungkin saat ini mereka baik-baik saja"gunam gavin yang kini memelankan nada suara nya,tanpa menatap ke arah alea yang tengah duduk terdiam dengan isakan tangisnya
"Maafkan saya tuan"lirih alea menuduk
Gavin menyekan air mata nya yang mulai menetes dengan kasar dan langsung menatap alea tajam
"Lakukan apapun jika itu bisa membuat tuan tanang"
Gavin menatap alea sambil melepaskan tali ikat pinggang nya
"Lepaskan seluruh pakaian mu,jangan tinggalkan sehelai benang pun,saya butuh pelampiasan"
Deghhhh
Alea mendongak menatap gavin memohon
"Lakukan,jika tidak kamu bisa enyah dari hadapan saya"
Bukanya menyerah,alea langsung beranjak bangkit dari duduk nya dan berdiri membelakangi gavin,toh tidak ada salahnya gavin melihat seluruh tubuh nya karena memang mereka telah sah sebagai suami istri fikir alea,dengan pelan ia mulai melepaskan kancing baju yang ia kenakan dan dengan perlahan ia menurunkan nya sehingga terlihat jelas leher jenjang nya dan baju itu terjatuh ke lantai dengan sendiri nya sehingga menyisakan bra dan celana dalam yang melekat di tubuh alea
Deghhhhhh
Gavin terpaku melihat banyak nya bekas luka di tubuh alea yang tampak masih baru dan juga sudah mengering dan beberapa bekas lainnya ia kembali berfikir mungkinkah ini di sebabkan oleh diri nya, saat diri nya tengah mabuk,namun untuk bekas luka yang sudah mengering itu bukankah itu sudah lama fikir gavin,dan entah mengapa tiba-tiba saja ia menjadi tidak tega dan hati kecil nya merasa kasihan
"Kenakan kembali baju mu,dan pergilah"
Ucap gavin akhir nya yang langsung melangkah ke arah kursi nya dan langsung menjatuhkan tubuh nya di atas kursi itu.
Tanpa banyak bicara lagi alea langsung bergegas mengenakan kembali baju nya dan melangkah pergi
"Bahkan tuan jijik melihat tubuh saya"batin alea dengan perasaan sakit nya,karena kini ia bukanlah gadis sempurna yang memilik tubuh indah mulus seperti perempuan lainnya
Sore hari nya
Sesuai rencana awal,setelah pulang dari kantor alea langsung menuju ke rumah yang dulu ia habiskan masa kecil nya bersama sang nenek,tiba di sana ia bisa melihat sang nenek baru saja pergi, ia tak ingin menyapa atau menemui sang nenek karena takut nya sang nenek akan melihat keadaan tubuh nya yang banyak luka di sebabkan oleh gavin,cukup melihat dari jauh saja sudah membuat alea tenang dan lega karena terlihat sang nenek sangat baik-baik saja