Novel ini squel dari novel DIKIRA TUKANG OJEK TERNYATA PENGUSAHA Dan MENTARI TERTUTUP AWAN.
Novel ini menceritakan kisah cinta dan kecewa, seorang Nadia, Putri dari Arkan dan Senja, Sedangkan yang lelaki Putra dari Awan dan Mentari.
yang penasaran dengan percintaan mereka, yok ikuti novel ini yang berjudul.DIKIRA GADIS DESA TERNYATA KAYA RAYA.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pelangi senja11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 31. Emosi Monica
"Hentikan...Apa yang kamu lakukan, jangan membuat kekacauan, CEO sudah datang." Ujar Direktur.
Semua yang mendengar langsung bersiap, dan merapikan pakaian mereka masing-masing, Monica juga menambah lipstik lagi dibibirnya agar terlihat lebih mencolok.
Setelah siap, semuanya bangun berdiri dengan rapi dan sopan untuk menyambut CEO baru Meraka.
Tidak lama kemudian Kenzo dan Bagas masuk kedalam perusahaan kecil itu.
Semua orang menatap takjub pada sosok CEO mereka yang begitu tampan dan berwibawa.
Monica dibuat ternganga saat melihat ketampanan Kenzo, dia melemparkan senyum manis pada Kenzo. Namun sayang Kenzo tidak mempedulikannya.
"Wah, CEO kita sangat tampan." semua karyawan menatap wow pada Kenzo.
Namun sangat berbanding terbalik dengan Nadia. Nadia juga terkejut saat melihat Kenzo masuk ke perusahaan.
Nadia tidak pernah berpikir kalau Kenzo suaminya adalah CEO mereka, Nadia juga tidak tau kalau suaminya lah yang mengakuisisi perusahan tempat dia bekerja sekarang.
"Kenapa dia datang kesini, apa mungkin dia CEO baru?" tanya Nadia dalam hati.
Nadia berdiri dibelakang Lita, Nadia menundukkan kepalanya agar Kenzo tidak bisa melihat atau mengenali dirinya.
Kenzo menelisik keseluruh ruangan seperti ada yang dia cari. Saat melihat ada seorang karyawan yang berdiri dibelakang karyawan lain, Kenzo memfokuskan pandangannya disana.
"Nad, lihat CEO menatap kearah kita!" Ucap Lita saat melihat mata Kenzo terus menatap kearahnya.
Nadia yang mendengar ucapan kita, dia juga mendongak, sehingga matanya bertatapan dengan Kenzo suaminya.
Kenzo tersenyum pada Nadia saat melihat Nadia istrinya menatap dirinya.
Namun Nadia segera menunduk lagi, menyembunyikan wajahnya dibelakang Lita.
"Dia pasti yang berada dibalik diterima aku disini, mungkinkah dia mengakuisisi perusahan ini karena aku?" tanya Nadia dalam hatinya.
Kenzo tetap mengarahkan pandangan kearah Nadia, walaupun Nadia sudah menunduk.
"Mari saya antar keruangan anda." Ucap Direktur membuat pandangan Kenzo teralihkan pada direktur.
Kenzo tidak menjawab dia hanya menganggukkan kepala, setelah itu dia melihat kearah Nadia lagi sebelum berjalan keruangannya.
Sedangkan Monica sudah kesal sendiri melihat Kenzo tersenyum kepada Nadia.
"Sialan, jangan sampai CEO menyukai wanita jalang itu, kamu harus jadi milikku." Gumam Monica, tidak suka Kenzo memberi senyum pada Nadia.
Setelah itu semua bubur dan duduk kembali pada meja kerja mereka masing-masing.
"Kenapa Pak CEO menatap Nadia begitu lekat, dan tersenyum padanya?" tanya sesama karyawan.
Semua orang bisik-bisik ngomongin Nadia, Nadia yang merasa dirinya sedang menjadi buah bibir para rekan kerjanya, dia hanya cuek, pura-pura tidak mendengar.
Monica semakin kesal mendengar bisik-bisik karyawan, akhirnya dia menyentakkan kakinya dan pergi dari ruangan itu.
Setelah Monica pergi, Lita bertanya pada Nadia seperti yang sedang dibisikkan oleh para karyawan.
"Nad, kenapa Pak Kenzo menatap dan tersenyum padamu, apa kalian saling kenal?" tanya Lita dengan berbisik agar tidak terdengar oleh karyawan lain.
Nadia tersenyum, sembari mengedikkan bahunya.
"Tidak mungkin, kalau tidak kenal, tidak mungkin Pak Kenzo tersenyum padamu begitu." Ujar Lita tidak percaya kalau Nadia tidak kenal sama Kenzo.
"Shiiitz." Nadia Nadia melekatkan jari telunjuk di bibirnya sebagai tanda jangan berisik, agar Lita diam.
"Baiklah, nanti saat jam istirahat aku akan bertanya lagi." Ujar Lita tidak mau menyerah, dia curiga kalau Nadia pasti ada sesuatu dengan Kenzo sang CEO, karena tidak mungkin Kenzo tersenyum pada Nadia kalau tidak ada apa-apa.
Setelah itu semuanya lanjut bekerja. Setelah beberapa saat Monica datang menghampiri Nadia yang sedang bekerja.
"Nadia kamu dipanggil keruangan CEO." Ujar Monica dengan wajah kesalnya. Monica kesal karena Nadia dipanggil keruangan CEO, sedangkan dia sejak dari tadi mencari perhatian dari Kenzo, tapi tidak dilirik sama sekali oleh Kenzo.
"Aku?" tanya Nadia menunjuk pada dirinya sendiri. Monica mengangguk dengan muka cemberut.
"Kamu lah, memang siapa lagi yang bernama Nadia disini?" Ujar Monica lagi dengan nada kesal.
"Udah, kamu pergi aja dulu, jangan lupa sampaikan salamku pada Pak CEO." Timpal Lita membuat Monica emosi dan kesal.
Setelah memberitahu Nadia, Monica pergi dari situ, kalau lama-lama disana Monica pasti akan semakin emosi.
Nadia akhirnya pergi juga keruangan CEO, namun ketika berjalan Nadia terus berpikir untuk apa dia dipanggil keruangan suaminya.
Sampai didalam ruangan itu, Kenzo langsung bangkit dari kursi kebesarannya, dia langsung memeluk Nadia.
"Mas, lepaskan, ini dikantor," tolak Nadia tidak mau dipeluk oleh Kenzo karena takut dilihat orang.
"Sayang, aku rindu sama kamu," ujar Kenzo ingin memeluk Nadia lagi, namun lagi-lagi ditolak oleh Nadia.
"Mas, aku mau tanya sama kamu." Ujar Nadia ingat kenapa suaminya bisa jadi CEO diperusahaan ini.
Kenzo membawa Nadia duduk dipangkuannya. "Kamu mau nanya apa sayang?" tanya Kenzo pada Nadia yang berada dipangkuannya.
Meskipun Nadia jengkel karena Kenzo mendudukkan dirinya dipangkuan, namun Nadia tidak bisa mengelak, karena pintu sudah dikunci oleh Kenzo dan dirinya dipeluk dengan erat.
"Mas, kenapa kamu tiba-tiba menjadi CEO disini, kapan kamu mengakuisisi perusahaan ini?" tanya Nadia. Nadia tidak marah, dia hanya ingin tau apa lasan Kenzo mengakuisisi perusahan ini.
"Kenzo menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia enggan memberitahu, karena takut Nadia akan marah.
"Jawab aja mas, jangan bohong!" desak Nadia pada Kenzo. Kenzo mengeratkan pelukannya lebih erat agar Nadia tidak bisa pergi kalau Nadia marah saat dia menjelaskannya.
"Baiklah, aku mengakuisisi perusahan ini kemaren setelah kamu bilang kamu ingin melamar diperusahaan ini, jadi mas mengakuisisi perusahan ini karena takut kamu akan dibully disini." Ungkap Kenzo lebih baik jujur pada Nadia.
Kenzo sedikit takut kalau Nadia akan marah, namun Kenzo salah, Nadia malah mencium Kenzo dan berterimakasih karena sudah sangat peduli dan perhatian padanya.
"Terimakasih suamiku, karena sudah sangat perhatian sama aku." Nadia mencium Kenzo sekali lagi.
"Kamu gak marah sayang?" tanya Kenzo karena Nadia tidak marah.
"Buat apa marah, aku malah sangat senang karena suamiku sangat peduli padaku." Jawab Nadia.
Kenzo sangat senang karena perkiraannya sangat jauh berbeda dengan sifat Nadia.
Kenzo langsung melumat bibir Nadia, dan Nadia juga membalas lumayan itu. ciuman keduanya semakin panas.
Keduanya tidak sadar kalau ada seseorang yang sedang kepanasan diluar, Monica yang mengintip kedua pasutri itu sangat marah.
"Kurang ajar, sudah punya suami masih menggoda CEO, aku akan memberi dia pelajaran." Gumam Monica marah, dia tidak tau kalau Nadia dan Kenzo pasangan suami istri.
"Sudah mas, lepas, aku mau lanjut kerja." ujar Nadia memberontak dalam pelukan Kenzo.
"Baiklah, tapi beri aku ciuman disini." Tunjuk Kenzo pada Pipinya. Nadia yang tidak mau lagi lebih lama berada diruangan suaminya dia langsung mencium Kenzo dan segera berlari keluar.
Kenzo menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah istrinya itu.
Nadia sampai diruangannya, dia heran kenapa semua rekan kerja menatapnya sinis.
"Wah,wah, dasar jalang, sudah punya suami masih saja menggoda CEO." Monica langsung menghampiri Nadia dan menjambak rambut Nadia.
BERSAMBUNG.